BAB II
KELENJAR DAN STRUKTUR KELENJAR SALIVA
membentuk jaringan
kapsul fibrosa yang saling berhubungan dan septae membagi kelenjar menjadi
lobus dan lobulus mengandung duktus pembuluh limfe dan saraf
mandibula. Ductus kelenjar parotis disebut dengan Stensens Duct. kelenjar ini
memiliki sifat sel serous.
2. Glandula submandibular
Kelenjar submandibular juga biasa disebut sebagai glandula submaxillary,
Kelenjar ini merupakan kelenjar saliva terbesar kedua. Kelenjar ini berjumlah
dua buah dan memiliki berat sekitar 7-16 gram serta terletak pada
submandibular triangle yang merupakan formasi daerah inferior mandibula dan
antero posterior otot digastrik. Sebagian besar kelenjar submandibular
memanjang pada daerah posterolateral otot mylohyoid. ductus utama kelenjar
submandibular adalah whartons duct. Kelenjar ini memiliki sifat sel serous
dan mucous.
3. Glandula sublingualis
Glandula sublingualis merupakan kelenjar yang memilki ukuran terkecil
diantara ketiga kelenjar saliva mayor. Kelenjar ini berjumlah dua buah,
memiliki berat sekitar 2-4 gram dan terletak di bagian anterior dasar mulut,
superior dari otot mylohyoid serta dibagian terdalam sublingual fold. Kelenjar
sublingualis memiliki sifat sel mucous.
Kelenjar saliva minor yang tersebar di rongga mulut dan oropharynx
berjumlah sekitar 600-1000 kelenjar minor. Kelenjar minor ini memiliki variasi
ukuran sekitar 1-5 mm. kelenjar saliva minor terletak paling banyak di daerah
bibir, lidah, mukosa bukal dan palatum. Kelenjar-kelenjar ini dapat memiliki sifat
sel serous, mucous atau gabugan.4
2.2 Struktur Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva tersusun atas sejumlah besar unit sekresi individu yang terdiri
dari acinus, duktus interkalasi, dan duktus striasi. Ribuan unit sekresi ini
Struktur tambahan lain ditemukan dalam kelejar saliva yang paling menonjol
adalah sel myoephitel, menyelimuti asinus dan saluran diselingi dalam ekstensi
sitoplasma panjang yang berisi filamen yang memiliki sifat kontraktil. Kelenjar
saliva harus memiliki pasokan darah yang cukup banyak, hal ini penting tidak
hanya untuk asupan nutrisi tetapi sebagai sumber utama komponen saliva yang
berasal dari darah. Elemen saraf juga berhubungan erat dengan sel asinus dan sel
kelenjar dalam mengontrol sekresi saliva, aliran, dan kontraksi sel myoepitel
(Gambar 2).2
Gambar 2. Distribusi saraf sistem efektor yang berbeda pada kelenjar saliva