lemak
eikosapentaenoat
EPA
(C20:5,
n-3),
dan
asam
lemak
yang
disitir
Fadilah,1987).
Dan yang terpenting dari penelitian penelitian tersebut adalah bahwa komposisi
asam lemak pada lipid plasma dan membran platetlet masyarakat Eskimo yang
mempertahankan pola makan tradisional (makan ikan) ternyata sangat banyak
mengandung asam lemak omega-3 yaitu EPA dan DHA yang berasal dari ikan
laut yang menjadi makanan mereka sehari-hari (Bang et al, 1980, Dyerberg dan
Bang, 1979; Barlow dan Stansby 1981 yang disitir Fadilah 1987).
Para ahli berpendapat bahwa kandungan asam lemak pada ikan laut tersebutlah
yang menyebabkan rendahnya angka kejadian infrank jantung dan trombosis.
Kandungan asam lemak pada ikan tersebut diduga juga terdapat pada ikan-ikan
laut lainnya yang memakan fitoplankton.
dikonversi
tubuh
menjadi
eicosapentaenoic
acid
(EPA)
dan
docosahexaenoic acid (DHA). EPA, dan DHA memiliki efek anti peradangan
yang sangat ampuh sekaligus memainkan banyak peran penting dalam tubuh.
Asam lemak omega-3 disebut esensial karena tidak dapat dibuat sendiri oleh
tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan.
vasodilator.
agregasi
pada
platelet.
mempengaruhi
platelet
sebagai
berikut:
merupakan
antiagregator
dan
vasodilator
yang
kuat.
menurunkan
pembentukan
TXA2
dan
PGI2.
reaksi
terhadap
agen
proagregator.
untuk
melekat
pada
sub
endothelium
vascular.
Asam lemak omega-6 sama pentingnya seperti asam lemak omega-3, meski
jumlahnya tidak dianjurkan sebesar omega-3. Namun faktanya, kebanyakan orang
sekarang justru lebih banyak mengkonsumsi asam lemak omega-6 dibandingkan
omega-3. Hal ini disebabkan karena banyak makanan yang sehari-hari kita
makan, menggunakan minyak yang tinggi asam lemak omega-6. Sebut saja
minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, atau minyak canola.
Walaupun memiliki efek proinflamasi atau properadangan, asam lemak
omega-6 ternyata juga menyimpan unsur anti peradangan. Dalam kondisi normal,
reaksi inflamasi itu sebenarnya juga perlu, karena membantu tubuh memperbaiki
dirinya sendiri (seperti dalam kasus otot keseleo).
Tetapi jika berlebihan dapat menjurus ke penyakit degeneratif kronis di
kemudian
hari.
kita.
Omega-9 terdapat dalam lemak hewan dan minyak nabati, khususnya minyak
zaitun. Yang menarik, minyak yang dibuat oleh kelenjar kulit kita ternyata
sama dengan omega-9 yang ditemukan berlimpah dalam minyak zaitun, yaitu
asam oleat. Minyak zaitun juga mengandung asam lemak jenuh yang dikenal
sebagai asam palmitat, tetapi tidak mengandung omega-3 atau omega-6
seperti yang dipercaya banyak orang selamaini.
Asam-asam lemak omega-9 dapat digunakan tubuh sebagai pengganti
sementara omega-3 atau omega-6, jika persediaan kedua asam lemak tersebut
dalam tubuh tidak mencukupi.
bimoli
minyak
advocado
50%
minyak
makademia
45%
minyak
zaitun
28%
biji
aprocot
35%
biji
almon
33%
41,6%