B. ISI RANGKUMAN
1. Penelantaran
Tidak dilakukannya kewajiban dan tanggung jawab orangtua/pengasuh dalam memenuhi
kebutuhan dasar anak, baik fisik, psikis, rohani maupun social.
Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya
sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun
sosial.
Contoh-contohPenelantaran
• Tidak memberikan makanan yang sehat, aman dan bergizi
• Tidak diberikan tempat tinggal dan pakaian yang layak
• Tidak pernah diberi waktu dan kesempatan bermain
• Tidak diijinkan sekolah
• Tidak melakukan imunisasi terhadap anak
• Tidak ke posyandu untuk menimbang berat dan ukur tinggi badan
• Tidak dibawa berobat kepuskesmas/layanan kesehatan lain, ketika anak sakit
• Tidak mendukung pendidikan anak
• Tidak memberikan kasih sayang,
• Tidak memberikan perhatian,
• Tidak mendengar pendapat anak
AkibatPenelantaran
1. Putus sekolah
2. Kurang gizi
3. Celaka, luka, sakit
4. Digigit binatang (kalajengking, kecoa, ular,anjing, dll)
5. Sering ketakutan/tidak berani
6. Kemampuan berbahasa rendah
7. Anak merasa tidak aman
8. Susah bergaul
9. Mengalami masalah penyesuaian dir ipada masa yang akan datang
10. Kematian,
Cara PencegahanPenelantaran
1. Memenuhi kebutuhan dasar anak (kasihsayang, sandang, pangan dan papan)
2. Meluangkan waktu untuk bersama dengan anak
3. Berbagi tugas dalam mengasuh anak
4. Mendidik anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
5. Memperhatikan pergaulan anak
6. Memperhatikan perkembangan anak
7. Menitipkan anak keluarga/kerabat yang dapat dipercaya pada saat orangtua tidak berada di rumah
8. Menitipkan anak di tempat penitipan anak
2. Ekploitasi
Eksploitasi adalah pemanfaatan anak untuk memperoleh keuntungan materi maupun imateril.
Kesimpulan
1. Tidaka memenuhi hak-hak anak adalah penelantaran anak
2. Sebagai orang tua kita harus melakukan pencegahan terhadap penelantaran
3. Segala bentuk pemanfaatan anak untuk mendapatkan keuntungan materi maupun bukan materi
adalah eksploitasi anak
4. Orang tua wajib melakukan pencegahan terhadap eksploitasi
Saran
1. Orang tua diharapkan lebih sering berkomunikasi dengan anak – anaknya mengenai berbagai hal
yang di alami anak dalam keseharianya, baik berbagai hal yang dialami anak di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya. Terjalinnya komunikasi yang baik antara
anak dan orang tua diharapkan terbentuk hubungan batin yang kuat antara anak dan orang tua
sehingga apabila terjadi benturan keinginan dapat diselesaikan dengan komunikasi positif,
sehingga kekerasan anak dalam keluarga dapat dihindarkan.
2. Orang tua diharapkan memiliki pengendalian diri yang baik, yaitu apabila anak melakukan
kesalahan ataupun perilaku anak menyimpang dari keinginan orang tua, agar tidak langsung
membentak atau memukul anak, tetapi memberikan teguran dan pengarahan dengan tetap menjaga
emosi.
3. Tanamkan sejak dini pendidikan agama pada anak. Agama mengajarkan moral pada anak agar
berbuat baik, hal ini dimaksudkan agar anak tersebut tidak menjadi pelaku kekerasan itu sendiri.