Anda di halaman 1dari 14

Osteomyelitis yang Disebabkan Sakit Tengorokan dan Trauma Pada Anak- Anak

Martin Adhinugraha (102013445)


Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana
Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jl. Ardjuna Utara No. 6, Jakarta Barat
Alamat korespondensi : Martingd95@yahoo.com

Abstrak
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui penyebab osteomyelitis pada sakit
tengorokan anak- anak. Tujuan lainya adalah untuk mengetaui penyebab osteomyelitis pada anak- anak.
Tujuan lainya adalah untuk mengetahui pengobatan secara non- medis.Tujuan lainya adalah untuk
mengetahui hubungan antara cedera lutut dengan osteomyelitis dan sakit tengorokan. Cara penulisan
tinjauan pustaka ini adalah dengan menggunakan refrensi dari buku-buku yang sudah dicetak dan
diterbitkan. Hasil dari tinjauan pustaka ini, dapat diketahui bahwa. Anak ini terjatuh dan menyebabkan
trauma pada lutut ini dibuktikan dengan adanya rasa sakit, anak ini juga menderita sakit tengorokan yang
parah yang memicu terjadinya osteomyelitis pada tempat trauma, hubungan dengan usia anak serta
tempat terjadinya turut berperan. Jadi kesimpulanya Anak ini menderita osteomyelitis dikarenakan ada
korelasi antara sakit tenggorokan dengan inflamasinya..
Kata kunci : Penyebab osteomyelitis, medika mentosa dan non- medika mentoosa osteomyelitis pada
anak, hubungan sakit tengorokan dengan osteomyelitis.

Abstract
The purpose of this paper is to discuss about what caused osteomyelitis with soar throat in child. The
other purpose is to know about caused of osteomyelitis . The other purpose is to know about
osteomyelitis in children medical medication. The other purpose is about osteomyelitis non- medical
medication. The writing method of this paper is using printed out and sold books. As a result of this
paper, known that this child got bad trauma from fall proof by pain that this child feel, this child got soar
throat too that trigger osteomyelitis worsen happen in the traumatic area. We can conclude that this child
diagnosed by osteomyelitis becaused of the correlation from cruris traumatic and soar throat.
Key word : Osteomyelitis cause, medical mentose and non- medical mentose in child osteomyelitis,
correlation between soar throat and osteomyelitis.

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 1

Pendahuluan
Setiap manusia pastilah bergerak, pada proses bergerak maka dibutuhkan otot sebagai
pengerak aktif dan tulang sebagai kerangkanya. Tulang mempunyai fungsi sebagai penopang dan
pelingung dari organ manusia, Struktur sebuah tulang terdiri dari bagian dalam( trabekula) dan
bagian luar (korteks), selain itu tulang mempunyai struktur yang bersifat membelah pada ujungujungnya dan mengeras pada tengahnya. Pada setiap tulang tentunya juga diperantarai oleh
persendian.1
Proses infeksi dapat terjadi melalui banyak hal, infeksi tersebut dapat berupa bakteri,
virus, jamur, ataupun racun. Pada makalah ini akan dibahas tentang infeksi pada pertulangan
kaki. Makalah ini akan membahas tentang hubungan antara sakit tengorokan dengan nyeri yang
diderita oleh pasien, selain itu akan dibahas juga hubungan antara trauma dengan infeksi pada
tulang. Proses dari pada infeksi dan faktor pendukung dari infeksi pada tulang ini (osteomyelitis)
seperti faktor usia, jenis bakteri, dan ketepatan serta kecepatan penanganan dari kasus ini.1
Anamnesis
Keluhan utama

: Seorang anak laki-laki usia 10 tahun dengan keluhan nyeri terus menerus
pada lutut kanannya sejak 3 hari yang lalu.

Keluhan tambahan

: - Menderita sakit tenggorokan 1 minggu sebelumnya


- Kesulitan mengangkat tungkai kanan

Nyeri adalah alasan konsultasi rematologis yang paling sering dijumpai, tetapi sering tidak
jelas sehingga diperlukan pertanyaan spesifik. Derajat nyeri tidak berkaitan langsung dengan
keparahan penyakit.1 Pertanyaan yang dapat diajukan, yaitu :
1.

Tanyakan identitas pasien (nama,usia si anak).

2.

Tanyakan nyeri(kapan mulai dirasakanya, pada bagian mana, kondisi pemberat, dan derajat
nyeri ).

3.

Tanyakan kekakuan, dan pembengkakanya.


4. Tanyakan apakah nyeri menyebar ke tempat lain.
5. Tanyakan apakah nyeri menjalar ke tungkai.
Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 2

6. Tanyakan apakah ada demam sebelumnya, penyakit lain, trauma, atau penurunan berat
badan.
Pemeriksaan
o Fisik
1. Inspeksi

: - tidak tampak deformitas


- kulitnya tampak normal
2. Palpasi

: tidak teraba pembengkakan, terdapat rasa nyeri

pada tungkai kanan


3. Pergerakan

: kesulitan mengangkat tungkai kanan

4. Suhu tubuh

: 39C

o Laboratorium
Analisis darah dapat memperlihatkan peningkatan hitung darah lengkap dan laju endap
darah, yang mengisyaratkan adanya infeksi yang sedang berlangsung. Pada fase akut
ditemukan CRP yang meninggi, laju endap darah yang meninggi dan leukositosis. 2
Perhitungan pada leukositnya mengalami peningkatan yang juga menjadikanya indikasi
dengan banyak leukosit 15.000unit/L, yang menjadikan indikasi adanya infeksi.
Analisa cairan sendi dapat memperlihatkan terjadinya infeksi akut pada tesnya, pada
pemeriksaan ini dilakukan tes warna, dimana pada kasus ini warnanya akan berubah menjadi
seperti kopi susu. Tes kekentalan dimana ketika terjadi infeksi maka kekentalan yang jika
ditarik dengan tangan adalah 6 dapat menjadi 4. Selain itu tes asam hialuronat juga
dilakukan, yaitu dengan menambahkan larutan asam asetat 5% 20 ml dengan 1 ml asam
hialuronat, pada keadaan infeksi maka akan tidak terlihat gumpalan asam hialuronat. Tes
biakan bakteri juga dilakukan serta melihat dengan mikroskop. Tes kadar gula pada sendi
juga dapat dijadikan indikasi terjadinya infeksi hal ini dapat terjadi jika kadar gula darah dan
cairan sendi berbeda jauh. Tes pewarnaan gram dan MOR(multi organism resistant) dapat
mmebantu dalam pemberian obat- obatan nantinya.

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 3

o Penunjang
1. Pemeriksaan Radiologik
Pada fase akut gambaran radiologik tidak menunjukkan kelainan. Pada fase kronik
ditemukan suatu involukrum dan sekuester.
Misalnya :
-

X-ray : rontagen untuk sendi/tulang yang terkena (untuk lesi litik,reaksi periosteal:
membutuhkan waktu 2 minggu untuk timbulnya abnormalitas).

MRI ( magnetic resonance imaging ) untuk mengidentifikasi involukrum/sekuestrum.

CT-scan tulang : Scan tulang dengan menggunakan nukleotida berlabel radioaktif


dapat memperlihatkan peradangan di tulang.

2. Kultur pus dan cairan infeksi (biopsi tulang)


3. Isotope bone scan (technetium).3
Work Diagnosis (WD)
Osteomyelitis:
Diagnosis pada kasus anak ini adalah osteomyelitis. Manifestasi utama yang timbul :
nyeri sendi atau tulang, nyeri tekan, kemerahan dengan atau tanpa pembengkakan, demam.3
Osteomielitis adalah infeksi tulang dan sumsum tulang. Osteomielitis akut terutama ditemukan
pada anak-anak. Umumnya infeksi pada tulang panjang dimulai pada metafisis. Tulang yang
sering terkena ialah femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius, dan ulna
proksimal dan distal, serta vertebra.4 Osteomielitis terjadi karena penyebaran infeksi dari darah
(osteomielitis hematogen) atau yang lebih sering, setelah kontaminasi fraktur terbuka atau
reduksi (osteomielitis eksogen atau non-hematogen). Luka tusuk pada jaringan lunak atau tulang
akibat gigitan hewan,manusia atau penyuntikan intramuskulus dapat menyebabkan osteomielitis
ekosgen.

Gejala-gejala

osteomielitis

hematogen

pada

anak-anak

antara

lain

adalah

demam,menggigil,dan keenganaan menggerakkan anggota badan yang sakit. Pada orang

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 4

dewasa, gejala mungkin samar dan berupa demam, lemah, dan males. Infeksi saluran napas,
saluran kemih, telinga, atau kulit sering mendahului osteomielitis hematogen.

Osteomielitis eksogen biasanya disertai tanda-tanda cedera dan peradangan di tempat nyeri.
Terjadi demam dan pembesaran kelenjar getah bening regional. 5

Etiologi
Osteomyelitis merupakan suatu bentuk proses inflamasi pada tulang dan struktur- struktur
disekitarnya akibat infeksi dari kuman- kuman piogenik, bakteri staphylococcus adalah
organisme yang berperan dalam 90% kasus osteomyelitis akut organisme lain juga berperan
seperti haemophilus influenza, salmonella dan pada anak- anak yang tersering adalah
staphylococcus dikarenakan anak- anak sering terkena sakit tengorokan. Oleh karena pada anakanak sering terkena infeksi streptococcus, maka penginfeksi pada kasus ini kemungkinan besar
adalah Streptococcus grup A yaitu Streptococcus beta hemolitikus. Bakteri ini biasanya hidup
pada keadaan aerob maupun anaerob. Osteomielitis adalah inflamasi akut maupun kronik pada
tulang yang disebabkan oleh infeksi oleh bakteri pyogenik. Penyebab pada osteomielitis yakni :
Mikrobiologis
-

Staphylococus aureus, Streptococcus pyogenes, Haemophilus influenzae tipe b,

Salmonella typhi, Escherichia coli, dah Pseudomonas aeruginosa


Mycobacterium tuberculosis, aktinomikosis, dan penyakit hidatid.3

Cara infeksi osteomyelitis terjadi :


1. Hematogen : Pada anak dan orang dewasa asalnya terutama infeksi hematogen.
Staphylococcus akan masuk aliran darah dari fokus yang jauh seperti kulit, tenggorok,
tonsil atau gigi.
2. Non-Hematogen/eksogen :
-

Kontaminasi dari luar : fraktur terbuka, tindakan operasi pada tulang, trauma,dan luka
tembak.

Perluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya


Misalnya osteomielitis mandibula disebabkan oleh infeksi gigi atau suatu infeksi tulang
mastoid disebabkan oleh otitis media acuta. Tulang yang biasanya terkena ialah femur,
tibia, humerus dan radius.

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 5

Epidemiologi
Penyakit ini terjadi pada laki- laki dan perempuan sama banyaknya. Penyakit ini
dipengaruhi oleh orang yang menderita aniemia sicle cell, diabetes, HIV/ AIDS, alcoholism,
RA(rematoid arthritis), penguna obat steroid jangka panjang, operasi pengantian sendi.
Osteomielitis akut terutama ditemukan pada ank-anak. Umumnya infeksi pada tulang panjang
dimulai pada metafisis. Tulang yang sering terkena ialah femur bagian distal, tibia bagian
proksimal, humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, serta vertebra. Infeksi akut
tulang terutama terjadi pada tulang yang sedang tumbuh, tersering pada usia 2-10 tahun. Anak
laki-laki 3 kali lebih sering daripada anak perempuan,mungkin karena lebih sering kena trauma.7

Patologis & gejala klinis


Perubahan patologi bisa dilihat dari perubahan foto rontgen, dapat terlihat sequestrum
yaitu jaringan yang hancur dan membusuk yang tidak diserap tubuh, selain itu sequestrum yang
keluar dari permukaan tulang dapat mengalami kalsifikasi yang sifatnya sentral yang biasa
disebut involukrum. Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat
disebabkan oleh bakteri,virus, atau proses spesifik (misalnya tuberkulosa,jamur). Pembagian
osteomielitis yang lazim dipakai :
1. Osteomyelitis primer yang disebabkan penyebaran secara hematogen dari fokus lain.
Osteomielitis primer dapat dibagi menjadi osteomielitis akut dan kronik. Osteomielitis akut
merupakan radang bagian lunak tulang, yaitu isi sumsum tulang, saluran Havers dan
periosteum. Bagian yang keras tidak terkena; hanya karena kerusakan sekunder akibat
gangguan peredaran darah, maka sebagian akan mati.
2. Osteomyelitis sekunder atau osteomielitis per kontinuitatum yang disebabkan penyebaran
kuman dari sekitarnya,seperti bisul dan luka.
Osteomielitis selalu dimulai dari daerah metafisis karena pada daerah tersebut peredaran
darahnya lambat dan banyak mengandung sinusoid. Penyebaran osteomielitis dapat terjadi :
1. Penyebaran ke arah korteks, membentuk abses subperiosteal dan selulitis pada jaringan
sekitarnya.

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 6

2. Penyebarannya menembus periosteum membentuk abses jaringan lunak. Abses dapat


menembus kulit melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel. Abses dapat menyumbat atau
menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian jaringan tulang (sekuester).
3. Penyebaran ke arah medula
4. Penyebaran ke persendian, terutama bila lempeng pertumbuhannya intraartikuler misalnya
sendi panggul pada anak-anak. Penetrasi ke epifisis jarang terjadi.2
Gejala- gejala dari osteomyelitis adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Demam
Iritasi( kemerahan)
Merasa lelah
Mual dan muntah
Pembengkakan dan teraba lunak pada tulang yang terkena
Pada osteomyelitis yang mengenai tulang vertebra dapat menyebabkan nyeri punggung

saat malam
7. Tidak dapat melakukan gerakan tertentu.
Differential Diagnosis (DD)
Gambaran radiologik osteomielitis dapat menyerupai gambaran penyait-penyakit lain
pada tulang, diantaranya adalah tumor ganas primer tulang. Destruksi tulang, reaksi periosteal,
pembentukan tulang baru, dan pembengkakan jaringan lunak, dijumpai juga pada osteosarkoma
dan Ewing sarkoma.
1. Histiosit sel langerhans
Pada histiosit sel langerhans mempunyai gambaran radiologi yang mirip dengan
osteomyelitis aku, akan tetapi Histiosit sel langerhans tidak disertai dengan pembengkakan
jaringan lunak atau massa. Histiosit sel Langerhans waktu penghancuran tulang hanya 7- 10
hari.
2. Osteosarkoma
Osteosarkoma seperti halnya osteomielitis, biasanya mengenai metafisis tulang panjang
sehingga pada stadium dini sangat sukar dibedakan dengan osteomielitis. Pada stadium yang
lebih lanjut, kemungkinan untuk membedakan lebih besar karena pada osteosarkoma
Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 7

biasanya ditemukan pembentukan tulang yang lebih banyak serta adanya infiltrasi tumor
yang disertai penulangan patologik ke dalam jaringan lunak. Juga pada osteosarkoma
ditemukanCodman triangle.4

2. Ewing sarkoma
Pada tulang panjang, Ewing sarkoma biasanya mengenai diafisis; tampak destruksi tulang
yang bersifat infiltratif, reaksi periosteal yang kadang-kadang menyerupai kulit bawang yang
berlapis-lapis dan massa jaringan lunak yang besar. Pada erwing sarkom biasanya terlihat
gambaran penempukan perios yang berbentuk Codman triangle. Waktu penghancuran tulang
4-6 bulan, perluasan erwing ke dalam jaringan lunak jelas tapi tidak menghancurkan fascia4
3. Juvenil Rematoid Artritis
Artritis Reumatoid Juvenil adalah suatu peradangan persendian (artritis) menahun
(kronis), yang sudah timbul sebelum usia 16 tahun (mirip artritis reumatoid pada dewasa).
Artritis Reumatoid Juvenil (ARJ) paling sering pada anak, dan merupakan kelainan yang
paling sering menyebabkan kecacatan. Ditandai dengan kelainan karakteristik yaitu sinovitis
idiopatik dari sendi kecil, disertai dengan pembengkakan dan efusi sendi. Ada 3 tipe ARJ
menurut awal penyakitnya yaitu: oligoartritis (pauciarticular disease), poliartritis dan
sistemik.
Gejala klinis : Gejala klinis utama yang terlihat secara obyektif adalah artritis, dimana sendi
yang terkena teraba hangat dan biasanya tidak terlihat eritema. Secara klinis artritis
ditentukan dengan menemukan salah satu dari gejala pembengkakan atau efusi sendi; atau
dengan menemukan paling sedikit 2 gejala inflamasi sendi, yaitu gerakan sendi yang terbatas,
nyeri atau sakit pada pergerakan dan panas. Pembengkakan disebabkan oleh edema jaringan
lunak periartikular, efusi intra-artikular, atau dari hipertofi membran sinovial. Rasa nyeri atau
sakit sendi pada pergerakan biasanya tidak begitu menonjol, namun gerakan aktif atau pasif
tertentu, terutama gerakan yang ekstrim, dapat memicu nyeri. Pada anak kecil yang lebih
jelas adalah kekakuan sendi pada pergerakan terutama pada pagi hari. Gejala konstitusional
yang dapat muncul antara lain anoreksia, penurunan berat badan, gejala gastrointestinal dan
Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 8

gagal tumbuh. Kelelahan (fatigue) dapat muncul pada tipe poliartritis dan sistemik, ditandai
dengan peningkatan kebutuhan tidur, merasa lemas dan iritabilitas.
Tipe onset poliartritis terdapat pada penderita yang menunjukkan gejala artritis pada lebih
dari 4 sendi, sedangkan tipe onset oligoartritis bila mengenai 4 sendi atau kurang. Pada tipe
oligoartritis sendi besar lebih sering terkena dan biasanya di daerah tungkai. Keterlibatan
sendi kecil di tangan menunjukkan perkembangan ke arah poliartritis. Selain itu dapat
ditemukan atrofi otot ekstensor (seperti vastus lateralis dan quadriceps) dan kontraktur otot
fleksor. Pada tipe poliartritis lebih sering terdapat pada sendi-sendi jari dan biasanya simetris,
tetapi di samping itu dapat ditemukan pula pada sendi lutut, pergelangan kaki, dan siku. Tipe
onset sistemik ditandai oleh demam intermiten dengan puncak tunggal atau ganda lebih dari
39oC selama dua minggu atau lebih, artritis, dan biasanya disertai kelainan sistemik lain
berupa ruam reumatoid linier di tubuh atau ekstremitas, serta kelainan viseral
(hepatosplenomegali, serositis, limfadenopati). Ruam juga memberat dengan adanya demam.
Klinis
Diagnosis terutama berdasarkan klinis. Penyakit ini paling sering terjadi pada umur 1-3
tahun. Nyeri ekstremitas seringkali menjadi keluhan utama pada awal penyakit. Gejala klinis
yang menyokong kecurigaan kearah ARJ yaitu kekakuan sendi pada pagi hari, ruam
rematoid, demam intermiten, perikarditis, uveitis kronik, spondilitis servikal, nodul rematoid,
tenosinovitis
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dipakai sebagai penunjang diagosis. Bila diketemukan Anti
Nuclear Antibody (ANA), Faktor Reumatoid (RF) dan peningkatan C3 dan C4 maka
diagnosis ARJ menjadi lebih sempurna.
Patofisiologi
Penyebab ARJ masih belum diketahui dan diakui pula bahwa ARJ sebetulnya merupakan
sekumpulan penyakit yang tidak homogen. Terdapat banyak sekali faktor etiologi yang dapat
menyebabkan gejala klinis ARJ dengan berbagai faktor penyebab seperti infeksi, autoimun,

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 9

trauma, stress, serta faktor imunogenetik. Apa pun penyebabnya, patogenesis ARJ
kemungkinan melibatkan pola respons pejamu terhadap faktor penyebab tersebut.
Dalam patofisiologi JRA, setidak-tidaknya ada 2 hal yang perlu diperhitungkan yaitu
hipereaktifitas

yang

berhubungan

dengan

HLA dan

pencetus

lingkungan

yang

kemungkinannya adalah virus. Penyebab gejala klinis ARJ antara lain infeksi autoimun,
trauma, stres, serta faktor imunogenetik.
Pada ARJ sistem imun tidak bisa membedakan antigen diri. Antigen pada ARJ adalah
sinovia persendian. Hal ini terjadi karena genetik, kelainan sel T supresor, reaksi silang
antigen, atau perubahan struktur antigen diri.
4. Artritis septik/Infektif/Artritis Bakterialis
Etiologi pada artritis septik disebabkan oleh mikrobiologis antara lain Staphylococcus
aureus, S.pyogenes, Streptokokus -hemolitikus grup B, H.influenzae (tipe b), Neisseria
gonorrhoeae, E.coli, Salmonella, P.aeruginosa, parvovirus, hepatitis B, mumps, Mycoplasma
pneumoniae, Mycobacterium tuberculosis.
Faktor predisposisi : artritis yang sudah ada sebelumnya (terutama reumatoid), injeksi intraartikular, implan logam, trauma, osteomielits disekitarnya, kortikosteroid, kegansan
penyalahgunaan obat intravena.3
Gambaran klinis : Nyeri dan pembengkakan sendi lutut, umumnya monoartikuler (90%),
terutama pada sendi lutut, umumnya ada penyakit yang mendasari, umumnya demam, dan
penurunan ROM (range of mtion).
Patogenesis : Bakteri patogen mencapai ruang sendi melalui : secara hematogen (>50%),
penyebaran dari infeksi kulit atau tulang sekitar sendi dan inokulasi langsung.
Patofisiologi : Bakteri mencapai ruang sendi kemudian menginfeksi pada sinovium bakteri
mengalami proliferasi dan infiltrasi PMN dan sel inflamasi lain pada membran sinovial
menimbulkan respon inflamasi berupa :6
a. memicu degerasi kartilago diperantai sitokinin dan reaksi enzimatik
b. neovaskularisasi
Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 10

c. pembentukan jaringan granulisasi


Bila tidak diterapi secara tepat dapat terjadi keadaan irrevisible:
a. subchondral bone loss
b. destruksi kartilago

Perjalanan penyakit :
Mula-mula infeksi terjadi pada metafisis atau pada arcus vertebralis tulang belakang dan
pada corpus vertebrae daripada vertebra leher,sebagai abses fokal. Kemudian menjalar kedua
arah, yaitu : ruang sumsum tulang dan ke permukaan tulang (kortex).
Nanah akan terbentuk di bawah periosteum dan periosteum akan terangkat. Pembuluh
darah akan mengalami trombosis, dan trombosis septik ini akan dan mengakibatkan septikhemi
atau piemi, suatu hal yang ditakutkan pada osteomielitis. Oleh karena perubahan sekunde,
adanya trombus pada pembuluh darah yang mengakibatkan terganggunya aliran darah, maka
tulang akan mengalami nekrosis. Kadang-kadang proses ini akan menjalar ke epifisis, menembus
tulang-rawan sendi, mengenai sendi sehingga terjadi : arthritis suppurativa.
Tulang nekrotik itu kemudian akan terpisah dari tulang yang sehat oleh kerja
osteoklas,membentuk sekuester. Menurut letaknya dikenal sekuester perifer, sekuester sentral,
dan sekuester total. Bilamana masa akut penyakit telah lewat,maka osteoblas yang berasal dari
periosteum akan membentuk tulang baru di sekitar sekuester dan disebut involucrum.
Involucrum mempunyai lubang disebut cloaca, kadang-kadang sekuester dapat keluar melalui
lubang itu. Jadi, tubuh hanya dapat menutupi tulang yang nekrotik itu dengan tulang baru tanpa
mengabsorpsinya. Juga pada sumsum tulang ditempatkan tulang baru sehingga densitas tulang
bertambah dan terjadi sklerosis tulang. Proses neoosteogenesis ini menimbulkan gambaran
Garres sclerosing osteomielitis.
Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 11

Bila osteomielitis akut tidak diobati dengan cepat atau tidak baik maka akan terjadi
osteomielitis kronik, keadaan ini dapat berlangsung terus menerus sehingga penderita akhirnya
meninggal karena amiloidosis. Tetapi ada juga osteomielitis yang sejak mula-mula sudah kronik,
tanpa disertai gejala-gejala serangan akut. Dalam hal ini, akan terjadi fokus nanah (abses brodie)
yang berbatas jelas, yang terdapat pada : ujung atas tibia,ujung bawah femur, dan ujung atas
humerus.
Dalam keadaan tenang merupakan rongga kecil dikelilingi oleh tulang dan terisi cairan
jernih. Pada masa eksaserbasi maka rongga ini akan terisi nanah,tempat dapat ditemukan
stafilokokus. Pada histologik osteomielitis kronik tampak 2 unsur yaitu nekrosis supuratif dan
iskhemik serta pemulihan jaringan ikat dan tulang.7

Faktor resiko
Faktor predisposisi ditentukan oleh umur,sex,trauma yakni berupa fraktur komplet,
infeksi gigi(rahang), pascaoperasi jantung(sternum),infeksi jaringan lunak, penyakit sel
sabit,implan logam, diabetes melitus (kaki), penyakit vaskular perifer (kaki).3

Komplikasi
Komplikasinya meliputi osteomielitis kronik, artritis septik, fraktur, amiloidosis,
bakterimia dengan endokarditis dan timbulnya karsinoma sel skuamosa dalam saluran sinus.8

Penatalaksanaan

Medical Mentosa
-

Antibiotik broad spektrum adalah jenis yang efektif terhadap gram positif maupun gram
negatif. Antibiotik dapat diberikan pada individu yang mengalami fraktur tulang atau luka
tembus jaringan lunak yang mengelilingi suatu tulang sebelum tanda-tanda infeksi
timbul. Apabila infeksi tulang memang terjadi, diperlukan terapi antibiotik agresif.

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 12

Contoh antibiotik : golongan penisilin, golongan sefalosporin gen III, golongan kuinolon,
aminoglikosida.
-

Perawatan di rumah sakit

Pemeriksaan biakan darah

Pengobatan suportif dengan pemberian infus

Tindakan pembedahan
Indikasi untuk melakukan tindakan pembedahan ialah :
a. adanya abses
b. rasa sakit yang hebat
c. adanya sekuester
d. bila mencurigakan adanya perubahan ke arah keganasan (karsinoma epedermoid).
Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan adalah bila involukrum
telah cukup kuat untuk mencegah terjadinya fraktur pascapembedahan.2

Non Medical Mentosa


-

Tirah baring dan imobilisasi anggota gerak yang terkena hingga inflamasi sendi/tulang
menghilang.

Fisioterapi intensif.3

Pencegahan
Sasaran utamanya adalah pencegahan osteomielitis. Penanganan infeksi lokal dapat
menurunkan angka penyebaran hematogen. Penanganan infeksi jaringan lunak pada mengontrol
erosi tulang. Pemilihan pasien dengan teliti dan perhatian terhadap lingkungan operasi dan teknik
pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitis pascaoperasi.
Antibiotika profilaksis, diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai saat
pembedahan dan selama 24 jam sampai 48 jam setelah operasi akan sangat membantu. Teknik
Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 13

perawatan luka pascaoperasi aseptik akan menurunkan insiden infeksi superfisial dan potensial
terjadinya osteomielitis.3
Prognosis
Pada osteomielitis akut prognosis baik bila di diagnosa dini, cepat dan tepat. Jika
diagnosa terlambat serta tindakan pengobatan tidak tepat maka menjadi osteomielitis yang
kronik (prognosis buruk) dapat menyebabkan resiko amputasi sampai dengan kematian.
Daftar Pustaka
1. Dacre J, Kopelmen P. Buku saku keterampilan klinis. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2004.hal.135-37.
2. Kapita selekta kedokteran. edisi ke-5. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI;2010.
3. Mandal BK, Wilkins EGL, Dunbar EM, Mayon RT. Lecture notes penyakit infeksi. edisi ke-6.
Jakarta:Erlangga Medical Series;2004.hal.193-195.
4. Rasad S. Radiologi diagnostik. edisi ke-2. Jakarta:Fakultas Kedokteran UI;2005.hal.62-68.
5. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC;2000.hal.301-302.
6. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam.ed 5.
Jakarta:InternaPublishing;2009.p.2639-2643.
7. Patologi. Jakarta:Fakultas Kedokteran UI bagian patologi;1996.hal 437.
8. Robins, Cotran. Buku saku dasar patologis penyakit.ed 7. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2008.hal.732-735.

Lampiran kasus 10
Seorang anak laki- laki berusia 10 tahun, datang dibawa ibunya ke UGD RS dengan keluhan
rasa myeri pada lutut kananya sejak 3 hari yang lalu. Rasa nyeri bertambah buruk dengan
berjalanya waktu dan tidak berkurang dengan pijit mengunakan minyak gosok. Ibunya
mengatakan anaknya jatuh dengan posisi bertumpu pada lutut kananya, ketika bermain bola 1
minggu yang lalu, lalu ia merasakan rasa tidak nyaman pada tungkai kananya, tetapi masih tetap
dapat berjalan dengan normal. Dia juga menderita sakit tenggorokan sejak 5 hari yang lalu.

Blok 14 Osteomyelitis Karena Sakit tenggorokan dan Trauma Kaki Pada Anak Page 14

Anda mungkin juga menyukai