TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI
Sendi adalah semua persambungan tulang baik yang memungkinkan tulangtulang tersebut dapat bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak satu
sama lain. Pada sendi sinovial dilapisi oleh suatu kartilago yang terbagi atas dua
bagian yaitu kondrosit dan matriks ekstraseluler. Matriks ekstraseluler yang
mengandung banyak kolagen tipe II, IX, dan XI serta proteoglikan (terutama
agregat). Agregat adalah hubungan antara terminal sentral protein dengan asam
hialuronat membentuk agregat yang dapat menghisap air. Sesudah kekuatan
kompresi hilang maka air akan kembali pada matriks dan kartilago kembali seperti
semula. Jaringan kolagen merupakan molekul protein yang kuat. Kolagen ini
berfungsi sebagai kerangka dan mencegah pengembangan berlebihan dari agregat
proteoglikan (1).
Tulang rawan
sendi
hanya
mempunyai
sedikit
kemampuan
untuk
belum
diketahui
secara
pasti,
namun
faktor
enyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko pada osteoartritis meliputi hal-hal sebagai berikut (1):
1. Peningkatan usia. Osteoartritis biasanya terjadi pada usia lanjut, jarang
dijumpai pada orang yang berusia di bawah 40 tahun.
menopause.
Trauma.
Infeksi sendi.
Trauma okupasional.
Faktor genetik. Beberapa kasus orang lahir dengan kelainan sendi tulang
akan lebih besar kemungkinan mengalami osteoarthritis.
8.
9.
10.
G. MANIFESTASI KLINIS
Pada umumnya, pasien OA mengatakan bahwa keluhan-keluhan yang
dirasakannya telah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan Berikut
adalah keluhan yang dapat dijumpai pada pasien OA:
1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama pasien. Nyeri biasanya
bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
Beberapa gerakan dan tertentu terkadang dapat menimbulkan rasa nyeri
yang melebihi gerakan lain. Perubahan ini dapat ditemukan meski OA
masih tergolong dini (secara radiologis). Umumnya bertambah berat
dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanya bias digoyangkan
dan menjadi kontraktur. Hambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah
gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja) (6).
Kartilago tidak mengandung serabut saraf dan kehilangan kartilago
pada sendi tidak diikuti dengan timbulnya nyeri. Sehingga dapat
diasumsikan bahwa nyeri yang timbul pada OA berasal dari luar kartilago
(6).
Pada penelitian dengan menggunakan MRI, didapat bahwa sumber
dari nyeri yang timbul diduga berasal dari peradangan sendi (sinovitis),
efusi sendi, dan edema sumsum tulang.
Osteofit merupakan salah satu penyebab timbulnya nyeri. Ketika
osteofit tumbuh, inervasi neurovaskular menembusi bagian dasar tulang
hingga ke kartilago dan menuju ke osteofit yang sedang berkembang Hal
ini menimbulkan nyeri (6).
Nyeri dapat timbul dari bagian di luar sendi, termasuk bursae di dekat
sendi. Sumber nyeri yang umum di lutut adalah akibat dari anserine
bursitis dan sindrom iliotibial band (7).
2. Hambatan gerak sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat secara perlahan sejalan
pada pasien lanjut usia. Keadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri
karena menjadi tumpuan berat badan terutama pada OA lutut (6).
H. PATOFISIOLOGI
Perkembangan osteoartritis terbagi atas tiga fase, yaitu (1):
1. Fase 1: terjadi penguraian proteolitik pada matriks kartilago. Metabolisme
kondrosit menjadi terpengaruh dan meningkatkan produksi enzim seperti
metalloproteinase yang kemudian hancur dalam matriks kartilago.
Kondrosit
juga
memproduksi
penghambat
protease
yang
akan
I.
DIAGNOSIS
Diagnosis osteoarthritis lutut berdasrkan klinis, klinis dan radiologis, serta
klinis dan laboratoris (8):
1. Klinis
Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di bawah ini:
a) Umur >50 tahun
b) Kaku sendi <30 menit
c) Krepitus
d) Nyeri tekan tepi tulang
e) Pembesaran tulang sendi lutut
f) Tidak teraba hangat pada sendi
Catatan: Sensitivitas 95% dan spesifisitas 69%.
2. Klinis dan radiologis
Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di bawah ini:
a)
b)
c)
a)
b)
c)
Krepitus
d)
e)
Pembesaran tulang
f)
g)
Led<40 mm/jam
h)
Rf <1:40
i)
Keterangan:
gambaran
menyempitnya celah
radiologis
anteroposterior
kaki
menunjukkan
d) Modifikasi aktivitas
e) Menurunkan berat badan
f) Rehabilitasi medik/fisioterapi
1) Latihan statis dan memperkuat otot-otot
2) Fisioterapi,
yang
berguna
untuk
mengurangi
nyeri,
dan
mempunyai
kemampuan
untuk
penanganan
simtomatik
dengan
steroid,
dan
yang
merupakan
kontraindikasi
terhadap
faktor
alergi
terhadap
unsur/bahan
dasar