OLEH :
MUHAMMAD REZA BASRI
O 111 11 004
Virus adalah
kemampuan untuk meniru. Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi
sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada
partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis
organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang
menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus
sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi
biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan
penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus
flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau).
Ciri-ciri virus antara lain: berukuran ultra mikroskopis, berbentuk oval, bulat, batang,
huruf T, kumparan, kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA, dapat
dikristalkan, dan aktivitasnya harus di sel makhluk hidup.
Virus mempunyai struktur yang sangat sederhana. Virus hanya terdiri atas suatu materi
genetik berupa DNA atau RNA yang dikelilingi oleh suatu protein pelindung yang disebut
capsid. Pada beberapa virus, seperti virus herpes dan virus influenza, dapat pula dilengkapi oleh
pembungkus atau envelope, dari lipoprotein (lipid dan protein). Pembungkus ini merupakan
membran plasma yang berasal dari sel inang virus tersebut. Suatu virus dengan materi genetik
yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion. Pembungkus virus
sering dibangun oleh subunit-subunit yang identiksatu sama lain yang disebut kapsomer.
Gabungan kapsomer akan membentuk kapsid atau protein pelindung. Bentuk kapsomerkapsomer ini sangat simetrisdan dengan adanya kapsomer ini suatu saat virus dapat mengkristal.
Materi genetik yang terdapat pada virus tersusun atas asam nukleat berupa DNA atau RNA.
Contoh virus DNA, yaitu virus influenza, virus herpesatau virus yang dapat merangsang
terbentuknya kanker, sedangkan contoh virus RNA, yaitu Tobacco Mosaic (TMV), menyerang
tembakau; virus polio penyebab penyakit polio; dan virus HIV penyebab AIDS.
2. Coba sebutkan cara mematikan virus dan mengawetkan virus?
Cara Mengawetkan Virus
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk kualitas partikel virus tidak berubah adalah:
Temperatur
Kebanyakan virus tahan hidup selama beberapa hari dalam temperatur 4 C . keuntungan
penyimpanan virus dalam suhu ini ialah dapat menghindari proses pembekuan dan pencairan
(freeze thawing) suspensi virus yang dapat merusak partikel virus. Untuk menyimpan virus
dalam waktu lama ( berbulan-bulan atau sampai bertahun-tahun) digunakan temperatur -70 C
(dalam freezer) atau -196 C (dalam tabung berisi nitrogen cair). Bagi virus-virus yang berada
dalam sel ( cell associated) atau gliserol sampai 50% untuk mengawetkan sel-sel tersebut
sehingga virus tetap hidup.
Bahan Kimia
Jika virus disimpan pada temperatur -70 C, bahan kimia yang dapat dipakai untuk
virus ditambahkan pula serum sampai 10% untuk menjaga keutuhan sel.
Gliserol sebagai alkohol polihidrat dapat menstabilkan dinding sel dan partikel virus.
Pada konsentrasi 50% gliserol digunakan untuk mengawetkan virus pox dan sel epitel
Radiasi Ultraviolet
Oxidizing agent, yaitu bahan kimia mengosidasikan gugus sulfidril. Misalnya chlor dalam
lipofilik, yaitu insopropil alkohol dan lisol, lebih baik daya kerjanya tetapi kurang efektif
Inaktivasi Fotodinamik
Virus-virus dapat memasuki berbagai cairan pewarna vital seperti toulidine biru,merah netral
dan proflavine. Cairan pewarna ini mengikat asam nukleat virus dan virus kemudian menjadi
rentan terhadap inaktivasi oleh cahaya yang dapat dilihat. Merah netral biasanya digunakan
untuk pengujian plak sehingga plak tersebut tampak lebih jelas. Tempat yang dipakai untuk
pengujian harus dillindungi dari cahaya yang terang ketika merah netral telah ditambahkan.
Sebaliknya disana ada resiko bahwa keturunan virus akan terinaktivasi dan perkembangan plak
akan berhenti.
Agen Antibiotik dan Antibakterial Lain
Antibiotik bakterial dan sulfonamide tidak berefek terhadap virus. Tetapi, sudah tersedia
beberapa obat antivirus. Campuran ammonium quarternary secara efektif melawan virus.
Campuran yodium organik juga tidak efektif. Klorin konsentrasi tinggi lebih dibutuhkan untuk
menghancurkan virus daripada untuk membunuh bakteri, khususnya dalam munculnya protein
asing.
3. Apa perbedaan antara sterilisasi dan desinfektasi, jelaskan dan berikan contoh!!
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan keadaan
steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti
formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar
lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik
oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi. Contoh : Sterilisasi dengan pemanasan
(Sterilisator)
Disinfeksi adalah perusakan, penghambatan atau penghapusan mikroba yang dapat
menyebabkan penyakit atau masalah lain misalnya seperti pembusukan. Hal ini biasanya dicapai
dengan menggunakan bahan kimia. Contoh : Alkohol
4. Apa yang anda ketahui tentang vaksinasi aktif dan vaksinasi pasif? Dan berikan contoh !!
Vaksin aktif (live vaccine)
Vaksin yang berisi mikroorganisme agen penyakit (virus atau bakteri) dalam keadaan hidup
tetapi sudah dilemahkan. Vaksin aktif hanya mengandung relatif kecil antigen. Antigen yang
masih hidup tersebut di diharapkan mampu memperbanyak diri di dalam tubuh hewan yang
divaksin hingga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh hewan tersebut. Vaksin aktif memiliki
keuntungan dan kerugian yaitu sebagai berikut:
a. Keuntungan vaksin aktif:
Mampu menghasilkan kekebalan yang lebih tinggi titernya dan daya proteksinya lebih
lama
Merangsang pembentukan sistem imun secara luas termasuk respon sel T dan respon
mukosa IgA
induk)
Vaksin aktif harus disimpan pada suhu rendah yaitu 4 C atau pada suhu yang lebih
rendah untuk menjaga potensi vaksin. Kesalahan dalam menyimpan atau memindahkan
tempat dapat membunuh mikroorganisme hidup pada vaksin. Perubahan suhu yang
terlalu mendadak dan tinggi, sinar matahari dan ultraviolet, atau radiasi juga dapat
mematikan mikroorganisme hidup (virus atau bakteri) dalam vaksin serta dapat
hewan terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
suatu mikroorganisme.
Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan suatu hewan untuk bertahan terhadap serangan
patogen tertentu terutama bakteri, virus atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan
untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker). Vaksin dapat dibedakan menjadi dua yaitu: vaksin
aktif (live vaccine) dan vaksin inaktif (killed vaccine).
6. Sebutkan jenis vaksin
Imunisasi BCG
Imunisasi DPT
Imunisasi DT
Imunisasi Campak
Imunisasi MMR
Imunisasi Hib
Imunisasi Varisella
Imunisasi HBV
Imunisasi Pneumokokus Konjugata
Tipa
7. Coba jelaskan cara pembuatan vaksin
Produksi vaksin memiliki beberapa tahap. Proses pembuatan vaksin memiliki langkah-langkah
berikut: