Kontraindikasi Relatif
By: Steven Martin & Veronica Angel
FK UKRIDA PERIODE 18 May 6 Juni 2015
Anastesi RSUD Tarakan
Identitas Jurnal
Abstrak
blok saraf perifer dapat memberikan sejumlah keuntungan pada pasien berisiko tinggi
dan mungkin lebih disukai meskipun terdapat kontraindikasi relatif.
1. Pada Kasus pertama kami memiliki Kontra indikasi relative yaitu pasien menjadi
bingung dengan GCS =10
2. Pada kasus kedua karena kehadiran bacteremia, dan juga pengobatan anti
trombosit yang dia jalani.
Dalam Laporan ini kami menjelaskan pengalaman kami dengan blok saraf perifer
untuk ke-2 pasien tersebut dan memiliki kontraindikasi relative
Blok dengan pendekatan Winnie klasik (3 - 1) dan blok saraf skiatik anterior dengan
metode Meier diterapkan dalam kedua kasus, dengan lateral femoralis Cornu blok
yang Selain itu dilakukan dalam kasus kedua. Tidak ada komplikasi yang diamati.
Pendahuluan
Blok saraf perifer (PNB) dapat dianggap menyediakan sejumlah
keuntungan, terutama pada pasien berisiko tinggi, dibandingkan dengan
anestesi umum dan blok pusat neuraxial.
Namun, Blok pada ekstremitas bagian bawah untuk anestesi dilakukan
lebih jarang dari pada blok ekstremtas bagian atas. Fakta bahwa plexuses
lumbal dan sacral harus dianastesi adalah faktor terpenting yang
membatasi, untuk mendapat blok sepenuhnya pada ekstremitas bawah di
tingkat bedah anestesi.
Pendahuluan
Kasus 1
Lanj
Lanj
Departemen bedah otak memutuskan untuk melakukan tindakan medis
serta pengamatan. Operasi mendesak oleh Departemen ortopedi kemudian
dijadwalkan untuk open reduksi internal fiksasi (ORIF) dan perbaikan
ligamentum.
Pada pemeriksaan sebelum operasi, GCS 10.
Dengan penyakit yang ada, kondisi umum dan kontraindikasi untuk blok
pusat neuraxial, pasien diklasifikasikan dalam kelompok risiko V ASA, dan
diputuskan melakukan metode PNB
Lanj
Lanj
20 menit setelah dliakukan blok, mulai terjadi blok sensorik dan motoric, pasien
merasa tidak ada rasa sakit selama operasi 85-min.
tanda-tanda Vital tetap stabil dan tidak ada komplikasi yang terjadi.
Motor blok menghilang setelah 8 jam setelah operasi dan sensorik blok pada 10 jam
Kasus 2
Pasien melakukan cuci darah akibat CRF , dan terkena akut bakterimia
Kelompok ASA iv
Lanj..
Diskusi
Kasus pertama adalah pasien usia lanjut dengan trauma multiple tanpa
kemungkinan melakukan blok sentral karena perdarahan subdural
hematom dan perdarahan subarakhhnoid, dengan TIK yg meningkat
Diskusi (2)
Diskusi (3)
Pada kasus 2
Pasien melakukan cuci darah akibat CRF , dan terkena akut bakterimia
Kelompok ASA iv
Kesimpulan