METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif
dengan tujuan mengkaji jenis alih fungsi, faktor yang mempengaruhi alih funsi, dan
faktor dominan yang mempengaruhi alih fungsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau
Kota (RTHK) dengan menggunakan metode penelitian kualititif. Tahapan penelitian
dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni menentukan fokus penelitan, lokasi
penelitian, mengumpulkan
39
Kecamatan
Denpasar Utara
2.
Denpasar Timur
3.
Denpasar Selatan
4.
Denpasar Barat
Desa/Kelurahan
Desa Ubung Kaja
Desa Peguyangan Kaja
Kelurahan Penatih
Desa Penatih Dangin Puri
Kelurahan Kesiman
Kelurahan Pedungan
Desa Pemogan
Desa Padangsambian Klod
Desa Padangsambian Kaja
40
Gambar 3.1
Lokasi Penelitian Berdasarkan RTRW Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar
1999-2044
41
42
Dinas Tata Kota dan Bangunan Kota Denpasar, Dinas Pendapatan dan Perijinan Kota
Denpasar.
3.3.3. Populasi
Populasi adalah semua nilai baik hasil peritungan maupun pengukuran baik
kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakterisik tertentu mengenai kelompok
objek yang lengkap dan jelas. Tujuan diadakannya populasi untuk dapat menentukan
besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi
berlakunya daerah generalisasi (Hasani Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2006).
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Ruang Terbuka Hijau Kota
(RTHK) yang dimanfaatkan baik secara individu, kelompok, organisasi, swasta,
instansi pemerintah di lokasi penelitian. Total populasi dalam penelitian ini adalah
431 lahan yang termasuk dalam Ruang terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar
Bangunan (KB) 0% yang ditetapkan dalam peraturan Penetapan Ruang Terbuka
Hijau Kota (RTHK) di Kota Denpasar 1999-2004, dengan persyaratan-persyaratan
umum teknis pembanguan di kawasan RTHK pada Perda 10/1999 terntang RTRW
Kota Denpasar.
Ketentuan
pemanfaatan
RTHK sebagai kawasan hijau tanpa bangunan dan atau kawasan sebagai kawasan
boleh ada bangunan yang tidak permanen serta tidak berfungsi sebagai tempat
43
diberlakukan
3.3.4. Sampel
Menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dalam penelitian digunakan
Metode Slovin dalam Husien Umar (2001), dengan rumus: kenapa pakai rumus?
N
n = ----------1 + N e2
dimana: n = Ukuran sampel, N = Ukuran populasi, dan e = Prosentase kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diijinkan, dalam hal ini 10%.
Ukuran sampel diketahui berdasarkan jumlah lahan baik secara individu,
kelompok, organisasi, swasta, dan instansi pemerintah yang memanfaatkan Ruang
Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0% di lokasi
penelitian ditampilkan dalam table berikut.
Tabel 3.2
Tabel Ukuran Sample Menggunakan Metode
Slovin dalam Husien Umar (2001)
44
No
1.
2.
3.
4.
Lokasi Penelitian
Ukuran Populasi
Ukuran Sample
62
38
20
17
Kelurahan Penatih
23
19
18
15
Kelurahan Kesiman
100
50
Kelurahan Pedungan
74
43
Desa Pemogan
49
33
61
38
24
19
431
272
Jumlah Total
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011
Dengan demikian ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebanyak 272 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan
45
46
3.4.3. Perekam
Perekam yang dimaksud dalah tape recorder yang dipergunakan untuk
merekan suara pada saat proses tanya-jawab/wawancara, proses perekaman hasil
wawancara dimaksud untuk mendukumentasikan hasil wawancara.
3.4.4. Kamera
Kamera digunakan untuk mendokumentasikan kondisi fisik setelah diadakan
identifikasi jenis alih funsi pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi penelitian dimana hasil yang
didapatkan berupa gambar/foto digital.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan didalam penelitian ini dikumpulkan dengan
mempergunakan prosedur pengumpulan data sebagai berikut:
3.5.1. Wawancara
Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsini Arikunto,2002). Metode
wawancara dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan dialog untuk memperoleh
informasi yang lebih jelas mengenai sebelum dan setelah
ada perubahan
pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
0%, di lokasi penelitian.
47
wawancara
terstruktur,
yaitu
wawancara
yang
dilakukan
oleh
48
kawasan tersebut, serta alasan memilih lokasi tempat tinggal dan/atau usaha di
kawasan tersebut.
3.6.
Analisis Data
Dalam peneletian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
49
memfokuskan pada hal yang penting, mengidentifikasi jenis alih fungsi, faktor
mempengaruhi alih fungsi, dan faktor dominan mempengaruhi alih fungsi
pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
0%.
2) Data Display (Penyajian Data): Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam
bentuk tabel, maupun berupa grafik sehingga memudahkan peneliti untuk
mengidentifkasi jenis alih fungsi, faktor
reduksi data, display data , dan didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat
dijadikan kesimpulan yang kridibel.
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1. Mengidentifikasi Alih Fungsi
Berdasarkan Tabel Lampiran 2, dan sesuai dengan Perda tentang RTRW Kota
Denpasar, ketentuan pengelolaan kawasan RTHK KDB 0% adalah: pemanfaatan
RTHK sebagai kawasan hijau tanpa bangunan dan atau sebagai kawasan hijau boleh
ada bangunan yang tidak pemanen serta tidak berfungsi sebagai tempat bermukim.
Bagi bangunan yang ada sebelum perda ini diberlakukan pengaturannya ditetapkan
50
Denpasar.
2. Perubahan Blok Peruntukan, yaitu pemanfaatan yang tidak sesuai dengan arahan
peruntukan yang telah ditetapkan, yaitu perubahan Koefisien Dasar Bangunan
(KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), dan Garis Sempadan Bangunan
(GSB) tiap blok yang ditetapkan dalam Rencana Detail Tata Ruang RTRW Kota
Denpasar
3. Perubahan Persyaratan Teknis, yaitu pemanfaatan sesuai fungsi dan peruntukan
tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana dan peraturan setempat yang
ditetapkan dalam RTRW Kota Denpasar.
3.6.2
Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi
penelitian yaitu:
1. Fungsi lahan ditempati saat ini, yaitu tempat tinggal/ perumahan, tempat usaha,
dan industri
2. Memilih lahan, yaitu faktor lokasi strategis, infrastruktur dan sarana prasaran,
ekonomi/harga lahan murah, dan kepemilikan/warisan.
51
52
3.6.3
Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 0%, di lokasi
penelitian yaitu:
1. Fungsi lahan yang ditempati saat ini, yaitu tempat tinggal/ perumahan.
2. Memilih lahan di kawasan ini, yaitu lokasi strategis.
3. Memilih membangun di kawasan ini, yaitu kebutuhan tempat tinggal.
4. Mengalihfungsikan lahan di kawasan ini, yaitu lokasi strategis.
5. Menyewa/mengontrak lahan di kawasan ini, yaitu infrastruktur dan sarana
prasarana.
3.7
Jumlah
Prosentase (%)
256
94,12
Tempat Usaha
14
5,14
Industri
0,74
Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011
3.7.2 Faktor Mempengaruhi alih fungsi
100
53
Jumlah
Prosentase (%)
Lokasi Strategis
114
41,91
72
26,47
40
14,71
Kepemilikan/ Warisan
46
16,91
Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011
100
Jumlah
Prosentase (%)
Lokasi Strategis
10
3,68
50
18,38
211
77,57
0,37
Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011
100
54
c) Alih Fungsikan Lahan, dari hasil kuesioner yang tersebar diperoleh faktor
alasan alih fungsikan lahan sebanyak (70,22%) lokasi strategis, dan
infrastruktur dan sarana prasaran (29,78%), ditampilkan pada tabel 3.7.2c.
Tabel 3.7.2c
Alihfungsikan Lahan
No
Jumlah
Prosentase (%)
Lokasi Strategis
191
70,22
81
29,78
Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011
100
Jumlah
Prosentase (%)
Lokasi Strategis
1,84
24
6,62
0,37
18
8,82
Tidak Menjawab
224
82,35
Total
272
Sumber: Hasil Penelitian dan analisis penulis, 2011
100
55
a) Lokasi Strategis
b) Infrastruktur dan Sarana Prasarana
c) Ekonomi/Harga Lahan Murah
d) Kepemilikan/ Warisan
e) Kebutuhan Tempat Tinggal/ Perumahan
f) Sosial Budaya/ Adat
g) Saluran Irigasi Kurang Berfngsi
h) Harga Sewa/ Kontrak Lahan Murah