Anda di halaman 1dari 3

Senin, 23 Jumadil Akhir 1436 H / 13 April 2015 M

Ustadz Firanda Andirja, MA


Kitbul Jmi' | Bulughul Mram
Hadits ke-1 | Hak Sesama Muslim (bagian 1) ~~~~~~~
: " : :
" ."


."
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam
bersabda: Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: jika kamu
bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah
undangannya, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, jika ia bersin
dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia dengan Yarhamukallah, jika ia
sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya." (HR."
Muslim)
Para ikhwan dan akhwat sekalian yang
dirahmati oleh Allh Subhnahu wa Ta'la, kita akan memasuki pembahasan Kitaabul
Jaami' yaitu sebuah kitab yang ditulis oleh AlHaafizh Ibnu Hajar yang beliau
letakkan di akhir pembahasan dari Kitab Buluughul Maraam Min Adillatil Ahkaam." Kita
tahu bahwasanya Kitab Buluughul Maraam Min Adillatil Ahkaam adalah kitab yang
mengumpulkan hadits-hadits Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam tentang fiqih, mulai dari
Bab Thaharah, kemudian Bab Shalat dan Bab Haji, Bab Zakat, Bab Jihad dan
seluruhnya." Namun yang menakjubkan dari AlHaafizh Ibnu Hajar, di ujung Kitab
Buluughul Maraam, beliau meletakkan Kitaabul Jaami'." Dan Kitaabul Jaami' ini tidak ada
hubungannya dengan masalah fiqih, tapi dia lebih cenderung berhubungan dengan
masalah adab, masalah akhlaq, tentang akhlaq yang baik, tentang akhlaq yang buruk
yang harus dijauhi, tentang dzikir dan do'a." Wallaahu a'lam, seakan-akan AlHaafizh Ibnu
Hajar ingin mengingatkan kepada kita bahwasanya jika seorang telah menguasai babbab ilmu, telah menguasai masalah-masalah fiqih maka hendaknya dia beradab dan dia
memiliki akhlaq yang mulia." Karenanya di akhir kitab tersebut, di akhir Kitab Buluughul
Maraam, maka beliau meletakkan sebuah kitab yang beliau namakan Kitaabul Jaami'."
Kitaabul Jaami', al jaami' dalam bahasa arab artinya yang mengumpulkan atau yang
mencakup." Dikatakan Kitaabul Jaami', kenapa? Karena kitab ini mencakup 6 bab yang
berkaitan dengan akhlaq sebagaimana yang tadi kita sebutkan." Bab Pertama adalah
Baabul Adab." Bab Kedua adalah Bab Al Birr Wa Shilah, yaitu bab tentang birr wa shilah,
bab tentang bagaimana berbuat baik dan bagaimana bersilaturahmi." Bab Ketiga Baabul
Zuhud wa Wara', tentang zuhud dan sifat wara'." Bab Keempat Baabut Tarhiib Min
Masaawil Akhlaaq, bab tentang yang memperingatkan tentang akhlaq-akhlaq yang
buruk." Bab Kelima Baabut Targhib Min Makaarimul Akhlaaq yaitu bab tentang motivasi
untuk memiliki akhlaq yang mulia." Bab Keenam Baabudz Dzikir Wad Du'aa, yaitu bab
tentang dzikir dan do'a." Maka disebut dengan Kitaabul Jaami' karena di dalam kitab ini
mencakup 6 bab." Kita masuk yang pertama, yaitu Baabul Adab (bab tentang adab)."
Yaitu maksudnya adalah bab ini mencakup hadits-hadits yang menjelaskan tentang

adab-adab Islam di dalam Islam yang seorang muslim hendaknya berhias dengan
akhlaq (perangai-perangai) yang mulia tersebut." Hadits pertama, yaitu dari Abu Hurairah
radhiyallhu Ta'l 'anhu : : ." :



:
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi
Wasallam bersabda: Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: jika
kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka
penuhilah undangannya, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, jika
ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia dengan Yarhamukallah,
jika ia sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya."
(HR." Muslim)." Bahwasanya hak seorang muslim atas muslim yang lain ada 6 : Jika
engkau bertemu dengan dia maka berikanlah salam kepadanya." Jika dia memanggilmu
(mengundangmu) maka kamu harus memenuhi undangannya, maka penuhilah
undangannya." Jika dia minta nashihat kepada engkau maka nashihatilah." Jika dia bersin
kemudian dia mengucapkan "alhamdulillaah" maka jawablah dengan "yarhamukallaah"."
Jika dia sakit maka jenguklah dia." Jika dia meninggal maka ikutilah jenazahnya." (Hadits
ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya)
Ikhwan dan akhwat yang sekalian dirahmati Allh Subhnahu wa Ta'la, disini kata
Raslullh shallallhu 'alayhi wa sallam, hak muslim seorang atas muslim ada 6."
Tentunya, bilangan 6 ini bukanlah sesuatu yang tanpa batasan, artinya 6 ini hanya
menunjukkan Raslullh shallallhu 'alayhi wa sallam menyebutkan secara khusus
namun bukan berarti tidak ada hak-hak yang lain." Dalam istilah ahlul 'ilmi (ulama) yaitu
mafhumul 'adad laysa lahul mafhuum." Bahwasanya bilangan tidak ada mafhum
mukhalafahnya." Jadi 6 ini hanya sekedar menunjukkan perhatian Nabi terhadap 6
perkara bukan berarti tidak ada hak-hak yang lainnya." Dan maksud hak disini adalah
perkara yang laa yanbaghi tarkuhu, yang hendaknya tidak ditinggalkan." Bisa jadi
perkara yang wajib, bisa jadi perkara mustahak yang sangat ditekankan." Di dalam hadits
ini mengumpulkan 6 hak." Hak yang pertama, jika engkau bertemu seorang muslim maka
berilah salam kepada dia." Tentu di antara amalan yang sangat mulia adalah memberi
salam." Kata Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam :
" Kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian
beriman dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah
aku tunjukkan kepada kalian tentang suatu perkara jika kalian melakukannya
maka kalian akan saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian"."
Oleh karenanya diantaranya afdhalul 'amal (amalan yang paling mulia) kata Nabi
shallallhu 'alayhi wa sallam yaitu memberi makan kepada fakir miskin, kemudian
beri salam kepada orang yang kau kenal dan orang yang tidak kau kenal. Bahkan
disebutkan diantara tanda-tanda hari kiamat yaitu seseorang hanya memberi salam
kepada orang yang dia kenal." Salam merupakan amalan yang indah, mendo'akan
kepada sesama muslim." Dengan kita menyebarkan salam maka akan sering timbul cinta
diantara kaum muslimin, ukhuwah islamiyah semakin kuat." Tentunya salam ada adabadabnya, akan kita jelaskan pada pertemuan-pertemuan berikutnya." Namun satu yang
menakjubkan dalam hadits Abdullah bin Sallam, salah seorang Yahudi yang masuk
Islam kemudian jadi sahabat, dia mengatakan :
Dia mengatakan, "Tatkala Raslullh shallallhu 'alayhi wa sallam

di Madinah, pertama kali dia dengar kalimat Rasulullah, Rasulullah mengatakan


"Wahai manusia (wahai masyarakat), sebarkanlah salam diantara kalian"." Oleh
karenanya menyebar salam bukanlah perkara yang sepele melainkan diperhatikan oleh
Nabi shallallhu 'alayhi wa sallam bahkan di awal dakwah Nabi shallallhu 'alayhi wa
sallam dengan menyebarkan salam." Demikianlah, kita akan lanjutkan dalam pertemuan
berikutnya." Wallaahu a'lam bishshawaab."

Anda mungkin juga menyukai