Anda di halaman 1dari 2

Proses Perencanaan Strategis

1. Meninjau dan Memperbarui Rencana Strategis


Selama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana strategis dibuat,
manajemen membuat keputusan kapan pun ada kebutuhan akan hal itu, dan bukan
sebagai respons terhadap jadwal yang telah ditentukan. Secara konseptual,
implikasi dari setiap keputusan untuk lima tahun ke depan sebaiknya dimasukkan
dalam rencana strategis segera setelah keputusan tersebut dibuat. Jika tidak,
rencana formal tersebut tidak lagi mencerminkan jalan yang direncanakan akan
diikuti oleh perusahaan.
Langkah pertama dalam proses perencanaan strategis tahunan adalah untuk
meninjau dan memperbarui rencana strategis yang disetujui tahun lalu.
Pengalaman actual untuk beberapa bulan pertama dari tahun berjalan telah
dicerminkan dalam laporan akuntansi, dan hasil tersebut diekstrapolasikan untuk
memperoleh estimasi terbaik saat ini untuk tahun tersebut secara keseluruhan.
2. Memutuskan Asumsi dan Pedoman
Rencana strategis yang telah diperbarui memasukkan asumsi asumsi luas seperti
pertumbuhan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), pergerakan musiman, tarif upah
tenaga kerja, harga harga dari bahan baku penting, tingkat bunga, harga jual, dll.
Asumsi asumsi ini diperiksa kembali dan jika diperlukan, diubah untuk
memasukkan informasi paling akhir.
Rencana strategis yang telah diperbarui berisi implikasi terhadap pendapatan,
beban, dan arus kas dari fasilitas operasi sekarang dan perubahan dalam fasilitas
fasilitas ini akibat membuka pabrik baru, memperluas pabrik yang ada sekarang,
menutup pabrik, dan merelokasi fasilitas.
Pembaruan yang dihasilkan tidak terlalu rinci karena sudah cukup mendasari
keputusan manajemen senior mengenai tujuan yang akan dicapai dan pedoman
kunci yang akan diobservasi dalam mencapai tujuan
Pertemuan manajemen
Perusahaan mengadakan pertemuan tahunan dan manajer korporat dan unit bisnis
untuk mendiskusikan usulan tujuan dan pedoman. Selain itu, juga bertujuan
memberikan kesempatan bagi manajer untuk berkenalan satu sama lain.
3. Iterasi Pertama dari Rencana Strategis
Memasukkan rencana operasi yang berbeda dari yang dimasukkan dalam rencana
sekarang, seperti perubahan dalam taktik pemasaran dengan didukung alasan. Staf
unit bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit bisnis
membuat keputusan akhir.

Rencana strategis yang telah selesai berisi laporan laba rugi; persediaan, piutang,
dan pos pos kunci neraca lainnya; jumlah karyawan; informasi kuantitatif
mengenai penjualan dan produksi; pengeluaran dan akuisisi; arus kas yang tidak
biasa lainnya; dan penjelasan serta justifikasi naratif.
4. Analisis
Ketika kantor pusat menerima rencana unit bisnis, kantor pusat
mengagregasikannya menjadi satu rencana strategis korporat secara keseluruhan.
Staf perencanaan dan pemasaran, produksi dan eksekutif fungsional lainnya di
kantor pusat menganalisis rencana ini secara mendalam.
Dalam banyak kasus, jumlah dari rencana unit bisnis mengungkapkan kesenjangan
perencanaan, yaitu jumlah dari rencana rencana individual tidak mencapai tujuan
korporat.
Ada 3 cara untuk menutup kesenjangan, yaitu :
-

Temukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana unit bisnis


Melakukan akuisisi
Meninjau ulang tujuan korporat.

Dalam angka perencanaan, staf kantor pusat dapat mengembangkan rencana


kebutuhan kas untuk seluruh organisasi.
5. Iterasi Kedua dari Rencana Strategis
Analisis dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dari
beberapa unit bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalam
asumsi dan pedoman yang memengaruhi semua unit bisnis. Beberapa perusahaan
tidak mengharuskan revisi formal dari unit bisnis. Perusahaan perusahaan
tersebut menegosiasikan perubahan secara informal dan memasukkan hasilnya ke
rencana di kantor pusat.
6. Tinjauan dan Persetujuan Akhir
Suatu pertemuan dengan pejabat pejabat senior korporat umumnya
mendiskusikan rencana yang direvisi secara panjang lebar. Rencana tersebut juga
mungkin diprensentasikan pada suatu pertemuan dengan dewan direksi. CEO
memberikan persetujuan akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum
awal dari proses pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input
yang penting bagi proses itu.

Anda mungkin juga menyukai