Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(22030113120016)
(22030113120017)
(22030113120018)
(22030113120019)
(22030113120020)
(22030113120021)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
LABORATORIUM KIMIA KEDOKTERAN
2014
KM 7
GARAM BERIODIUM
I.
II.
III.
IV.
Maksud Percobaan
Penetapan kadar Kalium Iodat dalam garam beriodium.
Dasar Teori
Iodium adalah salah satu mineral yang merupakan unsur utama dalam
pembentukan hormon tiroksi dan triiodotironin yang berperan dalam beberapa
proses metabolisme dalam tubuh. Untuk keperluan pembentukan hormon tersebut
diperlukan kira-kira 100 microgram setiap hari. Adapun bahan makanan yang
banyak mengandung iodium adalah kebanyakan berasal dari laut, seperti ikan laut,
di samping daging dan sayur-sayuran. AKibat defisiensi iodium dapat
menyebabkan beberapa penyakit, di antaranya adalah kretinisme, yaitu
terlambantnya dalam pertumbuhan dan perkembangan mental, pembesaran
kelenjar tiroid, penebalan pembuluh darah, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk menanggulangi gangguan akibat kekurangan iodium yang
murah adalah iodinasi garam dapur (mengonsumsi garam beriodium).
Alat dan Bahan
1. Garam dapur
2. Aquadest
3. HCl
4. KI
5. Na2S2O3
6. Indikator kanji
7. Buret
8. Erlenmeyer
9. Beker glass
10. Gelas ukur
11. Pipet
12. Botol semprot
Cara kerja
a) Pembuatan larutan baku Na2S2O3 0,0050 N
1. Ambil 1 ml larutan Na2S2O3 0,1000 N.
2. Masukkan dalam labu takar 500 ml.
3. Tambahkan aquadest hingga batas volume
b) Pembakuan larutan baku Na2S2O3 0,0050 N
1. TImbang saksama 30 mg K2Cr2O7 yang telah dikeringkan pada suhu 120
C selama 4 jam.
2. Masukkan dalam labu takar 500 ml bersumbat kaca
3. Tambah 3 gram KI P, 6 gram Na2CO3, dan 5 ml HCl P. Tambahkan
aquadest hingga batas volume.
4. Simpan di tempat gelap selama 10 menit.
5. Ambil larutan sebanyak 20 ml.
6. Titrasi dengan larutan baku Na2S2O3 dengan indicator larutan kanji.
c) Penetapan Kalium Iodat dalam garam beriodium
1.
2.
3.
4.
V.
Hasil
No
1
2
VI.
Sampel
Sampel 1
(Garam cap kapal)
Sampel 2
(Garam cap lumba-lumba)
Volume
Titrasi I : 8,8 ml
Titrasi II: 8,9 ml
Titrasi I : 9,3 ml
Titrasi II: 9,2 ml
Pembahasan
Reaksi yang terjadi pada percobaan di atas adalah sebagai berikut.
KIO3 + 5 KI + 6 HCl
3 I2 + KCl + 3H2O
I2 yang dibebaskan dititrasi dengan Na2S2O3
3 I2 + 6 Na2S2O3
6 NaI + 3 Na2S4O6
Diketahui 1 ml Na2S2O3 0,0050 N = 3,567 mg KIO3
Untuk sampel 1 (garam cap kapal)
8,8+8,9 17,7
=
=8,85 mL
Volume rata-rata =
2
2
Dengan diketahui volume, maka kadar KIO3 dapat dihitung:
V
N
3, 567 mg
Kadar Kalium iodat
= 1 0,1
8,85 0,0050
3,567 mg
1
0,1
V
N
3, 567 mg
1 0,1
9,25 0,0050
3,567 mg
1
0,1
Kesimpulan
1. Kadar Kalium iodat pada sampel 1 yaitu garam cap kapal adalah sebesar 1,578
mg. Maka dalam 1 gram garam cap kapal terdapat 1,578 mg Kalium iodat.
2. Kadar Kalium iodat pada sampel 2 yaitu garam cap lumba-lumba adalah
sebesar 1,649 mg. Maka dalam 1 gram garam cap lumba-lumba terdapat 1,649
mg Kalium iodat.
VIII.
Daftar Pustaka
Universitas Diponegoro. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Makanan Program Studi S1 Ilmu Gizi.. Semarang: Universitas Diponegoro.
ZAHRA MAHARANI L
(22030113120018)
RIZKI KHOIRUR R
(22030113120017)
TRI WAHYUNI
(22030113120019)