Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN/SUMMARY

Nama : Marisa Syaputri Harahap


Angkatan 41
Pendamping Kota Palembang

A. JUDUL SESI 12 : PENELANTARAN DAN EKSPLOITASI PADA ANAK

B. ISI RANGKUMAN

1. Penelantaran
Tidak dilakukannya kewajiban dan tanggung jawab orangtua/pengasuh dalam memenuhi
kebutuhan dasar anak, baik fisik, psikis, rohani maupun social.
Anak terlantar adalah anak yang karena suatu sebab orang tuanya melalaikan kewajibannya
sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun
sosial.
Contoh-contohPenelantaran
• Tidak memberikan makanan yang sehat, aman dan bergizi
• Tidak diberikan tempat tinggal dan pakaian yang layak
• Tidak pernah diberi waktu dan kesempatan bermain
• Tidak diijinkan sekolah
• Tidak melakukan imunisasi terhadap anak
• Tidak ke posyandu untuk menimbang berat dan ukur tinggi badan
• Tidak dibawa berobat kepuskesmas/layanan kesehatan lain, ketika anak sakit
• Tidak mendukung pendidikan anak
• Tidak memberikan kasih sayang,
• Tidak memberikan perhatian,
• Tidak mendengar pendapat anak

AkibatPenelantaran
1. Putus sekolah
2. Kurang gizi
3. Celaka, luka, sakit
4. Digigit binatang (kalajengking, kecoa, ular,anjing, dll)
5. Sering ketakutan/tidak berani
6. Kemampuan berbahasa rendah
7. Anak merasa tidak aman
8. Susah bergaul
9. Mengalami masalah penyesuaian dir ipada masa yang akan datang
10. Kematian,
Cara PencegahanPenelantaran
1. Memenuhi kebutuhan dasar anak (kasihsayang, sandang, pangan dan papan)
2. Meluangkan waktu untuk bersama dengan anak
3. Berbagi tugas dalam mengasuh anak
4. Mendidik anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
5. Memperhatikan pergaulan anak
6. Memperhatikan perkembangan anak
7. Menitipkan anak keluarga/kerabat yang dapat dipercaya pada saat orangtua tidak berada di rumah
8. Menitipkan anak di tempat penitipan anak

2. Ekploitasi
Eksploitasi adalah pemanfaatan anak untuk memperoleh keuntungan materi maupun imateril.

Contoh – contoh ekploitasi anak


1. Pemanfaatan tubuh anak
 Anak yang dilacurkan
 Pornografi anak
 Anak yang mengalami kecacatan atau bayi yang digunakan untuk memancing rasa iba.
2. Pemanfaatan tenaga
Memecah batu, mengupas kerang, memulung sampah, menyelam untuk ambil batu atau mutiara,
mendulang emas, bekerja lebih dari 3 jam perhari dan terus menerus.
3. Pemanfaatan kepolosan dan keluguan anak
 Perkawinan anak pada usia sebelum 18 tahun
 Anak dijual untuk bayar hutang.

Akibat Eksploitasi Terhadap Anak


1. Anak putus sekolah.
2. Perkembangan fisik anak terganggu.
3. Menjadi penakut, murung, menarik diri.
4. Anak terkena PMS (penyakit menular seksual), HIV/AIDS.
5. Tidak punya masa depan (kehilangan cita-cita).
6. Anak berpotensi mengulang kembali eksploitasi yang dialaminya.
7. Anak kehilangan percaya diri.
8. Anak dapat terluka/sakit-sakitan, celaka.
9. Anak tidak punya waktu bermain.
10. Anak stres/tertekan.
11. Anak terpisah dari keluarga.

Cara Pencegahan Eksploitasi TerhadapAnak


1. Mengupayakan anak tetap sekolah
2. Tidak menyuruh bekerja yang mengganggu kegiatan bermain dan belajar
3. Tidak membiarkan anak bersama orang dewasa tanpa pengawasan
4. Melatih anak untuk tidak melayani orang yang tidak dikenal
5. Tidak mudah mempercayai janji-janji orang lain
6. Memberitahu anak untuk waspada pada iming-iming pekerjaan dangaji besar di kota
7. Tidak menikahkan anak sebelum usia 18 tahun
8. Tidak membiarkan anak bermain dengan HP/internet tanpa pengawasan
9. Menanyakan kepada anak tentang kegiatan yang dia lakukan dan dia alami
10. Luangkan waktu untuk bercengkerama/berceritera dengan anak

Manfaat Pencatatan Kelahiran Bagi Anak


1. Identitas sah anak
2. Memastikan asal usul anak
3. Mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan bagi anak
4. Mencegah pernikahan anak sebelum usia 18 tahun
5. Kepastian mendapatkan hak waris
6. Sebagai dasar pembuatan dokumen lainnya (KK, KTP, SIM, Pasport)

C. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Tidaka memenuhi hak-hak anak adalah penelantaran anak
2. Sebagai orang tua kita harus melakukan pencegahan terhadap penelantaran
3. Segala bentuk pemanfaatan anak untuk mendapatkan keuntungan materi maupun bukan materi
adalah eksploitasi anak
4. Orang tua wajib melakukan pencegahan terhadap eksploitasi

Saran
1. Orang tua diharapkan lebih sering berkomunikasi dengan anak – anaknya mengenai berbagai hal
yang di alami anak dalam keseharianya, baik berbagai hal yang dialami anak di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya. Terjalinnya komunikasi yang baik antara
anak dan orang tua diharapkan terbentuk hubungan batin yang kuat antara anak dan orang tua
sehingga apabila terjadi benturan keinginan dapat diselesaikan dengan komunikasi positif,
sehingga kekerasan anak dalam keluarga dapat dihindarkan.
2. Orang tua diharapkan memiliki pengendalian diri yang baik, yaitu apabila anak melakukan
kesalahan ataupun perilaku anak menyimpang dari keinginan orang tua, agar tidak langsung
membentak atau memukul anak, tetapi memberikan teguran dan pengarahan dengan tetap menjaga
emosi.
3. Tanamkan sejak dini pendidikan agama pada anak. Agama mengajarkan moral pada anak agar
berbuat baik, hal ini dimaksudkan agar anak tersebut tidak menjadi pelaku kekerasan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai