MODUL
PEMBIMBING
: Oemar Khayam
OLEH
NURISYABAN A.
131411021
KELOMPOK
KELAS
5
2A
Padatan
Densitas Partikel
Penentuan densitas partikel untuk zat padat yang tidak menyerap air atau zat cair lain
bisa dilakukan dengan memakai piknometer. Sedangkan untuk partikel berpori, cara
di atas akan menimbulkan kesalahan yang cukup besar karena air atau cairan akan
memasuki pori-pori di dalam partikel, sehingga yang diukur bukan lagi densitas
partikel (berikut pori-porinya) seperti yang diperlukan di dalam persamaanpersamaan yang ditulis di muka, tetapi densitas bahan padatnya (tidak termasuk poripori di dalamnya). Untuk partikel-partikel yang demikian, ada cara lain yang biasa
digunakan, yaitu dengan memakai metoda yang diturunkan Ergun.
Bentuk Partikel
Didalam persamaan-persamaan yang telah diturunkan sebelumnya partikelpartikel
padatnya dianggap sebagai butiran-butiran yang berbentuk bola dengan diameter ratarata dp. Untuk partikel-partikel yang mempunyai bentuk lain, harus diadakansuatu
koreksi yang menyatakan bentuk sebenarnya partikel yang ditinjau. Faktor koreksi ini
disebut sebagai faktor bentuk atau derajat kebolaan suatu partikel.
Diameter Partikel
Diameter partikel biasanya diukur berdasarkan analisa ayakan.
3. P
4. Massa jenis(densitas) Partikel
5. Menghitung Umf
6. Menghitung Nre
Sumber: http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/wp-content/uploads/2009/02/modul-213fluidisasi.pdf
(Umf)
(Levenspiel.
1991)
Beberapa
factor
lain
yang
Pertimbangan karakteristik dalam pemilihan partikel dan katalis dalam reaktor Fixed-bed
reactor :
Volume reaktor
Densitas
bulk
Rongga katalis
Sumber:
http://www.academia.edu/9009626/Pemilihan_Tipe_Bentuk_dan_Ukuran_Katalis_dalam_Re
aktor_Berkatalis_Padatan
http://blackgoblin19.blogspot.com/2013/01/perbedaan-fludized-bed-dan-fix-bed.html
Sumber:
https://kurakaru.wordpress.com/tag/bulk-density/