Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FARMAKOLOGI

CARA KERJA RESEPTOR D1 DAN D2


Disusun oleh :
LESTARI SUKMA DINULLAH
(1302101010163)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik. Makalah ini berjudul Cara Kerja Reptor D1 dan D2di disusun untuk memenuhi nilai
mata kuliah FARMAKOLOGI.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan
di hari kemudian. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
proses pembelajaran.

Banda Aceh, Senin 19 April 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat, tempat diaturnya proses berfikir,
berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian. Secara garis besar, otak terbagi dalam 3 bagian
besar, yaitu neokortek atau kortex serebri, system limbik dan batang otak, yang berkerja
secara simbiosis. Otak terbentuk dari dua jenis sel: yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi
untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam
bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan
neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia
yang disebut neurotransmitter.
Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui
eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang. Neurotransmiter merupakan cara
komunikasi antar neuron. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron,
sehingga neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan impuls, tergantung dari neuron dan
transmiter tersebut. Contoh-contoh neurotransmiter adalah norepinefrin, acetilkolin, dopamin,
serotonin, asam gama aminobutirat (GABA), glisin, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
- Apakah yang di maksud dengan reseptor D1 dan D2?
- Bagaimana cara kerja dari reseptor D1 dan D2?
1.3 Manfaat
- Mengetahui definis dari reseptor D1 dan D2
- Mengetahui cara kerja dari reseptor D1 dan D2

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reseptor D1 dan D2
Dopamin merupakan salah satu neurotransmitter pada manusia yang sangat
berperan pada mekanisme terjadinya gangguan psikotik. Dopamin sendiri diproduksi
pada beberapa area di otak, termasuk subtantia nigra dan area ventral tegmental.
Dopamin jua merupakan neurohormon yang dihasilkan oleh hipotalamus. Fungsi
utama hormon ini adalah menghambat pembentukan prolaktin dan lobus anterior
kelenjar pituitary. Dopamin memiliki banyak fungsi di otak, termasuk peran
pentingnya pada perilaku, kognisi, pergerakan volunter, motivasi, penghambat
produksi prolaktin (berperan dalam masa menyusui), tidur, perhatian, dan proses
belajar. Dopaminergik neuron (neuron yang menggunakan dopamin sebagai neuro
transmitter utamanya terdapat pada area ventral tegmental (AVT) pada midbrain,
substantia nigra pars compacta dan nucleus arcuata pada hipotalamus, jalur
dopaminergik merupakan jalur neural pada otak yang mengirimkan dopamin dari
satu regio di otak ke regio lainnya.
Dopamin memiliki reseptor yang berguna untuk menerima sinyal yang
dikirimkan dari satu bagian otak ke bagian yang lainnya.

Reseptor dopamin

sebenarnya dibagi menjadi 2 tipe ( D1 dan D2 ). Saat ini terdapat 5 reseptor


dopamin yang digolongkan ke dalam 2 tipe ini. Reseptor yang menyerupai D1
termasuk D1 dan D5. Sementara yang menyerupai D2 adalah D2,D3,D4 . Penelitian
terbaru menggunakan single photon emission computed tomography (SPECT)
menunjukkan bahwa pada skizofrenia terdapat lebih banyak reseptor D2 yang di
tempati. Hal ini menunjukkan stimulasi dopaminergik yang lebih hebat. Hal ini
menyebabkan semua obat-obatan antipsikotik ditujukan untuk memblokade reseptor
ini. Obat-obatan antipsikotik atipikial selain memblokade reseptor dopamin, ia juga
memblokade reseptor serotonin 5HT2.
Beberapa jaringan perifer dapat memberi respon terhadap pemberian
dopamine tetapi tidak ditemukan persarafan dopaminergik pada jaringan-jaringan
tersebut (misalnya, jantung, pembuluh darah dan usus). Hal ini menunjukkan bahwa
pada jaringan perifer juga terdapat reseptor dopamine. Reseptor dopamine yang telah
diisolasi strukturnya adalah reseptor dopamine 1 (D1) dan reseptor dopamine 2 (D2).
Akhir-akhir ini ada bukti yang menunjukkan bahwa reseptor dopamine yang terdapat
dalam jaringan lebih dari dua. Reseptor D1 bekerja dengan jalan mengaktifkan enzim

adenilat siklase melalui Gs dan reseptor D2 bekerja dengan jalan menghambat enzim
adenilat siklase dengan mengaktifkan Gi.
inaktifasi dopamine terjadi dengan proses re-uptake neuronal dan proses
enzimatik. Enzim MAO dan COMT akan memetabolisir dopamine menjadi bentuk
yang tidak aktif seperti 3,4-dihidroksi-phenulacetic acid (DOPAC) dan homovanilic
acid (HVA).
2.2 Cara Kerja Reseptor D1 dan D2 pada Dopamin

senyawa fenilalanin yang masuk ke ujung saraf menjadi L-tirosin dan selanjutnya diubah
menjadi Levodopa yang berdasarkan hal inilah ketika terjadi kekurangan produksi dopamin,
levodopa secara langsung dapat diperoleh dari luar (eksogen menggunakan obat) sehingga
kebutuhan dopaminnya terpenuhi yang mana Levodopa akan segera diubah menjadi dopamin
dengan bantuan L-AAD yang telah disebutkan sebelumnya.

Sebagai salah satu neurotransmitter, dopamin dilepas dari ujung saraf dan akan berinteraksi
dengan reseptor dopamin (D1, D2, dan D3). Dopamin yang dilepas dari ujung saraf dapat
ditarik kembali (reuptake) melalui adanya transporter dopamin (DAT). Dopamin kemudian
juga dapat dimetabolisme melalui jalur MAO (Monoamin Oksidase) B oleh aldehid
dehidrogenase menjadi DOPAC (asam 3,4-dihidroksifenilasetat). DOPAC kemudian diubah
lebih lanjut menjadi HVA (asam homovanilat). Bentuk levodopa dapat dimetabolisme dalam

jalur metabolisme COMT (katekol-O-metil transferase) melalui 3)MD (3-O-Metildopa). Hal


inilah yang menyebabkan kadar dopamin dapat rendah meski sudah diberi prekursor
levodopa.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
-

Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan

dalam gelembung sinaptik pada ujung akson.


Contoh-contoh neurotransmiter adalah norepinefrin, acetilkolin, dopamin, serotonin,

asam gama aminobutirat (GABA), glisin, dan lain-lain.


Dopamin merupakan salah satu neurotransmitter yang memiliki reseptor untuk
menerima sinyal yang dikirimkan dari satu bagian otak ke bagian yang lainnya.
Reseptor dopamin dibagi menjadi 2 tipe ( D1 dan D2 ). Saat ini terdapat 5 reseptor
dopamin yang digolongkan ke alam 2 t ipe ini. Reseptor yang menyerupai D1
termasuk D1 dan D5. Sementara yang menyerupai D2 adalah D2,D3,D4.

DAFTAR PUSTAKA
http://nurulfajrymaulida.blogspot.com/2013/12/catatan-ogso-8.html

http://dewi-sartika-sinaga.blogspot.com/2013/04/neurotransmitter.html
http://ismirayanti.blogspot.com/2010/10/depresi.html
http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/adrenergic-dopamine-receptor.pdf

Anda mungkin juga menyukai