Anda di halaman 1dari 26

KASUS KECIL

WANITA 61 TAHUN DENGAN CHF NYHA IV,ULKUS PEDIS SINISTRA


WAGNER IV, DIABETES MELLITUS TIPE II NON OBESE, ISK
KOMPLIKATA, DAN NEFROPATI DM STAGE IV

Oleh:
Shelly Lavenia Sambodo

G99141127

Clarissa Rayna Savealty P.

G99141128

Rizky Saraswati Indraputri

G99141129

Rizky Masah

G99141130

Residen

dr. Ova

Pembimbing

dr.Evi Nurhayatun, Sp. PD.M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U R AK AR TA
2015

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Kecil Ilmu Penyakit Dalam dengan judul:
WANITA 61 TAHUN DENGAN CHF NYHA IV,ULKUS PEDIS SINISTRA
WAGNER IV, DIABETES MELLITUS TIPE II NON OBESE, ISK
KOMPLIKATA, DAN NEFROPATI DM STAGE IV
Oleh :
Shelly Lavenia Sambodo

G99141127

Clarissa Rayna Savealty P.

G99141128

Rizky Saraswati Indraputri

G99141129

Rizky Masah

G99141130

Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal :

Pembimbing,

(dr.Evi Nurhayatun, Sp.PD.M.Kes)

STATUS PENDERITA
I.

ANAMNESA

A.

Identitas Penderita
Nama
No. RM
Jenis kelamin
Umur

: Ny. J
: 01.29.06.97
: Wanita
: 61 Tahun

Alamat

: Sabrang kulon, 01/35 Mojosongo,Jebres Surakarta,


Jawa Tengah

Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Status
Tanggal masuk RS
Tanggal dikasuskan
B.

: Jawa
: SD
: Pedagang
: Islam
: Menikah
: 25 Februari 2015
: 27 Februari 2015

Data Dasar:
Autoanamnesis, alloanamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada
tanggal 27 Februari 2015.
Keluhan Utama:
Sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dari puskesmas Sibela dengan keluhan sesak nafas.
Sesak nafas dirasakan sejak I minggu SMRS. Sesak dirasakan makin
memberat, terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Sesak
nafas berkurang dengan posisi duduk dari pada berbaring. Riwayat
terbangun malam hari karena sesak (+), riwayat tidur dengan 4 bantal.
Riwayat pingsan (+) 1 jam SMRS, mual (+), muntah (+), kembung
(+), kadang perut bagian kiri dan tengah atas terasa panas (+) terutama jika
makan tidak teratur, BAB (+) normal. BAB pasien lembek 1 kali/hari
berwarna kekuningan. Batuk (-), demam (-), BAK (-) sejak 2 hari SMRS,
nyeri BAK (+), nyeri perut bagian tengah bawah (+).
Pasien juga merasakan lemas. Lemas dirasakan diseluruh badan dan
terus menerus selama 1 minggu terakhir. Lemas bertambah dengan aktivitas
dan tidak berkurang dengan makan maupun istirahat. Pusing nggliyeng (+)
pandangan berkunang-kunang (+). Telinga berdenging (+), berdebar debar
(-).

Pasien juga merasakan penurunan berat badan sejak 10 tahun terakhir


20 kg.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit
Riwayat sakit serupa

Onset/ Kronologis
Disangkal
(+) Sejak 10 tahun yang

Riwayat diabetes

lalu
disangkal

Riwayat keguguran
Riwayat melahirkan

Keterangan
Terkontrol dengan
Metformin 3x500 mg

disangkal

bayi > 4 kg
Riwayat KB
hormonal
Riwayat hipertensi
Riwayat sakit jantung
Riwayat sakit ginjal
Riwayat alergi

disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Obat anti nyeri
Dirawat selama 1

Riwayat mondok

(+) 1 bulan SMRS di RS minggu dengan ulkus


DR.Oen

digiti I pedis sinistra


pada DM tipe 2
amputasi digiti I pedis

Riwayat amputasi

(+)

sinistra 1 bulan SMRS


di RS DR.Oen

Riwayat maag
Riwayat tranfusi

Sejak 10 tahun yang lalu


(+) di puskesmas Sibela Tranfusi PRC
karena Hb : 7,8 gr/dL

Riwayat Keluarga

DM
Keterangan:
= Pasien

sebanyak 4 colf

Riwayat Kebiasaan
Kebiasaan

Keterangan

Merokok
Alkohol
Obat-obatan bebas
Jamu-jamuan
Makan-minum

Disangkal
Disangkal
Disangkal
Disangkal
Makan 3 kali sehari porsi sedang.
Berisi nasi, sayur, lauk-pauk bervariasi
tempe/ telur. Nafsu makan menurun
ketika sakit. Minum 10-12 gelas/ hari
@250cc. Menyukai minum teh manis.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang buruh pabrik. Pasien tinggal hanya
bersama anak terakhirnya. Pasien berobat dengan fasilitas BPJS
Kesehatan.
C.

Anamnesis Sistemik
1.
2.
3.

Keluhan utama
Kulit
Kepala

: Tampak sesak
: Pucat (+),bercak-bercak merah(- ), kuning (-)
: Pusing berputar (-), kepala terasa berat(-), nyeri

4.

kepala (+), rambut mudah rontok(-)


Mata
: Berkunang-kunang (-), pandangan kabur (+),
gatal(-), mata kuning (-), mata merah (-), nyeri di daerah belakang

5.

mata (-)
Hidung

6.

air berlebihan (-), gatal (-)


Telinga
: Telinga

7.

berkurang (-/-), keluar cairan atau darah (-/-)


Mulut
: Mukosa basah (+), bibir kering (-), gusi mudah

: Tersumbat (-), keluar darah (-), keluar lendir atau


berdenging

(+/+),

pendengaran

berdarah (-), sariawan (-), gigi mudah goyah (-), lidah kotor (-), lidah
8.

licin indra perasa berkurang (-)


Tenggorokan
: Rasa kering dan gatal (-), nyeri untuk menelan (-)
sakit tenggorokan (-), suara serak (-)

9.

Sistem respirasi

: Sesak nafas (+),batuk (-), darah (-), nyeri dada

10.

(-) mengi (-)


Sistem kardiovaskuler

Nyeri dada (-), terasa ada yang

menekan (-), sering pingsan (-), berdebar-debar (-), keringat dingin


11.

(-) ulu hati terasa panas (-), bangun malam karena sesak nafas (+)
Sistem gastrointestinal :
Nyeri perut (-),mual (+), muntah
(+), nafsu makan berkurang (-), nyeri perut (-),BAB warna hitam (-),
BAB bercampur darah(-), BAB bercampur lendir (-), diare (-), sulit

12.

BAB (-)
Sistem muskuloskeletal

: Lemas di seluruh tubuh (+),leher kaku

(-) seluruh badan terasa keju-kemeng (-), kaku sendi (-), nyeri sendi
(-), bengkak sendi (-), nyeri otot (-) di daerah punggung, kaku otot
13.

(-), kejang (-)


Sistem genitouterina

: Nyeri saat BAK (+), panas saat BAK

(+), sering buang air kecil (-), susah BAK (+), air kencing warna
seperti teh (-), BAK darah (-), nanah (-),anyang-anyangan (-), sering
menahan kencing (-) nyeri suprapubik (+), rasa gatal pada saluran
kencing (-), rasa gatal pada alat kelamin (-).
14.

Ekstremitas
Atas

:
:

Bengkak (-/-), lemah (-/-),luka (-/-),

kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung jari terasa dingin (-/-), nyeri (-/-),
lebam-lebam kulit (-/-), tangan pucat (+).
Bawah

Bengkak (-/-), Hiperemis (-), lemah

(-/-), luka (-/-), kesemutan (-/-), tremor (-/-), ujung jari terasa dingin
(-/-), nyeri (-/-), lebam-lebam kulit(-/-), kaki pucat (+).
II.

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 27 Februari 2014 (Dalam perawatan
hari ke 2):
1.
Keadaan umum

: Tampak sakit sedang, compos mentis, GCS


E4/V5/M6

2.

Tanda vital

Tensi

Nadi

: 140/90 mmHg
: 96x/ menit, irama reguler, isi dan tegangan
cukup, equal

3.

4.

Frekuensi nafas

Suhu
Status gizi

: 24x /menit
: 36,80C

: 45 kg
: 153 cm
: 19,23 kg/m2
: 47,7 kg
: ideal

Berat Badan
Tinggi Badan
IMT
BBI
Kesan

Kulit

: Warna coklat, turgor menurun (-), hiperpigmentasi (-), kering


(-) teleangiektasis (-), petechie (-), ikterik (-), ekimosis (-), uji

5.
6.

Kepala
Mata

torniquet (-), pucat (+).


: Bentuk normocephal, rambut mudah rontok (-), luka (-).
: Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (+/+),sklera ikterik (-/-),
perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter
(3 mm/3 mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-),

7.
8.
9.

Telinga

strabismus (-/-), VOD : > 4/60, VOS : 1/60


: Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan tragus

Hidung
Mulut

(-)
: Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
: Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), tiphoid
tounge (-), papil lidah atrofi(-), ulserasi (-), stomatitis

10.

angularis (-), oral thrush (-), bau nafas aseton (-)


: JVP meningkat = R +4 cm, trakea ditengah, simetris,

Leher

pembesaran
11.

Thorax

kelenjar

tiroid

(-),

pembesaran

limfonodi

cervical(-), leher kaku (-)


: Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan=kiri,
retraksi

intercostal

(-),

pernafasan

abdominothorakal,

pembesaran kelenjar getah bening aksila (-/-)


12.

Jantung

Inspeksi
Palpasi

: Ictus kordis tidak tampak


: Ictus kordis tidak kuat angkat, teraba di SIC V 1 cm
lateral linea medioclavicularis sinistra

Perkusi
:
Batas jantung kanan atas: SIC II linea sternalis dextra
Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea parasternalis dekstra
Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
Batas jantung kiri bawah: SIC V 1 cm lateral linea
medioklavicularis sinistra

Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, bising(-),


gallop (-)

13. Pulmo
a.

Depan

Inspeksi
Statis
Dinamis

: Normochest, simetris
: Pengembangan dada simetris kanan=kiri,
ketertinggalan gerak (-), retraksi intercostal

(-)
Palpasi
Statis
Dinamis

:Simetris
:Pergerakan

kanan=kiri,

fremitus

raba

kanan=kiri

Perkusi
Kanan

: Sonor, redup pada batas relatif paru-hepar


pada SIC VI linea medioclavicularis dextra,

Kiri

pekak pada batas absolut paru hepar


: sonor, sesuai batas paru jantung pada SIC VI
linea medioclavicularis sinistra

Auskultasi
Kanan

: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan


wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi

Kiri

basah halus (+)


: Suara dasar vesikuler

normal,

suara

tambahan wheezing (-), ronkhi basah kasar


(-), ronkhi basah halus (+)
b.

Belakang

Inspeksi
Statis
Dinamis

: Normochest, simetris
: Pengembangan dada simetris kanan=kiri,
retraksi intercostal (-)

Palpasi
Statis
Dinamis

: Simetris
: Pergerakan

kanan=

kanan=kiri

Perkusi
Kanan
: Sonor
Kiri
: Sonor
Peranjakan diafragma 4 cm

kiri,

fremitus

raba

Auskultasi
Kanan

: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan


wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi

basah halus (+)


: Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan

Kiri

wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi


basah halus (+)
13.

Abdomen

Inspeksi

: Dinding perut sejajar dinding dada, ascites (-), scar (-),

striae (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal, bising epigastrium (-)
Perkusi
: Timpani, pekak alih (-)
Palpasi
: Supel, nyeri tekan di suprapubik (-), hepar dan lien tidak
teraba. Nyeri ketok ginjal (-), turgor kembali cepat,

14.

undulasi (-).
Ekstremitas
CRT > 2 detik, pucat pada tangan dan kaki (+), koilonikia (-), ABI = 0.8,
Akral

dingin

_
_
Oedem
terdapat luka post amputasi pada regio pedis (s) dan ulkus pada region
pedis sampai cruris (s) ukuran 20x4x15 cm, menggaung terlihat
otot dan nekrosis disekitar luka, pulsasi (+) setinggi a. Poplitea
cruris sinistra.

III.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah (25 Februari 2015)
Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC

Hasil
Satuan
DARAH RUTIN
7,2
g/dl
14.900
/ul
23
%
549.000
/ul
3,17
106/ul
INDEX ERITROSIT
73
fL
22,7
pg
31,3
g/dl
KIMIA

Rujukan
13,5-17,5
4.500 11.800
33-45
150.000-450.000
4,5-5,9
80-100
27-32
32-36

SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
GDS
HBsAg
Eosinofil
Basofil
Neutrofil Batang
Neutrofil Segmen
Limfosit
Monosit
Golongan Darah
Natrium darah
Kalium darah
Kalsium Ion

34
u/l
45
u/l
53
mg/dl
0,97
mg/dl
214
Mg/dl
Nonreactive
HITUNG JENIS SEL
2
%
0
%
3
%
83
%
10
%
2
%
B
ELEKTROLIT
128
Mmol/L
3,7
Mmol/L
1
Mmol/L

<35
<45
10-50
0,9-1,3
60-140
1-3
0-1
1-6
50-70
20-40
2-8
136-145
3,3-5,1
1,17-1,29

Laboratorium Darah (26 Februari 2015)


Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
Natrium darah
Kalium darah
Clorida darah
Calcium ion
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
GDS
HBsAg
Eosinofil
Basofil
Neutrofil Batang
Neutrofil Segmen
Limfosit
Monosit

Hasil
Satuan
DARAH RUTIN
8,8
g/dl
18
ribu/ul
28
%
615.000
/ul
3,69
106/ul
ELEKTROLIT
124
Mmol/L
5,6
Mmol/L
98
Mmol/L
1.05
Mmol/L
KIMIA
15
u/l
11
u/l
89
mg/dl
0,9
mg/dl
216
Mg/dl
Nonreactive
HITUNG JENIS SEL
0
%
0
%
0
%
94,3
%
2,4
%
6,1
%

10

Rujukan
13,5-17,5
4.500 11.800
33-45
150.000-450.000
4,5-5,9
136 145
3.7 5.4
96 126
1.17 1.29
<35
<45
10-50
0,9-1,3
60-140
1-3
0-1
1-6
50-70
20-40
2-8

Golongan Darah
Natrium darah
Kalium darah
Kalsium Ion

B
ELEKTROLIT
128
Mmol/L
3,7
Mmol/L
1
Mmol/L

136-145
3,3-5,1
1,17-1,29

B. Gula Darah Sewaktu


Waktu

Hasil
216 mg/dl
216 mg/dl

11.00
19.00
C. EKG:

11

Deskripsi:
Irama : Sinus
Heart rate : 112 bpm
Axis

: Normoaxis

Morfologi:
P pulmonal

:-

P mitral

:-

S persisten

:-

Q patologis

:-

ST depresi : ST elevasi : T inverted : -

12

Kesan : Sinus Takikardi 112 bpm, normoaxis, LVH

D. Foto Rontgen Thorax (25 Februari 2015)

Kesan :
Aortosclerosis
Suspect TB paru dd pneumonia
E. Foto Rontgen Pedis Sinistra ( 25 Februari 2015)

13

Kesan :
Lesi amputatum apex metatarsal sampai phalanx distal digiti I pedis
sinistra
Gas gangren pedis sinistra
IV.

RESUME

14

1.

Keluhan utama:

2.

Sesak nafas
Anamnesis:
Pasien datang dari puskesmas Sibela dengan keluhan sesak
nafas. Sesak nafas dirasakan sejak I minggu SMRS. Sesak
dirasakan makin memberat, terus menerus dan tidak berkurang
dengan istirahat. Sesak nafas berkurang dengan posisi duduk dari
pada berbaring. Riwayat terbangun malam hari karena sesak (+),
riwayat tidur dengan 4 bantal.
Riwayat pingsan (+) 1 jam SMRS, mual (+), muntah (+),
kembung (+), kadang perut bagian kiri dan tengah atas terasa panas
(+) terutama jika makan tidak teratur, BAB (+) normal. BAB pasien
lembek 1 kali/hari berwarna kekuningan. Batuk (-), demam (-),
BAK (-) sejak 2 hari SMRS, nyeri BAK (+), nyeri perut bagian
tengah bawah (+).
Pasien juga merasakan lemas. Lemas dirasakan diseluruh
badan dan terus menerus selama 1 minggu terakhir. Lemas
bertambah dengan aktivitas dan tidak berkurang dengan makan
maupun istirahat. Pusing nggliyeng (+) pandangan berkunangkunang (+). Telinga berdenging (+), berdebar debar (-).
Pasien menderita DM sejak 10 tahun yang lalu dengan riwayat
minum obat metformin 3 kali sehari secara rutin. Jempol kaki kiri
pasien sudah diamputasi di RS DR. Oen 1 bulan SMRS karena
infeksi. Pasien juga merasakan penurunan berat badan sejak 10
tahun terakhir 20 kg. Riwayat makan dan minum : pasien makan
3 kali sehari porsi sedang, berisi nasi, sayur, lauk-pauk bervariasi
tempe/ telur. Nafsu makan menurun ketika sakit. Minum 10-12
gelas/ hari @250cc. Pasien menyukai minum teh manis untuk
minuman sehari - harinya. Riwayat maag (+) sejak 10 tahun yang
lalu. Riwayat alergi (+) obat anti nyeri. Riwayat transfusi (+) PRC
sebanyak 4 colf di puskesmas Sibela karena Hb : 7,8 gr/dL 1 hari

3.

SMRS.
Pemeriksaan fisik:
Tampak sakit sedang, compos mentis, GCS E4/V5/M6, tensi
140/90 mmHg, nadi 96x/ menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup,
equal, frekuensi nafas 28x /menit, suhu 36,8 0C. Berat badan 45 kg,
tinggi badan153 cm, IMT 19,23 kg/m2.

Kulit pucat (+), mata

konjungtiva pucat (+/+), VOD : > 4/60, VOS : 1/60, JVP meningkat R +4
cm, batas jantung kiri bawah melebar SIC V 1 cm lateral linea
medioklavicularis sinistra, terdapat ronkhi basah halus di seluruh lapang
paru. Pada ekstremitas CRT15
> 2 detik, pucat pada tangan dan kaki (+),
Terdapat luka post op pada digiti I regio pedis (s) dan ulkus di regio

16

V.

DIAGNOSIS
1. CHF NYHA IV A : LVH, E : cardiomiopati DM dd HHD
2. Ulkus DM pedis dan cruris sinistra wagner IV
3. DM tipe 2 non obese
4. ISK komplikata
5. Klinis nefropati DM stage IV
6. Dyspepsia dysmotility type

VI.

No

1.

Rencana Awal

Diagnosis/
masalah

Pengkajian (Assesment)

CHF

Anamnesis:

NYHA IV

Sesak nafas dirasakan

A : LVH,

sejak I minggu

E:

SMRS. Sesak

cardiomiopa

dirasakan makin

ti DM dd

memberat, terus

HHD

menerus dan tidak


berkurang dengan
istirahat. Sesak nafas
berkurang dengan
posisi duduk dari
pada berbaring.
Riwayat terbangun
malam hari karena
sesak (+), riwayat
tidur dengan 4 bantal

Rencana Awal

Rencana Terapi

diagnosis
Echocardio
graphy

Bedrest

setengah duduk
O2 3 lpm
Furosemide

Rencana

Edukasi

Monitoring

total Edukasi

injeksi 20 mg/8

Rencana

Awasi sesak

mengenai

KUVS

penyakit yang

Balance cairan

diderita,

kemungkinan
jam
komplikasi,
Captopril 25 mg
dan edukasi
3x1
nutrisi

Prognosis

Advitam:
dubia ad bonam
Ad sanation:
dubia ad bonam
Adfungsionam:
dubia ad bonam

Pemeriksaan Fisik:
TD : 140/90 mmHg
HR : 112 x/mnt
- Leher : JVP meningkat
= R +4 cm
- Jantung : batas jantung
melebar ke lateral di
SIC V 1 cm lateral
linea
medioclavicularis
sinistra
- Pulmo :
-

auskultasi :
ronkhi basah
halus di seluruh
lapang paru

Pemeriksaan
Penunjang :

EKG :
Sinus Takikardi 112
bpm, normoaxis,
LVH.

Foto rontgen
thorax :
Aortosclerosis
Suspect TB paru dd

2.

Ulkus

pneumonia
Anamnesis:

diabetikum

Terdapat luka di kaki

regio pedis

kiri sejak 1 minggu

dan cruris

yang lalu. Tidak

sinistra

kunjung sembuh

wagner IV
Pemeriksaan Fisik:
Tampak ulkus di regio
pedis dan cruris
sinistra. Ukuran luka
20x4x15 cm.
Menggaung terlihat

Kultur pus

Inj ceftriaxon 2mg/24 Edukasi

tentang
jam
Inj metronidazol 500 penyakit,
sensitifitas
mg/8jam
hygiene, dan
Angiograph
Medikasi luka tiap hari
sanitasi
y pedis
dengan normal saline
sinistra
dan uji

Monitoring
luka
GDS

Ad vitam:
dubia ad bonam
Ad sanation:
dubia ad bonam
Ad
fungsionam:
dubia ad bonam

otot. Nekrosis di
sekitar luka. ABI =
0.8, pulsasi (+) setingi
a. poplitea cruris
sinistra.
Pemeriksaan
laboratorium:
Leukosit 14.900/ul
GDS 214 mg/dl
-

Foto rontgen pedis


sinistra :
Lesi amputatum
apex metatarsal
sampai phalanx
distal digiti I pedis
sinistra
Gas gangren pedis
sinistra

3.

DM Tipe 2

Anamnesis:

GD2JPP

Inf NaCl 0,9% 20 tpm

Edukasi

KUVS

non obese

Pasien memiliki

HbA1c

Diet DM 1500 kkal

tentang

GDS

Inj

subkutan

penyakit

Monitor

riwayat DM sejak 10

Urin rutin

tahun yang lalu

Profil lipid

Novorapid 6-6-6 15

dan diet

komplikasi

Funduskopi

menit a.c

nutrisi

DM

Pasien mudah merasa


haus. Minum 10-12
gelas/hari @250cc.
Menyukai minuman

Monofilam
en

Ad vitam:
Dubia ad
malam
Ad sanation:
Dubia ad
malam

Lantus 0-0-0-10 IM

Edukasi

Aspilet tab 1x80 mg

untuk

Ad

istirahat

fungsionam:

manis seperti teh

Dubia ad

manis untuk minuman

malam

sehari hari.
Penurunan berat
badan 20 kg dalam 10
tahun
Pemeriksaan fisik :
Berat badan 45 kg
Tinggi badan 153 cm
IMT 19,23 kg/m2
Kesan : ideal

Pemeriksaan
laboratorium:
4.

Klinis ISK

GDS : 216 mg/dl


Anamnesis :

Urinalisis

komplikata

BAK (-) sejak 2

Kultur urin

hari SMRS, nyeri

Uji sensitifitas

penyakit

KUVS

BAK (+), nyeri

IVP

dan diet

Balance cairan

perut bagian tengah


bawah (+).

Inj ceftriaxone 1g/24


jam

Edukasi
tentang

nutrisi

Monitor
produk urin

Ad vitam:
Dubia ad
bonam
Ad sanation:
Dubia ad
bonam
Ad

Pemeriksaan fisik :

fungsionam:

T : 36,8 C

Dubia ad

Nyeri suprapubis

bonam

(-)

Nyeri ketok ginjal


(-)

Pemeriksaan
laboratorium darah :

Leukosit 14.900/ul
5.

Klinis

Anamnesis:

Urin rutin

nefropati

Pasien juga

Biopsy ginjal

DM stage
IV

merasakan lemas.

Urin esbach

Asam amino esensial 1 Edukasi


fl per hari

mengenai

Ureum

penyakit yang

Kreatinin

Lemas dirasakan

diderita,

diseluruh badan dan

kemungkinan

terus menerus selama

komplikasi,

1 minggu terakhir.

dan edukasi

Lemas bertambah

nutrisi,

dengan aktivitas dan

edukasi

tidak berkurang

konsumsi

dengan makan

cairan

maupun istirahat.
Pusing nggliyeng (+)
pandangan
berkunang-kunang
(+). Telinga
berdenging (+),
berdebar debar (-).

Balance cairan

Advitam:
dubia ad bonam
Ad sanation:
dubia ad bonam
Ad
fungsionam:
dubia ad bonam

Pemeriksaan fisik :
Tensi 140/90 mmHg,
Kulit pucat (+), mata
konjungtiva pucat (+/
+), VOD : > 4/60,
VOS : 1/60, pucat pada
tangan dan kaki (+)
Lab darah (25 februari
2015):
Hb : 7,2 g/dl
Ureum 53 mg/dl
Kreatinin 0,97 mg/dl
CCT : 43.27
Lab darah (26 februari
2015) :
Hb : 8,8 g/dl
Ureum 89 mg/dl
Kreatinin 0,9mg/dl

CCT : 46,63
5.

Dyspepsia
dysmotility
type

Diet lunak tidak Edukasi

kembung (+),

mengenai
merangsang
Ranitidine injeksi penyakit yang
50 mg/ 12 jam
diderita,

kadang perut

kemungkinan

bagian kiri dan

komplikasi,

tengah atas

dan edukasi

terasa panas (+)

nutrisi

Anamnesis
mual
(+),muntah (+),

terutama jika
makan tidak
teratur. Riwayat
maag (+) sejak
10 tahun yang
lalu.

Endoscopy
diagnostic

Monitor
keluhan

Advitam:
dubia ad bonam
Ad sanation:
dubia ad bonam
Adfungsionam:
dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai