Disusun oleh :
NI MADE RINI ( 08700024 )
STEVIA ARIELLA PASANDE (08700124)
IDENTITAS PENDERITA
Nama: Tn. Hadi
Umur: 60 tahun
Jenis kelamin: laki-laki
Pekerjaan: pensiunan PNS di bidang pariwisata
Alamat: Probolinggo
Agama: muslim
Suku bangsa: Jawa
Status: sudah menikah
SUBJEKTIF (S)
DATA DASAR
AUTOANAMNESA
Keluhan utama :
Gringgingan pada seluruh tangan dan kaki
Alamat: Probolinggo
Agama: muslim
Suku bangsa: Jawa
Status: sudah menikah
KELUHAN UTAMA:
Gringgingan pada seluruh tangan dan kaki
RPSs
Sejak kapan? Sejak 2 hari yang lalu
mengapa:
untuk mengetahui sudah berapa lama terjadi
untuk tahu akut atau kronik.
Kalau stroke sifatnya akut, sedangkan DM kronis/bertahap
Gringgingan pada kedua sisi atau hanya sebelah? Yang kiri saja
mengapa :
Kalau stroke gringgingan akan terasa terus menerus. Sedangkan gringgingan karena
posisi tidur yang salah akan hilang dalam beberapa saat. Pada DM gringgingan
bersifat hilang timbul.
Gringgingan terjadi pada waktu apa? Terjadi tiba-tiba ketika bangun tidur di pagi hari
mengapa :
untuk mengetahui apakah gringgingan berhubungan dengan aktivitas, berada pada satu
posisi yang kurang nyaman dalam waktu lama atau tidak.
Mengarahkan diagnose. Pada stroke biasanya gringgingan terjadi pada waktu tidur atau
bangun tidur, tidak dipengaruhi oleh aktivitas.
Gringgingan makin lama makin buruk atau tidak? gringgingan menetap, tidak tambah
berat maupun ringan.
mengapa :
Keluhan penyerta
Apakah ada keluhan lain? Ada, sakit kepala cekot-cekot di seluruh kepala sejak 2 hari
lalu bersamaan dengan gejala gringgingan
mengapa :
gejala lain stroke adalah sakit kepala cekot-cekot yang dirasakan menyeluruh. Sakit kepala
cekot-cekot juga merupakan tanda tingginya tekanan darah, dimana tekanan darah tinggi
merupakan factor resiko stroke.
Apa ada gangguan keseimbangan (lemas mendadak), seperti kehilangan energi secara
mendadak ? tidak
Apa ada muka mati rasa mendadak? tidak
Apa ada lemas mendadak ? tidak
Apa ada penurunan daya penciuman? tidak
mengapa :
Pertanyaan di atas merupakan gejala-gejala adanya defisit neurologi pada stroke. Jika
terdapat gejala tersebut menguatkan diagnose stroke serta dapat memberi bayangan bagian
otak yang terkena. Namun pada stroke tidak harus ditemukan seluruh gejala di atas.
Apakah ada muntah?
Untuk mengarahkan kecenderungan apakah stroke yang dialami hemoragik atau iskemik
karena merupakan salah satu parameter Siriraj score.
Sempat pingsan (penurunan kesadaran) ?
Untuk mengarahkan kecenderungan apakah stroke yang dialami hemoragik atau iskemik
karena merupakan salah satu parameter Siriraj score.
RPD
Apa dulu pernah sakit seperti ini? Tidak pernah
Mengapa
Untuk mengetahui kemungkinan berulangnya penyakit dan kesehatan sebelumnya
Apa ada tekanan darah tinggi? ya
Apa ada gula darah tinggi? Tidak pernah cek
Apa punya penyakit jantung? Tidak
Mengapa
Hal-hal diatas merupakan faktor resiko dari stroke serta dapat mengarahkan ke jenis stroke.
Tekanan darah tinggi cenderung menyebabkan stroke hemoragik, sedangkan DM dan
penyakit jantung misalnya PJK cenderung berkaitan dengan iskemi.
RPK
Apa di keluarga ada yang pernah sakit seperti ini? Tidak ada
Mengapa
Untuk mengetahui kemungkinan penyakit keturunan. Stroke bukan penyakit keturunan
namun factor resiko dari stroke itu sendiri dapat diturunkan misalnya DM dan hipertensi.
RIWAYAT PENGOBATAN
Apa sudah sempat minum obat? Tidak pernah minum obat
Apakah pernah berobat ke dokter? Tidak pernah
Apakah pernah melakukan cek up? Tidak pernah
Apa ada alergi obat? Tidak tahu karena tidak pernah minum obat
Mengapa?
Untuk mengetahui sikap pasien terhadap kesehatannya. Dari riwayat pengobatan dapat
mengetahui apakah pengobatan yang dilakukan memberi khasiat bagi pasien atau tidak.
RIWAYAT KEBIASAAN
Apa suka olahraga? Tidak pernah olahraga karena sibuk
Apakah merokok? merokok sehari satu batang
Minum alcohol? Tidak
Bagaimana dengan pola makannya? Tidak teratur karena sibuk.
Makanan apa yang disukai? Semua makanan termasuk makanan berlemak
Apakah stress? Iya sering stress karena pekerjaan
Bagaimana dengan kebiasaan tidur sehari-hari? Kurang tidur karena sibuk dan
kepikiran pekerjaan
Mengapa :
Riwayat psikososial sangat terkait dengan factor resiko stroke.
Diagnosis mengarah ke STROKE
STROKE
Strok (bahasa Inggris: stroke) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan
darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran
darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau
mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi
yang dikendalikan oleh jaringan itu. Strok terjadi karena cabang pembuluh darah
terhambat oleh emboli atau pecahnya pembuluh darah otak. Emboli bisa berupa
kolesterol atau mungkin udara.
Menurut WHO, stroke adalah disfungsi neurologis akut karena gangguan
pembuluh darah dan timbul mendadak ( beberapa detik ) atau cepat ( beberapa jam) dan
tanda-tanda yang muncul sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu.
Jenis-jenis stroke
Strok dibagi menjadi dua jenis yaitu strok iskemik maupun strok hemorragik.
Pada strok iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan
kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83%
mengalami strok jenis ini.
Strok hemorragik disebabkan oleh pembuluh darah pecah sehingga menghambat
aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan
merusaknya. Hampir 70 persen kasus strok hemorrhagik terjadi pada penderita
hipertensi.
Strok iskemik disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah sehingga
suplai darah terganggu. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah
arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan
dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.
Pada strok iskemik , suplai darah pada otak menurun, menyebabkan disfungsi
pada jaringan otak di area tersebut. Ada 4 alasan kenapa penyumbatan dapat terjadi:
1.
2.
3.
4.
Emboli (obstruksi karena embolus yang asalnya dari segala penjuru tubuh),
Systemic hypoperfusion (penurunan umum pada suplai darah contohnya shock)
Venous thrombosis.
Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri
karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius
karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah
ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan
mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa
juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari
jantung atau satu katupnya. Strok semacam ini disebut emboli serebral (emboli =
sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita
yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau
gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang menyebabkan strok. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari
sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di
dalam sebuah arteri.
Strok juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan
penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan
amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan strok.
Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran
darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Strok bisa terjadi jika
tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang
mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan
jantung atau irama jantung yang abnormal.
Transient ischemic attack (TIA) yang juga disebut stroke ringan adalah faktor
resiko utama terjadinya stroke iskemik (stroke yang disebabkan karena sumbatan atau
penyempitan beberapa arteri yang menuju otak). Hal ini berarti bahwa jika seseorang
mengalami TIA, ia beresiko tinggi terjangkit stroke dan perlu segera berobat ke dokter.
Gejala yang muncul datang mendadak dan berlangsung kurang dari 24 jam. TIA
disebabkan karena kehilangan fungsi tubuh yang dikontol oleh bagian otak yang
terkena.
a.
Gejala Klinis
Gejala stroke berlangsung cepat antara beberapa detik atau menit, dan di
beberapa kasus berkembang cepat. Gejala yang timbul berdasarkan pada area
otak yang terkena. Makin banyak area otak terkena, makin banyak fungsi tubuh
yang terganggu. Stroke awal terkadang tidak menyebabkan beberapa gejala, tapi
tetap merusak jaringan otak. Berdasarkan
Neurological Disorders and Stroke (NINDS), ada 5 gejala utama dari stroke :
1.
Tiba-tiba mati rasa atau lemas pada wajah, tangan atau kaki terutama pada
satu sisi tubuh. Sukar bergerak secara sadar dan atau sensasi mungkin
3.
4.
5.
Seperti yang telah disebutkan diatas kalau gejala yang ditimbulkan berdasarkan
area otak yang terkena maka,
atau
berlawanan).
Jika mengenai korteks cerebral, menimbulkan gejala: aphasia (tidak dapat
berbicara atau mengerti bahasa, apraxia (perubahan gerak secara sadar),
penurunan
lapang
pandang,
penurunan
memori
(lobus
temporal),
Sukar berjalan
Vertigo
Harus diingat tidak ada tanda pasti dari stroke, hanya gejala-gejala di atas
sering muncul dalam kasus stroke.
b.
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah tinggi (hipertensi), muka terasa
aneh atau kaku pada sebelah bagian, sukar berbicara, lidah pelo, mulut mencong, lemah
pada tangan atau kaki. Pada stroke awal gejala yang ditemukan biasanya belum banyak.
Kekakuan pada tubuh juga masih belum ditemukan. Hanya keluhan awal seperti pusing,
penglihatan mulai kabur, mulut agak mencong.
c.
Pemeriksaan Penunjang
MRI scan
EKG
Tes darah
Pengobatan
Hal terpenting untuk mengobati pasien adalah dengan menurunkan tekanan
darahnya yang sangat tinggi karena sangat berpengaruh pada stroke, menurunkan kadar
kolesterol dan glukosa dalam darah dengan cara memberi obat penurun kolesterol dan
glukosa (golongan statin untuk kolesterol dan OHO untuk menurunkan kadar gula
darah), mengurangi bahkan berhenti merokok, menghentikan kebiasaan minum alkohol,
rajin berolahraga, menurunkan kelebihan berat badan dengan diet yang sehat.
Obat anti koagulan seperti warfarin dapat mencegah stroke pada usia lebih dari
50 tahun. Bagaimanapun, beberapa studi menunjukkan aspirin dan obat antiplatelet
lebihefektif pada secondary prevention setelah stroke atau TIA menyerang. Aspirin
mencegah melawan stroke awal pada pasien yang terkena pada miokard atau pasien
yang memiliki resiko pada cardiovaskular. Dosis rendah aspirin (contoh 75
150 mg)sama baiknya dengan dosis tinggi tetapi punya lebih sedikit efek.
Thienopyridines (clopidogrel, ticlopidine) lebih efektif daripada aspirin dan
menurunkan resiko pendarahan GI tract tapi obat ini lebih mahal. Penggunaan obat ini
kontroversial. Ticlopidine merusak kulit, menimbulkan diare, neuropenia. Dosis rendah
aspirin juga efektif untuk mencegah stroke setelah menderita infarction miocard.
TIA dapat digunakan dalam kasus stroke non hemoragik untuk menghancurkan
gumpalan darah tetapi hanya dapat berlaku kurang dari 3 jam setelah gejala awal
muncul.
Operasi dilakukan jika dapat dilakukan dalam kasus strok hemoragik tapi resiko
selamat sangat kecil. Terapi lanjutan selama waktu lama misalnya terapi fisik, bicara
dan penglihatan juga sangat diperlukan untuk memulihkan keadaan pasien seperti
semula walaupun biasanya tidak dapat sembuh sempurna.
Prognosis
Pada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara
sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal ini
penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti
jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa
disembuhkan.
Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam
setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah
pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat stroke
dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti sebelum
serangan stroke.
Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan
secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien stabil. Tiap pasien
membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pasien.
Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.
Pencegahan Penyakit
Usia merupakan faktor risiko stroke, semakin tua usia maka risiko terkena
strokenya pun semakin tinggi. Namun, sekarang kaum usia produktif perlu waspada
terhadap ancaman stroke. Pada usia produktif, stroke dapat menyerang terutama pada
mereka yang gemar mengkonsumsi makanan berlemak dan narkoba (walau belum
memiliki angka yang pasti).
Pola makan yang tidak sehat adalah sering mengkonsumsi makanan siap saji yang
sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat.
Stroke masih bisa dicegah. Pertama, dengan menjalankan perilaku hidup sehat
sejak dini. Kedua, pengendalian faktor-faktor risiko secara optimal harus dijalankan.
Ketiga, melakukan medical check up secara rutin dan berkala dan si pasien harus
mengenali tanda-tanda dini stroke. Untuk mencegah "the silent killer" ini maka
dianjurkan untuk mengurangi rokok, melakukan olah raga teratur, membatasi
minuman beralkohol, dan menghindari stres berlebihan.
Mencegah stroke :
Olahraga secara teratur: 30 menit sehari jika tidak kelebihan berat badan; 60-90
menit jika kelebihan berat badan.
Selalu cek tekanan darah terutama bila dalam keluarga ada riwayat tekanan
darah.
Selalu mengecek kadar kolesterol darah. Jika kadar kolesterol tinggi maka harus
berusaha menurunkannya.
Berhenti merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel
non
personal.
29
Juli
2009.
Stroke,
(online),
non
personal.
Tanpa
tanggal.
Strok,
(online),