Hipertensi - Peter Kabo
Hipertensi - Peter Kabo
Definisi
Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis dimana tekanan darah (TD) meningkat di atas
TD yang disepakati normal. TD terbentuk dari interaksi antara aliran darah dan tahanan
pembuluh darah perifer. Tekanan darah meningkat dan mencapai suatu puncak apabila aliran
darah deras misalnya pada wakt seperti sistol, kemudian menurun pada waktu aliran darah
berkurang seperti pada waktu diastole. Dengan demikian, didapatkan dua macam TD, yaitu TD
sistolik (normal 120 mmHg) dan TD diastolic (normal 80 mmHg). Data epidemiologi
menunjukkan bahwa peningkatan TD sistolik, dan/atau TD diastolic, atau pulse pressure
meningkatkan kejadian kardiovaskular. Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko
terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), gagal jantung, strok, atau gagal ginjal. Oleh sebab itu
hipertensi harus diobati atau dikontrol.
Patobiologi
Beberapa komponen yang ikut bertanggung jawab terhadap terjadinya HT antara lain:
1. Susunan saraf otonom
Aktivitas saraf simpatis (adrenergik) meningkat menyebabkan tekanan darah meningkat.
Hal ini disebabkan karena katekolamin dalam darah meningkat, adrenalin dan
noradrenalin
yang
merupakan
katekolamin
utama
dalam
tubuh
merangsang
a. Pasien yang pada kunjungan pertama memiliki TD >180/100 mmHg, atau TD <180/100
mmHg namun sudah terjadi kerusakan target organ atau pada mereka yang digolongkan
HT emergensi atau urgensii, maka penderita tersebut diatas sudah dapat didiagnosis
sebagai HT dan langsung dilakukan pengobatan.
b. Pasien yang pada kunjungan pertama memiliki TD 140-170/90-109 mmHg, tidak ada
riwayat HT sebelumnya, maka dianjurkan diit rendah garam dan merubah pola hidup,
kemudian dilakukan pengukuran ulang. Pada kunjungan berikutnya ternyata TD
meningkat, maka penderita ini sudah dapat didiagnosis sebagai HT dan diberi
pengobatan. Apabila pada kunjungan kedua TD menurun, dilakukan follow up. Pada
kunjungan ke tiga apabila TD meningkat dari yang sebelumnya, atau memiliki TD>
140/90 mmHg, maka dapat didiagnosis sebagai HT dan diberi pengobatan.
Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi berdasarkan etiologi
Hipertensi primer (essensial)
Penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, artinya penyebabnya merupakan interaksi yang
kompleks antara faktor genetik dan berbagai faktor lingkungan, diantaranya adalah:
-
Hipertensi sekunder
Prevalensi HT sekunder adalah sekitar 5-8% dari seluruh penderita HT. Angka ini semakin
meningkat karena teknik pemeriksaan yang lebih maju sehingga penyebab HT semakin banyak
ditemukan.
-
Genetik
Penyakit parenkim ginjal
Hipertensi renovaskular
Hiperaldosteronisme primer
Sindrom Cushing
Feokromositoma
Coartasio Aorta
Kehamilan
Penggunaan esterogen
Lain-lain
Normal
Pre-hipertensi
120-139
80-89
Hipertensi stage 1
140-159
90-99
Klasifikasi
Hipertensi stage 2
160
100
Cara pengukuran tekanan darah adalah hal yang paling penting karena cara yang salah akan
memberikan hasil yang keliru sehingga usaha penanganan hipertensi akan gagal. Cara
pengukuran tekanan darah memiliki prosedur tersendiri yaitu: Pasien tidak boleh baru makan
kenyang atau sedang cemas, 30 menit sebelum pengukuran tidak boleh minum kopi, teh, atau
merokok, dan tidak minum obat-obat simpatomimetik atau sejenis. Pasien sebaiknya baring
terlentang. Apabila dalam posisi duduk, lengan yang akan diukur diletakkan setinggi jantung.
Bladder cuff harus melingkari sekurang-kurangnya 80% dari lingkaran lengan atas dan menutupi
2/3 lengan atas.