Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif
dengan tujuan mengkaji jenis alih fungsi, faktor yang mempengaruhi alih funsi, dan
faktor dominan yang mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
Kota (RTHK) dengan menggunakan metode penelitian kualititif. Tahapan penelitian
dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni menentukan fokus penelitan, lokasi
penelitian, mengumpulkan

data-data dan mencari sumber-sumber data sesuai

dengan kebutuhan penelitian, menentukan

jumlah populasi/sampel yang akan

dicari sebagai responden, menguraikan variabel-variabel penelitian, menyusun


instrumen, selanjutnya dilakukan pengumpulan data kuesioner, wawancara, dan
dokumentasi. Selanjutnya tahapan menganalisis data yang sudah terkumpul. Tahap
terakhir merupakan kesimpulan dan saran serta rekomendasi.
3.2. Lokasi Penelelitian
Secara geografis Kota Denpasar terletak antara 08o3531 - 08o4449
LS dan 1151023-115o1627 BT. Daerah ini ada pada ketinggian 0 75 m di
atas permukaan laut (dpl). Luas wilayah Kota Denpasar 12,778 Ha atau sekitar
2,27 % dari seluruh Propinsi Bali. Batasan-batasan wilayah Kota Denpasar
adalah: di sebelah utara dan barat berbatasan dengan Kabupaten Badung, di
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gianyar, dan di sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Badung. Secara administrasi dibagi menjadi
empat kecamatan yaitu : Denpasar Selatan, Denpasar Barat, Denpasar Timur,
38

39

Denpasar Utara dengan luas wilayah berturut-turut Denpasar Selatan 4,993


Ha, Denpasar Timur 2,230 Ha, Denpasar Barat 2,407 Ha, dan Denpasar Utara
3,139 Ha. Secara keseluruhan trdiri dari 16 kelurahan, 27 desa dinas, dan 35
desa adat meliputi 390 banjar dinas dan 341 buah banjar adat (Bappeda Kota
Denpasar).
Berdasarkan

pengamatan di lapangan dan memperhatikan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar sudah Kota Denpasar


19992004, Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
0%, lokasi penelitian dipilih dari empat kecamatan di Kota Denpasar ditampilkan
pada tabel Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Lokasi Penelitian
No
1.

Kecamatan
Denpasar Utara

2.

Denpasar Timur

3.

Denpasar Selatan

4.

Denpasar Barat

Desa/Kelurahan
Desa Ubung Kaja
Desa Peguyangan Kaja
Kelurahan Penatih
Desa Penatih Dangin Puri
Kelurahan Kesiman
Kelurahan Pedungan
Desa Pemogan
Desa Padangsambian Klod
Desa Padangsambian Kaja

Sumber: Hasil Pengamatan Penulis, 2011


Alasan yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi penelitian di lokasi
tersebut: 1) Perkembangan perkembangan perkotaan sangat pesat, 2) Pertumbuhan
pertumbuhan penduduk, 3) Faktor faktor ekonomi dan lingkungan, 4) Pemahaman
pemahaman fungsi dan manfaat Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) kurang secara
umum, 5) Pengawasan pengawasan dari instansi terkait.

40

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II


Denpasar 1999-2004, Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan
(KDB) 0%, dapat ditampilkan sepereti gambar Gambar 3.1 berikut.

Sumber: Bappeda Kota Denpasar, 2010

Gambar 3.1
Lokasi Penelitian Berdasarkan RTRW Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar
1999-2044

41

3.3. Jenis dan Sumber Data


3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bentuk
yaitu: 1) Data data kualitatif, yaitu data yang didapatkan dengan survey langsung ke
lapangan, dengan mengamati dan menyimak fakta yang ada di lapangan. Dalam
penelitian ini data kualitatif yang didapat berupa fakta-fakta serta komentar yang
dipaparkan langsung oleh pelaku baik secara individu, kelompok, organisasi, swasta,
dan instansi pemerintah yang memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, 2) Data data kuantitatif, yaitu data jumlah
kasus yang memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar
Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitin.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu:
1) Sumber Data data Primerprimer, diperoleh secara langsung dari hasil
wawancara atau interview dengan pihak-pihak yang terlibat langsung yang
memanfaatkan

Ruang ruang Terbuka terbuka Hijau hijau Kota kota (RTHK)

Koefisien Dasar Bangunan (KB) 0% di lokasi penelitian.


2) Sumber Data data Sekundersekunder, berupa data yang dipilih melalui
sumber tidak langsung berupa, dimana data akan didapat melalui survey ke instansi
terkait serta kelembagaan formal maupun informal. Adapun Sumber data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari buku, jurnal, dokumen-dokumen
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar yang dari Bappeda Kota Denpasar,

42

Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Denpasar, Dinas Pendapatan dan Perijinan Kota
Denpasar.

3.3.3. Populasi
Populasi adalah semua nilai baik hasil peritungan maupun pengukuran baik
kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakterisik tertentu mengenai kelompok
objek yang lengkap dan jelas. Tujuan diadakannya populasi untuk dapat menentukan
besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi
berlakunya daerah generalisasi (Hasani Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2006).
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Ruang Terbuka Hijau Kota
(RTHK) yang dimanfaatkan baik secara individu, kelompok, organisasi, swasta,
instansi pemerintah di lokasi penelitian. Total populasi dalam penelitian ini adalah
431 lahan yang termasuk dalam Ruang terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar
Bangunan (KB) 0% yang ditetapkan dalam peraturan Penetapan Ruang Terbuka
Hijau Kota (RTHK) di Kota Denpasar 1999-2004, dengan persyaratan-persyaratan
umum teknis pembanguan di kawasan RTHK pada Perda 10/1999 terntang RTRW
Kota Denpasar.
Ketentuan

pengelolaan kawasan RTHK KDB 0% adalah

pemanfaatan

RTHK sebagai kawasan hijau tanpa bangunan dan atau kawasan sebagai kawasan
boleh ada bangunan yang tidak permanen serta tidak berfungsi sebagai tempat

43

bermukim. Bagi bangunan yang telah ada sebelum perda ini

diberlakukan

pengaturannya ditetapkan dengan kepuutusan Wali Kota Denpasar.

3.3.4. Sampel
Menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dalam penelitian digunakan
Metode Slovin dalam Husien Umar (2001), dengan rumus: kenapa pakai rumus?
N
n = ----------1 + N e2
dimana: n = Ukuran sampel, N = Ukuran populasi, dan e = Prosentase kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diijinkan, dalam hal ini 10%.
Ukuran sampel diketahui berdasarkan jumlah lahan baik secara individu,
kelompok, organisasi, swasta, dan instansi pemerintah yang memanfaatkan Ruang
Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0% di lokasi
penelitian ditampilkan dalam table berikut.
Tabel 3.2
Tabel Ukuran Sample Menggunakan Metode
Slovin dalam Husien Umar (2001)

44

No
1.

2.

3.

4.

Lokasi Penelitian

Ukuran Populasi

Ukuran Sample

Desa Ubung Kaja

62

38

Desa Peguyangan Kaja

20

17

Kelurahan Penatih

23

19

Desa Penatih Dangin Puri

18

15

Kelurahan Kesiman

100

50

Kelurahan Pedungan

74

43

Desa Pemogan

49

33

Desa Padangsambian Klod

61

38

Desa Padangsambian Kaja

24

19

431

272

Kecamatan Denpasar Utara

Kecamatan Denpasar Timur

Kecamatan Denpasar Selatan

Kecamatan Denpasar Barat

Jumlah Total
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011

Dengan demikian ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 272 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan

45

proportionate stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bila


populasinya yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
3.4. Instrumen Penelitian
Didalam penelitian ini instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data
adalah berupa check list, pedoman wawancara, perekam, seperangkat komputer,
kertas dan alat tulis yang dapat mendukung penelitian ini.
3.4.1. Check List
Check list digunakan didalam observasi atau pengamatan langsung ke
lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi jenis alih fungsi Ruang Terbuka Hijau
Kota, faktor mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, dan
faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota
(RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian.
3.4.2. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan pada responden pelaku baik secara individu,
kelompok, organisasi, swasta, instansi pemerintah yang memanfaatan perubahan
Ruang Terbuka Hijau Kota, untuk mendapatkan informasi tentang identifikasi jenis
alih fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor mempengaruhi alih fungsi
pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, dan faktor dominan mempengaruhi alih
fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan
(KDB) 0%, di lokasi penelitian.

46

3.4.3. Perekam
Perekam yang dimaksud dalah tape recorder yang dipergunakan untuk
merekan suara pada saat proses tanya-jawab/wawancara, proses perekaman hasil
wawancara dimaksud untuk mendukumentasikan hasil wawancara.
3.4.4. Kamera
Kamera digunakan untuk mendokumentasikan kondisi fisik setelah diadakan
identifikasi jenis alih funsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian dimana hasil yang
didapatkan berupa gambar/foto digital.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan didalam penelitian ini dikumpulkan dengan
mempergunakan prosedur pengumpulan data sebagai berikut:
3.5.1. Wawancara
Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsini Arikunto,2002). Metode
wawancara dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan dialog untuk memperoleh
informasi yang lebih jelas mengenai sebelum dan setelah

ada perubahan

pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
0%, di lokasi penelitian.

47

Sedangkan pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini dalah


instrumen

wawancara

terstruktur,

yaitu

wawancara

yang

dilakukan

oleh

pewawancara, dimana mula-mula pewancara menanyakan serentetan pertanyaan


yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek
keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bias meliputi
semua variabel dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.
3.5.2. Dokumentasi
Dokumen-dokumen yang didapat dari instansi formal maupun informal yang
ada dipelajari untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini. Dokumen
tersebut meliputi laporan atau berbagai artikel, jurnal, tulisan ilmiah yang berkaitan
dengan identifikasi jenis alih fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor
mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, dan faktor
dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitin. Dokumen-dokumen
tersebut digunakan untuk mendapatkan data sekunder.
3.5.3. Kuesioner
Adalah teknik data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sifatnya
tertutup dan terbuka. Dalam penelitian ini dipakai kuesioner bersifat tertutup dengan
maksud bahwa jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal memilih
beberapa alternatif yang telah disediakan yang mungkin turut mewarnai dalam
keputusannya terhadap penggunaan lahan, maupun perubahan penggunaan lahan
yang mungkin terjadi karena nilai opportunity yang mungkin diharapkannya di

48

kawasan tersebut, serta alasan memilih lokasi tempat tinggal dan/atau usaha di
kawasan tersebut.
3.6.

Analisis Data
Dalam peneletian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbagai macam (triangulasi), dan


dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2007). Data yang
dikumpulkan dalam penelitian kualitatif berbentuk data deskriptif, yaitu data yang
berbentuk uraian memaparkan keadaan permasalahan obyek yang diteliti,
berdasarkan mengidentifikasi jenis alih fungsi Ruang Terbuka Hijau Kota, faktorfaktor mempengaruhi alih fungai pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota, faktor
dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian dan fakta-fakta aktual
atau sesuai kenyataan sehingga dituntut penapsiran peneliti secara lebih mendalam
terhadap makna yang terkandung didalamnya.
Menurut Sugiyono, 2007, Analisa data dilakukan dengan mengorganisasikan
data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih

mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain.


Teknik Analisis data dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Data Reduction (Reduksi Data): Data yang diperoleh dari lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat dalam bentuk uraian atau
laporan terperinci. Laporan ini disusun kemudian direduksi, memilih, merangkum,

49

memfokuskan pada hal yang penting, mengidentifikasi jenis alih fungsi, faktor
mempengaruhi alih fungsi, dan faktor dominan mempengaruhi alih fungsi
pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
0%.
2) Data Display (Penyajian Data): Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam
bentuk tabel, maupun berupa grafik sehingga memudahkan peneliti untuk
mengidentifkasi jenis alih fungsi, faktor

mempengaruhi alih fungsi, dan faktor

dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota


(RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian.
3) Conclusion Drawing/Verification (Kesimpulan): Penarikan kesimpulan
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dengan
demikian penarikan kesimpulan

berdasarkan data yang telah diproses melalui

reduksi data, display data , dan didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat
dijadikan kesimpulan yang kridibel.
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1. Mengidentifikasi Alih Fungsi
Berdasarkan Tabel Lampiran 2, dan sesuai dengan Perda tentang RTRW Kota
Denpasar, ketentuan pengelolaan kawasan RTHK KDB 0% adalah: pemanfaatan
RTHK sebagai kawasan hijau tanpa bangunan dan atau sebagai kawasan hijau boleh
ada bangunan yang tidak pemanen serta tidak berfungsi sebagai tempat bermukim.
Bagi bangunan yang ada sebelum perda ini diberlakukan pengaturannya ditetapkan

50

dengan keputusan Walikota Kota Denpasar. Kaitannya dengan rencana penataan


ruang ada tiga jenis perubahan fungsi terhadap dokumen RTRW Kota Denpasar,
jenis perubahan fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien
Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian yaitu:
1. Perubahan Fungsi, yaitu perubahan yang tidak sesuai dengan fungsi lahan yang
telah ditetapkan

dalam rencana, yaitu yang ditetapkan

dalam RTRW Kota

Denpasar.
2. Perubahan Blok Peruntukan, yaitu pemanfaatan yang tidak sesuai dengan arahan
peruntukan yang telah ditetapkan, yaitu perubahan Koefisien Dasar Bangunan
(KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan Garis Sempadan Bangunan
(GSB) tiap blok yang ditetapkan dalam Rencana Detail Tata Ruang RTRW Kota
Denpasar
3. Perubahan Persyaratan Teknis, yaitu pemanfaatan sesuai fungsi dan peruntukan
tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana dan peraturan setempat yang
ditetapkan dalam RTRW Kota Denpasar.
3.6.2

Faktor Mempengaruhi Alih Fungsi


Berdasarkan hasil kuesioner, faktor mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan

Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi
penelitian yaitu:
1. Fungsi lahan ditempati saat ini, yaitu tempat tinggal/ perumahan, tempat usaha,
dan industri
2. Memilih lahan, yaitu faktor lokasi strategis, infrastruktur dan sarana prasaran,
ekonomi/harga lahan murah, dan kepemilikan/warisan.

51

3. Memilih membangun, yaitu faktor kebutuhan tempat tinggal, infrastuktur dan


sarana prasaran, lokasi strategis, dan sosial budaya/ adat.
4. Mengalihfungsikan lahan, yaitu faktor lokasi strategis, dan saluran irigasi
kurang berfungsi lagi.
5. Menyewa/mengontrak lahan, yaitu infrastruktur dan sarana prasarana,
kebutuhan tempat tinggal, lokasi strategis, dan ekonomi/harga sewa/ kontrak
lahan.

52

3.6.3

Faktor Dominan Mempengaruhi Alih Fungsi


Dari hasil kuesioner, faktor dominan mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan

Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi
penelitian yaitu:
1. Fungsi lahan yang ditempati saat ini, yaitu tempat tinggal/ perumahan.
2. Memilih lahan di kawasan ini, yaitu lokasi strategis.
3. Memilih membangun di kawasan ini, yaitu kebutuhan tempat tinggal.
4. Mengalihfungsikan lahan di kawasan ini, yaitu lokasi strategis.
5. Menyewa/mengontrak lahan di kawasan ini, yaitu infrastruktur dan sarana
prasarana.
3.7

Penyajian Hasil Analisis Data


Penyajian hasil analisis data ini dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut:

3.7.1 Mengidentiifikasi jenis alih fungsi


Berdasarkan hasil kuesioner yang tersebar,

identifikasi jenis alih fungsi

perubahan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar


Banguna (KDB) 0 % di lokasi penelitian diperoleh bahwa responden (94,12%) jenis
alih fungsi lahan menjadi tempat tinggal/perumahan, tempat usaha (5,14%), dan
industri (0,74%), ditampilkan pada tabel 3.7.1.
Tabel 3.7.1
Identifikasi Alih Fungsi RTHK KDB 0% di Kota Denpasar
No

Identifikasi Alih Fungsi

Jumlah

Prosentase (%)

Tempat Tinggal/ Perumahan

256

94,12

Tempat Usaha

14

5,14

Industri

0,74

Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011
3.7.2 Faktor Mempengaruhi alih fungsi

100

53

Berdasarkan hasil kuesioner yang tersebar, faktor mempengaruhi alih fungsi


perubahan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar
Banguna (KDB) 0 % di lokasi penelitian yaitu:
a) Memilih lahan, diperoleh bahwa responden alasan memelih lahan di kawasan
ini faktor lokasi strategis (41,91%), infrastruktur dan sarana prasarana
(26,47%), kepemilikan/warisa (16,91%), ekonomi/harga lahan murah
(14,71%), dapat ditampilkan pada tabel 3.7.2a
Tabel 3.7.2a
Memilih Lahan
No

Faktor Alasan Memilih Lahan

Jumlah

Prosentase (%)

Lokasi Strategis

114

41,91

Infrastruktur dan Sarana Prasarana

72

26,47

Harga Lahan Murah

40

14,71

Kepemilikan/ Warisan

46

16,91

Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011

100

b) Memilih Membangun, bahwa responden faktor alasan kebutuhan tempat


tinggal/perumahan (77,57%), infrastruktur dan sarana prasara (18,38%),
lokasi strategis (3,68%), dan sosial budaya/adat (0,37%), ditampilkan pada
tabel 3.7.2b.
Tabel 3.7.2b
Memilih Membangun
No

Faktor Alasan Membangun

Jumlah

Prosentase (%)

Lokasi Strategis

10

3,68

Infrastruktur dan Sarana Prasarana

50

18,38

Kebutuhan Tempat Tinggal

211

77,57

Sosial Budaya/ Adat

0,37

Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011

100

54

c) Alih Fungsikan Lahan, dari hasil kuesioner yang tersebar diperoleh faktor
alasan alih fungsikan lahan sebanyak (70,22%) lokasi strategis, dan
infrastruktur dan sarana prasaran (29,78%), ditampilkan pada tabel 3.7.2c.
Tabel 3.7.2c
Alihfungsikan Lahan
No

Faktor Alasan Alih Fungsikan Lahan

Jumlah

Prosentase (%)

Lokasi Strategis

191

70,22

Infrastruktur dan Sarana Prasarana

81

29,78

Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011

100

d) Menyewa/Mengontrak Lahan, diperoleh bahwa responden (82,35%) tidak


menjawab, kebutuhan tempat tinggal (8,82%), inftrastruktur sarana dan
prasarana (6,62%), lokasi strategis (1,84%), dan ekonomi/harga sewa/kontrak
lahan murah (0,37%), dapat ditampilkan pada tabel 3.7.2d.
Tabel 3.7.2d
Menyewa/Mengontrak Lahan
No

Faktor Alasan Menyewa/Mengontrak

Jumlah

Prosentase (%)

Lokasi Strategis

1,84

Infrastruktur dan Sarana Prasarana

24

6,62

Ekonomi/Harga Sewa/Kontrak Murah

0,37

Kebutuhan Tempat Tinggal

18

8,82

Tidak Menjawab

224

82,35

Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011

100

3.7.3 Faktor Dominan Mempengaruhi alih fungsi


Berdasarkan Tabel 3.7.2a sampai Tabel 3.7.2d, Faktor Dominan mempengaruhi
alih fungsi perubahan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien
Dasar Banguna (KDB) 0 % di lokasi penelitian yaitu:

55

a) Lokasi Strategis
b) Infrastruktur dan Sarana Prasarana
c) Ekonomi/Harga Lahan Murah
d) Kepemilikan/ Warisan
e) Kebutuhan Tempat Tinggal/ Perumahan
f) Sosial Budaya/ Adat
g) Saluran Irigasi Kurang Berfngsi
h) Harga Sewa/ Kontrak Lahan Murah

Dalami pertanyaan penelitian


Bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai