Anda di halaman 1dari 6

13.

1 Hak Paten dan Kebijakan Paten


Pengertian Hak Paten menurut Octroiwet, Hak Paten adalah hak khusus yang diberi
kepada seseorang atas permohonannya kepada orang itu yang menciptakan sebuah produk baru,
cara kerja baru atau perbaikan baru dari produk atau dari cara kerja. Menurut Adrian
Sutedi, Pengertian Hak Paten adalah hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil
penemuannya di bidang teknologi, di mana untuk jangka waktu yang telah ditentukan
melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan persetujuan kepada orang lain
untuk melaksanakannya. Hak paten ini diberikan untuk penemuan baru yang mengandung
langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri. Dalam UU No. 14 Tahun 2001 mengenai
paten, Pengertian Hak Paten adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atas
hasil invensinya di bidang teknologi, di mana untuk selama jangka waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Dari pengertian hak paten di atas, dapat tarik kesimpulan bahwa Pengertian Hak
Paten adalah hak bagi seseorang yang telah mendapat penemuan baru atau cara kerja baru dan
perbaikannya dalam bidang teknologi yang diberikan oleh pemerintah, yang kepada pemegang
haknya dibolehkan untuk menggunakannya sendiri atau atas izinnya mengalihkan penggunaan
hak itu kepada orang lain.
Hak paten merupakan suatu hak khusus yang didasarkan pada UU yang diberikan kepada
si penemu (uitvinder) atau menurut hukum pihak yang berhak memperolehnya atas permintaan
yang diajukannya kepada pihak penguasa, bagi temuan baru di bidang teknologi, perbaikan atas
temuan yang sudah ada, cara kerja baru atau menemukan suatu perbaikan baru dalam cara kerja,
untuk selama jangka waktu tertentu yang dapat diterapkan dalam bidang industri. Hak paten pada

dasarnya merupakan perlindungan hukum bagi penemu atas penemuannya yang diberikan untuk
jangka waktu tertentu. Perlindungan ini sesuai dengan sifat eksklusif yang dimilikinya, yang
melarang orang lain untuk menggunakannya tanpa persetujuan dari pemegang hak paten atau
melakukan tindakan lainnya yang bersifat pengambilan manfaat ekonomi dari suatu penemuan
tanpa persetujuan dari pemegang paten.
Contoh hak paten : cara mendapatkan hak paten di Indonesia yaitu menganut asas firstto-file, yang artinya siapa saja mendaftarkan invensinya untuk pertama kalinya di kantor Paten
akan mendapatkan hak paten.Contoh hak paten : cara mendapatkan hak paten di Amerika Serikat
yaitu menganut sisteem first-to-invent, dimana hak paten diberikan kepada seseorang yang
pertama kali menemukan.
Selain Hak Paten, dalam UU hak paten 2001 diatur pula mengenai hak paten
sederhana yang merupakan hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan
oleh bentuk, konfigurasi, konstruksi/ komponennya.
Cara mendaftarkan hak Paten Sederhana : syarat kebaruan mempunyai pengertian
kebaruan secara universal dan hak paten sederhana tersebut harus dilaksanakan di
Indonesia. Hak paten sederhana diberikan dalam jangka waktu 10 tahun terhitung sejak
penerbitan sertifikat hak paten sederhana. Perlu diperhatikan bahwa UU hak Paten 2001 memuat
perubahan atas cakupan invensi yang dapat diberikan hak paten sederhana. Dalam UU hak paten
No. 13 Tahun 1997, hak paten sederhana (pretty patent) dapat diberikan untuk invensi atau
proses. Namun, dalam UU Hak Paten 2001 hanya invensi dalam bentuk produk atau alat yang
dapat diberikan hak paten sederhana (utility model).

Hak Paten Oleh Pemerintah


Hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam UU hak paten 2001 adalah ketentuan
yang mengatur mengenai cara mendaftarkan hak paten oleh pemerintah (pasal 99-103) yang
cara mendapatkan hak paten oleh pemerintah. Dalam hal ini bila pemerintah berpendapat bahwa
suatu hak paten di indonesia sangat penting artinya bagi pertahanan keamanan negara dan
kebutuhan sangat mendesak untuk kepentingan masyarakat, maka pemerintah daapat
melaksanakan sendiri paten yang bersangkutan. Juga dalam hal pemerintah berpendapat terdapat
kebutuhan yang sangat mendesak untuk kepentingan masyarakat atas suatu hak paten, maka
pelaksanaannya dapat dilakukan oleh pemerintah. cakupan yang dimaksudkan oleh PP
No.27/2004 tersebut adalah contoh hak paten dalam pelaksanaan hak paten di bidang senjata api,
amunisi, senjata kimia, senjata biologi, senjata nuklir, bahan peledak militer, perlengkapan
militer, produk farmasi yang diperlukan untuk menanggulangi penyakit yang berjangkit secara
luas, produk kimia yang berkaitan dengan pertanian, & obat hewan yang diperlukan untuk
menanggulangi hama dan penyakit hewan yang berjangkit secara luas. Pelaksanaan hak
paten oleh pemerintah tersebut ditetapkan melalui keputusan presiden (kepres) dan tentu saja
dilakukan dengan memberi imbalan kepada pemegang hak patensebagai kompensasi yang
besarnya ditentukan oleh pemerintah.

13.2 Jurnal internasional terkait dengan iklan, brand names, R&D dan paten
1. Iklan dalam jurnal yang berjudul MASKULINITAS DALAM IKLAN TELEVISI
menjelaskan bahwa :

Media televisi merupakan media massa yang baik untuk digunakan sebagai media
penyampai informasi. Kekuatan media massa televisi dibandingkan dengan media massa lainnya
adalah televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas. Kelebihan ini menimbulkan
efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang. Banyak pengiklan memandang televisi sebagai
media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Dampak yang kuat
adalah iklan di televisi sampai di pemirsa dalam bentuk audio visual. Kreatifitas pengiklan lebih
dapat dieksploitasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan,
suara, musik, drama, warna, humor, maupun ketegangan. Pengaruh kuat lainnya adalah
kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televise.
Iklan sendiri dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan
mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik,
memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si
pemasang iklan. Di dunia bisnis, iklan sudah menjadi aspek kehidupan suatu perusahaan.
Persaingan perusahaan-perusahaan dalam mengiklankan produknya sangat gencar dilakukan
Berkembangnya industrialisasi dan komersialisasi terhadap iklan di Indonesia memberi
dampak pada produksi iklan yang kadang sengaja mengesampingkan etika beriklan. Khalayak
terkadang disuguhkan sebuah iklan dengan asumsi yang sebenarnya kurang sesuai dan
melebihkan realitas dari produk yang ditawarkan. Justru bukan hanya sekedar menawarkan
sebuah produk, melainkan menawarkan ideologi, gaya hidup, dan imaji yang sering digambarkan
melalui tanda dan Bahasa.

2. Brand names dalam jurnal yang berjudul MARKETING COMMUNICATION DAN


BRAND AWARENESS menjelaskan bahwa :

Merk atau brand memiliki arti sangat penting bagi semua organisasi, baik yang profit
oriented maupun yang berorientasi nirlaba, termasuk perguruan tinggi. Merk terkenal dipercaya
dapat menghasilkan lebih banyak cash inflow bagi perusahaan atau institusi. Demikian juga
merk sebuah perguruan tinggi yang kuat harus dipertahankan untuk meraih kesadaran
masyarakat akan merknya, sesuai target yang berorientasi kualitas (quality oriented). Di era
globalisasi dan komunikasi interaktif saat ini, iklim persaingan ketat membuat manajemen
perguruan tinggi harus tetap berupaya mempertahankan merek. Mahasiswa yang aktif belajar
pada perguruan tinggi, haruslah menjadi corong komunikasi bagi stakeholder perguruan tinggi.
Secara umum, komunikasi pemasaran atas suatu merek memiliki tiga tujuan utama yakni:
membangun dan meningkatkan brand awareness, memperkuat, memperjelas dan mempercepat
pesan suatu merek, men-stimulasi dan memotivasi target calon mahasiswa untuk melakukan aksi
mendaftar pilihan jurusan yang dikehendaki sebagai bagian dari promosi.

Daftar Pustaka
Anshori, Muh. (2014). Maskulinitas Dalam Iklan Televisi. Fakultas Ilmu Sosial prodi ilmu
komunikasi. Yogjakarta.
Tulasi, Domunikus. Marketing Communication and Brand Awareness. Fakultas Ekonomi dan
Komunikasi Jurusan Komunikasi Pemasaran. Jakarta Barat.
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-hak-paten.html#_
http://www.hukumsumberhukum.com/2014/06/apa-itu-pengertian-hak-paten.html#_

Anda mungkin juga menyukai

  • EKONOMETRI MODUL
    EKONOMETRI MODUL
    Dokumen44 halaman
    EKONOMETRI MODUL
    piqry
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Revisi Industri Bellaa
    Revisi Industri Bellaa
    Dokumen6 halaman
    Revisi Industri Bellaa
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • UAS1
    UAS1
    Dokumen4 halaman
    UAS1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen22 halaman
    Chapter II
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen8 halaman
    A
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 2
    Soal2 2
    Dokumen1 halaman
    Soal2 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • RMK Bispar Sap 2
    RMK Bispar Sap 2
    Dokumen4 halaman
    RMK Bispar Sap 2
    egyliciouz
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Normalitas 2
    Normalitas 2
    Dokumen10 halaman
    Normalitas 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Uji Normalitas
    Uji Normalitas
    Dokumen5 halaman
    Uji Normalitas
    CahMbeling
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Umur
    Kelompok Umur
    Dokumen3 halaman
    Kelompok Umur
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • KOPERASI
    KOPERASI
    Dokumen21 halaman
    KOPERASI
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat