yaitu PT.PELNI
(Pelayaran Laut Nasional Indonesia) yang dimotori oleh PT.PAL Indonesia yang
merupakan sebuah BUMN. Pendirian perusahaan kapal ini telah dirintis sejak
tahun1823 di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Ide ini dimunculkan oleh
Gubernur General Hindia belanda V.D Capellen dengan nama perusaan NV.
Nderelandsch Indische Inustrie.
Pada athun 1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum
(Perum) PAL. 3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1981 bentuk badan usaha
Perum PAL diubah menjadi perseroan dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. B.J.
Habibie (saat itu menjabat sebagai menristek). PT. PAL memproduksi
berbagai jenis kapal, mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang,
tugboat, tanker, kapal penumpang dan kapal riset. Kapal riset buatan PT. PAL
adalah kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI.
Sementara itu upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
bidang trasportasi laut antara lain merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas
infrastruktur yang ada, seperti pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut
barang, perbaikan pelabuhan-pelabuhan laut, terminal peti kemas dan
dermaga-dermaga. hal itu bertujuan untuk lebih memperlancar lalu lintas
antar
pulau,
meningkatkan
perdagangan
domestik
dan
internasional
Indonesia.
Perkembangan transportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari
kemajuan teknolonologi, sehingga bagsa Indonesia dapat memproduksi kapal
angkut penumpang yaitu Palindo Jaya 500. Kapal ini dilunncurkan pertama
kali pada bulan Agustus 1995. Kapal ini dibuat untuk menunjang sarana
transportasi laut yang lebih cepat dan aman. Sehingga dapat memudahkan
perkembangan ekonomi di Indonesia.
b. Pelabuhan
Di Indonesia yang merupakan daerah kepulauan, kegiatan transportasi
sangat diperlukan untuk menghubungkan antar pulau, pemberdayaan
sumberdaya kelautan,penjagaan wilayah laut, penelitian kelautan dan
sebagainya.
Transportasi
laut
dinilai
lebih
efisien
di
Indonesia
bila
kapal
laut.
Untuk
mendukung
sarana
angkutan
laut
penumpang, bongkar muat barang, bengisian bahan bakar dan air tawar,
mengadakan perbekalan dan sebagainya. Sebuah Pelabuhan yang baik harus
dilengkapi dengan dermaga dimana kapal dapat melakukan bongkar muat
barang, kran-kran (crane) untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito)
untuk menyimpan barang-barang yang diturunkan oleh kappal.
Pelabuhan dalam transportasi laut adalah hal yang sangat vital,
pelabuhan adalah pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah atau negara
dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, antar negara,
bahkan antar benua dan bangsa lain. Pelabuhan mempunyai (hinterland)
atau daerah pengaruh, yaitu suatu daerah yang mempunyai kepentingan
hubungan ekonomi, sosial, dan lainnya dengan pelabuhan tersebut. Misalnya
saja Jawa Barat daerah pengaruh pelabuhan Tanjunb Priok, atau pelabuhan
kegiatan
usaha
51,653,131
ton
dalam
waktu
lima
tahun,
tapi
tak
semua
semakin
terpuruk
dipasar
muatan
domestic.
Penguasaan
untuk jangka
DAFTAR PUSTAKA
1. Capt. HR Soebekti. Hukum Perkapalan dan Pengangkutan Laut (Untuk Mualim
dan Ahli Mesin Kapal Pelayaran Niaga). Yayasan Pendidikan Pelayaran
Djadajat-1963. Jakarta.
2. www. theotherofmyself.wordpress.com/tag/perkembangan-sistemtransportasi-laut/ ( diunduh pada 8 April 2015)
3. www.gurusejarah.com/2013/04/sejarah-transportasi-laut-indonesia (diunduh
ada 8 April 2015)