PENDAHULUAN
merupakan
masalah
yang
harus
dihadapi
pada
setiap
seiring
level.
dengan
Prevalansi
pertambahan
hipertensi
usia.
JNC
VII
sering
disebutkan
sebagai
silent
killer
karena
17-21%
dari
populasi,
namun
kebanyakan
tanpa
merasakan
gangguan
atau
tidak
gangguan
gejalanya
(Depkes, 2008).
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama
dari
penyakit-penyakit
tahunnya
menjadi
kardiovaskular
penyebab
kematian
yang
tertinggi
setiap
ketiga
konsumsi
sayuran
dan
buah,
pengkonsumsian
tersebut
merupakan
faktor
resiko
untuk
terjadinya
pengontrolan
emosi
setiap
pribadi
yang
kurang
Bertambahnya
usia
juga
dapat
merupakan
faktor
gaya
hidup
agar
mengurangi
kemungkinan
terkena
hipertensi.
Prevalensi
hipertensi
mencapai
angka
26,4%
pada
mengalami
peningkatan
kurang
lebih
80%
salah
satu
masalah
kesehatan
yang
sering
dewasa
(Fields
et
al.,
2004).
Menurut
Survei
karena
penyakit
kardiovaskular
mencapai
di
Prevalensi
daerah
meskipun
belum
penderita
yang
sama
antara
hipertensi
urban
dan
mencakup
ada
wanita
di
dan
rural
secara
Indonesia.
pria,
di
dan
Indonesia
pada
tahun
keseluruhan
sebesar
2007,
semua
Insidensi
hipertensi
kejadian
komplikasi
berada
di
Wilayah
Kota
Yogyakarta.
Kelurahan
Selatan
Kelurahan
Ngampilan
Kecamatan
Kelurahan
Pakuncen
Kecamatan
Kelurahan
Ngupasan
Kecamatan
kelurahan
Notoprajan
Ngampilan
3. Sebelah
Barat
Wirobrajan
4. Sebelah
Timur
Gondomanan
Dilihat
dari
letak
orbitannya,
terbilang
cukup
dekat
dengan
pusat-pusat
pemerintahan.
dengan
data
monografi
kelurahan,
luas
tanah
0,2488
Selanjutnya
digunakan
Ha
dan
untuk
pemukiman/
luas
untuk
tanah
industri
perumahan
di
41,7956
kelurahan
0,6443
Ha.
Notoprajan
Ha,
pertokoan/
Ha,
pemukiman.
Notoprajan
mempunyai
udara
tanah
wakaf
Keadaan
secara
rata-rata
tanah
umum
ketinggian
di
0,2828
114
Ha
dan
dari
kelurahan
sisanya
topografi
merupakan
m
dan
dataran
permukaan
Notoprajan
adalah
kelurahan
rendah
yang
laut.
Suhu
adalah
28C
dan
6946
perempuan
yang
terbagi
dalam
2619
Jumlah
penduduk
kelurahan
Notoprajan
secara
terperinci
Jenis Kelamin
Frekuensi
Prosentase(%)
Laki-laki
6.919
49,90
Perempuan
6949
50,10
13.856
100
Jumlah
Frekuensi
Prosentase(%)
00-03
382
2,75
04-06
468
3,37
07-12
994
7,16
13-15
408
2,94
5
6
16-18
19-ke atas
Jumlah
485
11.085
3,49
79,94
13.865
100
mengetahui
menurut
jumlah
usia
penduduk
kelompok
di
tenaga
kelurahan
kerja
dapat
Frekuensi
Prosentase
(%)
10-14
778
5,61
15-19
836
6,02
20-26
1.639
11,82
27-40
4.023
29,01
5
6
41-56
57-ke atas
3.392
1.721
24,46
12,41
13.865
100
Jumlah
mengetahui
bagaimana
tingkat
pendidikan
di
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Prosentase
(%)
TK
828
5,97
SD
3.003
21,65
SMP/ SLTP
2.124
15,31
SMA/ SLTA
2.741
19,76
5
6
Akademi/ D1-D3
Sarjana (S1-S3)
3.311
966
23,88
6,96
13.865
100
Jumlah
warga
masyarakat
dan
lingkungan
penduduk,
masalah
hipertensi
menjadi
antara
sosial
masalah
tahun
Ngampilan.
sering
di
RW
04,
Kelurahan
Hipertensi
didapatkan
termasuk
pada
Notoprajan,
5
pasien
penyakit
dalam
Kecamatan
utama
wilayah
yang
kerja
Puskesmas Ngampilan.
Jumlah penduduk yang berusia 40 tahun ke atas di
wilayah
RW
04
cukup
banyak,
yaitu
sekitar
150
orang.
mengetahui
masyarakat
RW
04
factor
resiko
Kelurahan
Notoprajan
hipertensi
Notoprajan
Kecamatan
masyarakat
Kecamatan
pada
Ngampilan
RW
04
Kota
Yogyakarta
sebagai
upaya
prevensi
penyakit
Hipertensi.
I.4 Keaslian Penelitian
Survey
faktor
resiko
hipertensi
dengan
skrining
ini
bagaimana
berhubungan
Hipertensi
pada
bermanfaat
faktor
demografi
dengan
masyarakat
untuk
pada
faktor
RW
04
memberikan
suatu
resiko
Kecamatan
data
sampel
penyakit
Ngampilan,
dapat
dilakukan
intervensi
upaya
pencegahan
BAB II
10
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1
ini
meliputi
penyakit
jantung,
hipertensi,
sejak
(seperti
berat
terjadi
infeksi
dalam
badan
kandungan
lahir
berulang
dan
masa
rendah,
pada
masa
pertumbuhan
kurang
gizi
kanak-kanak)
dan
yang
atau
kelompok
tertentu.
Faktor
risiko
yang
sehat
alkohol,
dan
tidak
obesitas,
hiperkolesterol,
dan
seimbang,
merokok,
hiperglikemia,
perilaku
yang
konsumsi
hipertensi,
berkaitan
dengan
11
terjadinya
faktor
dilanjutkan
terjadi
penyakit
resiko
dalam
yang
fase
manifestasi
dimulai
pre
mengenai
dengan
manusia.
klinis
simtomatik
yang
di
berarti
adanya
Kemudian
mana
atau
belum
mungkin
masih
dapat
mengatasi
patogen
tersebut
melalui
timbul
manifestasi
klinis
yang
berarti
kemudian
dari
berlanjut
suatu
suatu
pada
fase
penyakit,
kesehatan,
penyakit.
yakni
terminal,
yang
orang
diikuti
Dari
fase
berujung
dengan
tersebut
dapat
klinis
dapet
menjadi
sebagi
perubahan
status
menjadi
sembuh,
12
Hipertensi
II.1.2.1
Definisi
tekanan
yang
diderita
sistolik
dan
seseorang
diastolik
erat
kaitannya
atau
keduanya
tekanan
darah
diastolik
berkaitan
dengan
13
tinggi
dari
sesuai
derajat
tekanan
darah
(Joint
140/90
mmHg
keparahannya,
normal
National
tinggi
Committee
dapat
diklasifikasikan
mempunyai
sampai
On
rentang
hipertensi
Preventation,
dari
maligna
Detection,
Etiologi
jantung,
Resistance
volume
(TPR).
sekuncup
Sehingga
dan
apabila
Total
terjadi
Peripheral
peningkatan
volume
sekuncup
yang
berlangsung
lama
oleh
ginjal
Peningkatan
penurunan
atau
pelepasan
aliran
konsumsi
renin
darah
ke
garam
atau
yang
berlebihan.
aldosteron
ginjal
dapat
maupun
mengubah
14
plasma
akan
menyebabkan
peningkatan
volume
diastolik
darah.
Peningkatan
preload
biasanya
berkaitan
Total
lama
dapat
saraf
responsivitas
Periperial
atau
yang
Resistence
terjadi
hormon
berlebihan
pada
pada
dari
yang
peningkatan
arteriol,
arteriol
atau
terdapat
pembuluh
darah.
Pada
peningkatan
Total
Apabila
maka
hipertrofi
peningkatan
ventrikel
kiri
(membesar).
ventrikel
akan
oksigen
afterload
mungkin
Dengan
berlangsung
mulai
mengalami
hipertrofi,
kebutuhan
semakin
meningkat
sehingga
otot
normalnya
jantung
juga
yang
pada
kontraktilitas
dan
mulai
tegang
akhirnya
volume
melebihi
menyebabkan
sekuncup
(Hayens,
15
II.1.2.3
Patofisiologi
toraks
dan
abdomen.
Rangsangan
pusat
vasomotor
serabut
dimana
saraf
pasca
dengan
ganglion
ke
dilepaskannya
pembuluh
norepinefrin
saat
bersamaan
dimana
sistem
saraf
simpatis
vasokonstriksi.
yang
Medula
menyebabkan
mensekresi
kortisol
adrenal
mensekresi
vasokonstriksi.
dan
steroid
Korteks
lainnya,
yang
II,
suatu
merangsang
vasokonstriktor
sekresi
kuat,
aldosteron
yang
oleh
pada
korteks
tubulus
ginjal,
menyebabkan
peningkatan
volume
16
intravaskuler.
Semua
faktor
tersebut
cenderung
Klasifikasi
Berdasarkan Penyebabnya
1. Hipertensi primer
Hipertensi primer (esensial) dijumpai pada 95%
kasus
dimana
Biasanya
penyebab
terjadi
pada
hipertensi
usia
25
tidak
sampai
diketahui.
55
tahun;
hipertensi
lingkungan,
konsumsi
terlibat,
dan
primer.
garam,
berjalan
Selain
dan
sinergis
itu
obesitas
dengan
faktor
ikut
faktor
17
hipertensi
esensial
diantaranya
kardiovaskular
sistem
renin
yang
tidak
angiotensin,
ketidakseimbangan
normal,
aktivitas
defek
natriuresis,
dan
faktor-faktor
elektrolit,
faktor
dari
ditemukannya
lainnya
yang
patofisiologi
abnormalitas
merupakan
konsep
hipertensi
yakni
struktur
maupun
pada
endotelial,
vaskular
sendiri,
penyesuaian
eksternal
akan
perubahan
kemampuan
keadaan
seperti
struktur
adanya
vaskular
dari
untuk
sekitar,
ataupun
faktor
stres
oksidatif
yang
yang
dibawah
diketahui.
25
menderita
tahun
Pasien-pasien
dan
hipertensi
diatas
sekunder.
55
dengan
tahun
usia
biasanya
Kurang
lebih
5%
diketahui,
pemeriksaan
meliputi
hipertensi
primer,
fisik,
ditunjukkan
dan
dengan
anamnesis,
laboratorium.
Penyebabnya
sindroma
genetik,
arteri
renalis,
hiperaldosteronisme
cushing,
koartasio
sindroma
penyakit
ginjal,
aorta,
18
diastolik
peningkatan
(diastolic
tekanan
diastolik
hypertension)
tanpa
diikuti
pada
(isolated
tekanan
sistol
dan
systolic
sistolik
diastolik.
diastol.
Hipertensi
hypertension)
tanpa
Umumnya
diikuti
ditemukan
yaitu
sistolik
peningkatan
peningkatan
pada
usia
tekanan
lanjut.
(Gunawan, 2001)
II.1.2.5
Manifestasi Klinis
Pada
suatu
penelitian
disebutkan
bahwa
pada
Hingga
vaskular
ataupun
bertahun-tahun
sudah
sampai
mempengaruhi
adanya
organ
kerusakan
lain
akibat
awal
yang
sering
dikeluhkan
pada
hipertensi,
ayunan
langkah
yang
tidak
mantap
19
karena
kerusakan
susunan
saraf
pusat,
nokturia
karena
dependen
dan
pembengkakan
akibat
peningkatan
Faktor Resiko
kesepakatan
dari
para
peneliti
bahwa
tekanan
mmHg.
Hal
darah
ini
lebih
besar
disebabkan
atau
karena
sama
pada
dengan
usia
tua
wanita.
terjadinya
kardiovaskuler
Namun
hipertensi
wanita
sebelum
pada
terlindung
menopause.
pria
dari
Wanita
sama
penyakit
yang
belum
dalam
Lipoprotein
merupakan
proses
meningkatkan
(HDL).
faktor
kadar
Kadar
kolesterol
pelindung
dalam
aterosklerosis.
Efek
High
HDL
Density
yang
mencegah
perlindungan
tinggi
terjadinya
estrogen
premenopause.
kehilangan
selama
ini
sedikit
Pada
demi
melindungi
premenopause
sedikit
pembuluh
wanita
hormon
darah
estrogen
dari
mulai
yang
kerusakan.
20
Proses
ini
terus
berlanjut
dimana
hormon
estrogen
kemungkinan
hipertensi
jika
lebih
orang
besar
tuanya
untuk
mendapatkan
menderita
hipertensi.
hidup
kita
mempunyai
25%
kemungkinan
kemungkunan
60%.
Keluarga
kita
yang
mendapatkan
memiliki
penyakit
hipertensi
dan
akibat
faktor
dari
genetik
riwayat
pada
keluarga
keluarga
juga
tersebut.
angiotensinogen
bersifat
poligenik.
tetapi
Gen
mekanismenya
angiotensinogen
mungkin
berperan
ini
dikaitkan
awam
sering
dengan
konsumsi
menghubungkan
garam
antara
karna
terjadinya
21
hipertensi
dapat
dipicu
oleh
konsumsi
garam
yang
timbulnya
terhadap
hipertensi
(cairan
tubuh)
hipertensi.
melalui
dan
Pengaruh
peningkatan
tekanan
darah.
asupan
volume
Pada
garam
plasma
hipertensi
jika
asupan
garam
antara
5-15
gram
perhari
terhadap
peningkatan
timbulnya
volume
plasma,
hipertensi
curah
terjadi
jantung
melalui
dan
tekanan
meningkatkan
risiko
darah.
2. Aktivitas Fisik
Kurangnya
aktivitas
fisik
badan.
mempunyai
Orang
frekuensi
yang
denyut
tidak
aktif
jantung
juga
yang
cenderung
lebih
tinggi
Hall
(2000)
perubahan
fisiologis
dapat
aktivasi
dan
saraf
perubahan
simpatis
fisik
dan
pada
sistem
ginjal.
22
dan
ketidak
resistensi
insulin
aktifan
(Sylvia
fisik
Price,
berperan
2005).
dalam
Peningkatan
dan
peningkatan
tekanan
darah
secara
terus
hipertensi
dimana
hubungan
antara
stress
saraf
(tidak
dapat
menaikan
menentu).
tekanan
Stress
yang
darah
secara
berkepanjangan
hubungan
merokok
dengan
hipertensi
adalah
adrenal
untuk
melepas
efinefrin
(adrenalin).
juga
dihubungkan
dengan
hipertensi.
timbulnya
pasti.
Diduga,
hipertensi
peningkatan
belum
kadar
diketahui
kortisol,
23
dan
peningkatan
kekentalan
darah.
darah
Alkohol
langsung
volume
menghambat
berperan
juga
pada
diduga
dan
natrium
pertukaran
natrium
darah
dalam
pembuluh
natrium
peningkatan
sel
merah
menaikkan
empunyai
darah,
kalium,
tekanan
efek
pressor
karena
alkohol
sehingga
terjadi
intrasel
dan
kalsium
seluler
dan
serta
menghambat
yang
akan
Non Farmakologis
Pendekatan non-farmakologis merupakan penanganan
awal
sebelum
penambahan
obat-obatan
hipertensi,
pendekatan
nonfarmakologis
pengurangan
penderita.
Oleh
merupakan
hal
berperan
dalam
dosis
karena
yang
obat
itu,
pada
modifikasi
penting
ini
sebagian
gaya
diperhatikan,
keberhasilan
penanganan
dapat
hidup
karena
hipertensi
Keputusan
antihipertensi
untuk
mulai
berdasarkan
derajat
peninggian
kerusakan
organ
beberapa
tekanan
target
dan
memberikan
faktor
darah,
terdapatnya
obat
seperti
terdapatnya
manifestasi
24
klinis
penyakit
kardiovaskuler
atau
faktor
risiko
lain.
Penatalaksanaan
sebagian
besar
dengan
pasien
obat
dimulai
antihipertensi
dengan
dosis
bagi
rendah
dan
lebih
disukai
dalam
dosis
tunggal
karena
terhadap
serangan
jantung,
risiko
dari
atau
stroke
kematian
akibat
mendadak,
peningkatan
rendah
terdapat
2
obat
obat
dari
yang
berisi
golongan
yang
kombinasi
berbeda.
dapat
mengontrol
setelah
tekanan
tahun,
dapat
darah
dengan
dicoba
baik
menghentikan
menggeser
distribusi
tekanan
darah
25
2. Strategi
mereka
yang
tekanan
mereka
penurunan
mempunyai
darah,
yang
tekanan
ditujukan
kecenderungan
kelompok
mengalami
darah
masyarakat
tekanan
meningginya
ini
darah
pada
termasuk
normal
dalam
riwayat
keluarga
ada
yang
menderita
Menurunkan
Berat
Badan
Pada
Batas
Nomal
Cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi
resiko
darah
berat
yaitu
badan
dengan
terhadap
peningkatan
menggunakan
skor
tekanan
IMT
(Indeks
tidak
beresiko,
sedangkan
pada
skor
25
29
mengontrol/
lebih
terhadap
memperkecil
peningkatan
resiko
tekanan
berat
badan
darah
dapat
26
dan
aktivitas
fisik
teratur
bermanfaat
dilakukan
untuk
penderita
hipertensi.
walaupun
berat
Olahraga
yang
teratur
tekanan
perifer
badan
belum
dibuktikan
sehingga
dapat
tentu
dapat
turun.
menurunkan
menurunkan
tekanan
adalah
mengatur
darah (Mayer,1980).
3. Pengaturan Diet
Pengaturan
diet
hipertensi
tinggi
dan
mengurangi
penyakiit
pengurangan
memperhatikan
kebiasaan
asupan
makan
garam
pasien,
harus
dengan
garam.
Membatasi
asupan
garam
sangat
27
darah
dapat
menurun
pada
batas
normal
darah
penderita
daging
tidak
bertambah
hipertensi
tidak
maka
diperbolehkan
lebih
mengkonsumsi
tinggi
dari
daging.
100
Untuk
gr
untuk
mengkonsumsi
pada
penderita
setiap
hipertensi
dalam
seminggu
sampai
tidak
mengkonsumsinya
mineral.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
konsumsi
rokok
pada
pecandu
(riwayat
rokok
sampai
memberhentikan
total.
Sama
mempunyai
mengurangi
gelas
riwayat
minuman
(pada
kadar
mengkonsumsinya.
candu
alcohol
15
Selain
alkohol
pada
batas
alkohol)
pembatasan
sebaiknya
maksimal
sampai
pada
berhenti
rokok
dan
kopi
justru
akan
meningkatkan
detak
jantung
28
sehingga
akan
menaikkan
tekanan
darah
(Efendi,
2004).
5. Menghilangkan stres
Stres
lingkungan
kemampuan
menjadi
hampir
kita
menghilangkan
dengan
atau
untuk
stres
membuat
masalah
bila
bahkan
tuntutan
sudah
mengatasinya.
yaitu
perubahan
melebihi
Cara
untuk
pola
hidup
kehidupan
rutin
perubahan
dalam
Variabel
bebas:
Usia
Jenis kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
terakhir
Pengetahuan
tentang
hipertensi
Variabel
terikat:
Tindakan
preventif
masyaraka
t terhadap
hipertensi
dari
BAIK
BURUK
INTERVENSI
Diagram 3 : Kerangka Konsep Penelitian
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Rancangan penelitian
Penelitian
eksperimental
menggunakan
penelitian
ini
merupakan
deskriptif
rancangan
kualitatif
penelitian
dikumpulkan
penelitian
dari
yang
cross
tanggal
19
non
dilaksanakan
sectional.
Data
September
2013
Notoprajan
kecamatan
berusia
20-50
dipilih
menjadi
Ngampilan
tahun.
Kriteria
sampel
D.I.
Yogyakarta
inklusi
penelitian
adalah
individu
warga
yang
yang
RW
IV
hipertensi
sebelumnya.
Kriteria
ekslusi
RW
IV
kelurahan
Notoprajan
kecamatan
Ngampilan
30
III.3
responden
melalui
wawancara
dan
pengisian
kuesioner yang
telah disiapkan. Dalam penelitian ini digunakan
kuesioner untuk mengetahui data faktor demografi,
tingkat pengetahuan warga tentang hipertensi, dan
tindakan
preventif
hipertensi
apa
yang
sudah
alamat,
pekerjaan,
pendidikan,
dan
pengumpulan
kuesioner
dilakukan
dari
puskesmas
Ngampilan
dan
kantor
31
III.4
Instrumen penelitian
Penelitian
ini
menggunakan
instrumen
berupa
disease
surveillance.
Tidak
dilakukan
tingkat
terdiri
dari
15
jawaban
benar
pengetahuan
pertanyaan
atau
tentang
tertutup
salah.
hipertensi
dengan
Kuesioner
pilihan
terdiri
dari
jawaban
diberi
benar
nilai
0.
diberi
Untuk
nilai
pertanyaan
dan
jawaban
unfavourable,
didapat
lebih
dari
sama
dengan
10
dan
dikatakan
mengukur
tindakan
preventif
masyarakat
unfavourable,
favourable,
tidak
diberi
dan
jawaban
nilai
multiple
ya
0.
choice.
diberi
Untuk
nilai
Untuk
1
dan
pertanyaan
Variabel penelitian
a. Variabel bebas:
1. Usia
2. Jenis kelamin
32
3. Pekerjaan
4. Pendidikan terakhir
5. Pngetahuan terhadap hipertensi
b. Variabel terikat: tindakan preventif
terhadap
hipertensi
III.6
Defisini operasional
a. Usia
Variabel
usia
responden
pada
pada
saat
penelitian
ini
penelitian
adalah
ini
umur
dilakukan.
wawancara
dengan
responden.
Usia
merupakan
jenis
kelamin
menurut
dan
perempuan.
Diukur
dengan
cara
yang
Pendidikan
dicapai
formal
adalah
oleh
adalah
jenjang
responden
jenis
pendidikan
penelitian.
pendidikan
yang
adalah
tingkat
pemahaman
diukur
dari
kemampuan
responden
dalam
33
menjawab
pertanyaan
pengetahuan
pada
kuesioner.
sama
dikatakan
dengan
kurang
10.
Tingkat
apabila
nilai
pengetahuan
yang
didapatkan
adalah
hipertensi.
Tindakan
preventif
dinilai
merokok,
ditanyakan
terhadap
terdapat
dalam
dan
kuesioner.
hipertensi
3
kategori
dari
baik.
hipertensi
aktivitas
Tindakan
dikatakan
indikator
Tindakan
dikatakan
fisik
buruk
preventif
baik
yang
yang
apabila
masuk
dalam
preventif
terhadap
apabila
terdapat
III.7
Analisis data
Proses pengolahan data dimulai dengan proses editing
untuk
meneliti
apakah
kuesioner
sudah
diisi
dengan
dilengkapi.
Editing
dilakukan
di
tempat
34
pengumpulan
data.
Proses
ke
dua
adalah
coding
untuk
analisis
data
secara
univariate
dan
deskriptif
kualitatif.
III.8
Jalannya penelitian
Jenis
kegiatan
Pengaraha
n
Pengurusa
n
perijinan
Observasi
lapangan
Survey
pendahulu
Menentuka
n masalah
Persiapan
instrumen
Pengumpul
an data
Analisis
data
Penyusuna
n laporan
17
18
19
20
21
22
23
24
25
28
35
Persiapan
presentas
i
Konsultas
i
pembimbin
g
Ujian
Presentas
i
ke
masyaraka
t
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
36
No
.
1.
Karakteristik
Frekuensi
(%)
Usia (tahun)
20-30
31-40
2.
3.
41-50
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Pekerjaan
Buruh
Pegawai swasta
Pegawai negeri
Wiraswasta
4.
Persentase
Tidak bekerja
Pendidikan terakhir
Pendidikan dasar
Menengah ke atas
Sumber: Data Primer
Dari
Tabel
tampak
13
29
17
22,0
49,2
28,8
19
40
32,2
67,8
8
14
3
8
26
13,6
23,7
5,1
13,6
44,1
9
50
15,3
84,7
distribusi
responden
menurut
29
orang
(49,2%).
Berdasarkan
tingkat
sedangkan
50
(84,7%)
orang
lainnya
mendapatkan
Pengetahuan
terhadap Jumlah
Persentase(%)
37
hipertensi
Baik
Buruk
Sumber: Data Primer
Tabel
diatas
52
7
88,1
11,9
menunjukkan
tingkat
pengetahuan
tentang
dapat
hipertensi
dideskripsikan
(11,9%).
lagi
Dari
pertanyaan
data
dalam
dalam
tersebut.
menjawab
pertanyaan
dalam
questioner
38
Dari
pengetahuan
diagram
dapat
masyarakat
ditarik
masih
kesimpulan
kurang
banyaknya
responden
yang
pada
bahwa
pertanyaan
tidak
dapat
menjawab
Konsumsi
Persentase
37,3
62,7
39
2.
3.
4.
Konsumsi Alkohol
Baik
Buruk
Rokok
Baik
Buruk
Aktivitas fisik
Baik
Buruk
Sumber: Data Primer
Dari
responden
tabel
8,
mempunyai
tampak
56
3
94,9
5,1
49
10
83,1
16,9
25
34
42,4
57,6
bahwa
kebiasaan
lebih
diet
dari
setengah
(khususnya
konsumsi
37(62,7%) responden.
Untuk
buruk
dan
terpapar rokok.
mengkonsumsi
10
orang
(16,9%)
yang
tidak/jarang
alkohol
yang
jumlahnya
sekitar
tidak
56
40
diet
hasil
kuesioner
yang
ada,
terlihat
bahwa
makan
yang
baik.
Sebanyak
25
orang
dari
39
dari
terlalu
asin.
Sebanyak
42
orang
makan
diluar
41
hasil
kuesioner.
Sebanyak
47
(71,1%)
responden
42
diagram
dapat
dilihat
bahwa
kesadaran
didapatkan. Sebanyak
satu
hisapan
saja.
Sebanyak
12
responden(20%)
Dan
43
diagram
8,
dapat
dilihat
bahwa
kesadaran
aktivitas
fisik
Sebanyak
33
responden
(55%)
ini
bertujuan
masyarakat
RW
04,
Ngampilan,
Kodya
Responden
berada
penelitian
ini
pengetahuan
masyarakat
Kelurahan
Yogyakarta
pada
pula
mencegah
usia
mencoba
mengenai
melihat
Notoprajan,
dalam
rentang
kami
untuk
pola
20-50
Kecamatan
hipertensi.
tahun.
memetakan
hidup
tindakan
Pada
tingkat
yang
dapat
44
faktor
risiko
penyakit
hipertesi
yang
kami
teliti
meliputi:
a. Pola makan/diit
Diit dapat diasosiasikan dengan perubahan perilaku
ke arah yang lebih sehat,seperti mengubah pola makan
dengan mengkonsumsi makanan rendah kalori atau rendah
lemak, dan menambah aktivitas fisik secara wajar. Diit
sehat
dapat
membuat
seseorang
memiliki
tubuh
ideal
Diit
sehat
dapat
dilakukan
dengan
cara
Orang
yang
melakukan
kesehatan
akan
melakukan
diit
cara
yang
untuk
alasan
sehat
pula,
pola
makan
sehat
yang
dianjurkan
agar
dikonsumsi
Dari
mendapatkan
memiliki
dan
vitamin,
banyak
diantaranya
membantu
sayur
adalah
menangkal
paling
sedikit
buah,
serat,
manfaat
menjaga
radikal
dan
bagi
daya
lima
tubuh
kita
mineral.
tubuh,
tahan
bebas.
porsi
akan
Vitamin
beberapa
tubuh
Serat
dan
sangat
45
oleh
tubuh.
Mineral
berperan
dalam
fungsi
metabolisme tubuh.
Beberapa
makanan
sebaiknya
dikonsumsi,
serat
tinggi
kentang.
seperti
Di
dikonsumsi
yang
khususnya
roti,
Indonesia,
dalam
mengandung
bentuk
karbohidrat
yang
pasta,
mengandung
sereal,
dan
lebih
umum
mie,
atau
karbohidrat
nasi,
roti,
Daging,
dalam
ikan,
dan
jumlah
sejenisnya
sedang
dan
sebaiknya
lebih
dikonsumsi
dianjurkan
untuk
dari
nabati,
kacangan.Protein
pertumbuhan.
sangat
Protein
juga
coontohnya:
kacang-
penting
dalam
masa
berperan
penting
dalam
Cemilan
dan
makanan
yang
mengandung
gula
seperti
sebaiknya
jarang.
dikonsumsi
Cemilan
yang
dalam
jumlah
terkontrol
kecil
dapat
dan
mencegah
belum
menerapkan
pola
makan
yang
baik.
46
garam
seseorang.
dalam
darah
Banyaknya
banyaknya
intake
mempengaruhi
garam
garam
dalam
yang
tekanan
darah
darah
dipengaruhi
dikonsumsi
seseorang.
garam.
kebiasaan
yang
memasak
Dari
masyarakat
dikonsumsi
sendiri
data
di
untuk
sudah
rumah
kuesioner
yang
membatasi
baik.
kami
jumlah
Masyarakat
menambahkan
<1
yang
sendok
the
tidak
memasak
sendiri,
mereka
tidak
merasakan
hari.
mengandung
Kebiasaan
lemak
tidak
makan
sehat
makanan
seperti
yang
banyak
makanan
cepat
penjabaran
diatas,
kami
menghimbau
masyarakat
mempertahankan
kebiasaan
pola
makan
yang
sudah baik.
b. Alkohol
Sebuah
penelitian
menyebutkan,
alkohol
tenyata
47
menimbulkan
dengan
dampak
dua
heroin
jenis
dan
setiap
zat
kokain.
memperkirakan
penggunaan
yang
tahunnya
buruk
berbahaya
Badan
bahwa
alkohol
lebih
yang
menyebabkan
akibat
lainnya,
Kesehatan
risiko
dibandingkan
seperti
Dunia,
berkaitan
2,5
penyakit
WHO,
dengan
juta
kematian
jantung
liver,
kecacatan di dunia.
bahan
sejenis
alkohol,
biasanya
adalah
buah-buahan
seperti
hop,
anggur
dan
hipertensi,
berbahaya,
Mengakibatkan
Efek
negatif
Kecelakaan,
terhadap
suatu
Perilaku
hubungan,
juga
terdapat
dalam
makanan
seperti
tape
dan
RW
04,
Ngampilan
tindakan
Kelurahan
Notoprajan,
mengkonsumsi
Kecamatan
alcohol
sangat
48
c. Rokok
Rokok mengandung senyawa-senyawa yang membahayakan
bagi tubuh, misalnya: hidrogen sianida (HCN) , arsen,
amonia, polonium, dan karbon monoksida (CO), Nikotin,
Tar,
Dari
Karbon
Monoksida,
penelitian
Zat
yang
Karsinogen,
dilakukan,
Zat
Iritan.
rokok
dapat
menyebabkan:
Kanker Paru
Diketahui
sekitar
90
persen
kasus
kanker
paru
tumbuh
abnormal.
perokok
sedang
dan
Diperkirakan
dari
perokok
dari
berat
10
akan
Kanker Payudara
Perempuan yang merokok lebih berisiko mengembangkan
kanker payudara. Hasil studi menunjukkan perempuan
yang mulai merokok pada usia 20 tahun dan 5 tahun
sebelum ia hamil pertama kali berisiko lebih besar
terkena kanker payudara.
Kanker Serviks
Sekitar
30
persen
kematian
akibat
kanker
serviks
49
Kanker Mulut
Tembakau
adalah
penyebab
Diketahui
perokok
utama
kali
kanker
lebih
besar
mulut.
mengalami
Kanker Tenggorokan
Asap rokok yang terhirup sebelum masuk ke paru-paru
akan melewati tenggorokan, karenanya kanker ini akan
berkaitan dengan rokok.
Serangan Jantung
Nikotin dalam asap rokok menyebabkan jantung bekerja
lebih
cepat
dan
meningkatkan
tekanan
darah.
lebih
banyak
yang
membuat
jantung
memompa
darah
lebih
banyak.
Jika
jantung
bekerja
terlalu
keras
ditambah
tekanan
darah
tinggi,
maka
bisa
ini
menyebabkan
membuat
aliran
seseorang
darah
sulit
terhalangi
bernapas,
dan
50
ini
(sesak
napas
akibat
alveoli)
dan
atau
bisa
menyebabkan
terjadinya
kerusakan
bronkitis
pada
kronis
emfisema
kantung
udara
(batuk
dengan
Impotensi
Bagi laki-laki berusia 30-an dan 40-an tahun, maka
merokok
bisa
sekitar
50
meningkatkan
persen.
Hal
risiko
ini
disfungsi
karena
ereksi
merokok
bisa
dampak
diatas
hanyalah
negatif
yang
sebagian
disebabkan
kecil
oleh
dari
rokok.
Kecamatan
Ngampilan
telah
menetapkan
diri
Kelurahan
Notoprajan,
Kecamatan
Ngampilan
yang
51
(Continuos,
Rhytmic,
Interval,
Progressive,
Endurance)
1. Continuos
Olahraga yang dilakukan secara berkesinambungan
terus
menerus
tanpa
berhenti.
Misal:
apabila
tidak
jogging
kuat
tanpa
30
menit,
pertama-tama
henti
selama
15
menit.
ditarget
Jika
sudah
Olahraga
berirama.
Maksudnya
yang
dipilih
olahraga
yang
harus
yang
membuat
otot
dan
metabolisme
ditubuh
relaksasi
akan
akan
otot
berjalan
mudah
yang
lebih
terbakar.
teratur,
baik
Selain
dan
itu,
maka
lemak
jantung
yang
yang
dilakukan
cepat
dan
selang-seling
lambat.
Bila
antara
seseorang
52
kemampuan
jogging
lalu
pertama
dinaikkan
dilakukan
bertahap,
contoh:
selama15
menit,
meningkatkan
daya
tahan
kardiorespirasi.
ngos-ngosan
misalnya:
hingga
jogging,
mengeluarkan
berenang,
bersepeda
keringat,
atau
jalan
mengetahui
bahwa
cepat.
Salah
satu
indikator
untuk
53
memaparkan
membuat
mereka
bahwa
kesibukan
mereka
sempat
untuk
tidak
Dalam
membutuhkan
jam
bertujuan
untuk
manusia.
Kebiasaan
Kelurahan
sehari,
untuk
secara
beristirahat.
mengistirahatkan
istirahat
Notoprajan
ideal
manusia
Istirahat
fungsi
masyarakat
Kecamatan
tubuh
RW
Ngampilan
04,
sudah
menyempatkan
diri
untuk
berolah
raga
setiap
bersam
hubungan
terpenuhi.
warga
yang
bertetangga,
lain.
kebutuhan
Selain
olah
mempererat
raga
pun
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Tingkat Pengetahuan masyarakat RW 04 Kelurahan
Notoprajan Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta
terhadap penyakit hipertensi secara umum sudah
baik.
2. Perilaku
preventif
terhadap
hipertensi
yang
dilakukan masyarakat RW 04 Kelurahan Notoprajan
Kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta masih kurang,
terutama
pada
perilaku
diit/pola
makan
dan
aktivitas fisik.
V.3. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan
populasi yang lebih besar dan perhitungan sampel
yang sesuai sehingga hasil yang didapat bisa
mencerminkan gambaran populasi yang sebenarnya
2. Bagi masyarakat yang masih kurang dalam perilaku
hidup sehat harus dimotivasi untuk hidup sehat
dalam rangka pencegahan penyakit non-communicable
khususnya hipertensi.
3. Perlu kerjasama dengan puskesmas setempat untuk
diadakan penyuluhan pola hidup sehat baik dari segi
diit maupun aktivitas fisik guna mencegah penyakit
non-communicable khususnya hipertensi, dan sindrom
metabolik pada umumnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
56