ANALISA KASUS
Pada kasus ini, pasien didiagnosis glaukoma akut pada mata kanan dan kiri
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hasil
anamnesis yang mendukung glaukoma akut pada mata kanan dan kiri yaitu :
Mata kanan dan kiri mendadak buram sejak 4 hari lalu.
Mata kanan dan kiri merah.
Nyeri pada mata kanan dan kiri yang timbul mendadak.
Nyeri kepala.
52
kelainan
pada
kornea
Pasien dalam kasus ini tergolong dalam glaukoma sudut tertutup akut primer.
Gejala dan tanda pada glaukoma akut sudut tertutup, ditemukan mata merah
dengan
penglihatan
turun
mendadak,
tekanan
intraokuler meningkat
mendadak, nyeri yang hebat, melihat halo di sekitar lampu yang dilihat,
terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah. Mata menunjukkan
tanda-tanda peradangan dengan kelopak mata bengkak, kornea suram dan
edema, iris sembab meradang, pupil melebar dengan reaksi terhadap sinar yang
lambat, papil saraf optik hiperemis. Gejala spesifik seperti di atas tidak selalu
terjadi pada mata dengan glaukoma akut. Kadang-kadang riwayat mata sakit
disertai penglihatan yang menurun mendadak sudah dapat dicurigai telah
terjadinya serangan glaukoma akut seperti gejala dan tanda yang ditunjukkan
pasien.
53
Ketika terjadi serangan glaukoma akut primer, terjadi sumbatan sudut kamera
anterior oleh iris perifer. Hal ini menyumbat aliran humor akuos dan tekanan
intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, dan
kekaburan penglihatan. Serangan akut biasanya terjadi pada pasien berusia tua
seiring dengan pembesaran lensa kristalina yang berkaitan dengan penuaan.
Pada glaukoma akut, pupil berdilatasi sedang, disertai sumbatan
pupil. Hal ini biasanya terjadi pada malam hari saat tingkat pencahayaan
berkurang. Rasa nyeri hebat pada mata yang menjalar sampai kepala merupakan
tanda khas glaukoma akut. Hal ini terjadi
karena
meningkatnya
tekanan
Pada kasus ini ditemukan pada Camera Oculi Posterior menunjukkan kesan
kedalaman dangkal . Hal ini merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya
glaukoma sudut tertutup primer akut. Faktor anatomis yang menyebabkan sudut
sempit adalah :
1. Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang hipermetropia. Makin
berat hipermetropnya makin dangkal COA nya.
54
55
56
dugaan pasien menderita glaukoma misalnya keadaan akut (mata merah, sakit,
berair dan penglihatan menurun) atau kronik (mata tenang lapang penglihatan
menurun perlahan). Selain itu pengukuran TIO dilakukan untuk penjaringan kasus
glaukoma atau follow up dan pra bedah katarak. Tekanan intraokular pada mata
normal berdasarkan statistik berkisar antara 10 20 mmHg. Pada satu penelitian
terhadap orang barat didapatkan rata-rata TIO mata normal adalah 15,5 2,6
mmHg dengan batas maksimum TIO 21 mmHg. Pada kasus didapatkan
pemeriksaan TIO dengan pemeriksaan tonometri palpasi digital yaitu terjadi
peningkatan TIO bernilai N+1/palpasi pada OD dan N+2/palpasi pada OS dan
untuk memastikan nilai TIO perlu dilakukan tonometri dengan Schiotz atau
dengan Applanasi Goldman.
Pada kasus ini, pasien diberikan obat topikal tetes mata Timolol 0.5% 2x1 tetes
(ODS) dan Polynel 6x1 tetes (ODS) sedangkan untuk pengobatan sistemik
diberikan Glaucon (asetazolamid) tablet 2x1 mg dan KCL tablet 2x1.
57
Timolol merupakan beta bloker non selektif dengan aktivitas dan konsentrasi
tertinggi pada camera occuli posterior (COP) yang dicapai dalam waktu 3060 menit setelah pemberian topikal. Beta bloker dapat menurunkan tekanan
intraokular dengan cara mengurangi produksi humor aquos. Penggunan beta
bloker non selektif sebagai inisiasi terapi dapat diberikan 2 kali dengan interval
setiap 20 menit dan dapat diulang dalam 4, 8, dan 12 jam kemudian. Pemberian
Timolol 0.5% 2x1 tetes (ODS) sudah tepat. Timolol termasuk beta bloker non
selektif sehingga perlu diperhatikan pemberiannya pada pasien dengan asma,
PPOK,
dan
penyakit
58
Prinsip iridektomi perifer adalah dibuat lubang di bagian perifer iris. Maksudnya
adalah untuk menghindari hambatan pupil. Iridektomi perifer ini biasanya dibuat
di sisi temporal atas. Pada tindakan ini dibuat insisi kornea pada bagian perifer. Pada
tempat insisi kornea ini iris dipegang dengan pinset lalu ditarik keluar. Iris yang keluar
digunting. Pada iris akan didapatkan celah untuk mengalirnya cairan bilik mata dari
COP ke COA. Ada pula yang melaukan iridektomi setelah dibuat flap konjungtiva
dan sayatan korneoskleral.
59