Anda di halaman 1dari 7

KLIPING PANCASILA

KASUS KORUPSI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
NAMA: IMAM SAMPOERNO
NIM : 03051181419174
DOSEN PEMBIMBING :

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015

KPK Tetapkan BG (Kalemdikpol) Tersangka

Jakarta, 13 Januari 2015. Dalam pengembangan penyelidikan dugaan tindak


pidana korupsi secara bersama-sama menerima hadiah atau janji pada saat
menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia
Mabes Polri periode 2003 2006 dan jabatan lainnya di Kepolisian Republik
Indonesia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan minimal dua alat
bukti yang cukup untuk meningkatkan status kasus tersebut ke penyidikan. Dalam
kasus ini, KPK menetapkan BG (Kepala Lembaga Pendidikan Polri) sebagai
tersangka.
Tersangka BG selaku Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya
Manusia Mabes Polri periode 2003 2006 dan saat menduduki jabatan lainnya di
Kepolisian Republik Indonesia diduga telah menerima hadiah atau janji padahal
diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan untuk menggerakkan
agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang
bertentangan dengan kewaijbannya.
Atas perbuatannya, BG disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5
ayat (2), Pasal 11, atau Pasal 12B Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo.


pasal 55 ayat (1) ke -1 KUHP. (sumber : kpk.go.id)

KLIPING PANCASILA
KASUS KORUPSI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:
NAMA: M. ANDENI SAPUTRA
NIM : 03051181419020
DOSEN PEMBIMBING :

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015

Tanggapan Mengenai Kasus Tersebut


Kasus korupsi akhir- akhir sangat marak sekali di media cetak dan
elektronik. Tindakan korupsi sebagian besar dilakukan oleh penjabat negara yang
dipercaya oleh rakyat untuk memajukan kesejahteraan rakyat sekarang malah
merugikan negara yang tentu saja merugikan rakyat pula.
Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai
negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar
dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada
mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dalam kasus ini calon kapolri, Budi Gunawan dijadikan tersangka karena
memiliki rekening gendut atas tuduhan masalah menerima hadiah atau janji pada
saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya
Manusia Mabes Polri periode 2003 2006 dan jabatan lainnya di Kepolisian
Republik Indonesia. BG disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 5
ayat (2), Pasal 11, atau Pasal 12B Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo.
pasal 55 ayat (1) ke -1 KUHP.
Menurut saya Indonesia sampai saat ini masih minim dengan keadilan,
Bagaimana bisa orang yang dipercaya menegakkan keadilan malah melanggar
keadilan itu sendiri. Indonesia harusnya serius dalam menyikapi masalah korupsi
dan bagaimana para koruptor untuk kedepannya tidak bermunculan lagi. Telah
kita ketahui bahwa hukum untuk menjerat para koruptor di indonesia masih
sangat lemah. Jika hukum yang menjerat korutor di indonesia masih sangat lemah
bisa dipastikan sangat tidak mungkin membuat para koruptor jera. Kalaupun ada
kemungkinan untuk mereka jera itu sangatlah kecil. Hal tersebut bisa dilihat dari
seluruh koruptor di Indonesia, dari mulai tertangkap KPK, pemeriksaan, hingga
persidangan dan vonis hampir semua koruptor tidak ada yang berani tegas

mengatakan dirinya bersalah dan meminta maaf serta bertaubat atas perilaku
korupsinya.
Dalam kelanjutan kasus korupsi yang menyangkut calon kapolri tersebut,
dua pimpinan kpk yaitu ketua kpk abraham samad dan wakitl ketua bambang
wijayanto malah di gugat dengan tindak pidana pula.
Polri menetapkan Abraham Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan
dokumen. Kasus pemalsuan dokumen berupa KTP, Paspor dan Kartu Keluarga
tersebut mulai mencuat pada 29 Januari 2015 setelah Feriyani Lim dilapor oleh
lelaki bernama Chairil Chaidar Said di Bareskrim Mabes Polri.
Kasus yang menjerat Bambang berawal dari laporan Sugianto Sabran ke
Bareskrim 19 Januari 2015 lalu. Pada 2010 lalu, Sugianto yang merupakan calon
bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, bersengketa dengan rivalnya,
Ujang Iskandar, di MK. Saat itu, Bambang adalah kuasa hukum Ujang. Hakim
memutuskan untuk memenangkan kubu Ujang Iskandar. Nyaris lima tahun
kemudian, Sugianto melaporkan Bambang ke Bareskrim Polri. Sugianto
menuding Bambang menyuruh saksi di sidang sengketa pemilukada untuk
memberi keterangan palsu. Penyidik Polri menetapkan Bambang sebagai
tersangka pada 23 Januari 2015 dan langsung melakukan penangkapan. Peristiwa
ini terjadi 11 hari setelah KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka
dugaan korupsi.

Lihatlah kenyataan dari banyaknya kasus koruptor di indonesia, para


koruptor selalu mengelak, yang tidak punya rasa malu tidak mengakui bahkan,.
Mereka membuat isu-isu bahwa mereka tidak bersalah dan hanya korban fitnah,

korban politik,ataupun korban kriminalisas.


Bandingkanlah hukuman untuk para koruptor di indonesia dengan negara
lainnya, seperti :
Hukuman Mati untuk Koruptor di CHINA DITEMBAK MATI di depan Umum
Hukuman mati untuk Koruptor di China membuktikan jika dengan
penegakan hukuman mati tersebut jumlah koruptor berkurang drastis. Di China
dilakukan pemutihan semua koruptor yang melakukan korupsi sebelum tahun
1998. Semua pejabat yang korupsi dianggap bersih, tetapi begitu ada korupsi
sehari sesudah pemutihan, pejabat itu langsung dijatuhi hukuman mati. Hingga
Oktober 2007, sebanyak 4.800 pejabat di China dijatuhi hukuman mati.
Di Amerika Koruptor dihukum Mati dengan 100 Tembakan
Amerika saja sebagai negara yang dikenal sebagai negara menghargai Hak
Asasi Manusia (HAM) tetap memberikan hukuman mati untuk koruptor. Hal
tersebut dilakukan karena mereka sadar bahwa melindungi HAM warga
negaranya yang menjadi korban pelaku koruptor JAUH LEBIH PENTING
daripada harus menghargai HAM untuk para KORUPTOR.
Hukuman Mati untuk Koruptor di Arab Saudi DIPENGGAL
Jika di Arab Saudi sudah jelas hukumnya karena hukum disana memang
sudah diberlakukan untuk mereka yang mencuri maka hukumanya dipotong
tanganya. Tapi khusus untuk Koruptor, bukan tangan yang dipotong akan tetapi
Leher dari koruptorlah yang akan dipotong.
Hukuman Mati untuk Koruptor di Malaysia DIGANTUNG
Di negara tetangga kita Malaysia, mereka juga sudah lebih dulu tegas
berani menghukum mati dengan hukuman gantung untuk koruptor. Hal tersebut
juga menjadikan pelaku korupsi di Malaysia semakin berkurang jika
dibandingkan dengan Indonesia. Dari beberapa contoh Hukuman Mati untuk Para
Koruptor dari berbagai negara tersebut membuktikan jika jumlah koruptor di
negara-negara tersebut semakin berkurang. Sebenarnya selain di negara-negara
tersebut masih ada juga beberapa negara yang memberlakukan hukuman mati

untuk koruptor seperti di Inggris juga memberlakukan hukuman mati untuk


koruptor.
Di Indonesia sendiri sebenarnya jika kita melihat Undang-undang, sudah ada
Undang-undang yang memperbolehkan supaya koruptor dihukum MATI.

Anda mungkin juga menyukai