Anda di halaman 1dari 21

OM SWASTYASTU

Present by :
I PUTU KURNIAWAN
(1306105127)
Ni WAYAN BELLA ASTIKA DEWI
(1306105123)

PENGANTAR
KEPENDUDUKAN

KELOMPOK 5
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

KEPENDUDUKAN

definisi dan konsep fertilitas


pengukuran dan pola fertilitas
pengukuran fertilitas komulatif
faktor-faktor yang mempengaruhi fertilitas
definisi dan ruang lingkup perkawinan dan
perceraian
pengukuran-pengukuran perkawinan dan
perceraian
keterkaitan antara perkawinan perceraian
dengan fertilitas

Definisi dan Konsep Fertilitas


Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari seseorang wanita atau sekelompok
wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi
yang lahir hidup. Sebaliknya fekunditas, merupakan potensi fisik
.
untuk melahirkan anak. Jadi merupakan lawan arti kata sterilitas.
Natalitas mempunyai arti sama dengan fertilitas hanya berbeda
ruang lingkupnya. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada
perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia.
Istilah fertilitias sering disebut dengan kelahiran hidup(live
birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang wanita dengan
adanya tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas, berteriak,
bergerak, jantung berdenyut dan lain sebagainya. Sedangkan
paritas merupakan jumlah anak yang telah dipunyai oleh wanita.
Apabila waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan, maka
disebut dengan lahir mati(still live)yang di dalam demografi
tidak dianggap sebagai suatu peristiwa kelahiran.

Pengukuran dan Pola Fertilitas ~ Ukuran-ukuran Fertilitas Tahunan


1. Tingkat Fertilitas Kasar(Crude Birth Rate)
Tingkat fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada suatu
tahun tertentu tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Dalam ukuran
CBR, jumlah kelahiran tidak dikaitkan secara langsung dengan penduduk
wanita, melainkan dengan penduduk secara keseluruhan.

2. TingkatFertilitasUmum (General Fertility Rate)


Tingkat fertilitas umum mengandung pengertian sebagai jumlah
kelahiran (lahir hidup)per 1.000 wanita usia produktif (15-49 tahun) pada
tahun tertentu. Pada tingkat fertilitas kasarmasih terlalu kasar karena
membandingkan
jumlah
kelahiran
dengan
jumlah
pendudukpertengahantahun.Tetapipadatingkatfertilitasumuminipadap
enyebutnyasudah tidakmenggunakan jumlah penduduk pada pertengahan
tahun lagi, tetapi jumlah penduduk wanitapertengahan tahun umur 1549tahun.

3. TingkatFertilitasmenurutUmur(Age Specific Fertility Rate)


Diantara kelompok wanita reproduksi (15-49 tahun) terdapat variasi
kemampuan melahirkan, karena itu perlu dihitung tingkat fertilitas
wanita pada tiap-tiap kelompok umur. Dengan mengetahui angka-angka
ini dapat pula dilakukan perbandingan fertilitas antarpenduduk dari
daerah yangberbeda.

4.TingkatFertilitasmenurutUrutanKelahiran
Specific Fertility Rate)

(Birth

Order

Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat penting untuk


mengukur tinggi rendahnya fertilitas suatu negara. Kemungkinan
seorang
istri
menambah
kelahiran
tergantungpadajumlahanakyangtelahdilahirkannya.Seorangistrimu
ngkinmenggunakan alat kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak
tertentu dan juga umur anak yang masih hidup.

Pengukuran Fertilitas Komulatif


1.TotalFertilityRate(TFR)
Total Fertility Rate/ TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan
seorang wanita sampai akhir masa reproduksinya. Rumus perhitungan TFR
yaitu sebagai berikut.

2.GrossReproductionRate/GRR
Angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anak perempuan yang
dilahirkan olehseorang wanita selama masa hidupnya, dengan mengikuti pola
fertilitas dan mortalitas yang sama seperti ibunya. Dalam reit reproduksi kasar
(GRR) tidak memperhitungkan unsurkematian.

3.NetReproductionRate/NRR
Angka yang menunjukkan rata-rata jumlah anak perempuan yang
dilahirkan oleh seorang wanita selama hidupnya dan akan tetap hidup sampai
dapat menggantikan kedudukan ibunya, dengan mengikuti pola fertilitas dan
mortalitas yang sama seperti ibunya.

Faktor-faktor
Fertilitas

yangMempengaruhi

danMenentukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya


fertilitas penduduk dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor
demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi
diantaranya adalah struktur umur, struktur perkawinan, umur
kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan, dan proporsi
yang kawin. Sedangkan faktor non demografi antara lain,
keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan
status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi. Variabelvariabel di atas dapat berpengaruh secara langsung terhadap
fertilitas, ada juga berpengaruh tidak langsung.

Definisi dan Ruang Lingkup Perkawinan dan Perceraian


Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian
pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan dianggap sah apabila
dilakukan menurut hukum perkawinan masing-masing agama dan
kepercayaan serta tercatat oleh lembaga yang berwenang menurut
perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Badan pusat statistik perkawinan adalah seeorang yang
berstatus kawin apabila mereka terikat dalam perkawinan saat
pencacahan, baik yang tinggal bersama maupun terpisah, yang
menikah secara sah maupun yang hidup bersama yang oleh
masyarakat sekelilingnya dianggap sah sebagai suami istri. Dalam
demografi, status perkawinan dapat dibedakan menjadi status belum
pernah menikah, menikah, pisah, pisah atau cerai, janda atau duda.

Perkawinan adalah salah satu bentuk ibadah yang


kesuciannya perlu dijaga oleh kedua belah pihak baik
suami maupun istri. Perkawinan bertujuan untuk
membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal
selamanya. Perkawinan memerlukan kematangan dan
persiapan fisik dan mental karena menikah / kawin adalah
sesuatu yang sakral dan dapat menentukan jalan hidup
seseorang.
Perceraian adalah suatu pembubaran yang sah dari
suatu perkawinan dan perpisahan antara suami dan isteri
oleh surat keputusan pengadilan yang memberikan hak
kepada masing-masing untuk melakukan perkawinan ulang
menurut hukum sipil dan agama, adat dan kebudayaan
yang berlaku di tiap-tiap daerah.

Pengukuran-pengukuran Perkawinan dan Perceraian


1. Ukuran-ukuran Perkawinan
a. Angka Perkawinan Kasar
Angka perkawinan kasar menunjukkan persentase penduduk yang
berstatus kawin terhadap jumlah penduduk keseluruhan pada pertengahan
tahun untuk suatu tahun tertentu.

b. Angka Perkawinan Umum


Angka perkawinan umum menunjukkan proporsi penduduk yang
berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas pada
pertengahan tahun untuk satu tahun tertentu. Seperti halnya dengan
angka perkawinan kasar, angka perkawinan umum digunakan untuk
memperhitungkan proporsi penduduk kawin. Namun disini, pembagiannya
adalah penduduk usia 15 tahun ke atas dimana penduduk bersangkutan
lebih beresiko kawin. Penduduk berumur kurang dari 15 tahun tidak
diikutsertakan sebagai pembagi karena umumnya mereka tidak beresiko
kawin. Sehingga angka perkawinan umum menunjukkan informasi yang
lebih realitas.

c. Angka Perkawinan
Kelompok Umur)

Spesifik

(Angka

Perkawinan

menurut

Angka perkawinan umur spesifik berguna untuk melihat


perbedaan konsekuensi perkawinan yang berbeda antar kelompok
umur dan jenis kelamin. Perbedaan tersebut menyangkut kesiapan
mental, kesiapan reproduksi, dan lain sebagainya. Angka
perkawinan spesifik ini memberikan gambaran persentase
penduduk kawin menurut kelompok umur dan jenis kelamin,
sehingga dapat dibandingkan perbedaannya.

Ukuran-ukuran perceraian
a. Angka perceraian kasar
Angka
perkawinan
kasar
menunjukkan
persentase
penduduk yang berstatus cerai terhadap jumlah penduduk
keseluruhan pada pertengahan tahun untuk suatu tahun
tertentu.

b. Angka perceraian umum


Angka perceraian umum menunjukkan proporsi penduduk
yang berstatus cerai terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun
keatas pada pertengahan tahun untuk suatu tahun tertentu.

Keterkaitan Antara Perkawinan Perceraian dengan


Fertilitas
Dalam demografi pertumbuhan penduduk antara lain
dipengaruhi oleh fertilitas. Perkawinan dan perceraian
merupakan variabel yang ikut mempengaruhi tinggi
rendahnya tingkat fertilitas, yang secara tidak langsung
mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai

  • EKONOMETRI MODUL
    EKONOMETRI MODUL
    Dokumen44 halaman
    EKONOMETRI MODUL
    piqry
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Revisi Industri Bellaa
    Revisi Industri Bellaa
    Dokumen6 halaman
    Revisi Industri Bellaa
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • UAS1
    UAS1
    Dokumen4 halaman
    UAS1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen8 halaman
    A
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • RMK Bispar Sap 2
    RMK Bispar Sap 2
    Dokumen4 halaman
    RMK Bispar Sap 2
    egyliciouz
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Revisi Industri Bellaa
    Revisi Industri Bellaa
    Dokumen6 halaman
    Revisi Industri Bellaa
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Normalitas 2
    Normalitas 2
    Dokumen10 halaman
    Normalitas 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen22 halaman
    Chapter II
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 2
    Soal2 2
    Dokumen1 halaman
    Soal2 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Uji Normalitas
    Uji Normalitas
    Dokumen5 halaman
    Uji Normalitas
    CahMbeling
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Umur
    Kelompok Umur
    Dokumen3 halaman
    Kelompok Umur
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat