Anda di halaman 1dari 22

BAB II

URAIAN TEORITS TENTANG KEPARIWISATAAN

2.1 Definisi Kepariwisataan


Secara umum, pengertian pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata di daerah
objek wisata yang dikunjungi dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan
kepuasan dan kesenangan yang bersifat sementara. Namun, dengan berkembangnya
Ilmu Pariwisata, Pariwisata bisa memiliki beberapa banyak pengertian dalam
pemikiran manusia. Bukan hanya sebagai suatu perjalanan melainkan pariwisata bisa
dikatakan sebuah bisnis yang bisa dikelola oleh industri pariwisata. Disamping dari
pengertian diatas, berikut ini adalah pendapat beberapa ahli pariwisata tentang
pengertian pariwisata, yaitu sebagai berikut :
1. Undang-undang No.9 Tahun 1990
Pariwisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari suatu kegiatan yang
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan
daya tarik wisata.

11

Universitas Sumatera Utara

12
2. Prof. Salah Wahab dalam bukunya berjudul An Introduction On Tourist
Theoraphy (dalam Yoeti : 1996 : 116) (dalam Kesrul : 2003)
Menjelaskan bahwa Pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan
secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian di antara orangorang dalam suatu Negara itu sendiri ataupun di luar negeri meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam
mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialami
di tempat ia memperoleh pekerjaan tetap.
3. Menurut Hornby dalam buku berjudul Penyelenggaraan Operasi Perjalanan
Wisata (dalam M. Kesrul, S.E, M.B.A, 2003:3)
Tour is a journey in which short stays are made at a number of places, and
the traveller finally returns to his or her own place.
Pariwisata adalah suatu perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya
singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali ke tempat asal,
yang merupakan tempat ia memulai perjalanan.
4. World Tourist Organizer (WTO, dalam Richard & Flicker, 2004:6) (dalam
Kesrul : 2003)
The activities of person travelling to and staying in places outside their
usual environment for not more than one consecutive year for leisure,
business, and other purpose.

Universitas Sumatera Utara

13
Itulah beberapa pengertian tentang pariwisata yang dikemukakan oleh
beberapa ahli Ilmu Pariwisata. Dengan beberapa pengertian tersebut, penulis dapat
menyimpulkan bahwa Pariwisata adalah sebuah aktifitas seseorang sebagai
turis/wisatawan melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat di luar tempat
tinggalnya sehari-hari untuk periode tidak lebih dari 12 bulan untuk beragam kegiatan
leisure, bisnis, agama, dan alasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapat gaji/upah dari
perjalanan tersebut.
Pariwisata bukan hanya dikatakan sebagai ilmu yang memiliki pengertian
suatu perjalanan, tetapi juga Pariwisata memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dimana pengertian tersebut bukan dasar utama dari pengertian Ilmu Pariwisata yang
berawal dari sebuah perjalanan. Melainkan pengertian kedua untuk Ilmu Pariwisata
tersebut. Berikut ini adalah pengertian kedua dari Ilmu Pariwisata tersebut, yaitu :
1. Pariwisata adalah sebuah Pergerakan.
2. Pariwisata adalah sebuah Bisnis.

Universitas Sumatera Utara

14

2.1.1

Pariwisata adalah sebuah Pergerakan

Pada pengertian di atas adalah dimana setiap perjalanan seseorang (turis)


dalam kegiatan pariwisata pasti ada pergerakan yang ada di dalamnya. Secara umum,
Pergerakan adalah pemindahan yang berdasarkan hal-hal yang berhubungan yang
dimulai dari satu titik ke satu titik lainnya atau ke beberapa titik lainnya. Namun,
dalam Pariwisata arti dari Pergerakan tersebut adalah perpindahan dari langkah atau
setiap perjalanan seorang turis atau wisatawan yang di mulai dari :

Titik Pertama (Place of Origins)


Merupakan titik awal yang menjelaskan tempat asal usul dimana seseorang
memulai melakukan sebuah perjalanan tersebut.

Titik Yang Di Singgahi (Tourism Destination)


Merupakan konteks perjalanan utama yang dimana daerah-daerah yang
disinggahi atau dikunjungi oleh wisatawan.

Universitas Sumatera Utara

15
2.1.2

Pariwisata adalah sebuah Bisnis

Dari pengertian utama kata pariwisata adalah sebuah perjalanan, pariwisata


bisa dijadikan sebuah bisnis yang bisa dikelola baik itu dari pihak-pihak yang berada
di Place Of Origins ataupun Tourism Destination. Bisnis Pariwisata sama halnya
dengan industri bisnis lainnya. Namun, yang dijual adalah jasa bukan barang yang
dimana jasa tersebut adalah berupa pelayanan (service) tentang objek-objek wisata
yang akan diberikan dan dinikmati oleh konsumen atau wisatawan.
Berikut ini merupakan bisnis-bisnis pariwisata yang bisa dikelola oleh
beberapa

pengusaha

pariwisata

berdasarkan

pengertian

pariwisata

sebagai

pergerakan, yaitu sebagai berikut :


1. Corebuisness (Bisnis Utama)
Merupakan bisnis yang paling utama dan umum serta sangat besar
keuntungannya bila dijalankan dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

16
a) Berdasarkan pada Place Of Origins (Titik awal Wisatawan), mencakup
bisnis-bisnis berikut ini
Transportasi, dalam melakukan perjalanan wisata seorang turis
membutuhkan alat untuk mengangkut dirinya dengan tujuan untuk
mengunjungi Daerah Tujuan Wisata.
Travel

Agency

(Jasa

Informasi),

dimana

seorang

wisatawan

membutuhkan informasi-informasi yang menarik dari Daerah Tujuan


Wisata yang akan dikunjungi yang diperoleh dari bisnis Travel Agency
tersebut.
b). Berdasarkan pada Tourism Destination (Daerah Tujuan Wisata),
mencakup bisnis-bisnis berikut ini :
Akomodasi, dimana setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh ke
Daerah Tujuan Wisata. Seorang wisatawan merasakan kelelahan,
maka akomodasi merupakan tempat beristirahat seorang wisatawan
untuk memulihkan kesehatan demi melanjutkan perjalanan kembali.

Universitas Sumatera Utara

17
Restaurant (Rumah Makan), dimana selain membutuhkan tempat
penginapan. Maka, seorang wistawan membutuhkan makanan untuk
mengisi perut ataupun mencicipi makanan yang khas dari Daerah
Tujuan wisata yang dikunjungi.
2. Supporting Buisness (Bisnis Pendukung)
Merupakan bisnis-bisnis kecil-kecilan yang biasanya dikelola secara swadaya
oleh masyarakat setempat.
a). Berdasarkan Place Of Origins (Titik awal Wisatawan), mencakup bisnisbisnis berikut ini :
Alat Perlengkapan, bekal makanan, atau obat-obatan.
Bisnis pendukung ini jarang terlihat, karena biasanya digunakan oleh
wisatawan Bag Packer, dimana mereka membutuhkan bekal makanan
dan obat-obatan dalam perjalanan agar bisa lebih irit.
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Merupakan bisnis pendukung yang penting, yang bisa digunakan oleh
wisatawan yang membawa kendaraan pribadi sendiri. Maupun sebuah
travel yang memakai jasa transportasi Bus untuk melayani wisatawan.

Universitas Sumatera Utara

18
b). Berdasarkan Tourism Destination (Daerah Tujuan Wisata) mencakup
bisnis-bisnis berikut ini :
Biro perjalanan wisata
Biasanya bisnis ini digunakan oleh para wisatawan berkelompok. Baik
itu perusahaan yang berdiri sendiri atau perusahaan yang terikat oleh
hotel.
Sewa Mobil (Car Rental)
Bisnis yang memperbolehkan wisatawan mengendarai mobil untuk
menikmati daerah tujuan wisata. Namun, bisnis ini sudah jarang terlihat,
karena bisa menimbulkan tindakan pencurian.
Entertainment (Hiburan)
Sebuah bisnis yang bersifat menghibur seperti konser musik, acara
ultah di hotel, bartender, serta wahana bermain bagi wisatawan baik yang
berada di dalam hotel/gedung, serta diluar (daerah alam sekitar).

Universitas Sumatera Utara

19
Souvenir
Dimana sebuah bisnis pendukung yang dikelola oleh masyarakat
setempat secara swadaya yang membuat pernak pernik atau cinderamata
yang menarik dan khas dari Daerah Tujuan Wisata yang dikunjungi oleh
wisatawan.
Atraksi Wisata atau Budaya
Dimana sebuah bisnis pendukung yang sangat besar pengaruhnya.
Seperti atraksi kesenian budaya, baik itu dari segi tarian tradisional,
tempat bersejarah, atau warisan-warisan leluhur, maupun konservasi flora
dan fauna yang ada di Daerah Tujuan Wisata yang memiliki keunikan dari
masing-masing daerah. Sebenarnya bisnis ini sangat besar sekali
pengaruhnya, dimana seorang wisatawan bukan hanya menikmati
perjalanannya melainkan bisa mendapatkan pembelajaran tentang
kebudayaan-kebudayaan yang berbeda-beda dari setiap daerah yang
dikunjunginya.

Universitas Sumatera Utara

20
2.2 Sejarah Munculnya Pariwisata
Sesungguhnya, data atau fakta tentang munculnya Ilmu Pariwisata itu belum
ada data yang pasti dan akurat. Namun, dalam kertas karya ini penulis mencoba untuk
merincikan tentang asal mula Pariwisata yang telah penulis peroleh dari beberapa
data pustaka, yaitu sebagai berikut :
2.2.1

Sejarah Pariwisata di Dunia

Pada zaman prasejarah, manusia hidup berpindah-pindah (nomadism)


sehingga perjalanan yang jauh (travelling) merupakan gaya dan cara untuk bertahan
hidup. Orang primitif sering melintasi tempat yang jauh untuk mencari makanan,
minuman, pakaian, dan iklim yang mendukung kehidupannya (Theoblad, 2005 : 6;
Macdonald, 2004 : 8) (dalam Pitana & Diarta :2009). Sejarah panjang dari Nomaden
mempengaruhi pikiran manusia sehingga secara tidak sadar membuat aktifitas
perjalanan (travel) secara insting menjadi perilaku yang alamiah. Seiring perjalanan
waktu, orang dengan sengaja melakukannya karena aktifitas tersebut menyenangkan.

Universitas Sumatera Utara

21
Di abad 11 sampai 15 dalam sejarah peradaban barat, terjadi model baru
perjalanan manusia untuk melakukan ziarah ke tempat khusus untuk alasan religius.
Selanjutnya, abad 17 sampai 20 merupakan era perpindahan dan perjalanan manusia
melintasi Negara dan Benua. Ini adalah periode migrasi dimana jutaan manusia
meninggalkan satu benua untuk bermukim di benua lain. Seiring dengan sejarah,
motivasi dan tujuan orang berpergian juga bertambah, tidak saja untuk berwisata
tetapi juga untuk kegiatan ekonomi, perjalanan religius, perang, migrasi, dan
keperluan studi. (Theoblad, 2005 : 6 ; MacDonald, 2004 : 8) (dalam Pitana & Diarta :
2009).
Istilah Tour telah menjadi perbendaharaan kata dalam Bahasa Inggris sejak
berabad-abad lalu, yang artinya adalah perjalanan ke suatu tempat yang mana orang
tersebut akan kembali ke titik awal dari mana dia berangkat. Kata Tour itu sendiri
berasal dari Bahasa Latin (Yunani), yang awalnya berarti alat untuk membuat
lingkaran. Journal Of Tourism History mengklaim bahwa sebuah keluarga di Eropa,
de la tour, di tahun 1500an mempunyai bisnis memberangkatkan orang. Namun,
istilah Tour yang berarti perjalanan baru secara luas dikenal dan dipakai setelah abad
ke-16.

Universitas Sumatera Utara

22
1.2.1

Sejarah Berkembangnya Pariwisata di Indonesia

Sesungguhnya, Pariwisata berkembang di Indonesia sejak penghujung tahun


1970an. Hal ini disebabkan karena pada tahun itu harga minyak dan gas menurun.
Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia mengalami kebingungan karena satusatunya pendapatan Negara (income) adalah minyak bumi dan gas alam tersebut.
Maka dengan keadaan tersebut, mereka berpikir untuk mengembangkan Pariwisata di
Indonesia pada penghujung tahun 1970an sampai 1980an. Setelah pemerintah
menetapkan keputusan tersebut, tetapi mereka masih bingung karena mereka tidak
tahu apa yang bisa dipromosikan dari Pariwisata tersebut. Maka, pemerintah
menyewa dan mamanggil beberapa ahli Pariwisata dari PATA (Pacific Area Travel
Association) yaitu suatu organisasi yang menangani minat Pariwisata yang berpusat
di San Fransisco. Pemerintah menyewa beberapa ahli Pariwisata tersebut untuk
melakukan sebuah penelitian di Sumatera Utara. Dari hasil penelitian tersebut, maka
para ahli PATA menyimpulkan bahwa di daerah Sumatera Utara terdapat kekayaan
Sumber Daya yang bisa dipromosikan sebagai objek Pariwisata yang bisa dijual. Baik
itu kekayaan Sumber Daya Alam maupun Kebudayaan dan kehidupan masyarakat
setempat. Bukan hanya di daerah Sumatera Utara saja yang mereka teliti, melainkan
daerah-daerah lainnya di Indonesia. Maka beberapa ahli PATA tersebut menetapkan
8 Daerah Objek Wisata Original di Indonesia, yaitu sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

23
Bali,
DKI Jakarta,
Jawa Barat,
Jawa Tengah,
D.I Yogyakarta,
Jawa Timur,
Sumatera Utara,
Sumatera Barat.

2.3 Jenis-jenis Pariwisata


Sebelum penulis mengklasifikasikan jenis-jenis Pariwisata. Terlebih dahulu,
penulis akan menjelaskan bahwasannya jenis-jenis Pariwisata yang akan dijabarkan
oleh penulis berkaitan dengan persamaan antara jenis-jenis Pariwisata tersebut
dengan tujuan atau motivasi seseorang atau wisatawan melakukan perjalanan wisata
tersebut. Dimana, tujuan seseorang melakukan perjalananan wisata tersebut berkaitan
dengan jenis-jenis Pariwisata yang akan dibahas oleh penulis.

Universitas Sumatera Utara

24
Dengan demikian, penulis mengambil sebuah contoh yang mengandung jenisjenis Pariwisata dalam sebuah Konferensi Roma : Purpose To Visit yang
diselenggarakan pada tahun 1963, yang berisi tentang :
1. Holiday (Bersifat Langsung)
Dimana seorang turis/wisatawan melakukan perjalanan wisata pasti dengan
tujuan utama yaitu berlibur untuk menikmati Objek Daerah Tujuan Wisata
yang dikunjungi untuk melepas kepenatan dari rutinitas yang dijalani.
2. Visited Tired Of Relativities (No.2 dan seterusnya bersifat Tidak Langsung)
Dimana seseorang yang ada keperluan untuk mengunjungi keluarganya yang
sedang sakit atau melepas kerinduan dengan keluarganya tersebut. Maka,
setelah itu barulah seseorang tersebut melakukan perjalanan wisata.
3. Buisness (Bisnis)
Dimana seseorang mengunjungi daerah/Negara lain dengan 1 sampai 2 hari
untuk urusan pekerjaan bisnis dengan kleinnya. Setelah pekerjaannya selesai
maka dia akan melakukan perjalanan wisata di daerah yang dikunjunginya.

Universitas Sumatera Utara

25
4. MICE (Meeting Intencive Convention Exadition)
Dimana beberapa orang pengusaha-pengusaha berkumpul di satu daerah
wisata untuk melakukan meeting project. Setelah urusan mereka selesai, maka
mereka akan berwisata di daerah wisata tersebut.
5. Healthy (Kesehatan)
Dimana seseorang yang mengalami sakit akan berobat di daerah/Negara lain
yang memang telah direkomendasi dari Negara/daerah asal. Setelah
melakukan pengobatan dan perawatan, maka dia bisa melakukan perjalanan
wisata di Negara/daerah yang dikunjunginya.
6. Sport (Olahraga)
Dimana seseorang mengikuti sebuah kegiatan turnamen perlombaan bidang
olahraga di Negara lain yang menjadi tuan rumah dari ajang pelombaan
tersebut. Setelah perlombaan itu selesai, maka dia berkesempatan untuk
berwisata di daerah/Negara yang dikunjunginya.

Universitas Sumatera Utara

26
7. Ziarah
Dimana seseorang melakukan ibadah atau berziarah ke makam orang yang
berpengaruh di kepercayaannya. Setelah dia melakukan ibadah dan ziarah
tersebut, dia akan melanjutkan dengan kegiatan berwisata di daerah yang
dikunjunginya.
8. Studi (Sekolah)
Dimana seseorang yang mendapat beasiswa atau yang memang ingin
melanjutkan kuliah atau sekolah di Negara lain. Maka, meraka akan menetap
untuk beberapa tahun. Dan juga mereka bisa menikmati Objek Daerah Tujuan
Wisata tempat mereka kuliah atau sekolah.

Universitas Sumatera Utara

27
2.3 Bentuk-bentuk Pariwisata
Menurut Nyoman.S.Pendit, (1994) (dalam Tanjung : 2011) dalam bukunya
Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana, mengklasifikasikan berbagai macam
bentuk Pariwisata yang dapat dibagi kedalam 5 kategori, yaitu sebagai berikut :
1. Menurut asal wisatawan, terbagi atas :

Pariwisata Dalam Negeri adalah seorang wisatawan yang melakukan


kegiatan wisata dalam negeri (domestik).

Pariwisata Internasional adalah seorang wisatawan yang melakukan


kegiatan wisata luar negeri (mancanegara).

2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran

Pariwisata Aktif adalah kedatangan wisatawan domestik ke dalam


negeri yang bersifat positif

Pariwisata Pasif adalah kepergian wisatawan domestik ke luar negeri


yang bersifat negatif.

Universitas Sumatera Utara

28
3. Menurut Jangka Waktu

Pariwisata

Jangka

Pendek

adalah

seorang

wisatawan

yang

mengunjungi Daerah Tujuan Wisata hanya 1 hari, 2 hari, atau


seminggu.

Pariwisata

Jangka

Panjang

adalah

seorang

wisatawan

yang

mengunjungi Daerah Tujuan Wisata lebih dari seminggu atau bahkan


lebih dari sebulah.
4. Menurut Jumlah Wisatawan

Pariwisata Tunggal adalah kegiatan wisata yang dilakukan oleh


wisatawan hanya satu orang atau satu keluarga.

Pariwisata Kelompok adalah kegiatan wisata yang dilakukan secara


berkelompok atau rombongan yang berjumlah 15 sampai 20 orang.

5. Menurut alat angkut yang digunakan

Pariwisata Udara adalah kegiatan wisata yang menggunakan pesawat


udara.

Pariwisata Laut adalah kegiatan wisata yang menggunakan kapal laut.

Universitas Sumatera Utara

29

Pariwisata Darat adalah kegiatan wisata yang menggunakan bus,


kereta api, mobil, dan lain sebagainya.

2.5 Dampak Positif dan Negatif Berkembangnya Industri Pariwisata


Seperti layaknya sebuah industri, pastinya sebuah industri memiliki paham
pro dan kontra pada sebuah industri yang dikembangkan tersebut. Seperti industri
pariwisata saat ini yang dibahas oleh penulis pada bab ini, memiliki dampak postif
dan negatif bagi masyarakat dan lainnya atas perkembangan pariwisata tersebut.
Berikut ini penulis mencoba menjabarkan beberapa dampak yang bisa ditimbulkan
dari industri pariwisata tersebut.
2.5.1 Dampak Positif Industri Pariwisata
Menurut World Travel Organitation (WTO) (1980 ; 9-12) (dalam Pitana &
Diarta : 2009), mengungkapkan dampak positif pariwisata, yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatnya permintaan akan produk pertanian lokal.
2. Memacu perkembangan lokasi atau lahan yang kurang produktif.
3. Menstimulasi minat dan permintaan akan produk eksotik dan tipikal bagi
suatu daerah/Negara.

Universitas Sumatera Utara

30
4. Meningkatkan jumlah dan permintaan akan produk perikanan.
5. Mendorong pengembangan wilayah dan penciptaan kawasan ekonomi baru.
6. Menghindari konsentrasi penduduk dan penyebaran aktifitas ekonomi.
7. Penyebaran infrastruktur ke pelosok wilayah.
8. Manajemen pengelolaan sumber daya sebagai sumber revenue bagi otoritas
lokal.

2.5.2 Dampak Negatif Industri Pariwisata


Menurut WTO (1980 : 9-12) (dalam Pitana & Diarta : 2009), dampak negatif
yang ditimbulkan pariwisata adalah sebagai berikut :
1. Kelangkaan akan sumber bahan makanan.
2. Ketidakcocokan produk lokal dengan permintaan pasar pariwisata.
3. Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya pengelolaan.

Universitas Sumatera Utara

31
2.6 Pengaruh Pariwisata Terhadap Masyarakat
Seperti halnya sebuah konsep atau ilmu, pastinya pariwisata memiliki sifat
yang dapat berpengaruh pada sikap dan perilaku masyarakat setempat atau daerah
yang berada di Daerah Tujuan Wisata. Maka dari itu, penulis menjabarkan pengaruh
tersebut sebagai objek yang ditujukan kepada wisatawan yang bisa menimbulkan
pengaruh yang berbeda-beda terhadap perilaku masyarakat setempat menerima
kedatangan seorang wisatawan, yaitu sebagai berikut :
1. Euphoria
Yaitu sifat dimana masyarakat sangat antusias dengan pembangunan
pariwisata di daerahnya. Dan juga kedatangan wisatawan karena sebagai
pembawa rejeki buat mereka yang ada di Daerah Tujuan Wisata tersebut.
2. Apathy
Yaitu sifat dimana mulai pengaruh buruk dari pengembangan pariwisata
tersebut dan juga perilaku wisatawan yang bisa menimbulkan gaya hidup
yang tidak sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat.

Universitas Sumatera Utara

32
3. Imitation
Yaitu sifat dimana semakin buruknya pengaruh wisatawan yang egois dan
acuh terhadap lingkungan. Dan hilangnya kebudayaan lokal pada daerah
tersebut membuat masyarakat setempat merasa kesal atas kedatangan
wisatawan.
4. Antagonism
Yaitu sifat dimana sudah tidak peduli dengan kedatangan wisatawan, karena
bisa mengancam kebudayaan lokal mereka. Maka, mereka tidak ingin bergaul
dan merasa benar terhadap wisatawan datang.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai

  • EKONOMETRI MODUL
    EKONOMETRI MODUL
    Dokumen44 halaman
    EKONOMETRI MODUL
    piqry
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Revisi Industri Bellaa
    Revisi Industri Bellaa
    Dokumen6 halaman
    Revisi Industri Bellaa
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • UAS1
    UAS1
    Dokumen4 halaman
    UAS1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen8 halaman
    A
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Revisi Industri Bellaa
    Revisi Industri Bellaa
    Dokumen6 halaman
    Revisi Industri Bellaa
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 2
    Soal2 2
    Dokumen1 halaman
    Soal2 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • RMK Bispar Sap 2
    RMK Bispar Sap 2
    Dokumen4 halaman
    RMK Bispar Sap 2
    egyliciouz
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Normalitas 2
    Normalitas 2
    Dokumen10 halaman
    Normalitas 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Uji Normalitas
    Uji Normalitas
    Dokumen5 halaman
    Uji Normalitas
    CahMbeling
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Umur
    Kelompok Umur
    Dokumen3 halaman
    Kelompok Umur
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • KOPERASI
    KOPERASI
    Dokumen21 halaman
    KOPERASI
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat