ETIOLOGI
Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein
yang dapat terjadi karena:
1. Diet yang tidak cukup
2. Kebiasaan makan yang tidak tepat
3. Sosial ekonomi rendah
4. Penyakit infeksi
5. Kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung
6. Gangguan metabolik
7. Penyakit ginjal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MANIFESTASI KLINIS
Sangat kurus
Tampak tulang terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua
Cengeng dan rewel
Kulit keriput (turgor kulit jelek)
Jaringan lemak subkutan minimal/tidak
ada
Perut cekung
Sering disertai penyakit infeksi dan diare
DEFINISI
Marasmus adalah bentuk malnutrisi yang terutama
akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis
terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan
dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan fisik meliputi mengukur
berat nadan dan tinggi badan, menghitung
indeks massa tubuh, dan mengukur
lingkar lengan atas.
2. Pemeriksaan laboratorium terutama Hb,
albumin, dan serum ferritin
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Diet tinggi kalori, protein, mineral, dan
vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
3. Penatalaksanaan segera setiap masalah
akut seperti diare berat
Penanganan penderita yang dirawat di
rumah sakit, dibagi dalam beberapa tahap,
yaitu:
1. Tahap awal (24-48 jam pertama), yaitu
tindakan penyelamatan jiwa antara lain
mengoreksi keadaan dehidrasi atau
asidosis dengan pemberian cairan IV.
2. Tahap penyesuaian pemberian makanan
Web of Caution
Kurang
Kurangpengetahuan
pengetahuan
Diet yang
Kebiasaan
tidak cukup
makan yang
Sosialtidak
ekonomi
tepatrendah
Penyakit infeksi
Kelainan bawaan
Gangguan metabolik
Penyakit ginjal
Atropi/pengecilan otot
Risiko infeksi
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Diare
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
PENGKAJIAN
Identitas meliputi nama, umur, dan jenis kelamin
Keadaan umum dan status kesadaran
Status nutrisi meliputi sejak kapan tubuh makin kurus, sejak
kapan terjadi penurunan berat badan atau hilangnya nafsu
makan, riwayat makan sebelum sakit, riwayat pemberian ASI
atau MP-ASI
Gejala dan tanda yang mengarah ke penyakit lain,
misalnya diare, tuberkulosis, cacingan, campak, dan batuk
kronis
Keadaan keluarga dan lingkungan, untuk memahami latar
belakang sosial anak
Status pertumbuhan dan perkembangan
Pemeriksaan fisik
1. Mengukur berat badan dan tinggi badan
2. Menghitung indeks massa tubuh
3. Mengukur lingkar lengan atas
4. Wajah (gambaran wajah seperti orang tua)
5. Kulit (keriput, turgor kulit jelek, jaringan lemak subkutan
minimal/tidak ada)
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak
adekuat
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan aktif
3. Risiko infeksi dengan faktor risiko malnutrisi
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
ketidakadekuatan nutrisi
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang
pajanan terhadap informasi
6. Gangguan
pertumbuhan
dan
perkembangan
berhubungan dengan melemahnya kemampuan fisik
dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori
yang tidak adekuat
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake
makanan tidak adekuat
Tujuan:
Pasien mendapatkan nutrisi yang
adekuat
Kriteria hasil:
1. Berat badan dalam rentang
normal sesuai dengan tinggi
badan dan usianya
2. Mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat
3. Bebas
dari
tanda-tanda
malnutrisi
Intervensi
1. Dapatkan riwayat diet
2. Dorong orang tua atau anggota
keluarga lain untuk menyuapi
anak atau mendampingi anak
pada saat makan
3. Gunakan alat makan yang
dikenalnya
4. Berikan makanan sedikit tapi
sering
5. Sajikan porsi kecil makanan
dan berikan setiap porsi secara
terpisah
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurang
pajanan terhadap informasi
Tujuan:
Pengetahuan klien dan keluarga
bertambah
Kriteria hasil:
Klien dan keluarga akan:
Menyatakan
kesadaran
dan
perubahan pola hidup
Intervensi
1. Identifikasi
tingkat
pengetahuan orang tua
2. Berikan informasi mengenai
pola diet yang diperlukan
untuk perbaikan kondisi klien
3. Dorong konsumsi makanan
tinggi protein, karbohidrat, dan
lemak
4.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Editor. 2013. Panduan praktik klinis pediatri. Yogyakarta: CV Gamiel Multindo.
2. Blackwell W. 2014. Nursing diagnoses: Definitions and classification 2015-2017.
3. Betz, L & Linda S. 2002. Buku saku pediatrik,, alih bahasa monica ester edisi 8. Jakarta: EGC.
4. Wong, L. D & Whaleys. 2004. Pedoman klinis asuhan keperawatan anak, alih bahasa monica ester,
Jakarta: EGC.