Anda di halaman 1dari 54

Caving Methods

Cocok untuk endapan bijih yang memiliki sifat


fisik sedemikian rupa, sehingga jika mendapat
tekanan di atasnya akan mudah runtuh,
terutama kalau sudah diberi undercut.
Endapan bijih harus memiliki cadangan yang
besar walaupun kadarnya rendah.

Yang termasuk dalam metode caving


adalah :
Top slicing
Sub level caving
Block caving

LONGWALL MINING
metode ekstraksi batubara dengan
permukaan kerja panjang dengan batubara
yang ketebalan terbatas dan berkemiringan
landai
Panjang permukaan kerja kadang bisa mencapai
100m~300m.
Metode ini banyak digunakan Jepang dan Eropa
yang mempunyai lapisan batubara di daerah
dalam.
1.

Dimungkinkan ekstraksi
mekanisasi penuh, dengan
mengkombinasikan drum cutter
(shearer), face conveyor dan
shield type self advancing
support.
Akhir-akhir ini di Amerika dan
Australia juga banyak digunakan.

Ket :
1. Hydraulic Prop (chock)
2. Face Conveyor (Cheins
Conveyor)
3. Drum Shearer
4. Main Conveyor
5. Stage Loader
6. MainGate (Jalan Masuk
Utama)
7. GOB (Runtuhan langitlangit dibelakang chock)

Keuntungan
1. Produksi tinggi
2. Biaya penambangan relatif rendah
3. Sedikit menggunakan tenaga kerja
4. Mekanisasi alat dapat digunakan secara
optimal
5. Keselamatan kerja besar

Kerugian
1. Kemungkinan terjadi amblasan
2. Biaya perkapital relative tinggi
3. Metode ini sangat tidak fleksibel
4. Adanya pemanasan GOB yang
mengakibatkan pemicunya dan ledakan
yang diakibatkan oleh gas metan

Arah penambangan di dalam Longwall mining


a. Arah maju (advancing)
Arah penambangan yang menjauhi level
atau lubang bukaan utama
b. Arah mundur (Retreating)
Arah penambangan yang mendekat lubang
bukaan utama

2. SUB LEVEL CAVING


Cara ini cocok untuk endapan-endapan bijih
yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Endapan bijih lemah, batuan itu tidak
runtuh untuk beberapa waktu dengan
penyanggaan biasa, tetapi endapan ini akan
segera runtuh bila penyangganya diambil.
b. Batuan penutupnya dapat pecah menjadi
bongkah-bongkah besar yang akan
merupakan tambahan penyangga bagi
penyangga kayu (timber) di bawahnya.

c. Kemiringan endapan tidak begitu penting.


d. Ketebalan bijih sebaiknya > 3 meter.
e. Memiliki nilai endapan bijih yang tinggi atau
sedang dan selective mining tidak perlu
dilakukan.
f. Permukaan bumi tidak ada bangunanbangunan yang penting karena akan terjadi
surface subsidence.

Cara penambangan membuat shaft, drift


serta raise dan sub level.
Pada sub level caving tinggi pemotongan dapat
mencapai 8 meter lebih.
Penggalian (pemotongan) dimulai dari sub level
paling atas di bagian ujung menuju ke arah
tebal endapan bijih kemudian turun ke sub
level di bawahnya.
Hasil penggalian dikirim ke ore chute (ore pass)
terdekat dad selanjutnya dibawa ke main
haulage level

Penyanggan pada sub level caving


menggunakan penyanggah buatan,
penyangga kayu atau penyanggah
hidrolik.Penyangga akan dilepas, maka
endapan akan ambruk.
KEUNTUNGAN ENDAPAN BIJIH DAPAT
DIUSAHAKAN SEMAKSIMAL MUNGKIN

KERUGIAN
MEMERLUKAN PENYANGGAH
BIAYA PENAMBANGAN BESAR
DAPAT TERJADI SURFACE SUBSIDENCE

3. Metode Runtuhan Block


metoda penambangan dengan memotong
besarnya luas area penampang bagian bawah
dari blok bijih untuk meruntuhkan bijih di atas
level undercut.

Dengan metode ini akan terbentuk gua-gua


ambrukan (cave) yang nantinya akan terjadi
perambatan ambrukan (cave propagation)
pada bijih akibat tekanan dari atas yang
mempunyai beban dari bijih itu sendiri, dan
sifat batuan yang berada di daerah cave yang
mudah ambruk karena adanya gaya gravitasi.

Metoda ini diterapkan pada blok


badan bijih yang besar dan massa
batuan dengan ukuran tinggi
dengan tingkat produksi yang tinggi
pula.
Bidang pada massa batuan dengan
ukuran yang telah ditentukan
diledakkan pada tahap undercutting,
sehingga massa batuan yang
terdapat di atasnya akan runtuh.

Penarikan bijih hasil runtuhan pada


bagian bawah kolom bijih
menyebabkan proses runtuhan akan
berlanjut ke atas sampai semua bijih
di atas level undercut runtuh dan
ditarik (mucking) pada drawpoint
untuk proses selanjutnya.

Area dan Volume dari bijih yang di


pindahkan pada bagian bawah blok pada
saat undercutting harus seluas mungkin
untuk memulai terjadinya peronggaan
massa batuan diatasnya, dan akan terus
berlangsung dengan sendirinya.
Penarikan bijih yang berada di bagian
bawah blok memberikan tempat untuk
bijih yang hancur terkumpul dan
memberikan proses peronggan berlanjut
keatas sampai semua bijih pada blok
batuan runtuh dan ditarik.

Block caving dapat di terapkan pada cadangan


bijih yang tebal (>30 m). Keberhasilan operasi
penambangan block caving sangat
dipengaruhi oleh karakteristik bijih, yang
diantaranya adalah pola retakan yang sesuai.
Harus tersedia bidang horizontal yang cukup
untuk berkembangnya undercut sehingga
dimulai proses runtuhan.

Penerapan atau konsep metoda block caving


memperhatikan beberapa hal, yaitu :
1.Kekuatan bijih lemah sampai medium (25
100 MPa), dengan batas bijih dan batuan jelas.
2. Kekuatan bijih lemah sampai kuat (25 250
MPa), diutamakan massa bijih rapuh yang
mempunyai retakan atau kekar sehingga dapat
runtuh dengan sendirinya.
3. Untuk urat yang lebar dan lapisan yang tebal,
cebakan massive yang homogen yang terletak
dibawah overburden bersifat segera runtuh.
4.Penunjaman sudut cadangan (deposit dip)
curam (>60) atau vertikal, datar jika sangat
tebal.

5. Bentuk cadangan badan bijih yang akan di


tambang mempunyai area horizontal yang
sangat luas dengan ukuran tebal bijih lebih dari
30 m (100 ft).
6.Kadar bijih rendah dan seragam
7.Kadar bijih seragam dan pemilihan kadar tidak
dapat dilakukan. Bijih harus disangga pada saat
development tetapi akan segera hancur ketika
peronggaan telah di mulai.
8.Kedalaman sedang (lebih dari 2000 ft dan
kurang dari 4000 ft atau lebih dari 600 m dan
kurang 1200 m), kedalaman harus cukup untuk
menimbulkan tekanan dari overburden dimana
melebihi kekuatan batuan.

Development sesuai karateristik dari


badan bijih. Pada daerah dengan batuan
relatif kuat (>100Mpa) hanya dibutuhkan
penyangga yang sedikit pada level
produksi.
Metode ini membutuhkan waktu dan
modal yang besar untuk pekerjaan
development.
Development untuk block caving luas dan
mahal tetapi secara keseluruhan lebih
murah dari pada Sublevel caving.

Penambangan level utama dimulai dari shaft


(jalur yang menghubungkan dengan area
kerja tambang bawah tanah), bertujuan
memberikan pengangkutan yang cepat dan
besar dan kapasitas aliran udara ventilasi
yang cukup. Jalur pengangkutan utama
umumnya pararel, dihubungkan dengan
crosscut (trowongan silang), untuk
memastikan ventilasi yang baik dan untuk
memberikan tempat yang cukup untuk
pengangkutan dan juga penyediaan sarana
pendukung lainnya

Development yang paling penting adalah


undercutting, dimana merupakan
permulaan peronggaan dengan
membuang pilar pada bijih.
Karena meliputi bukaan yang besar dan
bijih yang berat diatas, bahaya jatuhnya
bijih yang terlalu dini, blok bijih yang
menggantung dan tidak dapat turun ke
drawpoint ,atau aliran udara cepat
karena adanya tekanan tiba tiba dapat
terjadi.

Tekanan batuan yang besar yang terjadi


pada bukaan harus diantisipasi dengan
penguatan. Penguatan seperti
pennyangga pada umumnya di perlukan
saat pembuatan bukaan (rais,Orepass,
Jalur pengangkutan) yang membantu
fungsi produksi.
Pada saat ini peran Geotech Engineering
sangat diperlukan untuk pemasangan
penyangga yang dibutuhkan pada setiap
lubang bukaan yang dibuat terutama
pada level produksi. Bahan yang
digunakan untuk penyangga antara lain
Shotcrete,Steelset, Contcrete dan
Rockbolt.

Produksi pada tambang block caving terdiri


dari :
1. Pemboran (daerah undercut), mengunakan
Alat pneumatic dan rotarypercussion.
2. Peledakan (daerah undercut).Bahan
peledak yang digunakan umumnya adalah
Emulssion.
3. Pemuatan (dari drawbell atau orepass).
Peralatan yang di gunakan adalah Loader.
4. Pengankutan (pada level utama).
Peralatan yang digunakan adalah LHD,
Truck, belt conveyor.

Level undercut terdapat diatas level produksi.

Undercutting di laksanakan pada jalur pararel


di level undercut yang mana biasa disebut
dengan daerah drill drift, pada level ini
dilakukan serangkaian kegiatan pemboran
yang bertujuan membuat lubang ledak.

Keuntungan Penembangan Block Caving


Sistem penambangan ini tidak terlalu mahal
di bandingkan dengan system penambangan
lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,
peledakan dan penyangaan.
Produksi yang terpusat membuat pengawasan
menjadi efisien dan pemeriksaan kondisi kerja
menjadi lebih teliti.
Pembuatan system ventilasi tidak terlalu
kompleks dibandingkan system penambangan
bawah tanah lainnya.

Produktifitas tinggi (antara 15 50 ton persif

per karyawan, maksimum 40 50 ton per shift


per karyawan).
Pemecahan batuan pada dalam produksi
keseluruhan di sebabkan karena proses
peronggaan, diawali oleh undercutting, tidak
ada pemboran dan peledakan berulang-ulang
kali. (kecuali untuk peledakan skunder karena
terdapat boolder)

Metode penambangan bawah tanah dengan

tingkat produksi tinggi.


Recovery tinggi.
Ventilasi sangat memuaskan , kondisi
kesehatan dan keselamatan bagus (kecuali
daerah undercut dan bagian penarikan bijih).

Kerugian metode block caving


Permintaan produksi yang meningkat tidak
dapat langsung di penuhi karena di butuhkan
waktu yang lama untuk mempersiapkan block
tambahan untuk produksi.
Penghentian penarikan bijih selama waktu
tertentu akan menyebabkan kehilangan
bukaan yang telah ada pada area yang
berpengaruh jika bukaan tersebut merupakan
titik konsentrasi berat.

Metode ini tidak fleksibel karena sulit

dilakukan perubahan kebentuk panambangan


bawah tanah lainnya.
Peronggan dan penurunan permukaan tanah
terjadi dalam skala besar sehingga
permukaan tanah berbahaya
Pemeliharaan bukaan di daerah produksi
sangat penting dan mahal jika terbentuk pilar
yang menerima beban

4. TOP SLICING
cara penambangan untuk endapan-endapan
bijih dan batuan penutup (overburden) yang
lemah/lunak
Penambangan dilakukan selapis demi selapis
dari atas kebawah pada stope yang
disangga.

Cara ini sangat cocok untuk endapan bijih yang


memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Endapan bijih dan batuan penutup lemah/lunak.

Sehingga akan runtuh secara perlahan-lahan


ketika dibuat galian dibawahnya.
Ukuran besar dan letaknya boleh mendatar atau

miring, tetapi sebaiknya dip lebih besar 65.


Untuk ukuran yang tipis yaitu 2 - 3 meter dan
kemiringan besar harus mempunyai batuan
samping yang lebih kuat

Sebaiknya memiliki bentuk endapan yang

teratur, jelas batasanya, dan tidak


memerlukan selective mining.

Memiliki nilai yang cukup tinggi, sehingga

ongkos penambangan yang tinggi dapat


tertutup dan teratasi.

Diatas endapan bijih ini tidak ada bangunan

penting, sehingga surface subsidence tidak


merusak bangunan dan sarana yang ada
disekitarnya. Walaupun nantinya akan
merusak bangunan alam dan estetika yang
ada

Kecenderungan-kecenderungan yang terjadi


pada sistem ini adalah:
Untuk memperbesar produksi, maka

diperbesar juga daerah penggalian beberapa


front kerja.
Mengurangi jumlah raise, yang berarti jarak

diantara raise diperbesar sehingga


mengurangi development work.

Anda mungkin juga menyukai