Oleh :
Nama
NIM
Kelompok
Asisten
:
:
:
:
PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang
pada
medula
Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larutan protein 1%,
12. Bandingkan hasil ketiga tabung reaksi berisi filtrat larutan protein, glukosa,
dan akuades dengan ketiga tabung reaksi kontrol yang berisi masingmasing
larutan tersebut dan catat hasilnya perubahannya.
III.
III.1
Hasil
No.
Larutan
Protein + Biuret
Glukosa + Benedict
3
Akuades + Biuret
Keterangan :
Intensitas warna
sebelum filtrasi
+++ (biru keunguan)
++ (merah bata)
Intensitas warna
setelah filtrasi
++
+++
Gambar 1.
Perbandingan
larutan
kontrol dan
larutan filtrat
akuades
III.2
Gambar 2.
Perbandinga
n larutan
kontrol dan
larutan filtrat
protein
Gambar 3.
Perbandingan
larutan
kontrol dan
larutan filtrat
glukosa
setelah
Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan analisis filtrasi ginjal, didapatkan hasil yaitu
tabung kontrol yang berisi larutan protein yang ditambahkan dengan larutan biuret
berwarna biru keunguan lebih pekat jika dibandingkan dengan dengan larutan
filtrat protein. Larutan akuades kontrol berwarna sedikit lebih pekat jika
dibandingkan dengan hasil filtrat akuades, perubahan warna yang terjadi pada
akuades ini tidak terlau berbeda dari sebelumnya. Larutan glukosa kontrol akan
berwarna merah bata jika dipanaskan sedangkan larutan glukosa filtrat akan
berwarna hijau muda jika dipanaskan. Hasil percobaan tersebut sesuai dengan
pernyataan Linder (2012), yang menyatakan bahwa protein dan glukosa akan
tersaring hingga menyisakan 0,03% pada urin primer hasil filtrasi ginjal dan sisa
dari zat-zat tersebut akan di reabsorbsi hingga tidak tersisa lagi pada pembentukan
urin sekunder, sedangkan air hanya akan mengalami sedikit penyaringan dan akan
direabsorbsi kemudian. Reabsorbsi air tergantung dari kebutuhan tubuh, jika
tubuh sudah mengandung banyak air maka air tidak akan mengalami reabsorbsi.
Reabsorbsi air pada tubulus ginjal akan dipengaruhi oleh hormon antidiretik
(ADH) yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis.
Percobaan filtrasi ginjal yang dilakukan merupakan contoh salah satu cara
dari kerja ginjal di dalam tubuh. Larutan glukosa, protein, dan akuades yang di
tuang ke tabung reaksi dianalogikan sebagai senyawa atau zatzat yang terdapat di
dalam tubuh dan kertas saring GF/F dianalogikan sebagai ginjal yang akan
melakukan filtrasi, perbedaan warna yang terjadi ketika larutan filtrat
dibandingkan dengan larutan kontrol itu memberikan bukti bahwa larutan tersebut
mengalami penyaringan atau filtrasi atau tidak sehingga kandungan zat yang
terdapat pada larutan tersebut akan berkurang pada larutan hasi filtrat, hal tersebut
dapat dilihat dari warna larutan filtrat yang lebih pudar atau lebih jernih dari pada
larutan kontrol.
Dalam uji glukosa yang menggunakan benedict sebagai reagennya. Hal ini
didasarkan pada perubahan warna urin yang semula kuning jernih berubah
menjadi hijau keruh setelah dipanaskan dan sebelumnya diberi 5 tetes benedict.
Berdasarkan teori, perubahan warna ini disebabkan tembaga alkalis larutan
benedict direduksi oleh gugus aldehida glukosa sehingga membentuk kuprooksida
yang berwarna hijau keruh. Uji larutan protein menggunakan larutan biuret
sebagai
reagennya.
Sedangkan
menurut
teorinya,
jika
larutan
tersebut
normal seharusnya mampu menyaring darah, protein, glukosa, keton, dan nitrat.
ginjal dan terbuang bersama urine. Albumin merupakan protein yang bermanfaat
bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak
keluar dari darah. Penyebab albuminuria di antaranya adalah kekurangan protein,
penyakit ginjal, dan penyakit hati.
2. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah kelainan pada ginjal karena adanya gula (glukosa)
dalam urine yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Hal ini disebabkan
karena proses perombakan glukosa menjadi glikogen terganggu sehingga glukosa
darah meningkat. Ginjal tidak mampu menyerap seluruh glukosa tersebut.
Akibatnya, glukosa diekskresikan bersama urine. Diabetes melitus harus dikelola
dan dikendalikan dengan baik agar penderitanya dapat merasa nyaman dan sehat,
serta dapat mencegah terjadinya komplikasi.
3. Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah suatu kelainan pada sistem ekskresi karena
kekurangan hormon antidiuretik. Kelainan ini dapat menyebabkan rasa haus yang
berlebihan serta pengeluaran urine menjadi banyak dan sangat encer. Diabetes
insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik, yaitu
hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.
Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal, tetapi
ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini (keadaan ini
disebut diabetes insipidus nefrogenik).
4. Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada ginjal karena kerusakan pada glomerulus
yang disebabkan oleh infeksi kuman. Penyakit ini dapat menyebabkan uremia
(urea dan asam urin masuk kembali ke darah) sehingga kemampuan penyerapan
air terganggu. Akibatnya terjadi penimbunan air pada kaki atau sering disebut
oedema (kaki penderita membengkak).
Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa
dibandingkan pada orang-orang setengah baya. Penderita biasanya mengeluh
tentang rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak)
pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual, dan muntah-muntah.
Sulit buang air kecil dan air seni menjadi keruh.
5. Poliuria dan Oligouria
Poliuria adalah gangguan pada ginjal, dimana urine dikeluarkan sangat
banyak dan encer. Sedangkan, oligouria adalah urine yang dihasilkan sangat
sedikit.
6. Anuria
Anuria adalah kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urine. Hal
ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada glomerulus. Akibatnya, proses filtrasi
tidak dapat dilakukan dan tidak ada urine yang dihasilkan. Sebagai akibat
terjadinya anuria, maka akan timbul gangguan keseimbangan di dalam tubuh.
Misalnya, penumpukan cairan, elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme tubuh yang
seharusnya keluar bersama urine. Keadaan inilah yang akan memberikan
gambaran klinis daripada anuria. Tindakan pencegahan anuria sangat penting
untuk dilakukan. Misalnya, pada keadaan yang memungkinkan terjadinya anuria
tinggi, pemberian cairan untuk tubuh harus selalu diusahakan sebelum anuria
terjadi.
Kerusakan ginjal yang parah, jika telah terjadi, maka opsi yang tersisa
ialah pengangkatan ginjal (nefrektomi). Menurut Kanamaru (2011), perawatan
untuk penyakit ginjal berhubungan dengan resiko penyakit ginjal kronis setelah
operasi. Diantara seluruh jenis operasi, nefrektomi (pengangkatan ginjal) memiliki
resiko yang paling tinggi untuk terjadinya penyakit ginjal kronis, karena salah satu
ginjal akan dibuang permanen. Oleh karena itu, penting untuk memprediksi secara
akurat efek jangka panjang fungsi ginjal
dilakukan.
IV. KESIMPULAN
DAFTAR REFERENSI
Arisworo, Djoko dan Yusa. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Grafindo Media
Pratama. Bandung.
Inker, Lesley A. M.D. 2012. Estimating Glomerular Filtration Rate
from Serum Creatinine anf Cystatin C. Medical Center,
Boston (L.A.I., C.H.S., H.T., Y.L.Z., A.S.L.); the University of
Minnesota, Minneapolis ( J.H.E.); the University of
Pennsylvania School of Medicine, Philadelphia (H.I.F.);
Kanamaru, H. 2011. Mercaptoacetyltriglycine-3 renogram is not superior to
estimated glomerular filtration rate measurement for theprediction of longterm renal function after nephrectomy. International Journal of Urology
(2011) 18, 570574.doi: 10.1111/j.1442-2042.2011.02791.x.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Linder, Maria C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta.
Subahar, Tati Suryati Syamsudin. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Quadra. Bogor.
Wariyono, Sukis dan Muharomah, Yani. 2008. Mari Belajar Ilmu Sekitar Alam;
Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTS. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Widiyono, Irkham. 2003. Perkembangan Filtrasi pada Ginjal Kambing Praruminansia. Buletin Peternakan vol 27 Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
Yogyakarta.