Anda di halaman 1dari 8

BANJIR DAN PENANGGULANGGANYA DI DESA BUMIREJA

A. Banjir Bumireja
Banjir adalah sebuah bencana alam yang sering terjadi disebagian besar wilayah Indonesia.
Kerugian yang disebabkan oleh bencana banjir ini bisa berupa kerugian materi dan kerugian jiwa. Secara
sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai adanya air disuatu wilayah sehingga menutupi permukaan
bumi wilayah tersebut. Sedangkan berdasarkan SK SNI M -18-1989 -(1989) dalam Suparta 2004, banjir
adalah aliran air yang relative tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran.
Permasalahan banjir perlu mendapatkan perhatian yang serius dan merupakan permasalahan kita
semua. Dengan anggapan bahwa permasalahan banjir merupakan masalah umum, sudah semestinya dari
berbagai pihak perlu memperhatikan hal-hal yang perlu mengakibatkan banjir dan sedini mungkin
diantisipasi, untuk memperkecil kerugian yang ditimbulkan.
Dalam tugas ini saya akan membahas daerah rawan banjir di Kecamatan Puring, Kabupaten
Kebumen tepatnya di Desa Bumireja. Desa Bumirejo memiliki luas wilayah 147,6 ha dengan ketinggian
20 m di atas permukaan laut. Wilayah administrative desa bumirejo berbatasan dengan beberapa desa,
diantaranya di sebelah selatan berbatasan dengan desa Sitiadi, sebelah utara dengan Desa Sidobunder, dan
disebelah timur berbatasan dengan Desa Madurejo. Desa Bumireja teletak diantara dua sungai besar yang
membelah kecamatan puring yaitu sungai Dagan yang bermuara di pantai Suwuk.

Sumber : Citra Ikonos Google Earth


Bila dilihat dari letaknya yang diapit oleh dua sungai dan memiliki ketinggian yang cukup
rendah, maka Desa Bumireja sangat rawan terjadinya banjir. Banjir pada tahun 2001 dan pada akhir
Desember tahun 2013 merupakan salah satu bukti bahwa desa bumireja sangat rawan terhadap bencana
banjir.
B. Dampak / Akibat Banjir Desa Bumirejo
Banjir yang terjadi dapat mengakibatkan banyak kerugian, dampak yang disebabkan oleh banjir
ini dapat dibagi menjadi dua macam yaitu dampak primer dan dampak sekunder. Banjir yang terjadi di
desa bumireja, Kecamatan Puring cukup besar sehingga dapat menimbulkan beberapa dampak seperti :
1. Dampak Primer
Dampak Premier yang terjadi akibat banjir di desa Bumireja ini adalah rusaknya jalan
yang menghubungkan kecamatan Puring dan Gombong, rusaknya rumah-rumah warga, rusaknya
jembatan yang menghubungkan desa Bumirejo dengan desa Sidobunder, dan hilangnya harta
benda warga yang hanyut terbawa banjir, selain itu sistem irigasi sawah yang terdapat di desa
Bumireja juga mengalami kerusakan akibat banjir.

2. Dampak Sekunder
a. Ketersediaan air
Air bersih sulit didapat karena air terkontaminasi dan keruh karena banjir sehingga
kebutuhan air minum dan air besih sangat sulit didapatkan.
b. Penyakit
Kondisi yang tidak higienis akibat banjir menyebabkan penyebaran beberapa penyakit
bawaan yang disebabkan oleh banjir seperti penyakit kulit dan gatal-gatal.
c. Pertanian
Dalam bidang pertanian banjir menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para petani,
seperti yang terjadi pada masyarakat desa Bumireja pada tahun 2001 Dan akhir bulan
November 2013 dimana mereka mengalami gagal panen yang disebabkan karena banjir yang
menggenangi sawah mereka selama beberapa minggu.
d. Sulitnya Bantuan
Rusaknya jalur transportasi menyebabkan sulitnya penyaluran bantuan ke daerah yang
terkena banjir, seperti halnya rusaknya jalan gombong-puring akibat banjir yang terjadi di
desa Bumierja mengakibatkan pasokan bantuan kepada korban banjir menjadi sangat sulit
untuk dilakukan.
3. Dampak Jangka Tersier / Dampak Jangka Panjang
Dampak jangka panjang yang ditimbulkan banjir

berupa kesulitan ekonomi karena

kerusakan permukiman , jalan, dan fasilitas umum lainnya sehingga perkembangan perekonomian
dari daerah yang terkena banjir menjadi sangat lemah dan cenderung menurun. Dalam bidang
pembangunan biaya yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah warga dan bangunanbangunan yang rusak oleh banjir membutuhkan biaya yang sangat besar, kelangkaan makanan
juga menjadi dampak jangaka panjang yang disebabkan oleh terjadinya banjir, seperti halnya
banjir yang terjadi di desa Bumireja, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Trauma psikologi
juga menjadi dampak jangka panjang yang sering dialami oleh korban banjir dan membutuhkan
waktu yang lama untuk menyembuhkannya.
C. Penyebab Banjir
Banjir dapat disebabkan oleh banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir. Namun
secara umum penyebab banjir dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu banjir yang disebabkan
oleh sebab-sebab alami dan banjir yang disebabkan oleh tindakan manusia. Yang termasuk dalam
sebab-sebab alami diantaranya adalah:
1. Curah Hujan
Indonesia mempunyai iklim tropis sehingga sepanjang tahun mempunyai dua musim yaitu
musim hujan umumnya terjadi antara bulan Oktober samapai bulan Maret, dan musim
kemarau terjadi anatara bulan April sampai bulan September. Pada musim penghujan, curah

hujan yang tinggi akan mengakibatkan banjir di sungai dan bilaman melebihi tebing sungai
maka akan timbul banjir atau genangan.
2. Pengaruh Fisiografi
Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan meiringan daerah pengaliran
sungai (DPS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar,
kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai, dan lain-lain
merupakan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sungai.
3. Kapasitas Drainase yang tidak mencukupi
Kapasitas drainase seperti sungai dan saluran air lainya terkadang tidak memadai menampung
debit air yang berlebih sehingga dapat menyebabkan banjir.
Sedangkan yang termasuk sebab-sebab banjir yang disebabkan oleh perilaku manusia diantaranya :
1. Perubahan Kondisi DPS
Perubahan DPS seperti penggundulan hutan, usaha pertanian yang kurang tepat, perluasan
kota, dan perubahan tataguna lainnya dapat memperbutruk masalah banjir karena
meningkatnya aliran banjir. Dari persamaan-persamaan yang ada, perubahan tataguna lahan
memberikan kontribusi yang besar terhadap naiknya kuantitas dan kualitas banjir.
2. Kawasan Kumuh
Perumahan kumuh yang terdapat di sepanjang sungai, merupakan penghambat aliran.
Masalah kawasan kumuh ini menjadi faktor paling berpengaruh terhadap terjadinya banjir.
3. Drainase Lahan
Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantuan banjir akan
mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi. Drainase lahan
juga terkait dengan jenis tanah suatu kawasan dimana perbedaan jenis tanah menunjukkan
tekstur dan daya permeabilitas tanah yang berbeda beda.
4. Perencanaan Sistem Penanggulangan Banjir Tidak Tepat
Beberapa sistem pengendalian banjir memang dapat mengurang kerusakan akibat banjir kecil
sampai sedang, tetapi mungkin dapat menambah kerusakan selama banjir yang besar. Sebagai
contoh bangunan tanggul sungai yang tinggi. Limpasan pada tanggul saat terjadi banjir dapat
menyebabkan keruntuhan tanggul, menyebabkan kecepatan aliran yang sangat besar yang
melalui bobolnya tanggul sehingga menimbulkan banjir yang besar.
Banjir yang terjadi di Desa Bumireja pada tahun 2001 disebabkan karena tingginya curah hunjan
yang terjadi di di Desa Bumireja, selain itu Faktor Fisiografi juga ikut berperan dalam terjadinya banjir
karena sungai Dagan yang berada di desa Bumirejo tidak cukup memiliki kedalaman dan lebar yang
cukup untuk menampung debit air sungai yang meningkat akibat tingginya curah hujan sehingga air
sungaipun meluap. Perubahan Tata guna lahan juga menjadi faktor utama terjadinya banjir di Desa

bumireja pada tahun 2001 karena pinggiran kawasan sungai dagan pada waktu itu digunakan untuk
permukiman.
D. Penanggulangan Banjir di Desa Bumireja
Penanggulangan banjir yang mungkin terjadi lagi di desa Bumireja diantaranya adalah dengan
melakukan sosialisasi mengenai kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya terutama sungai
sehingga banjir dapat dicegah atau diminimalkan. Dengan adanya sosialisasi diharapkan partisipasi
masyarakat terhadap penanggulangan atau pencegahan bencana banjir dapat terbentuk. Karena partisipasi
seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana
secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan
awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir
dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan
setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang
berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari
banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi
kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan
pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti
pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.
Bentuk dari Penanggulangan banjir yang dilakukan masyarakat desa Bumireja adalah dengan
sering diadakannya kegiatan gotong royong membersihkan sungai dagan dan perawatan bangunan
bangunan tempat pengungsian apabila terjadi banjir yaitu berupa rumah panggung yang dibangun
pemerintah pada tahun 2001 sesudah banjir besar yang melanda Kecamatan Puring Khususnya desa
Bumireja.

Sumber Gambar : http://krjogja.com/photos/eacbbbe2b88fac84867743e58f1cf916.JPG

Dengan adanya sosialisasi yang dilaukan oleh pemerintah dan mulai sadarnya penduduk desa
bumireja terhadap penanggulangan banjir maka kerugian yang ditimbulkan apabila terjadi banjir kembali
di desa mereka, maka dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ir.Sudaryoko.1986.Pedoman Penanggulangan Banjir.Jakarta.Departemen Pekerjaan Umum Badan
Penerbit Pekerjaan Umum.
2. Adiwijaya Adrianus.2012. Banjir dan Drainase. https://www.academia.edu/7196314/Makalahbanjir-121201171231-phpapp02 (diakses pada 5 mei 2015)
3. Novi Rizky.2015.Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Menanggulangi Banjir.
http://rizkynovi99.blogspot.com/2013/05/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html
(diakses
pada 5 mei 2015)
4. www.wikipedia.id (diakses pada 5 mei 2015)

DAERAH RAWAN BANJIR DAN PENANGGULANGANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas Geografi Regional Indonesia


Dosen Pengampu : Dra.Inna Prihartini,Ms

oleh :
Firman Saksono (K5412032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

Anda mungkin juga menyukai