D3 Kebidanan ( IIA)
Di susun oleh :
Fitri Indah Lestari
9.12.2031
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Ketuban pecah dini (premature rupture of the membrane) ada
bermacam-macam batasan teori atau definisi, yaitu:
Manuaba)
Ada yang mengatakan dalam ukuran pembukaan serviks pada kala
I, misalnya pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu apabila
selaput ketuban pecah saat pembukaan pada primi kurang dari 3
bergerak
sehingga
tidak
terjadi
flaksiditas
otot
ekstrimitas
dan
kehamilan
preterm
pecahnya
ketuban
akan
merangsang
B. ETIOLOGI
Infeksi genetalia
bakterial
proteus
atau pun
secara
berlebihan
(over
distensi
uterus)
misalnya
trauma
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Sebagian besar kasus, penyebabnya belum ditemukan. Faktor yang
disebutkan memiliki kaitan dengan KPD yaitu riwayat kelahiran
prematur, merokok, dan perdarahan selama kehamilan. Beberapa faktor
resiko dari KPD adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Infeksi
Inkompetensi serviks
Polihidramnion
Riwayat KPD sebelumnya
Kelainan atau kerusakan selaput ketuban, servik yang pendek (< 25
7. Trauma
8. Malposisi
9. Multi gravida, merokok, perdarahan ante partum
10. Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat
D. PATOFISIOLOGI
Sebagian besar kasus ternyata berhubungan dengan infeksi (sampai
65%) yang menyebabkan berkurangnya kekuatan membran, high
virulence; Bacteroides, Low Virulence, Lactobacillur.
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan
mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban. Selaput ketuban tidak
kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vascularisasi atau
penambahan tekanan intra uteri, atau keduanya.
Prognosis sangat variatif bergantung maturitas paru dan ada atau
tidaknya infeksi, pada usia kehamilan < 32 minggu semakin muda
kelahiran semakin buruk prognosisnya.
Test Nitrazine
Pemeriksaan
menunjukkan
kristal
cairan
amnion
dan
USG
Ini tidak digunakan sebagai cara yang utama untuk menentukan KPD.
Dari USG ini hanya dilihat volume dari cairan ketuban tersebut
apakah berkurang atau tidak dan juga untuk menentukan usia
kehamilannya.
Test penguapan
Dengan mengambil sample cairan endoservikal yang kemudian
dipanaskan sampai airnya menguap. Dilihat apabila sisa putih yang
tertinggal, maka itu sudah berarti ketuban pecah, tetapi apabila sisa
berwarna coklat tua maka ketuban masih utuh.
F. KOMPLIKASI
Terhadap janin:
infeksi
Sindrom Distress Pernapasan yang terjadi pada 10-40 % bayi baru
lahir atau pada janin yang dikarenakan hipoksia pada prolaps tali
pusat.
Hiploplasia pulmonary, karena oligohidramnion sebagai akibat dari
KPD yang terjadi pada usia kehamilan kurang dari 26 minggu (100%)
Terhadap ibu:
dan septikomia.
Masalah psikologi karena terlalu lama dirawat
Merasa lelah karena berbaring terus ditempat tidur.
G. MANAJEMEN
Menurut Manuaba tahun 1998, secara umum untuk penanganan
ketuban pecah dini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Mempertahankan
maturitas
paru
kehamilan
sehingga
sampai
cukup
mengurangi
matur
khususnya
kejadian
kegagalan
dapat diselamatkan.
Menghadapi ketuban pecah dini diperlukan konseling terhadap ibu
dan
keluarga
mendadak
sehingga
mungkin
terdapat
dilakukan
pengertian
dengan
bahwa
tindakan
pertimbangan
untuk
dilakukan
histerektomi
bila
upaya
melahirkan
40
tetes/menit
untuk
grande
multigravida
sebanyak 2 labu.
Kombinasi 2 cara tersebut
Catatan: dilakukan SC bila upaya melahirkan pervaginam tidak
berhasil atau bila didapatkan indikasi ibu maupun janin untuk
menyelesaikan persalinan.
uteronelaksen
atau
tokolitik
agent.
Pemberian
DAFTAR PUSTAKA
1. D:/rps138_slide_ketuban_pecah_dini_prelabor_rupture_of_the_memb
ranes1.pdf
2. http://www.drdidispog.com/2008/07/kpsw-prom-ketuban-pecahdini.html#ixzz0ltQnbzad