Anda di halaman 1dari 18

Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

merupakan salah satu dari sekian


banyak Low Back Pain akibat
proses degeneratif. Penyakit ini
banyak ditemukan di masyarakat,
dan biasanya dikenal sebagai loro
boyok atau syaraf kejepit.

Hernia Nucleus Pulposus (HNP)


disebabkan oleh proses patologik di
kolumna vertebralis pada diskus
intervertebralis.
Ditandai dengan penonjolan pada diskus
intervertebralis ke dalam kanalis
vertebralis atau ruptur pada diskus
vertebra dan menekan anulus fibrosus
yang menyebabkan kompresi pada syaraf.

Kategori
Menurut gradasinya, herniasi dari
nukleus pulposus dibagi atas :
Protruded intervertebral disc, nukleus
terlihat menonjol ke satu arah tanpa
kerusakan annulus fibrosus.
Prolapsed intervertebral disc, nukleus
berpindah tetapi masih didalam
lingkaran annulus fibrosus.

Extruded intervertebral disc, nukleus


keluar dari annulus fibrosus dan
berada dibawah ligamentum
longitudinal posterior.
Sequestrated intervertebral disc,
nukleus telah menembus
ligamentum longitudinal posterior.

Penatalaksanaan Hernia Nucleus Pulposus


(HNP)

Medikamentosa
Analgetik
NSAIDS (Nebumeton, 1 gram/hari)
Injeksi steroid di belakang pada daerah
herniasi
Relaksan otot secara intravenous.
(Metokurin yodida, Galamin trietyodi,
Suksinilkolin klor, dan Dekametonium)

Non-Medikamentosa
Operasi
laminotomi (pemotongan sebagian lamina
di atas atau di bawah saraf yang tertekan)
laminektomi (pemotongan sebagian besar
lamina atau vertebra)
disektomi (pemotongan sebagian atau
keseluruhan diskus intervertebralis)
Minimally Invasive Operation

Tindakan operatif pada HNP harus


berdasarkan alasan yang kuat yaitu
berupa:
Skiatika dengan terapi konservatif
selama lebih 4 minggu : nyeri berat/
intractable/ menetap/ progresif.
Defisit neurologik memburuk
Sindron kauda ekuina
Terbukti adanya kompresi radiks
berdasarkan pemeriksaan
neurofisiologik dan radiologi

Anamnesa

Nama : Ny. D
Umur : 61 thn
Alama : Kwasen Rt 03
Pekerjaan : Pedagang
Riwayat Pengobatan : berobat ke
dokter spesialis syaraf
Keluhan Utama : Nyeri Pinggang
RPD : Varises

Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah : 90/80 mmHg


Nadi
: 133 kali/ menit
Suhu
: 37 oC
Pernapasan
: 27 kali/ menit
GCS
: E4, V5, M6

Inspeksi
low back pain, ditemukan atalgik gait
(kesakitan ketika berjalan)
tidak dapat tegak ketika berdiri
tidak bisa duduk lama
dibagian punggung ada gangguan di
vertebra seperti lordosis dan kifosis
terlihat benjolan nyeri dan
kemerahan di paha kiri bagian
belakang

Palpasi
Dilakukan di sepanjang vertebra
berfungsi untuk mendeteksi adanya
rasa nyeri
Pada Ny. D ketika dilakukan palpasi
ditemukan nyeri tekan dibagian
vertebra lumbal. Intensitas nyeri
didapatkan hingga skala 9

Tes
Tes lasegue (straight leg raising)
tungkai difleksikan pada sendi coxae
sedangkan sendi lutut tetap lurus,
saraf ischiadicus akan tertarik

Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin : tidak spesifik
Urine rutin : tidak spesifik
Liquor cerebrospinalis Myelogram MRI
tulang belakang
Foto : foto rontgen tulang belakang.
EMG
Myelo-CT untuk melihat lokasi HNP

Terapi
Penatalaksanaan yang dilakukan pertama
adalah pemberian Oksigen 3 liter/ menit
bila perlu
NaCl drip 0,9 % selama 24 jam
Tramadol 500 mg sebagai analgesik kuat
yang diberikan secara intravena dalam
NaCl 0,9 % sebanyak 500 ml
Ranitidine 50 mg i.v dan Ondansteron 4 mg
i.v untuk mengatasi mual dan muntah yang
dirasakan.

Alur Penatalaksanaan Gawat


Darurat
Ruang
Rawat
Inap
Pasie
n
Datan
g

Pendaftara
n IGD

Penangan
an IGD

Farmasi
IGD

LAB

Kasir

Psien
Pulan
g

Wassalam.

Anda mungkin juga menyukai