11
12
2. Prof. Salah Wahab dalam bukunya berjudul An Introduction On Tourist
Theoraphy (dalam Yoeti : 1996 : 116) (dalam Kesrul : 2003)
Menjelaskan bahwa Pariwisata adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan
secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian di antara orangorang dalam suatu Negara itu sendiri ataupun di luar negeri meliputi
pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam
mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialami
di tempat ia memperoleh pekerjaan tetap.
3. Menurut Hornby dalam buku berjudul Penyelenggaraan Operasi Perjalanan
Wisata (dalam M. Kesrul, S.E, M.B.A, 2003:3)
Tour is a journey in which short stays are made at a number of places, and
the traveller finally returns to his or her own place.
Pariwisata adalah suatu perjalanan dimana seseorang dalam perjalanannya
singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali ke tempat asal,
yang merupakan tempat ia memulai perjalanan.
4. World Tourist Organizer (WTO, dalam Richard & Flicker, 2004:6) (dalam
Kesrul : 2003)
The activities of person travelling to and staying in places outside their
usual environment for not more than one consecutive year for leisure,
business, and other purpose.
13
Itulah beberapa pengertian tentang pariwisata yang dikemukakan oleh
beberapa ahli Ilmu Pariwisata. Dengan beberapa pengertian tersebut, penulis dapat
menyimpulkan bahwa Pariwisata adalah sebuah aktifitas seseorang sebagai
turis/wisatawan melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat di luar tempat
tinggalnya sehari-hari untuk periode tidak lebih dari 12 bulan untuk beragam kegiatan
leisure, bisnis, agama, dan alasan pribadi lainnya tetapi tidak mendapat gaji/upah dari
perjalanan tersebut.
Pariwisata bukan hanya dikatakan sebagai ilmu yang memiliki pengertian
suatu perjalanan, tetapi juga Pariwisata memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dimana pengertian tersebut bukan dasar utama dari pengertian Ilmu Pariwisata yang
berawal dari sebuah perjalanan. Melainkan pengertian kedua untuk Ilmu Pariwisata
tersebut. Berikut ini adalah pengertian kedua dari Ilmu Pariwisata tersebut, yaitu :
1. Pariwisata adalah sebuah Pergerakan.
2. Pariwisata adalah sebuah Bisnis.
14
2.1.1
15
2.1.2
pengusaha
pariwisata
berdasarkan
pengertian
pariwisata
sebagai
16
a) Berdasarkan pada Place Of Origins (Titik awal Wisatawan), mencakup
bisnis-bisnis berikut ini
Transportasi, dalam melakukan perjalanan wisata seorang turis
membutuhkan alat untuk mengangkut dirinya dengan tujuan untuk
mengunjungi Daerah Tujuan Wisata.
Travel
Agency
(Jasa
Informasi),
dimana
seorang
wisatawan
17
Restaurant (Rumah Makan), dimana selain membutuhkan tempat
penginapan. Maka, seorang wistawan membutuhkan makanan untuk
mengisi perut ataupun mencicipi makanan yang khas dari Daerah
Tujuan wisata yang dikunjungi.
2. Supporting Buisness (Bisnis Pendukung)
Merupakan bisnis-bisnis kecil-kecilan yang biasanya dikelola secara swadaya
oleh masyarakat setempat.
a). Berdasarkan Place Of Origins (Titik awal Wisatawan), mencakup bisnisbisnis berikut ini :
Alat Perlengkapan, bekal makanan, atau obat-obatan.
Bisnis pendukung ini jarang terlihat, karena biasanya digunakan oleh
wisatawan Bag Packer, dimana mereka membutuhkan bekal makanan
dan obat-obatan dalam perjalanan agar bisa lebih irit.
Bahan Bakar Minyak (BBM)
Merupakan bisnis pendukung yang penting, yang bisa digunakan oleh
wisatawan yang membawa kendaraan pribadi sendiri. Maupun sebuah
travel yang memakai jasa transportasi Bus untuk melayani wisatawan.
18
b). Berdasarkan Tourism Destination (Daerah Tujuan Wisata) mencakup
bisnis-bisnis berikut ini :
Biro perjalanan wisata
Biasanya bisnis ini digunakan oleh para wisatawan berkelompok. Baik
itu perusahaan yang berdiri sendiri atau perusahaan yang terikat oleh
hotel.
Sewa Mobil (Car Rental)
Bisnis yang memperbolehkan wisatawan mengendarai mobil untuk
menikmati daerah tujuan wisata. Namun, bisnis ini sudah jarang terlihat,
karena bisa menimbulkan tindakan pencurian.
Entertainment (Hiburan)
Sebuah bisnis yang bersifat menghibur seperti konser musik, acara
ultah di hotel, bartender, serta wahana bermain bagi wisatawan baik yang
berada di dalam hotel/gedung, serta diluar (daerah alam sekitar).
19
Souvenir
Dimana sebuah bisnis pendukung yang dikelola oleh masyarakat
setempat secara swadaya yang membuat pernak pernik atau cinderamata
yang menarik dan khas dari Daerah Tujuan Wisata yang dikunjungi oleh
wisatawan.
Atraksi Wisata atau Budaya
Dimana sebuah bisnis pendukung yang sangat besar pengaruhnya.
Seperti atraksi kesenian budaya, baik itu dari segi tarian tradisional,
tempat bersejarah, atau warisan-warisan leluhur, maupun konservasi flora
dan fauna yang ada di Daerah Tujuan Wisata yang memiliki keunikan dari
masing-masing daerah. Sebenarnya bisnis ini sangat besar sekali
pengaruhnya, dimana seorang wisatawan bukan hanya menikmati
perjalanannya melainkan bisa mendapatkan pembelajaran tentang
kebudayaan-kebudayaan yang berbeda-beda dari setiap daerah yang
dikunjunginya.
20
2.2 Sejarah Munculnya Pariwisata
Sesungguhnya, data atau fakta tentang munculnya Ilmu Pariwisata itu belum
ada data yang pasti dan akurat. Namun, dalam kertas karya ini penulis mencoba untuk
merincikan tentang asal mula Pariwisata yang telah penulis peroleh dari beberapa
data pustaka, yaitu sebagai berikut :
2.2.1
21
Di abad 11 sampai 15 dalam sejarah peradaban barat, terjadi model baru
perjalanan manusia untuk melakukan ziarah ke tempat khusus untuk alasan religius.
Selanjutnya, abad 17 sampai 20 merupakan era perpindahan dan perjalanan manusia
melintasi Negara dan Benua. Ini adalah periode migrasi dimana jutaan manusia
meninggalkan satu benua untuk bermukim di benua lain. Seiring dengan sejarah,
motivasi dan tujuan orang berpergian juga bertambah, tidak saja untuk berwisata
tetapi juga untuk kegiatan ekonomi, perjalanan religius, perang, migrasi, dan
keperluan studi. (Theoblad, 2005 : 6 ; MacDonald, 2004 : 8) (dalam Pitana & Diarta :
2009).
Istilah Tour telah menjadi perbendaharaan kata dalam Bahasa Inggris sejak
berabad-abad lalu, yang artinya adalah perjalanan ke suatu tempat yang mana orang
tersebut akan kembali ke titik awal dari mana dia berangkat. Kata Tour itu sendiri
berasal dari Bahasa Latin (Yunani), yang awalnya berarti alat untuk membuat
lingkaran. Journal Of Tourism History mengklaim bahwa sebuah keluarga di Eropa,
de la tour, di tahun 1500an mempunyai bisnis memberangkatkan orang. Namun,
istilah Tour yang berarti perjalanan baru secara luas dikenal dan dipakai setelah abad
ke-16.
22
1.2.1
23
Bali,
DKI Jakarta,
Jawa Barat,
Jawa Tengah,
D.I Yogyakarta,
Jawa Timur,
Sumatera Utara,
Sumatera Barat.
24
Dengan demikian, penulis mengambil sebuah contoh yang mengandung jenisjenis Pariwisata dalam sebuah Konferensi Roma : Purpose To Visit yang
diselenggarakan pada tahun 1963, yang berisi tentang :
1. Holiday (Bersifat Langsung)
Dimana seorang turis/wisatawan melakukan perjalanan wisata pasti dengan
tujuan utama yaitu berlibur untuk menikmati Objek Daerah Tujuan Wisata
yang dikunjungi untuk melepas kepenatan dari rutinitas yang dijalani.
2. Visited Tired Of Relativities (No.2 dan seterusnya bersifat Tidak Langsung)
Dimana seseorang yang ada keperluan untuk mengunjungi keluarganya yang
sedang sakit atau melepas kerinduan dengan keluarganya tersebut. Maka,
setelah itu barulah seseorang tersebut melakukan perjalanan wisata.
3. Buisness (Bisnis)
Dimana seseorang mengunjungi daerah/Negara lain dengan 1 sampai 2 hari
untuk urusan pekerjaan bisnis dengan kleinnya. Setelah pekerjaannya selesai
maka dia akan melakukan perjalanan wisata di daerah yang dikunjunginya.
25
4. MICE (Meeting Intencive Convention Exadition)
Dimana beberapa orang pengusaha-pengusaha berkumpul di satu daerah
wisata untuk melakukan meeting project. Setelah urusan mereka selesai, maka
mereka akan berwisata di daerah wisata tersebut.
5. Healthy (Kesehatan)
Dimana seseorang yang mengalami sakit akan berobat di daerah/Negara lain
yang memang telah direkomendasi dari Negara/daerah asal. Setelah
melakukan pengobatan dan perawatan, maka dia bisa melakukan perjalanan
wisata di Negara/daerah yang dikunjunginya.
6. Sport (Olahraga)
Dimana seseorang mengikuti sebuah kegiatan turnamen perlombaan bidang
olahraga di Negara lain yang menjadi tuan rumah dari ajang pelombaan
tersebut. Setelah perlombaan itu selesai, maka dia berkesempatan untuk
berwisata di daerah/Negara yang dikunjunginya.
26
7. Ziarah
Dimana seseorang melakukan ibadah atau berziarah ke makam orang yang
berpengaruh di kepercayaannya. Setelah dia melakukan ibadah dan ziarah
tersebut, dia akan melanjutkan dengan kegiatan berwisata di daerah yang
dikunjunginya.
8. Studi (Sekolah)
Dimana seseorang yang mendapat beasiswa atau yang memang ingin
melanjutkan kuliah atau sekolah di Negara lain. Maka, meraka akan menetap
untuk beberapa tahun. Dan juga mereka bisa menikmati Objek Daerah Tujuan
Wisata tempat mereka kuliah atau sekolah.
27
2.3 Bentuk-bentuk Pariwisata
Menurut Nyoman.S.Pendit, (1994) (dalam Tanjung : 2011) dalam bukunya
Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana, mengklasifikasikan berbagai macam
bentuk Pariwisata yang dapat dibagi kedalam 5 kategori, yaitu sebagai berikut :
1. Menurut asal wisatawan, terbagi atas :
28
3. Menurut Jangka Waktu
Pariwisata
Jangka
Pendek
adalah
seorang
wisatawan
yang
Pariwisata
Jangka
Panjang
adalah
seorang
wisatawan
yang
29
30
4. Meningkatkan jumlah dan permintaan akan produk perikanan.
5. Mendorong pengembangan wilayah dan penciptaan kawasan ekonomi baru.
6. Menghindari konsentrasi penduduk dan penyebaran aktifitas ekonomi.
7. Penyebaran infrastruktur ke pelosok wilayah.
8. Manajemen pengelolaan sumber daya sebagai sumber revenue bagi otoritas
lokal.
31
2.6 Pengaruh Pariwisata Terhadap Masyarakat
Seperti halnya sebuah konsep atau ilmu, pastinya pariwisata memiliki sifat
yang dapat berpengaruh pada sikap dan perilaku masyarakat setempat atau daerah
yang berada di Daerah Tujuan Wisata. Maka dari itu, penulis menjabarkan pengaruh
tersebut sebagai objek yang ditujukan kepada wisatawan yang bisa menimbulkan
pengaruh yang berbeda-beda terhadap perilaku masyarakat setempat menerima
kedatangan seorang wisatawan, yaitu sebagai berikut :
1. Euphoria
Yaitu sifat dimana masyarakat sangat antusias dengan pembangunan
pariwisata di daerahnya. Dan juga kedatangan wisatawan karena sebagai
pembawa rejeki buat mereka yang ada di Daerah Tujuan Wisata tersebut.
2. Apathy
Yaitu sifat dimana mulai pengaruh buruk dari pengembangan pariwisata
tersebut dan juga perilaku wisatawan yang bisa menimbulkan gaya hidup
yang tidak sesuai dengan adat istiadat masyarakat setempat.
32
3. Imitation
Yaitu sifat dimana semakin buruknya pengaruh wisatawan yang egois dan
acuh terhadap lingkungan. Dan hilangnya kebudayaan lokal pada daerah
tersebut membuat masyarakat setempat merasa kesal atas kedatangan
wisatawan.
4. Antagonism
Yaitu sifat dimana sudah tidak peduli dengan kedatangan wisatawan, karena
bisa mengancam kebudayaan lokal mereka. Maka, mereka tidak ingin bergaul
dan merasa benar terhadap wisatawan datang.