Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Utilitarianisme pertama kali dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748-1832).
Persoalan yang dihadapi oleh Bentham dan orang-orang sezamannya adalah bagaimana
menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi, dan legal secara moral.
Singkatnya, bagaimana menilai sebuah kebijaksanaan publik, yaitu kebijaksanaan yang
punya dampak bagi kepentingan banyak orang, secara moral.
Utilitarianisme secara etimologi berasal dari bahasa latin dari kata utilitas, yang
berarti useful, berguna, berfaedah dan menguntungkan. Jadi paham ini menilai baik atau
tidaknya, susila atau tidak susilanya sesuatu, ditinjau dari segi kegunaan atau faedag yang
didatangkan-nya.
Etika utilitarian merupakan suatu idea atau faham dalam falsafah moral yang
menekankan prinsip manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip
moral yang paling dasar. Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah
baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaiman contoh kasus yang berkaitan dengan etika utilitarianisme?

1.3 Tujuan Penulisan

Mahasiswa dapat mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan etika


utilitarianisme

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Contoh Kasus dan Pembahasan Etika Utilitarianisme


1. Asbestos Company
Perusahaan Amerika "Kansas Asbestos Company" bergerak di bidang produksi asbes.
Ketika pada tahun 1970-an semakin banyak peraturan mempersulit produksi dan
mengakibatkan biaya produksi naik, direksi perusahaan memutuskan untuk memindahkan
pabriknya ke suatu negara Afrika Barat. Jika dihirup dalam kuantitas cukup besar, serat asbes
diketahui mengakibatkan asbestosis (dalam jangaka pendek) dan juga kanker paru (dalam
jangka panjang). Di Afrika tidak ada peraturan yang melindungi pekerja terhadap occuptional
diseases ini. Tambahan pula, dibanding dengan Amerika Serikat, di Afrika jauh lebih murah.
(Sumber : Bartens, 2000: 14)
Pembahasan :
Yang melatarbelakangi munculnya peraturan yang melarang "Kansas Asbestos
Company" melakukan produksinya, adalah masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat
memproduksi asbes. Seperti yang kita ketahui serat asbes memiliki dampak yang negatif baik
dalm jangka pendek maupun jangka panjang, karena inilah pemerintah Amerika membuat
peraturan yang mempersulit produksi dari perusahaan ini.
Jika perusahaan tetap mempertahankan produksinya dengan kondisi peraturan yang
mempersulit tersebut, tentunya akan mendatangkan dampak yang negatif bagi perusahaan.
Salah satunya bisa menambah biaya produksi dari "Kansas Asbestos Company".
Pemindahan pabrik dari Amerika ke Afrika akan mendatangkan dampak positif dan
juga negatif. Bagi Amerika mereka akan lebih banyak mendapatkan manfaat yang baik, hal
ini dikarenakan mereka berhasil meminimalisir pengaruh jangka pendek maupun jangka
panjang dari pengaruh serat asbes yang berbahaya, selain itu pemindahan pabrik ke Afrika
juga dapat meminimalkan biaya produksi dari "Kansas Asbestos Company". Sementara bagi
Afrika akan lebih banyak menerima manfaat yang buruk dari keputusan ini, yakni dapat
mempengaruhi kesehatan para pekerja yang nantinya akan bekerja di pesrusahaan asbes
tersebut, karena pengaruh serat asbes yang dapat membahayakan kesehatan.
Secara moral tindakan pemindahan pabrik ke Afrika merupakan tindakan yang dapat
dikatakan tidak etis karena walaupun tidak ada peraturan yang mengatur tentang bahaya serat
asbes di Afrika, tidak sepatutnya pemindahan pabrik tetap dilakukan, mengingat bahaya
kesehatan yang dapat merugikan para pekerja Afrika. Dipandang dari sudut pandang

ekonomi, perusahaan asbes tersebut memiliki konsep bisnis yang bagus, karena berhasil
menekan biaya produksi untuk menghasilkan profit. Berdasarkan konsep bisnis, hal ini dapat
dibenarkan, tetapi secara moral hendaklah tindakan pencarian profit perusahaan haruslah
dibarengi dengan pemerhatian terhadap aspek-aspek lainnya seperti memberikan manfaat
kepada orang banyak (dalam hal ini pekerja pabrik). Dari segi hukum, hal yang dilakukan
perusahaan "Kansas Asbestos Company" ini tidak melanggar hukum karena peraturan yang
berlaku di negara tersebut pada waktu itu tidak memperhatikannya, tetapi sekitar tahun 1970an hal tersebut mulai ditindaklanjuti dengan berlakunya hukum mengenai program kesehatan
buruh.
Dilihat dari etika utilitarianisme dalam pengambilan keputusannya, "Kansas Asbestos
Company" dapat dikatakan tidak menerapkan etika utilitarianisme, karena dalam
pengambilan keputusan pemindahan pabriknya manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu
tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar tidak diterapkan. Melihat "Kansas Asbestos
Company" hanya mementingkan keutungan untuk perusahaannya sendiri, tentunya hal ini
bertolak belakang dengan teori etika utilitarianisme yang menekankan pemberikan manfaat
kepada banyak orang, dalam menilai suatu tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar.
2. Pedagang Bakso Boraks dan Berformalin
Bakso adalah makanan favorite bagi masyarakat indoneisa, bakso bisa kita temukan
dari pedagang kaki lima hingga restaurant. tapi sayangnya, masih banyak produsen atau
pedagang bakso yang tidak memperdulikan kesehatan konsumen. Kita tentu tahu mengenai
berita tentang bakso yang mengandung boraks. Bakso yang mengandung boraks tentu tidak
bagus karena boraks sangat berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan boraks bertujuan untuk
membuat bakso menjadi lebih kenyal, sementara penggunaan formalin bertujuan untuk
membuat bakso awet dan tahan lebih lama.
Pembahasan :
Berdasarakan teori utilitarian bahwa suatu kegiatan harus bisa memberikan manfaat
bagi masyarakat sekitar. Disini akan dibabahas mengenai produsen atau pedagang bakso yang
menggunakan boraks dan formalin dalam pembuatan baksonya. Boraks adalah zat yang
berbahaya bagi kesehatan, biasanya borak digunakan di dalam industri kertas, gelas,
pengawet kayu, dan keramik. Tentu kita tahu bahwa pemakaian boraks pada makanan tidak
lazim, pemakaian boraks berlebihan pada makanan akan mengakibatkan gejala pusing,
muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, bahkan hilang nafsu makan, sedangkan
secara tidak langsung boraks sedikit demi sedikit akan tertimbun di dalam organ hati, otak
dan testis. Sementara formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat
menusuk, formalin digunakan desinfektan dan pengawet mayat. Dampak dari
pengkonsumsian formalin dalam jangka penek iritasi pada hidung dan tenggorokan,
gangguan pernafasan, dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Sampai saat ini
masih banyak produsen atau pedagang bakso yang menggunakan boraks dan formalin agar
bakso yang mereka jual dapat tahan lebih lama.

Tidak seharusnya para produsen atau pedagang bakso menggunakan boraks dan
formalin di dalam bakso mereka karena itu akan merugikan para konsumen dan tidak sesuai
dengan uji kesehatan dan makanan. Dengan penggunaan boraks dan formalin pada bakso
akan membuat bakso lebih awet dan tidak basi, ini membuat para produsen atau pedagang
bakso dapat mengurangi biaya produksi.
Sesuai teori utilitarian yang mengatakan bahwa suatu kegiatain harus bisa
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar maka penggunaan boraks dan formalin dalam
bakso oleh produsen atau pedagang bakso adalah tindakan yagn salah dan harus dievalusai.
Sebab disini hanya para produsen atau pedagang bakso saja yang mendapatkan manfaat atau
keuntungan tetapi dilain sisi konsumen dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai

  • EKONOMETRI MODUL
    EKONOMETRI MODUL
    Dokumen44 halaman
    EKONOMETRI MODUL
    piqry
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Revisi Industri Bellaa
    Revisi Industri Bellaa
    Dokumen6 halaman
    Revisi Industri Bellaa
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • UAS1
    UAS1
    Dokumen4 halaman
    UAS1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • A
    A
    Dokumen8 halaman
    A
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • RMK Bispar Sap 2
    RMK Bispar Sap 2
    Dokumen4 halaman
    RMK Bispar Sap 2
    egyliciouz
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Revisi Industri Bellaa
    Revisi Industri Bellaa
    Dokumen6 halaman
    Revisi Industri Bellaa
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 2
    Soal2 2
    Dokumen1 halaman
    Soal2 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Cth2 1
    Cth2 1
    Dokumen1 halaman
    Cth2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen22 halaman
    Chapter II
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Normalitas 2
    Normalitas 2
    Dokumen10 halaman
    Normalitas 2
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Proposal Asi
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Proposal Asi
    Rio Van Der Sar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Uji Normalitas
    Uji Normalitas
    Dokumen5 halaman
    Uji Normalitas
    CahMbeling
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Soal2 1
    Soal2 1
    Dokumen1 halaman
    Soal2 1
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Umur
    Kelompok Umur
    Dokumen3 halaman
    Kelompok Umur
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • KOPERASI
    KOPERASI
    Dokumen21 halaman
    KOPERASI
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Mikro
    Kata Pengantar Mikro
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Mikro
    putukurniawan
    Belum ada peringkat
  • Makro Cover
    Makro Cover
    Dokumen1 halaman
    Makro Cover
    putukurniawan
    Belum ada peringkat