Mencuci tangan terus menerus untuk menghilangkan kotor, kuman, atau infeksi.
Berdoa secara terus menerus yang diakibatkan oleh kecemasan yang berlebihan.
Melakukan hal-hal yang aneh atau diluar kewajaran.
Mengulang sesuatu hingga anda merasa hal tersebut sempurna namun tidak akan
pernah terasa sempurna.
b)
Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang
Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan untuk merupakan hal yang memberi
kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak dianggap
sebagai kesenangan seperti dimaksud diatas);
d)
Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak
Dalam berbagai situasi dari kedua hal tersebut, meningkat atau menurunnya gejala depresif umumnya
dibarengi secara parallel dengan perubahan gejala obsesif.
Bila terjadi episode akut dari gangguan tersebut, maka diagnosis diutamakan dari gejala-gejala yang
timbul lebih dulu.
Diagnosis gangguan obsesif kompulsif ditegakan hanya bila tidak ada gangguan depresi pada saat gejala
obsesif kompulsif tersebut timbul.
Bila dari keduanya tidak ada yang menonjol, maka lebih baik menganggap depresi sebagai diagnosis
yang pirmer.
Pada gangguan menahun, maka prioritas diberikan pada gejala yang paling bertahan saat gejala yang
lain menghilang.
Gejala obsesif sekunder yang terjadi pada gangguan skizofrenia, sindrom Tourette, atau gangguan
mental organic, harus dianggap sebagai bagian dari kondisi tersebut.
Adapun kriteria diagnostic OCD yang lain adalah DSM-IV-TR yang memungkinkan klinisi merinci
apakah pasien memiliki OCD tipe tilikan yang buruk jika mereka umumnya tidak menyadari obsesi dan
kompulsinya berlebihan.: 1
Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Obsesif Kompulsif :
Salah satu obsesi atau kompulsif
Obsesi didefinisikan sebagai berikut :
Pikiran, impuls atau bayangan yang pernah dialami yang berulang dan menetap yang intrusive dan
tidak serasi, yang menyebabkan ansietas dan distress, yang selama periode gangguan.
Pikiran, impuls atau bayangan bukan ketakutan terhadap problem kehidupan yang nyata.
Indvidu berusaha untuk mengabaikan dan menekan pikiran, impuls atau bayangan atau menetralisir
dengan pikiran lain dan tindakan.
Individu menyadari bahwa pikiran, impuls, bayangan yang berulang berasal dari pikirannya sendiri
(tidak disebabkan factor luar atau pikiran yang disisipkan)
7. RENCANA TERAPI/PENATALAKSANAAN
Terapi Organobiologik
1. Psikofarmaka
2. Obat sebagai pengobatan termasuk selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti
paroxetine, sertraline, fluoxetine, escitalopram dan fluvoxamine dan antidepresan trisiklik,
khususnya clomipramine. SSRI mencegah kelebihan serotonin dari yang dipompa kembali
ke asli neuron yang dirilis itu. Selama periode beberapa minggu, peningkatan kadar
serotonin downregulate reseptor, membuat mereka kurang responsif terhadap 5-HT.
Downregulation ini bersamaan dengan timbulnya manfaat terapeutik apapun dari SSRI, dari
2-3 minggu.
3. Pengobatan OCD merupakan daerah yang memerlukan perbaikan yang signifikan dalam
rejimen resep. Benzodiazepines kadang-kadang digunakan, meskipun mereka umumnya
diyakini efektif untuk mengobati OCD. Adalah umum selama 2-3 bulan untuk berlalu
sebelum perbaikan nyata adalah melihat. Selain ini, pengobatan biasanya membutuhkan
dosis tinggi. Fluoxetine , misalnya, biasanya diresepkan dalam dosis 20 mg per hari untuk
depresi klinis, sedangkan dengan dosis OCD sering berkisar antara 20 mg sampai 80 mg
atau lebih tinggi, jika perlu. Dalam kebanyakan kasus terapi antidepresi saja hanya
menyediakan pengurangan parsial dalam gejala, bahkan dalam kasus-kasus yang tidak
dianggap resisten pengobatan. Banyak penelitian saat dikhususkan untuk potensi terapi dari
5. Terapi Fisik
Psikoedukatif/Psikoterapi
Terapi Sosiokultural
Terapi Rehabilitas
Terapi Spiritual
Edukasi dan Modifikasi Keluarga
8. PROGNOSIS
Faktor Premorbid
a. Riwayat Penyakit Keluarga
b. Pola Asuh Keluarga
c. Kepribadian Premorbid
d. Stessor Psikososial
e. Sosial Ekonomi
f.
Status Perkawinan
Ada
Tidak Ada
Demokratis
Overprotektif
Liberal
Introvert
Ekstrovert
Ada
Tidak Ada
Tinggi
Menengah
Bawah
Menikah
Tidak Menikah
Faktor Morbid
a. Usia Onset
Anak
Remaja
Dewasa
Tua
b. Jenis Penyakit
c. Perjalanan Penyakit
d. Kelainan Organik
e. Regresi
f.
Respon Terapi
Psikotik
Nonpsikotik
Akut
Kronik
Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Bagus
Jelek
Kesimpulan Prognosis
Baik
Dubia ad bonam
Dubia ad malam
Jelek
9. RENCANA FOLL UP
10. PEMBAHASAN
11. DAFTAR PUSTAKA
Elvira, SD. Hadisukanto, G. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta : 2010
Sadock.BJ, Sadock. VA. Kaplan & Sadocks Synopsis Psikatri: Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri
Klinis, ed7, jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara: 1997
Sadock.BJ, Sadock. VA. Buku Ajar Psikiatri Klinis ed. 2. Jakarta: EGC, 2009
Anonym. Symptom of OCD- Stanford university. Available from : www.ocd.stanford.edu
Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPGDJ-III. Jakarta:2003