Anda di halaman 1dari 8

III.

METODE EVALUASI

A. Tolak Ukur Penilaian


Evaluasi dilakukan pada program KIA khususnya AKB di Puskesmas Natar
tahun 2014. Adapun sumber rujukan tolak ukur penilaian yang digunakan
adalah Pedoman Kerja Puskesmas Jilid 2, Kementrian Kesehatan RI.
B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan berupa:
1. Sumber data primer
Wawancara dengan koordinator pelaksana Program KIA (AKB) di
Puskesmas Natar.
2. Sumber data sekunder
Laporan tahunan Program Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga
Berencana Puskesmas Natar pada periode Januari-Desember 2014.
Laporan Kematian Perinatal, Neonatal, Bayi dan Balita Puskesmas
Natar pada periode Januari-Desember 2014.

31

C. Cara Analisis
Evaluasi Program KIA (AKB) di Puskesmas Gedong Tataan dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
1. Menetapkan beberapa tolak ukur dari unsur keluaran
Langkah awal untuk dapat menentukan adanya masalah dari pencapaian
hasil output adalah dengan menetapkan beberapa tolak ukur atau standar
yang ingin dicapai. Nilai standar atau tolak ukur ini dapat diperoleh dari
Pedoman Kerja Puskesmas tahun 2008.
2. Menentukan satu tolak ukur yang akan digunakan
Dari beberapa tolak ukur yang ada, dipilih satu tolak ukur yang akan
digunakan.
3. Membandingkan pencapaian keluaran program dengan tolak ukur
keluaran.
Bila terdapat kesenjangan, ditetapkan sebagai masalah. Setelah diketahui
tolak ukur, selanjutnya adalah membandingkan hasil pencapaian keluaran
Puskesmas (output) dengan tolak ukur tersebut. Bila pencapaian keluaran
Puskesmas tidak sesuai dengan tolak

ukur, maka ditetapkan sebagai

masalah.
4. Menetapkan prioritas masalah
Masalah-masalah pada komponen output tidak semuanya dapat diatasi
secara bersamaan mengingat keterbatasan kemampuan Puskesmas. Selain
itu adanya kemungkinan masalah-masalah tersebut berkaitan satu dengan

32

yang lainnya dan bila diselesaikan salah satu masalah yang dianggap
paling penting, maka masalah lainnya dapat teratasi pula. Oleh sebab itu,
ditetapkanlah

prioritas

masalah

yang

akan

dicari

solusi

untuk

memecahkannya. Dalam menentukan prioritas masalah dibuat sistem skor


menggunakan teknik kriteria matrik sebagai berikut :

Priority = Importancy Technical Feasibility Resources Avibility


P=ITR
Keterangan :
a. Pentingnya Masalah (Importancy)
Makin penting suatu masalah, maka makin diprioritaskan masalah tersebut
untuk diselesaikan. Untuk dapat menentukkan seberapa penting suatu
masalah, dapat digunakan patokan-patokan sebagai berikut :
1) Besarnya masalah (Prevalence)
2) Kenaikan besarnya masalah (Rate of Increase)
3) Derajat keingintahuan masyarakat yang tidak terpenuhi (Unmet Need)
4) Keuntungan sosial karena terselesainya masalah (Social Benefit)
5) Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (Public Concern)
6) Suasana Politik (Political Climate)

b. Kelayakan Teknologi (Technical Feasibility)


Pemilihan prioritas masalah harus mempertimbangkan penguasaan ilmu
dan ketersediaan teknologi yang sekiranya dapat membantu menyelesaikan
masalah. Masalah yang memiliki teknologi layak dan mampu membantu

33

menyelesaikan masalah tersebut akan menjadi prioritas utama. Makin


layak teknologi yang tersedia dan dapat dipakai untuk mengatasi masalah,
makin diprioritaskan masalah tersebut.

c. Sumber Daya yang Tersedia (Resources Avaibility)


Pemilihan prioritas masalah juga harus mempertimbangkan ketersediaan
dan kemampuan sumber daya yang dimiliki untuk dapat membantu
menyelesaikan masalah. Sumber daya tersebut mencakup tenaga (man),
dana (money) dan saran (material). Makin tersedia sumber daya yang
dapat menyelesaikan masalah, makin diprioritaskan masalah tersebut.

Untuk setiap masalah diberikan skor antara 1 dan 5. Skor tersebut


kemudian dimasukkan dalam tabel pemilihan prioritas masalah dengan
teknik kriteria matriks. Masalah yang menjadi prioritas utama ialah
masalah dengan nilai tertinggi.
5. Menentukan Penyebab Masalah
a. Membuat kerangka konsep dari masalah yang diprioritaskan
Untuk menentukan penyebab masalah yang telah diprioritaskan tersebut,
maka dibuatlah kerangka konsep masalah dengan bagan tulang ikan atau
diagram sebab akibat. Hal ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor
penyebab masalah yang telah diprioritaskan tadi yang berasal dari
komponen sistem yang lainnya, yaitu komponen input, proses, lingkungan
dan umpan balik. Dengan menggunakan kerangka konsep diharapkan

34

semua faktor penyebab masalah dapat diketahui dan diidentifikasi


sehingga tidak ada yang tertinggal.
b. Estimasi penyebab masalah.
Dari kerangka konsep yang telah dibuat, melalui proses Brain Storming
dalam kelompok, maka diestimasi penyebab-penyebab mana yang
mungkin menyebabkan terjadinya masalah dalam pelaksanaan program
KIA di Puskesmas Natar tersebut.
c. Konfirmasi penyebab masalah.
Penyebab-penyebab masalah yang sudah diestimasi sebagai penyebab
masalah pada pelaksanaan program KIA di Puskesmas Natar dikonfirmasi
kebenarannya. Konfirmasi dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung. Konfirmasi langsung dilakukan dengan mewawancara Kepala
Puskesmas Natar, penanggung jawab program dan pelaksana program
serta melakukan observasi pelaksanaan program. Dari penyebab-penyebab
yang berhasil dikonfirmasi dibuat daftar penyebab masalah.
6. Menetapkan Prioritas Penyebab Masalah
Komponen yang dinilai dengan penetapan prioritas masalah meliputi
kontribusi dalam terjadinya masalah (Contribution, C), kelayakan
teknologi (Technical Feasibility, T) dan ketersediaan sumber daya
(Resources Avaibility, R). Komponen C terdiri dari C diperoleh melalui
rumus P + S + RI + DU + SB + PB + PC.
Masing-masing komponen diberi nilai antara 1 (tidak penting) hingga 5
(penting). Penetapan prioritas masalah dilakukan dengan cara mengalikan
C, T dan R. Sebagimana rumus berikut :

35

P=CTR

Keterangan:
P

= Prevalence, besarnya masalah

= Severity, akibat yang ditimbulkan

RI

= Rate of Increase, kenaikan besarnya masalah

DU

= Degree of Unmeetneed, derajat keinginan masyarakat yang tidak

terpenuhi
SB

= Social Benefit, keuntungan social karena selesainya masalah

PB

= Public Concern, rasa prihatin masyarakat terhadap masalah

PC

= Political Climate, suasana politik

7. Membuat alternatif pemecahan masalah


Setelah diketahui semua penyebab masalah, dicari dan dibuat beberapa
alternatif pemecahan masalah. Alternatif-alternatif pemecahan masalah
tersebut dibuat untuk mengatasi penyebab-penyebab masalah yang telah
ditentukan. Untuk menetapkan alternatif penyelesaian masalah digunakan
teknik kriteria matriks. Kriteria yang digunakan pada teknik ini ialah:

a. Efektifitas Jalan Keluar


Hal pertama yang dipertimbangkan dalam teknik kriteria matriks untuk
memilih prioritas penyelesaian masalah/jalan keluar ialah efektifitas.
Dalam kriteria ini, diberikan nilai 1 (paling tidak efektif) hingga 5 (paking

36

efektif). Dalam hal ini efektifitas, terdapat beberapa hal yang dijadikan
patokan, yaitu :
1) Besarnya masalah yang dapat diselesaikan (Magnitude, M)
Makin besar masalah yang dapat diatasi oleh suatu jalan keluar, makin
penting prioritas jalan keluar tersebut.
2) Pentingnya jalan keluar (Importancy, I)
Makin langgeng suatu masalah dapat diselesaikan oleh suatu jalan keluar,
makin penting prioritas jalan keluar tersebut.
3) Sensitivitas jalan keluar (Vunerability, V)
Makin cepat suatu jalan keluar dapat mengatasi suatu masalah, makin
sensitive dan makin penting prioritas jalan keluar tersebut.

b. Efisiensi Jalan Keluar


Hal kedua yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan prioritas
penyelesaian masalah ialah efisiensi jalan keluar yang diajukan. Pada
kriteria ini diberikan nilai 1(paling efisien) hingga 5 (paling tidak efisien).
Nilai efisiensi dikaitkan dengan biaya (Cost, C) yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu jalan keluar. Makin besar biaya yang harus
dilkeluarkan untuk melaksanakan suatu jaln keluar, makin tidak efisien
jalan keluar tersebut. Parameter-parmeter tersebut diatas kemudian
ditempatkan dalam tabel dan dihitung nilai prioritasnya berdasarkan
rumus.
P= M I V
C

37

Keterangan :
P : Priority
M : Magnitude
I : Importancy
V : Vulnerability
C : Cost

38

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Dalam
    Cover Dalam
    Dokumen1 halaman
    Cover Dalam
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen26 halaman
    Bab 2
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang Manuskirp
    Latar Belakang Manuskirp
    Dokumen3 halaman
    Latar Belakang Manuskirp
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Bab. Iv Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Natar
    Bab. Iv Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Natar
    Dokumen3 halaman
    Bab. Iv Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Natar
    Elman D. Firdaus
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Yulia Dewi Asmariati
    Belum ada peringkat
  • C OVER
    C OVER
    Dokumen1 halaman
    C OVER
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Referat Terapi Ulcus Kornea
    Referat Terapi Ulcus Kornea
    Dokumen6 halaman
    Referat Terapi Ulcus Kornea
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen19 halaman
    Bab 2
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen3 halaman
    Bab 6
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen3 halaman
    Bab 4
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Nihl Kuesioner
    Nihl Kuesioner
    Dokumen1 halaman
    Nihl Kuesioner
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Terapi Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut
    Terapi Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut
    Dokumen7 halaman
    Terapi Glaukoma Primer Sudut Tertutup Akut
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Referat 1
    Referat 1
    Dokumen3 halaman
    Referat 1
    Tommi Faruq Elfath
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Anamnes Is
    Anamnes Is
    Dokumen2 halaman
    Anamnes Is
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Satya Adi Nugraha
    Belum ada peringkat
  • Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH
    Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH
    Dokumen19 halaman
    Status Ujian Skizoafektif Tipe Depresif GALIH
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Analisa Kasus
    Analisa Kasus
    Dokumen8 halaman
    Analisa Kasus
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Daftar Isi
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar-Daftar Gambar
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • B. Kata Pengantar
    B. Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    B. Kata Pengantar
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Cover Insomnia Hipersomnia
    Cover Insomnia Hipersomnia
    Dokumen1 halaman
    Cover Insomnia Hipersomnia
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Referattttt
    Referattttt
    Dokumen23 halaman
    Referattttt
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    ambandor
    Belum ada peringkat
  • BAB II Fix
    BAB II Fix
    Dokumen6 halaman
    BAB II Fix
    Assyifa Anindya
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat