Anda di halaman 1dari 3

Residu Dan Pencemaran

Residu Pestisida
Pestisida yang termasuk insektisida , fungisida , dan rodentisida digunakan
orang untuk mengurangi kerusakan komoditi pangan baik yang masih di lading maupun
dalam penyimpanan agar menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik. Pestisida
yang di gunakan tersebut meninggalkan residu pada bahan pangan yang dapat
membahayakan konsumen. Karena itu pemakaiannya harus diawasi dan residu yang di
tinggal tidak boleh melebihi kadar toleransi yang di tentukan oleh pemerintah.
Pada komoditi hasil ternak, daging dan unggas, antibiotik,

hormom ,

transquilizer dan enzim sering digunakan untuk meningkatan pemanfaatan makanan


ternak atau meningkatkan hasil ternak (hormon pada ayam, papain untuk daging).
Residu dari bahan tersebut dapat tertinggal dalam daging, unggas, susu, dan telur berupa
bahan aditif yang tidak di sengaja .
Kontaminasi Radioaktif
Kontaminasi radioaktif dapat terjadi pada air dan bahan pangan melalui isotop
radioaktif yang terjadi secara alami dari debu radioaktif , baik dari peledakan senjata
nuklir atau dari pabrik pembangkit tenaga nuklir . Sumber utama radioaktif terjadi
secara alami di permukaan bumi maupun dalam sinar- sinar kosmos .
Dua kontaminan radioaktif utama adalah kalium -40 dan karbon -14 yang
berturut-turut memiliki paruh waktu 220 juta dan 5760 tahun. Karena lamanya waktu
paruh tersebut maka kalium-40 dan karbon -14 menjadi kurang berbahaya karena
terserap oleh tubuh dalam jumlah kecil saja berada dalam tubuh . Unsur radioaktif yang
masuk kedalam tubuh makanan dan air hasil ledakan nuklir terutama stronsium -90,
Sesium-137, Iodium-131, dan karbon -14. Stronsium -90 mempunyai waktu paruh 28
tahun , termasuk daalam golongan yang sama dengan kalsium . Seperti halnya Kalsium ,
stronsium -90 tersangkut pada tulang dan gigi , tetap tinggal di tempat tersebut untuk
beberapa tahun.

Radiasi yang berasal dari stronsium -90 sangat berbahaya, bukan hanya terhadap tulang
tetapi juga terhadap pembentukan tulang dan sel sel darah di sumsum tulang.
Stronsium -90 di serap melalui usus kecil persis sama seperti kalsium. Unsur-unsur
radioaktif lainnya seperti sesium -137 dan iodium -131 mempunyai waktu paruh pendek
yaitu berturut turut 140 hari dan 8 hari . Sesium -137 tersebar ke seluruh tubuh ,
sedang iodium terkumpul pada kelenjar gondok . Karena itu , Iodium -131 lebih
berbahaya karena dapat menyebabkan kanker. Iodium -131 banyak terdapat pada susu,
demikian juga stronsium -90.
Kontaminasi Merkuri
Keracunan metil merkuri terjadi karena korban memakan ikan yang telah
terkontaminasi merkuri, misalnya di teluk minamatapada tahun 1953. Ternyata metil
merkuri berasal dari buangan sisa industry yang di alirkan ke sungai- sungai yang
bermuara di teluk itu. Logam merkuri di ubah menjadi metil merkuri oleh bakteri
methanobacterium omelanskii yang hidup dalam lumpur dasar danau atau sungai.

Gambar 4.7 Jalur keracunan merkuri pada manusia melalui makanan ( Wilson et al.1975)

Keracunan pada manusia dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung
seperti dapat terlihat pada gambar. Keracunan merkuri di sebut juga penyakit minamata
dengan gejala- gejala terasa geli dan panas pda anggota badan , mulut, bibir, dan lidah

kehilangan penglihatan, sukar berbicara dan menelan , kehilangan pendengaran , tidak


stabil emosinya , koma dan kematian .
Batas maksimum yang di sarankan untuk konsumsi merkuri adalah 0,3 mg per
org per minggu atau 0,005 mg per kg berat badan dari jumlah tersebut tidak boleh lebih
dari 0,2 mg sebagai metil merkuri. Merkuri organik juga bertanggung jawab terhadap
keracunan bahan makanan. Merkuri organik biasanya di gunakan untuk melindungi bijibijian yang di simpan ( Winarno, 1991 : 238 -239 ).

Anda mungkin juga menyukai