Anda di halaman 1dari 2

Membekali Anak dengan Keterampilan Belajar Cara Belajar

Dunia belajar mengajar sekilas identik menjadi tugas seorang guru dan muridnya.. Tetapi saat ini
kegiatan belajar mengajar tak hanya harus dilakukan oleh guru dan muridnya saja, namun juga menjadi
kewajiban orang tua saat anak-anak berada di rumah.
Sangat masuk akal jika saat ini banyak para orang tua mengeluh akan kemampuan anak-anaknya dalam
menerima pelajaran di sekolahnya. Hal tersebut bisa dimaklumi karena mata pelajaran untuk anak-anak
sekarang ini sangat berbeda dengan jaman saya sekolah dulu.
Telah banyak orang tua yang sejak usia dini telah melatih anak-anaknya dengan begitu banyak
keterampilan, dari ketrampilan olah raga sampai dengan ketrampilan seni. Namun jarang sekali yang
belajar ketrampilan belajar cara belajar (Learn How to Learn), alhasil pada usia mahasiswa , pelajarpelajar muda seringkali tidak maksimal dalam mengolah pembelajaran mereka.
Seperti sebutannya, keterampilan Belajar Cara Belajar memang sangat mendasar dan seringkali tidak
terlalu dipikirkan, sehingga tidak pernah dipentingkan, padahal secara alami anak-anak balita sudah
mampu bertanya apa, juga mengapa untuk membuat pikirannya belajar berputar mencari kaitan arti
untuk memahaminya. Kaitan arti yang baisa terjalin di dalam pikirannya itulah yang membuat neuraon
otak seseorang mengolah lebih cepat dan lebih cerdas.
Sebuah keterampilan cara belajar yang sangat popular sekarang ini adalah mindmapping (peta
pikiran), cara tersebut di populerkan oleh Tony Buzan. Mindmap ini sangat berguna untuk membantu
otak dalam mengatur pikiran, mencatat dan menghafal dengan efektif. Mengapa? Karena aktifitas
memetakan membuat otak mengolah bahan belajar. Ketika proses mengolah dan menterjemahkan
pengertian menjadi sebuah peta gambar, icon, atau symbol, maka proses secara otomatis mengikut
sertakan otak kiri dan kanan. Dengan demikian ana tidak lagi melakukan hafal mati dan pasif. Kalau
para murid biasa belajar dengan menghafal saja maka mereka belum punya cara belajar yang efektif.
Menurut Buzan bahwa mindmap dapat menolong otak menyimpan seluruh pengetahuan yang ada di
universe.
Lalu saya membayangkan betapa sesungguhnya keterampilan belajar Cara Belajar sangat membantu
dalam membekali anak-anak dengan suatu kemampuan untuk mengeksplorasi sesuatu yang baru.
Banyak orang tua maupun muda malas mengetahui dan mempelajari hal baru. Namun seorang anak
kecil tidak pernah malas mempelajari hal baru. Apalagi anak yang sudah mengembangkan kemampuan
cara belajar. Anak-anak ini akan anktif mencari, aktif mengolah dan tidak puas hanya meniru
pekerjaan orang lain dan tidak gampangan mengcopy hasil karya orang lain apalagi menjadi plagiat.
Sangat disayangkan jika anak diberikan pola belajar menghafal demi sebuah nilai test atau nilai di raport
saja, karena mereka membutuhkan kesempatan mengolah dan mencari kaitan dari yang dipelajarinya
untuk mengembangkan pikirannya dan menjadi pelajar sejati. Pelajar-pelajar seperti itulah yang akan
menjadikan mereka menjadi seorang yang berkompeten buat dirinya.

Ada baiknya para orang tua mulai mengubah paradigma bahwa belajar tak sekedar mendapatkan nilai
tinggi saja karena yang menjadikan anak belajar baik dan kritis adalah pengolahannya. Cari tempat
belajar yang membuatnya lepas dari level menghafal saja. Semua anak terutama yang lemah dalam
konsentrasi membutuhkan pola belajar yang kreatif dan visual.
Contoh kecil yang ada di lingkungan saya berada sekarang ini, sebut saja Laksmi murid kelas VI Sekolah
Dasar yang selalu mengeluhkan kesulitan belajar terutama pelajaran matematika. Rasanya menjadi
beban bagi dia ketika harus menghadapi soal-soal yang diberikan oleh gurunya di sekolah. Hingga
kadang harus menangis karena tak sependapat dengan cara yang diberikan oleh ibundanya.
Perlahan saya melakukan pendekatan untuk menanyakan apa sih yang menjadikannya risau tentang PR
yang diberikan oleh gurunya. Lalu saya mulai mencoba untuk membantu dia keluar dari belenggu
permasalahannya. Ternyata cara yang saya ajarkan beda dengan apa yang diajarkan gurunya di sekolah.
Tetapi saya berusaha meyakinkan dia bahwa dicoba dulu tak ada salahnya untuk menyelesaikan PR
matematika yang diberikannya. Jika ternyata jawaban atau hasilnya nanti berbeda dengan hasil guru di
sekolahnya maka kita mau tidak mau memakai cara yang diajarkan oleh gurunya.
Pendekatan pendekatan sederhana lainnya yang bisa dilakukan oleh para orang tua adalah buat anak
suka terlebih dulu karena dengan menyukai pelajaran yang diberikan oleh gurunya maka seorang anak
akan merasa enjoy dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Jika metode belajar tersebut sudah disukai dan melekat pada diri anak-anak, maka saya yakin anak-anak
akan menjadi gemar belajar tanpa harus diperintah orang tuanya. Dan akhirnya yang tadinya belajar
adalah sesuatu yang dirasakan berat, akan mengubah pola pikirnya dan menjadikan sebuah kesenangan
dan bukan menjadikan beban dalam dirinya
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai