Anda di halaman 1dari 18

Toksikologi CO

dan CN
SYROJUDDIN HADI

Karbonmonoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak merangsang selaput lendir, sedikit lebih
ringan dari udara sehingga mudah menyebar
Hasil pembakaran tidak sempurna karbon dan
bhn orgnik yg mengandung karbon
Dihasilkan dari batu bara, kendaraan bermotor,
tungku pembakar, dan rumah terbakar

CO

Hb

Hambat disosiasi oksiHb


hipoksia/hipoksia jaringan

COHb

Afinitas 208-245 kali O2

Gejala - Gejala
% Saturasi COHb
10%
10%-20%

Gejala-gejala
Tidak ada
Rasa berat pd kening, mgkn skt kepala ringan,
pelebaran PD subkutan, dispnu, gangg. koordinasi

20% - 30%
30%-40%

sakit kepala, berdenyut pd pelipis, emosional


Sakit kepala berat, lemah, pusing, penglihatan buram,
mual dan muntah, kollaps

40%-50%

Kebingungan makin meningkat, kesadaran menurun,


pernafasan dan nadi bertambah cepat, ataksia

50%-60%

Sinkop, pernafasan dan nadi bertambah cepat, koma


dg kejang intermitten, pernafasan cheyne stokes

60%-70%

Koma dg kejang, depresi jantung dan pernafasan,


mungkin mati

70%-80%

Nadi lemah, pernafasan lambat, gagal pernafasan


dan mati

Gambaran Post-Mortem
Kulit dan membran mukosa berwarna merah terang
(cherry red)
Darah menjadi encer dan berwarna merah terang
karena terbentuknya karboksihemoglobin
Membran mukosa saluran pernafasan berwarna
merah terang dan dilapisi busa
Lebam mayat berwarna merah muda terang (cherry
pink) 30% / >>

Perbedaan Lebam
Mayat
Keracunan CO
Jaringan otot dan visera
berwarna merah terang

Mayat yg didinginkan
& keracunan CN
Penampang otot bwrna
biasa, tdk merah terang.
Warna

merah terang

lebam mayat tdk merata,


ada daerah yg keunguan

Pemeriksaan
Laboratorium
Uji dilusi alkali
Darah + air +NaOH kocok warna tidak
berubah ; cherry pink (sat 20%)

Uji formalin (Eachlolz-Liebmann)


Darah + formalin koagulat merah
mengendap

Kepentingan dari Segi MedikoLegal


Umumnya merupakan kasus kecelakaan atau
pembunuhan

Sianida (CN)

Pendahuluan
Sianida (CN) racun yang sangat toksik, dalam
takaran kecil cukup u/menimbulkan kematian
dengan cepat.
Kematian akibat keracunan CN umumnya terjadi
pada kasus, yaitu:
Bunuh diri
Pembunuhan
Kecelakaan

Bentuk - Bentuk Sianida


1. Inorganic cyanide : Hidrogen sianida (HCN)
Hidrogen sianida (asam sianida, HCN)
Cairan jernih bersifat asam, larut dalam air,alkohol &eter
Titik didih 26,5 C, titik beku 14 C
Aroma khas amandel
Dipakai dalam sintesis kimia dan fumigasi gudang kapal

2. Cyanide salts ( garam sianida) :


NaCN dan KCN proses pengerasan besi dan baja
AgCN pembuatan semir sepatu putih
Ca-Cyanimide pupuk penyubur

3. Metal cyanide (logam sianida) : potasim silver cyanide


( C2AgN2K), gold(I) cyanide (AuCN), mercury cyanide
(Hg(CN)2), zinc cyanide (Zn(CN)2, lead cyanide (Pb(CN)2
4. Metal cyanide salts : sodium cyanourite
5. Cyanogens halides : Cyanogen klorida (CClN), cyanogen
bromide (CBrN)
6. Cyanogens : Cyanogen (CN)2
7. Aliphatic nitriles : Acetonitrile (C2H3N), acrylonitrile
(C3H3N), butyronitrile ( C4H7N), propionitrile (C3H5N)
8. Cyanogens glycosides : Amygdalin ( C20H27NO11),
linamarin (C10H17NO6)

Patofisiologi
Garam sianida cepat diabsorpsi melalui saluran
pencernaan.
Cyanogen dan uap HCN diabsorpsi melalui pernapasan.
Sianida dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut,
inhalasi dan kulit diabsorpsi, masuk ke sirkulasi darah
CN bebas, tidak berikatan dengan Hb
menginaktifkan enzim oksidatif seluruh jaringan secara
radikal mengikat ferric heme group dari O2 yang
dibawa darah
13

Patofisiologi

Toksisitas
Gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat tergantung dari:
Dosis sianida
Banyaknya paparan
Jenis paparan
Tipe komponen dari sianida
Takaran toksik peroral HCN 60-90 mg
Takaran toksik peroral KCN/NaCN 200 mg
20 ppm

Gejala ringan timbul setelah


beberapa jam

100 ppm

Sangat berbahaya dalam 1 jam

200-400
ppm

Meninggal dalam 30 menit

2000 ppm

Meninggal seketika

Tanda dan Gejala

Keracunan akut
Ditelan
Sianosis pada muka, keluar busa dari mulut, nadi cepat
dan lemah, pernapasan cepat dan tidak teratur, napas
bau amandel, pupil dilatasi dan refleks melambat.
Rasa terbakar pada kerongkongan dan lidah, sesak
napas, hipersalivasi, mual, muntah, sakit kepala, vertigo,
fotofobia, tinitus, pusing dan kelelahan
Diinhalasi
Palpitasi, sulit bernapas, mual, muntah, sakit kepala,
salivasi, lakrimasi, iritasi mulut dan kerongkongan,
kelemahan eksremitas kemudian kolaps, kejang, koma

Keracunan kronik
Pucat, keringat dingin, mual, kolik, rasa tertekan pada
dada dan sesak napas, goiter dan hipotiroid

Gambaran Post-Mortem

Lebam mayat berwarna merah terang, hal ini terjadi karena


pembentukan cyan-methemoglobin
Kaku mayat lebih cepat terbentuk dan lebih lama
berlangsung
Jika tubuh mayat disayat terbuka dapat tercium bau asam
hidrosianida
Lambung, duodenum mengalami kongesti, edema dan
peradangan
Dari rongga mulut dan hidung bisa keluar busa

Pemeriksaan
Laboratorium
Sianida bisa diukur dalam plasma, sel darah
merah, darah lengkap atau urin.
Dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan
adanya

penurunan

tekanan

partial

oksigen

(PO2) dengan adanya asidosis laktat.

18

Anda mungkin juga menyukai