Anda di halaman 1dari 2

Jenis zat dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik disebut kalorimetri.

Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Kata kalormetri berasal dari bahasa latin yaitu
calor, yang berarti panas. Kalorimetri tidak langsung (indirect calorimetry) menghitung panas
pada makhluk hidup yang memproduksi karbon dioksida dan buangan nitrogen (ammonia, untuk
organisme perairan, urea, untuk organisme darat) atau konsumsi oksigen. Lavoisier (1780)
menyatakan bahwa produksi panas dapat diperkirakan dari konsumsi oksigen dengan
menggunakan regresi acak. Hal ini membenarkan teori energi dinamik. Pengeluaran panas oleh
makhluk hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan langsung, di mana makhluk
hidup ditempatkan di dalam kalorimeter untuk dilakukan pengukuran. Jika benda atau sistem
diisolasi dari alam, maka temperatur harus tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar,
temperatur akan berubah. Energi akan berpindah dari satu tempat ke tempat yang disebut dengan
panas dan kalorimetri mengukur perubahan suatu tersebut. Bersamaan dengan kapasitas dengan
kapasitas panasnya, untuk menghitung perpindahan panas. Dalam Sistem Internasional (SI)
satuan untuk kalor dinyatakan dalam satuan kalori (kal), kilokalori (kkal), atau joule (J) dan
kilojoule (kj).
1 kilokalori= 1000 kalori
1 kilojoule= 1000 joule
1 kalori = 4,18 joule
1 kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga
suhunya naik sebesar 1oC atau 1K. jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1oC atau
1K dari 1 gram zat disebut kalor jenis Q=m.c. T, satuan untuk kalor jenis adalah joule pergram
perderajat Celcius (Jg-1oC-1) atau joule pergram per Kelvin (Jg-1oK-1) (Petrucci, 1987).
Pengukuran kalorimetri suatu reaksi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
kalorimeter. Ada beberapa jenis kalorimeter seperti: kalorimeter termos, kalorimeter bom,
kalorimeter thienman, dan lain-lain. Jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara eksoterm
maka kalor yang timbul akan dibebaskan ke dalam larutan itu sehingga suhu larutan akan naik,
dan jika reaksi dalam kalorimeter berlangsung secara endoterm maka reaksi itu akan menyerap
kalor dari larutan itu sendiri, sehingga suhu larutan akan turun. Besarnya kalor yang diserap atau
dibebaskan reaksi itu adalah sebanding dengan perubahan suhu dan massa larutan jadi,
Qreaksi= mlarutan. Clarutan. T

Kalorimetri yang lebih teliti adalah yang lebih terisolasi serta memperhitungkan kalor
yang diserap oleh perangkat kalorimeter (wadah, pengaduk, termometer). Jumlah kalor yang
diserap/dibebaskan kalorimeter dapat ditentukan jika kapasiatas kalor dari kalorimeter diketahui.
(Syukri, 1999).

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4. Jakarta:
Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai