Anda di halaman 1dari 9

Reaksi Nuklir

Unsur radioaktif, inti-intinya meluruh menjadi inti


yang lain yang lebih stabil. Inti-inti berubah dengan
sendirinya tanpa dipengaruhi (berlangsung alami)
perubahan inti-inti radioaktif juga dapat dilakukan
dengan cara menembakkan partikel-pertikel yang
mempunyai energi cukup sehingga berlangsung
reaksi pada unsur yang ditembaki.
Reaksi yang terjadi dinamakan reaksi nuklir.
reaksi inti atau reaksi nuklir adalah proses yang
terjadi apabila partikel-pertikel nuklir (nukleon atau
inti atom) saling mengadakan kontak.

a+XY+b

atau

X (a,b) Y

X adalah inti awal, Y inti akhir, sedang a dan b


masing-masing adalah partikel datang dan yang
dipancarkan.
Apabila suatu partikel ditembakkan pada inti X,
maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi,
yakni hamburan elastik, hamburan inelastik dan
reaksi inti.
Para ahli banyak menggunakan reaksi inti ini untuk
tujuan analisis kualitatif dan kuantitatif dalam suatu
penelitian, misalnya AAN (Aktivasi Neutron).

1. Hukum kekekalam muatan Z = tetap


2. Hukum kekekalan massa dan energi
MA.C2 + ma.C2 + KA + Ka = MB.C2 + Mb.C2 + KB + Kb
MA.C2 + ma.C2 = MB.C2 + Mb.C2 + Q
Dimana Q = energi reaksi
= KB + Kb (KA+Ka) (Energi kinetik)
Bila Q > 0 reaksi ekso energi
Q < 0 reaksi endo energi
3. Hukum kekekalan nomor massa A = tetap
4. Hukum kekekalan momentum sudut inti I = tetap
5. Hukum kekekalan paritas = tetap
6. Hukum kekekalan momentum linier P = tetap

Reaksi inti adalah reaksi dimana suatu unsur dihujani oleh


partikel2 yang bergerak cepat seperti neutron, proton dan
elektron.
Jika partikel2 yang bergerak cepat ini memiliki energi yang
cukup tinggi, tidak peduli berapa muatannya, menumbuk
suatu unsur, maka partikel2 tsb akan mendekati inti dan akan
ditangkap oleh inti target.
Sinar gamma atau partikel lain yang berbeda dengan partikel
yang masuk akan dipancarkan oleh inti dalam waktu yang
sangat pendek (<10-13 detik).
Jika tidak stabil, maka inti akan meluruh dengan waktu paruh
tertentu (berlaku hukum peluruhan unsur radioaktif alami).
inti yang terbentuk setelah bombardment berbeda dari inti
target (memiliki bilangan massa dan atom yang berbeda).
reaksinya disebut reaksi transmutasi

PERBEDAAN
REAKSI KIMIA DAN REAKSI INTI

Reaksi kimia
Tidak terjadi perubahan
pada susunan inti, hanya
terjadi pengelompokan
atom
Tidak terjadi perubahan
massa atom
Melibatkan sejumlah
makroskopis zat2 yang
mengalami reaksi
Energi dinyatakan per mol
atau per gram
Energi yang dibebaskan
kecil

Reaksi Inti
Terjadi perubahan pada
susunan inti atom, berarti
terbentuk unsur baru
terjadi perubahan massa
atom yang diubah
menjadi energi
Melibatkan sejumlah
proses2 tunggal
Energi dinyatakan per inti
transformasi
Energi yang dibebaskan
besar

REAKSI PENEMBAKAN INTI


 Reaksi penembakan inti merupakan suatu proses di
mana suatu nuklida diubah menjadi nuklida lain dengan
menggunakan penembak sebuah partikel atau photon.
 Kebanyakan reaksi nuklir yang dikenal merupakan
reaksi antara suatu nuklida dengan partikel ringan,
seperti netron, proton, deteron, triton, ion helium,
elektron, dan meson
 Reaksi transformasi yang pertama: penembakan inti
nitrogen dengan pertikel alfa tahun 1919 oleh
Rutherford
14N

4He

17O

+ 1H

Notasi singkat: 14N ( , p ) 17O

Manfaat reaksi nuklir


 Membuat suatu nuklida dari nuklida yang lain
(transmutasi)
 Mengubah nuklida yang tak radioaktif menjadi
bersifat radioaktif (produksi radioaktif)
 Membuat unsur transuranium ( unsur yang no.
atom diatas 92)
 Menentukan massa atom
 Menghasilkan energi yang besar ( sumber energi)

Energi Reaksi Nuklir


Reaksi nuklir seperti halnya reaksi kimia biasa
selalu disertai dengan pengeluaran dan
penyerapan energi (Q).
Nilai Q positif ( memerlukan energi) merupakan
reaksi endoergik dan nilai Q negatif (
membebaskan energi) merupakan reaksi
eksoergik.
Energi yang menyertai reaksi nuklir diberiken per
inti yang mengalami transformasi

Cara Menentukan Q reaksi nuklir


1.

Melalui pengukuran energi partikel penembak dan energi


partikel atau photon yang dibebaskan.
Untuk reaksi : 7Li + 1H + Q1

2 4He + Q2

Q reaksi = Q 2 Q 1
2. Melalui perhitungan massa dari produk dan reaktan (sma).
Q reaksi = (massa reaktan-massa produk) x 931 MeV
 Energi kinetik partikel merupakan energi yang harus
disediakan partikel supaya reaksi nuklir berlangsung,
disebut juga energi ambang reaksi (Ekp)
 E kp = (1 + m/M)Q,



m =massa partkl dan M=massa target


Jadi nilai E kp > Q

Penampang Lintang (cross section)


 kebolehjadian sebuah partikel penembak akan menghasilkan
suatu reaksi nuklir
 Satuan dari penampang lintang :barn (1 barn = 10-24 cm2 ).
 Penampang lintang merupakan fungsi dari: inti target, macam
dan energi penembak.
 Pada target tipis, maka

Ri = I n x

R = Jumlah total dari proses-proses tertentu yang terjadi


dalam target per satuan waktu
I = Jumlah pertikel penembak per satuan waktu
n = Jumlah inti target per senti meter kubik
x = Tebal target dalam senti meter
= Penampang lintang untuk proses tertentu dinyatakan
dalam senti meter kuadrat

 Tampang lintang (): Kebolehjadian berlangsungnya


reaksi nuklir, dengan dimensi: cm2
 Suatu reaksi nuklir mempunyai fluks n per cm2 per detik,
mengandung c inti atom per cm3 dan jangkauan (jarak
tembus) dx cm, maka mengikuti persamaan diferensial:
-dn = n c dx
-dn/n = c dx
ln (nx/no)= - c x

atau

nx = no exp (- c x)

nx= intensitas radiasi nuklir setelah menembus sasaran


no= intensitas radiasi nuklir sebelum menembus sasaran
c = jumlah inti per cm3 materi
= tampang lintang reaksi nuklir
x = tebal sasaran

 Banyaknya radiasi nuklir yang berinteraksi dengan inti atom


materi sasaran adalah:
no - nx = no (1- exp (- c x))
 Jari-jari inti nuklida berat = 10-12cm, maka luas tampang
geometri inti berat = 10-24 cm2 (=1 barn)
 Setiap reaksi nuklir mempunyai penampang lintang reaksi
tersendiri yang tergantung pada: jenis partikel, jenis nuklida
dan energi radiasi
Contoh:
 reaksi pembentukan Au-198 dari Au-197 dengan
penembakan netron berdasar reaksi (n,). Tampang lintang
reaksi 99 barn, tebal sasaran 0,3 cm, luas 5 cm2 dan fluks
netron () 107 cm-2 det-1, massa atom Au-197 = 197,2
(massa jenis Au = 19,13 g cm-1)
 Ditanyakan: berapa inti Au-198 yang terjadi?

reaksi pembentukan Au-198 dari Au-197 dengan penembakan


netron berdasar reaksi (n,). Tampang lintang reaksi 99 barn, tebal
sasaran 0,3 cm, luas 5 cm2 dan fluks netron () 107 cm-2 det-1,
massa atom Au-197 = 197,2 (massa jenis Au = 19,13 g cm-1)

 no= 5 (cm2) x107 (netron) cm-2 det-1 (no= x luas)


 c = (19,13 g cm-3/197,2 g mol-1 ) x 6,02 x 1023 inti mol-1
= 5,89 x 1022 inti Au-197 cm-3
 x = 0,3 cm
 = 99 x 10-24 cm2
karena no - nx = no (1- exp (- c x))
inti Au-198 yang terjadi = no - nx
no - nx = 5 x107 det-1(1 - exp(- 99 x 10-24x 5,89 x 1022 x 0,3 ))
no - nx = 4,1x107 inti Au-198 per detik

Tipe Reaksi Nuklir


Beberapa tipe reaksi berdasarkan cara peluruhan:
Reaksi pembelahan, U (n,f) hasil-hasil fisi
Reaksi transuranium, U (n,) hasil
Reaksi produksi netron, X (proyektil,n)Y
Reaksi produksi karbon, N(d,p) C
Berdasarkan jenis partikel penembak
Reaksi dengan netron
Reaksi dengan proton
Reaksi dengan deteron
Reaksi dengan alfa atai ion energi tinggi
Reaksi dengan gamma

Analisis aktivasi netron


 Analisis aktivasi netron merupakan cara analisis yang
banyak diterapkan dan mempunyai kepekaan yang sangat
tinggi.
 Analisis ini berdasar pada reaksi (n,).
 Tujuan: untuk menentukan kadar unsur dalam jumlah kecil
 Dalam teknik ini suatu cuplikan yang akan ditentukan dibuat
aktif dengan penyinaran netron, dan terjadilah suatu isotop
yang bersifat radioaktif yang dapat terdeteksi aktivitasnya
dengan alat pencacah.
 Syarat:
tampang lintang tinggi agar transmutasi banyak terjadi dalam
waktu yang pendek dan fluks cukup
hasil penyinaran harus radioaktif, memancarkan radiasi yang
dapat dicacah dan mempunyai waktu paruh cukup panjang
untuk mencacah, tapi cukup pendek untuk memberikan
aktivitas yang cukup tinggi dari radiasi yang dihasilkan

Analisis aktivasi netron


A = N
: (1-exp(-t) )
: faktor pertumbuhan tergantung pada dan t
A : Aktivitas nuklida yang terbentuk (dps)
N : Jumlah atom dari unsur yang ditembak (ingin dicari)
: Fluks netron (netron cm-2det-1)
: tampang lintang (barn)

 Biasanya pada praktek menggunakan zat standar yang


sudah diketahui t1/2 dan diperlakukan supaya , sama
dengan sampel
 maka digunakan rumus: A1/A2= N1/N2
 A1, A2dan N1 diketahui maka N2 dapat dihitung

Contoh
Berapa mCi dari Mn-56 yang terjadi pada iradiasi 2 gram
MnO2 selama 5,2 jam dalam reaktor nuklir dengan fluks 105
cm-2 det -1 dengan t1/2 Mn-56 = 2,6 jam, tampang lintang 13,3
barn
Jawab:
Mn-55 = 55/87 x 2 gram = 1,265 gram
N dari Mn-55 = 6,02x1023x(1,265/55) = 1,385.1022 inti

Maka:

A = N (1-exp(-t))

A = 1,385.1022 inti x 105 cm-2 det-1 x 13,3x10-24 cm2


x(1-exp (-0,693/2,6)(5,2))

A = 1,38 x 10 4 dps (inti det-1)

A = 1,38 x 10 4 / 3,7x107 = 3,73 x 10-4 mCi

Anda mungkin juga menyukai