Pasal 01
JENIS DAN LINGKUP PEKERJAAN
A. Jenis Pekerjaan
Program : Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Kegiatan : Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Perkebunan, Produk Pertanian
Pekerjaan : - Pembangunan Gudang Pestisida Molingkapoto
Sumber Dana : DAK/DAU Tahun Anggaran 2015
Pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar yang belum disebut disini.
B. Lingkup Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilakukan oleh Penyedia Jasa yang
telah berpengalaman dalam pekerjaan sejenis, dengan kapasitas
peralatan yang memadai serta kualitas personil yang melaksanakan
pekerjaan yang telah berpengalaman, sehingga Pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan lancar, seperti yang disyaratkan dalam RKS dan
spesifikasi ini.
Lingkup dari pekerjaan ini meliputi semua penyediaan tenaga, peralatan
dan bahan, sehubungan dengan pekerjaan Pembangunan ini, yang
secara garis besar meliputi sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian Tanah dan Pondasi
3. Pekerjaan Beton
4. Pekerjaan Atap
5. Pekerjaan Lantai dan Pengecatan
6. Pekerjaan Saluran
7. Pekerjaan Lain-lain
C. Lokasi
Lokasi pekerjaan di desa molingkapoto Kecamatan kwandang di
Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo.
halaman 1
Pasal 02
BAHAN-BAHAN DASAR BANGUNAN
1. Semen Portland
a. Memenuhi persyaratan-persyaratan SII dan NI-8
b. Yang digunakan harus terdiri dengan satu jenis merek dari mutu
yang baik dan atas persetujuan Direksi.
c. Penyimpanan semen harus ditempat yang kering dengan lantai
terangkat, bebas pengaruh air dari tanah dan menurut urutan
pengiriman. Semen yang telah rusak karena terlalu lama disimpan,
mengeras ataupun tercampur dengan bahan yang dapat merusak
struktur bangunan, tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari
tempat pekerjaan.
2. Pasir
a. Pasir urugan dan pasir pasangan yang digunakan adalah pasir dari
jenis yang baik serta bersih dan tidak bercampur dengan tanah liat
atau kotoran/bahan organis lainnya.
b. Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar bersih dari
lumpur dan bahan organis lainnya.
3. Cipping/Batu Pecah
a. Cipping/Batu Pecah dapat berupa batu alam atau batu-batuan yang
diperoleh dari pemecahan batu dengan gradasi yang tertentu dan
cocok untuk penggunaan campuran beton, cipping tersebut adalah
hasil dari mesin batu pecah/stone cruiser.
b. Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori,
bebas dari bahan-bahan yang dapat merusak fungsinya terhadap
konstruksi.
c. Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan
dalam PBI 1971.
halaman 2
4. Batu
a. Batu gunung:
Batu
gunung
yang
digunakan
berukuran
sesuai
standar
b. Batu bata
Semua batu bata yang dipergunakan harus berkualitas baik yang
berwarna merata, sisi-sisinya tegak lurus satu sama lain dan rapi
serta mempunyai ukuran/bentuk yang sama pejal dan utuh, matang
dalam pembakaran.
5. Air Kerja
a.
Air kerja adalah air yang tidak mengandung minyak asam, alkali,
garam-garam, bahan organis atau bahan lain yang dapat merusak
mutu beton, bersih dan dapat diminum.
b.
6. Besi Beton
a. Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai
dengan yang ditentukan dalam SII dan PBI 71.
b. Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan
bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta
berpenampang bulat.
c. Dimensi dan ukuran penampang bulat besi beton/baja tulangan
harus sesuai dengan petunjuk gambar kerja (memenuhi batas
toleransi minimal) seperti yang disyaratkan dalam PBI 1971.
halaman 3
7.
Pasal 03
PERALATAN
1.
2.
Disamping peralatan
kerja utama,
Penyedia Jasa
juga harus
Pasal 04
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pembersihan
a. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor sudah
harus
membersihkan
lapangan
berupa
Penebangan
ada
pada
lokasi
pembangunan,
atau
sesuai
petunjuk
Direksi/Konsultan Pengawas .
halaman 4
3. Bangunan Sementara
Gudang dan Los Kerja
Guna pengamanan
bahan
bangunan
dan
keperluan
kerja
minyak,
karat
dan
pengaruh
luar
yang
dapat
mempengaruhi mutunya.
halaman 5
disusun
dalam
album
dan
diserahkan
kepada
kepentingan
pengendalian
pekerjaan
dan
pengawasan
Mingguan,
dibuat
setiap
minggu,
yang
terdiri
dari
izin-izin
lain
yang
terkait
dengan
pelaksanaan
halaman 6
Pasal 05
PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah
a. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti
tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas lapangan.
b. Penggalian tanah untuk pondasi dapat dimulai setelah pemasangan
bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
c. Jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan
bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini
harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi
dengan pasir urug lapis demi lapis dan apabila dimungkinkan
dipadatkan dengan menyiram air sampai jenuh, sehingga mencapai
peramukaan yang diinginkan.
d. Urutan kerja penggalian harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak/bangunan ataupun
menyebabkan timbulnya genangan air.
e. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang
yang sudah siap segera dilanjutkan dengan pemasangan pasir urug
dan batu kosong.
2. Urugan
a. Pengurugan tanah untuk pondasi dilakukan berdasarkan petunjuk
Direksi, dimana macam pekerjaannya tergantung pada bentuk
pondasi bangunan.
b. Sebelum dipasang pondasi, galian pondasi dilapis dengan pasir urug
dengan ketebalan seperti keterangan dalam gambar.
c. Setelah pasangan pondasi cukup kuat, atas izin Direksi lubanglubang galian dapat diurug kembali.
d. Untuk pasir urugan bawah lantai menggunakan pasir urug yang
dipadatkan mulai atas pondasi hingga bawah lantai.
halaman 7
halaman 8
Pasal 07
PEKERJAAN BETON
1.
Pekerjaan beton bertulang pada pekerjaan sloef, kolom, poer plat dan
ringbalk.
2.
3.
4.
Pemasangan
tulangan
harus
sedemikian
rupa
sehingga
tidak
6.
7.
Untuk melaksanakan pekerjaan beton bertulang berlaku ketentuanketentuan dan persyaratan-perysaratan dalam PBI 1971, dan tak ada
satu bagian pekerjaan beton yang dapat di cor tanpa persetujuan
Direksi/Pengawas Lapangan.
8.
9.
Bahan
Penggunaan bahan, seperti dipersyaratkan dalam pasal bahan
dasar dan sesuai syarat-syarat serta aturan-aturan dalam PBI
1971, terdiri dari: Besi beton, Semen, Pasir beton, krikil/batu pecah
dan air kerja.
Semua bahan dasar dan pekerjaan beton harus mendapatkan
persetujuan Direksi sebelum dilaksanakan.
halaman 9
bergetarnya
(bergeser)
becasting
selama
keluarnya
adukan
campuran
beton
selama
berlangsungnya pengecoran.
b.
Kerapihan
diperhatikan
dan
ketelitian
agar
pemasangan
setelah
becasting
becasting
harus
dibongkar/dilepas
d.
e.
Seluruh
pekerjaan
menyangkut
pekerjaan
becasting
harus
b.
7%
0,4 mm
0,10 mm 0,15 mm
5%
0,4 mm
0,16 mm 0,28 mm
5%
0,4 mm
halaman 10
beton
tidak
bertulang,
beton
tumbuk/rabat
beton
halaman 11
Pasal 08
PLASTERAN DAN ACIAN
1. Pekerjaan Plasteran dan Aus PC Licin
a. Pekerjaan plasteran untuk semua bidang dinding tembok eksterior
bangunan, dimana terdapat pekerjaan pasangan dinding. Sebelum
melaksanakan pekerjaan pelasteran, bidang dinding yang akan
diplaster harus dibasahi terlebih dahulu dan dipastikan bahwa
permukaan dinding tersebut telah rata.
b. Untuk mendapatkan hasil plasteran yang lurus dan rata, diharuskan
menggunakan alat waterpass, benang atau alat lain atas anjuran
Direksi.
c. Jenis spesifikasi campuran plasteran dan aus pc licin sebagai
berikut:
1.
Pasal 09
PEKERJAAN LANTAI
1. Penjelasan Umum
a. Sebelum
pemasangan
lantai
dilaksanakan
sudah
dipastikan
halaman 12
2. Lantai Tegel/Ubin
a. Semua lantai ruangan menggunakan Keramik Kw1 setara ukuran
40 x 40 cm warna polos.
b. Setelah pemasangan keramik, nat-nat tegel diisi dengan pasta
semen warna sama dengan warna keramik dan sebelum pasta
semen mengering dipermukaan lantai dibersihkan sampai tidak ada
noda semen pada lantai.
Pasal 10
PEKERJAAN KAYU
(KUSEN & KUDA-KUDA)
1. Bahan kayu yang digunakan harus memenuhi persyaratan bahan
seperti yang dijelaskan dalam pasal terdahulu (bahan dasar).
2. Jenis dan Penggunaan kayu.
a. Jenis kayu
Jenis kayu yang digunakan adalah jenis kayu (balok/papan) kls II
lokal atau setara dengan kualitas terbaik.
3. Jenis dan Kelengkapan
a. Ukuran-ukuran
mutlak
mengikuti
ukuran
dalam
gambar
rencana/detail
b. Kayu untuk Pekerjaan Kuda Kuda Kayu Klas II
c. Kayu untuk Pekerjaan Kusen Pintu adalah Kayu Klas II
Pasal 11
PEKERJAAN PENGECATAN
1.
Bahan
a.
b.
Direksi.
halaman 13
Pasal 13
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1.
berpengalaman
3.
4.
Pasal 14
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1.
dilaksanakan
sebagai
bagian
pekerjaan
sampai
masa
halaman 14
Pasal 15
PEKERJAAN LAIN-LAIN
a. Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambar
dengan dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar, namun
perbedaan ini disampaikan tertulis kepada Direksi/Pengawas.
b. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak
dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya akan tetapi menyangkut
pekerjaan bangunan ini, maka Penyedia Jasa wajib menyelesaikan
sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
c. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis ini, akan
ditentukan dalam Surat Perintah Kerja atau Direksi/Pengawas.
ttd
halaman 15