MOODLE SEBAGAI MEDIA BAHAN AJAR PADA SISWA KELAS VII SMP
NEGERI 1 PALU
MEUTIA RITA
SMP NEGERI I PALU
Telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan media bahan ajar dengan
menggunakan moodle. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan uji
coba terbatas. Pada penelitian ini, media pembelajaran didesain dengan menggunakan
software aplikasi berupa moodle, xampp, flash dan eXe. Bahan ajar yang
dikembangkan merupakan materi fisika SMP, di dalamnya terdapat animasi, modul
bacaan, artikel serta penugasan secara online. Sampel yang digunakan untuk uji coba
terbatas yaitu siswa kelas VII SMP Negeri I Palu yang terdiri atas 32 orang. Uji coba
dilakukan untuk melihat respon siswa terhadap bahan ajar dan peningkatan hasil
belajar. Respon siswa diambil dengan menggunakan angket pertanyaan sebanyak 25
item pertanyaan dan hasil belajar menggunakan tes sebanyak 30 item soal. Hasil
analisis angket diperoleh rata-rata respon sebesar 79,22% yang berada pada kategori
baik. Rata-rata nilai hasil belajar sebesar 60, dengan menggunakan uji hipotesis satu
pihak diperoleh hipotesis nol (H0) diterima dengan kata lain tidak terjadi peningkatan
hasil belajar siswa yang menggunakan moodle sebagai media pembelajaran fisika.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari angket dapat dikatakan pengembangan materi
fisika dengan menggunakan aplikasi moodle layak digunakan dan untuk proses
peningkatan hasil belajar kiranya dapat diuji cobakan kembali dalam penelitian
pengembangan yang lebih luas.
Kata kata kunci: e-learning, Moodle, Media Pembelajaran Fisika .
I. PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Usaha untuk meningkatkan prestasi siswa salah satunya dapat
dan tempat untuk kembali mempelajari materi yang telah diberikan di sekolah.
Bahan pembelajaran ini dapat dibuat dengan berbagai bentuk antara
lain bahan pembelajaran yang ditulis dalam bentuk buku seperti modul dan bahan
pembelajaran yang ditampilkan ke dalam media audio visual melalui jaringan
internet dan atau intranet yang tentunya dapat menarik perhatian dari siswa.
Berdasarkan kenyataan tersebut penulis mencoba mengembangkan
bahan pembelajaran fisika secara online dengan menggunakan moodle sebagai
upaya meningkatkan hasil belajar, serta diharapkan proses kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih efektif.
I.2
Permasalahan
Dari permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Melihat tanggapan yang diberikan oleh siswa dan guru terhadap pembelajaran
e-learning berbasis moodle sebagai media ajar.
2. Menggunakan desain ini sebagai media untuk meningkatkan hasil belajar
fisika pada siswa kelas VII SMP Negeri 1.
I.4
Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah yaitu:
1.
Bagi siswa
Dapat mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa harus terikat waktu dan
catatan.
2.
Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu kelulusan sekolah.
Menambah fasilitas belajar di sekolah.
management sistem). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia
based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Textbased
Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa)
3. eLearning Infrastructure (Peralatan)
Infrastruktur eLearning dapat berupa personal computer (PC), jaringan
komputer dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan
teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui
teleconference.
2.2 Moodle
Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna
untuk
kursus/pelatihan/pendidikan berbasis
Termometer
Alat yang dipakai untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya
dengan suatu angka disebut sebagai termometer. Termometer secara umum,
terbuat dari pipa kaca yang diisi dengan zat cair. Prinsip dasar mengapa
digunakan zat cair sebagai pengisi termometer adalah karena zat cair mengalami
perubahan volume seandainya suhunya berubah. Zat cair pengisi termometer yang
paling umum digunakan adalah raksa dan alkohol. Termometer tidak hanya
berisikan air raksa dan alkohol saja. akan tetapi ada juga yang terbuat dari benda
padat, gas dan sebaginya. Untuk benda padat beberapa temometer yang dikenal
yaitu termometer bimetal, termometer hambatan dan termokopel. Termometer
Bimetal dengan prinsip kerjanya yaitu semakin besar suhu, keping bimetal
semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan ke
angka yang lebih besar. Jika suhu turun, jarum penunjuk bergerak ke kiri ke arah
angka yang lebih kecil. Skala yang dibuat biasa dibentuk lingkaran. Dalam
b. Muai luas
Persamaan yang berlaku pada muai luas adalah
A = Ao ( 1 + . t)
dengan:
A = panjang akhir (m2)
Ao = panjang mula-mula (m2)
= koefisien muai panjang (/oC)
t = perubahan suhu (oC).
Pemuaian Zat Cair
Zat cair hanya memiliki muai volume. Muai volume zat cair lebih
besar daripada muai volume zat padat. Pemuaian zat cair tidak berlaku
untuk air antara suhu 0C dan 4C, karena justru menyusut jika dipanaskan.
Pengecualian ini disebut anomali air.
Pemuaian Zat Gas
Seperti zat cair, gas hanya memiliki muai volume. Koefisien muai
C-1.
III.
III.1
PROSEDUR PENELITIAN
Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini
III.2
dengan:
= koefisien korelasi biserial
= rata-rata dari subjek yang menjawab betul
= rata-rata dari skor total
= standar deviasi
= proporsi siswa yang menjawab benar
= banyaknya siswa yang menjawab benar
Jumlah seluruh siswa
q
Interpretasi
0,00 0,19
0,20 0,39
0,40 0,59
0,60 1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Sangat tinggi
BA BB
PA PB
J A JB
dengan :
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab item dengan benar.
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab item dengan benar.
Daya Pembeda
Interpretasi
0,00 0,20
0,21 0,40
0,41 0,70
0,71 1,00
Jelek
Cukup
Baik
Baik Sekali
S,1999:210):
P
dengan :
B
Js
tingkat kesukaran
Js
Interpretasi
0,00 0,30
0,31 0,70
0,71 1,00
Sukar
Cukup
Mudah
S2
n 1
dengan :
rl l =
n =
banyaknya item
S =
p =
q =
pq =
Kriteria pengujian, jika rl l > 0,70 dapat disimpulkan bahwa tes reliabel.
3.2.2 Analisis Data Penelitian
1. Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji t. uji t yang digunakan untuk hipotesis ini adalah uji t-tes 1
sampel yaitu (Sugiyono, 250: 2008):
dengan:
T
Ketentuan uji-t satu pihak (1-tailed) dengan derajat kebebasan (dk = n - 1) pada taraf
nyata = 0,05 adalah :
Jika t hitung t tabel berarti H0 diterima,
Jika t hitung > t tabel berarti H0 ditolak.
2. Pengolahan Angket Respon
a. Validasi Desain Website
Desain website yang dikembangkan dinilai atau divalidasi oleh ahli yang
kemudian hasil dari validasi dibandingkan dengan kategori penilaian validitas yang
ditetapkan (Nurdin, 2007), yaitu:
Nilai
Validitas
Kriteria
1,0 1,9
2,0 2,9
3,0 3,9
4,0
Pada validasi yang dilakukan oleh ahli, beberapa hal yang harus diperbaiki
yaitu Tampilan, tata letak menu, artikel yang berkaitan dengan materi yang disajikan,
dan kontras warna dari tampilannya. Hasil dari validasi tampilan yang dilakukan
ditunjukkan pada gambar 2, dan untuk tata letak menu serta penambahan artikel yang
telah direvisi ditunjukkan pada gambar 3. Dari hasil validasi yang dilakukan oleh
validator, dengan 3 hal yang dinilai dan divalidkan pada media yang didesain, maka
hasil validitasnya ditunjukkan pada tabel 6. Hasil tersebut diperoleh dengan
menghitung skor rata-rata, sehingga jika hasil tersebut dibandingkan dengan tabel 4
maka desain dari media yang dibuat mempunyai nilai valid atau layak untuk
diujicobakan. Untuk hasil validasi tiap item pertanyaan yang masih dianggap ku-rang
layak untuk diuji coba maka media ini direvisi kembali sesuai hasil dari validasi.
Dengan hasil revisi dapat dilihat pada gambar 2 dan gambar 3.
Gambar 3. Tata Letak Menu dan Penambahan Artikel Yang Telah Direvisi
Data
hasil
perhitungan uji t, diperoleh nilai t hitung = -6,83 dan ttable = 1,72. Hal ini berarti t hitung <
ttabel, dengan demikian H0 diterima. Hasil penelitian ini gagal dikarenakan nilai standar
kelulusan yang diberikan oleh sekolah untuk pelajaran IPA fisika sebesar 75. Jika
nilai ini dibandingkan dengan nilai standar kelulusan Nasional yang mana nilainya
sebesar 55 maka nilai ini terlalu tinggi, dan jika dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional yang biasa diajarkan maka hasil dari penelitian ini tidaklah berbeda
jauh atau sama. Selain daripada itu, untuk semua tugas yang diberikan secara online
hasil dari tugas harian tidaklah sepenuhnya dikerjakan oleh semua siswa hal ini
mungkin dikarenakan waktu yang diberikan untuk mengupload tugasnya kurang
sebab sebelum mengupload tentunya siswa harus mengetik tugasnya terlebih dahulu
dan menyimpannya dalam bentuk file baru setelah itu file diupload. Pada saat
mengupload hal yang dapat menyebabkan kegagalan penelitian ini adalah koneksi
jaringan yang lambat. Kegagalan yang terjadi ini juga dikarenakan penggunaan
konten yang telah ada tidak dimanfaatkan secara baik oleh siswa untuk
melangsungkan pembelajaran. Seperti untuk penggunaan media chatting yang ada
hanya diperuntukkan untuk saling bertanya apakah tugas kalian telah selesai?.
Namun hal ini dapat membuktikan bahwa pembelajaran ini membuat siswa tidak
merasa bosan akan proses pembelajaran. Untuk data angket dari 25 pertanyaan pada
angket, terdapat 19 pertanyaan positif dan 6 pertanyaan negatif. Berdasarkan hasil
perhitungan angket nilai rata-rata untuk respon siswa terhadap media pembelajaran
ini bernilai 79,22% dan untuk respon guru bernilai 80,5%.
Kriteria Yang Dinilai
Tampilan website
Isi website
Media tambahan
Skor Rata-rata
3,07
3,00
3,75
Validitas
V
V
SV
1. Website ini didesain dengan menggunakan aplikasi software moodle versi 1.9
dan aplikasi pendukung XAMPP versi 1.7.0, serta beberapa aplikasi
pendukung lainnya yaitu eXe 1.04.
2. Tanggapan dari siswa mengenai pembelajaran yang menggunakan e-learning
ber-basis moodle sebagai media bahan ajar adalah baik.
3. Tidak terdapat peningkatan hasil belajar fisika pada siswa kelas VII SMP
Negeri I Palu yang menggunakan media pembelajaran e-learning
V.2 Saran
1. Agar segala kekurangan dalam penelitian ini dapat disempurnakan oleh
2.
3.
waktu.
Penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan uji yang lebih luas
dapat melanjutkan langkah penelitian dari Borg and Gall.
Daftar Pustaka
Agung Purnomo. 2006. Pengembangan Bahan Pembelajaran Mandiri Komputasi
Fisika Dengan Menggunakan Moodle Secara Online di Jurusan Fisika
Universitas Negeri Semarang: UNNES.
Andriyansyah Seno. 2007. The Application E-Learning Physics for Senior High
School Student Using Moodle: Universitas Gunadarma
Anonim, Building e-learning with moodle. Inixindo: 2008
Arikunto Suharsimi: Dasar dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 2006
Jasakom. 2008. Joomla! 1.5 Dunia Maya, Untungnya Nyata!. Jakarta
Jaya Tonykha Muhammad. Pengembangan E-Learning Menggunakan Moodle Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran TIK Kelas X SMA Negeri
1 Tayu Tahun Ajaran 2010/2011. UNY. 2011
Nurdin, 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan
Metakognisi untuk Menguasai Bahan Ajar. Disertasi tidak dipublikasikan.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Syaodih Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI kerjasama dengan
ROSDA
Sudjana: Metode Statistika. Tarsito. Bandung. 2005
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan
R & D. Bandung : Alfabeta.
Wahono.2003. Pengantar e-learning dan Pengembangannya. Ilmu Komputer.com