Anda di halaman 1dari 18

K

O
N
S
E
L
I
N
G
P
A
S
I
E
N

KELOMPOK 2:
1. Arini Kurnia
2. Dwi Meilita
3. Gustia Indah P
4. M. Yaser Arafat
5. Norris Sandy
6. Richa Afrianty P
7. Selvina Pebryantika
8.Yasminar
9.M.Arif Rahman
APOTEKER ANGKATAN IV
TAHUN 2014
PROGRAM PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS ANDALAS
2014

RESEP
RESEP

DIAGNOSA

Di duga pasien mengalami:


DIABETES MELITUS &
HIPERTENSI

DIABETES MELITUS

DEFINISI

Menurut American Diabetes Association


(ADA) tahun 2010, Diabetes melitus
merupakan suatu kelompok penyakit
metabolic
dengan
karakteristik
hiperglikemia
yang
terjadi
karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin,
atau kedua-duanya.

KLASIFIKASI DM

PATOFISIOLOGI DM

Patofisiologis DM Tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi


insulin, tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu
merespon insulin secara normal. Keadaan ini lazim disebut sebagai
Resistensi Insulin.

Disamping resistensi insulin, pada penderita DM Tipe 2 dapat juga


timbul gangguan sekresi insulin dan produksi glukosa hepatik yang
berlebihan. Namun demikian, tidak terjadi pengrusakan sel-sel
Langerhans secara autoimun sebagaimana yang terjadi pada DM
Tipe 1.

Dengan demikian defisiensi fungsi insulin pada penderita DM Tipe 2


hanya bersifat relatif, tidak absolut. Oleh sebab itu dalam
penanganannya umumnya tidak memerlukan terapi pemberian
insulin.

HIPERTENSI

Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnnya


tekanan darah arteri yang persisten. Berdasarkan
etiologinya, hipertensi dibagi menjadi hipertensi
esensial dan hipertensi sekunder.
Hipertensi esensial atau hipertensi primer atau
idiopatik adalah hipertensi tanpa kelainan dasar
patologi yang jelas. Lebih dari 90% kasus merupakan
hipertensi esensial.
Penyebabnya multifaktorial, meliputi faktor genetik
dan lingkungan. Hipertensi sekunder, meliputi 5-10%
kasus hipertensi. Termasuk dalam kelompok ini
antara lain hipertensi renal, hipertensi endokrin,
kelainan saraf pusat, obat-obatan, dan lain-lain .

Secara fisiologi terjadinya peningkatan tekanan darah seperti


digambarkan pada bagan dibawah ini :

SKRINING KLINIS
Komposisi: Insulin detemir 100
mg/ml
Indikasi : Diabetes militus
Efek samping:
Hipoglikemiareaksi pada tempat
injeksi,kondisi infeksi& demam,
hipoalbumina berat,dapat
menganggu kemampuan
mengemudi&menjalankan mesin,
hamil&laktasi.
Dosis : Sehari 1-2 X 0,2 1,4
/kg/BB/Hari

LEVEMIR
Interaksi Obat : obat
anti diabetik
oral,MAOI,penyekat
tidak selektif,inhibitor
ACE,salisilat,alkohol,tiazi
d,hormon
tiroid,simpatomimetik,ho
rmon
pertumbuhan,danazol,okt
reotid/lanreotid dapat
meningkatkan&menurunk
an kebutuhan akan
insulin.
.

GLUCOBAY
Komposisi : Akarbose 50 mg
Indikasi : Terapi tambahan untuk penderita DM
KI: Hipersensitivitas,penderita ,18tahun,gangguan
gastrointestinal kronik,berkaitan dengan
absorbsi&pencernaan,keadaan yang biasa memburuk karena
pembentukkan gas dalam usus,kerusakkan ginjal berat (bersihan
kreatinin < 25 ml / menit),hamil,laktasi
ES: Kemnbung,bising usus meningkat,kadang diare&nyeri
abdomen
Dosis: tergantung respon individu biasanya 50 mg dapat
ditingkatkan 100-200 mg 3 X sehari dosis dapat ditingkatkan dg
interval 4-8 mg/lebih,diberikan bersama suapan pertama
makanan utama
Interaksi obat: Kolestriamin,Absorben usus,enzim pencernaan.

AMLODIPIN
Komposisi: Amlodipin 5 mg,10 mg
Indikasi : digunakan untuk pengobatan hipertensi,angina dapat
digunakan sbg terapi tunggal/kombinasi dg obat
antihipertensi&antiangina lain
Interaksi obat : efek ditingkatkan oleh anti hipertensi lain
nya&antidepresan trisiklik,nitrat,-bloker,amiodaron,kuinidin
DOSIS : dosis awal yg dianjurkan sehari=1X5 mg, dosis maksimal
sehari=1x10 mg, pasien usia lanjut dg kelainan fungsi hati,dosis pada
awal terapi 1x2,5 mg, bila diberikan dg kombinasi antihipertensi lain
dosis awal digunakan 2,5 mg

NOPARTEN
Komposisi: Lisinopril 5 mg, 10 mg
Indikasi : hipertensi tingkat sedang &berat dapat digunakkan
sendiri/bersama dg obat antihipertensi lain
Interaksi obat : AINS kecuali indometasin,suplemen
K,deuretik,edema K
Kontra indikasi: Riwayat edema agioneurotik yg bbrhubungan dg
terapi ACE inhibitor sebelumnya
Efek samping: sakit kepala,pusing,diare,batuk,mual,ruam
kulit,palpitasi,nyeri dada,urtikaria,edema angioneurotik

DRP

INTERAKSI OBAT

1. Noperten & Levemir


Lisinopril meningkatkan efek insulin melalui
farmakodinamik sinergisme.
2. Glucobay & Levemir
Sama-sama meningkatkan efek sinergis.

KONSELING
1. Cara pemakaian injeksi insulin
2. Pasien disarankan untuk menjaga berat badan
agar tetap ideal, dan berolahraga secara teratur
dan menghindari stress.
3. Pasien harus menjaga pola makan, diet rendah
karbohidrat dan makanan berlemak, tinggi serat,
mengurangi asupan garam dan minuman berkafein
serta berhenti merokok (jika pasien merokok)
4. Kontrol gula darah dan tekanan darah secara
teratur.
5. Gunakan obat ini sesuai dengan yang diresepkan
jangan menghentikan / menganti obat tanpa
dengan resep dokter terlebih dahulu

6. Jika pasien sudah pernah mengalami hipoglikemia & untuk


mengantisipasi terjadinya hipoglikemik akibat penggunaan
obat selalu bawa sekantong kecil gula jika ingin
berpergian,seegera makan gula begitu mendapatkan
serangan hipoglikemia
7. Kerena pasien DM tipe II dan hipertensi, biasakan
menggunakan obat tepat waktu agar terapi maksimal.
8. Pasien mungkin tidak mengetahui/mengalami gejala
hipertensi,penting untuk tetap menggunakan obat walaupun
sudah merasakan sehat karena obat antihipertensi ini tidak
menyembuhkan tetapi membantu mengontrol hipertensi
9. Simpan obat ditempat yg sejuk,kering dan terlindung dari
sinar matahari,serta kunjungi dokter secara berkala untuk
mengetahui perkembangan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai