Anda di halaman 1dari 6

Histologi lower GIT

Gambar XX. Gaster (Schutz, 2012).


Gaster pada daerah pilorus dapat dikenali dengan ciri :
1. Lapisan mukosa melipat membentuk foveola gastrika. Lamina propria terdiri
dari jaringan ikat. Lapisan muskularis mukosa cukup tebal.
2. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah,
sulit dibedakan dengan lapisan muskularis.
3. Lapisan muskularis sangat tebal membentuk muskulus sfingter pilori.
4. Lapisan serosa tidak tampak pada sediaan ini.

Gambar xx. Duodenum (Schutz, 2012)


Duodenum dapat dikenali dengan ciri :
1. Lapisan mukosa melipat membentuk vili intestinalis. Vii berjumlah banyak
dan mengandung sel goblet. Lamina propria mengandung kelenjar intestinal
(kripte Lieberkuhn). Kadang dijumpai nodulus limpatikus.
2. Lapisan submukosa terdapat banyak sekali kelenjar duodenalis Brunner.
3. Lapisan muskularis eksterna tersusun atas dua lapis otot polos berjalan
sirkuler dan longitudinal.

Gambar xx. Jejunum (Schutz, 2012).


Jejunum dapat dikenali dengan ciri :
1. Lapisan mukosa terdapat plica circularis of Kercking tersusun dari mukosa
dan submukosa. Lapisan mukosa melipat ke lumen membentuk vili-vili
intestinalis. Vili ini dibentuk oleh lapisan epithelial dan lamina propria.
2. Lapisan submukosa tersusun atas jaringan ikat longgar dan banyak pembuluh
darah. Pleksus submukosa Meissner terdapat pada lapisan ini tetapisulit
dikenali.
3. Tunika muskularis terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan otot polos yang berjalan
sirkuler dan longitudinal. Diantara kedua lapisan ini dapat diamati pleksus
Auerbach.
4. Tunika serosa terdiri dari jaringan ikat longgar dengan sel-sel mesotel di
permukaan luarnya.

Gambar xx. Ileum (Schutz, 2012).


Ileum dapat dikenali dengan ciri :
1. Lapisan mukosa melipat ke lumen membentuk vili-vili intestinalis. Vili ini
dibentuk oleh lapisan epithelial dan lamina propria. Lamina propria
mengandung kelenjar intestinalis yang juga mengandung sel goblet. Pada
lamina propria dapat ditemukan agregasi limfosit yang terorganisir sebagai
plaques peyeri.
2. Lapisan submukosa tersusun atas jaringan ikat longgar dengan banyak
pembuluh darah.
3. Tunika muskularis terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan otot polos yang berjalan
sirkuler dan longitudinal. Diantara kedua lapisan ini dapat diamati pleksus
Auerbach.
4. Tunika serosa terdiri dari jaringan ikat longgar dengan sel-sel mesotel di
permukaan luarnya.

Gambar xx. Kolon (Schutz, 2012).


Kolon dapat dikenali dengan ciri :
1. Lapisan mukosa tidak dijumpai villi. Mukosa berlekuk-lekuk dan terdapat
kripte Lieberkuhn. Lamina propria mengandung jaringan limfoid berupa
nodulu limfatici yang tersebar. Jaringan ini dapat meluas sampai ke
submukosa.
2. Lapisan submukosa tebal dengan banyak pembuluh darah.
3. Lapisan muskularis tebal terdiri dari dua lapisan, stratum sirkuler dalam dan
longitudinal luar. Stratum longitudinal mengumpul pada tiga tempat
membentuk taenia coli.
4. Lapisan serosa tersusun atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh
darah.

Gambar xx. Anorektal junction (Schutz, 2012).


Rectum secara histologis mirip dengan kolon, dengan kripte yang lebih
dalam. Daerah peralihan rectum dengan anus setinggi linea pectinea ditandai
dengan peralihan dari rectum yang masih mengandung struktur kripte dan dilapisi
epitel kolumner simpleks ke daerah anus yang tidak memiliki kripte, dengan epitel
rata yang disusun oleh epitel skuamous kompleks non keratin. Pada anus distal,
epitel ini berubah menjadi epitel skuamous kompleks berkeratin yang juga
dilengkapi dengan struktur folikel rambut.

Anda mungkin juga menyukai