Anda di halaman 1dari 4

Proses pengujian sistem pemilihan pemasok berikut ini dilakukan dengan menentukan

pemasok terbaik dari empat pemasok yang bekerjasama dengan Perusahaan X saat ini. Dalam
penentuan rekomendasi pemasok terbaik, dilakukan perhitungan menggunakan software
Expert Choice.
Struktur hirarki pemilihan pemasok adalah sebagai berikut:

Gambar 4. 1 Struktur Hirarki Pemilihan Pemasok dalam Expert Choice

Setelah penyusunan hirarki pemilihan pemasok, dilakukan pembobotan nilai kepentingan


antar kriteria (lampiran x). Seluruh proses pembobotan kepentingan ini dilakukan oleh
pemilik dari Perusahaan X sendiri yang berperan sebagai ahli (expert) dan mengetahui
kebutuhan dari perusahaan yang dimilikinya. Hasil pembobotan nilai kepentingan antar
kriteria tertera pada Pairwaise Comparison Judgement Matrix (PCJM) sebagai berikut:

Gambar 4. 2 Matriks PCJM antar Kriteria

Pada gambar terlihat bahwa ada angka yang berwarna hitam dan merah. Angka berwarna
hitam menunjukkan bahwa kriteria pada kolom lebih penting daripada angka pada baris
dengan bobot nilai sebesar angka tersebut. Contoh, pada kolom perpotongan kolom Kualitas
dan baris Fleksibilitas (yang berwarna kuning), tertera angka 5 berwarna hitam yang
mempunyai arti kriteria kualitas lebih penting daripada fleksibilitas dengan bobot
kepentingan 5.
Dari hasil pembobotan nilai kepentingan antar kriteria-kriteria tersebut, dapat diketahui nilai
rasio konsistensi atau consistency ratio (CR) dari bobot-bobot nilai tersebut sebesar 0,02.
Syarat bahwa suatu pembobotan disebut konsisten adalah memiliki nilai rasio konsistensi
tidak melebihi 0,1. Nilai rasio konsistensi untuk pembobotan antar kriteria tersebut tidak

melebihi CR yang bernilai sebesar 0,1. Dari hal tersebut diketahui bahwa terdapat
kekonsistenan penilaian yang diberikan oleh responden. Urutan kepentingan kriteria-kriteria
adalah sebagai berikut:

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa kriteria kualitas merupakan kriteria yang paling
penting dalam menentukan pemasok terpilih yang sesuai dengan kebutuhan dari Perusahaan
X. Kriteria terpenting selanjutnya adalah harga, diikuti pengiriman, perilaku, fleksibilitas,
pelayanan perbaikan, dan yang paling tidak penting adalah impresi.
Selanjutnya dilakukan proses pembobotan nilai kepentingan antar subkriteria. Proses
perhitungan tingkat kepentingan subkriteria yang digunakan dalam pemilihan pemasok
serupa dengan proses perhitungan tingkat kepentingan kriteria pada bagian sebelumnya.
Matriks perbandingan berpasangan (PCJM) subkriteria dari kriteria kualitas adalah sebagai
berikut:

Dari gambar di atas diketahui bahwa nilai subkriteria kemampuan teknologi lebih penting
daripada subkriteria konsistensi dengan bobot nilai kepentingan sebesar 3. Prioritas antar sub
kriteria dari kriteria kualitas adalah sebagai berikut:

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa nilai rasio konsistensi untuk pembobotan
subkriteria dalam kriteria kualitas yakni konsistensi dan kemampuan teknologi adalah 0 dan
nilai tersebut tidak melebihi CR yang bernilai sebesar 0,1. Dari hal tersebut diketahui bahwa
terdapat kekonsistenan penilaian yang diberikan oleh responden.
Subkriteria yang dihitung nilai perbandingan kepentingannya adalah dari kriteria fleksibilitas.
Matriks perbandingan berpasangan (PCJM) subkriteria dari kriteria fleksibilitas adalah
sebagai berikut:

Dari gambar di atas diketahui bahwa nilai subkriteria waktu untuk menanggapi rantai
persediaan lebih penting daripada subkriteria fleksibilitas produksi dengan bobot nilai
kepentingan sebesar 3. Prioritas antar sub kriteria dari kriteria fleksibilitas adalah sebagai
berikut:

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa nilai rasio konsistensi untuk pembobotan
subkriteria dalam kriteria fleksibilitas yakni waktu untuk menanggapi rantai persediaan dan
fleksibilitas produksi adalah 0 dan nilai tersebut tidak melebihi CR yang bernilai sebesar 0,1.
Dari hal tersebut diketahui bahwa terdapat kekonsistenan penilaian yang diberikan oleh
responden.
Subkriteria yang dihitung nilai perbandingan kepentingannya adalah dari kriteria pengiriman.
Matriks perbandingan berpasangan (PCJM) subkriteria dari kriteria pengiriman adalah
sebagai berikut:

Dari gambar di atas diketahui bahwa nilai subkriteria batas waktu lebih penting daripada
subkriteria pencapaian pengiriman dengan bobot nilai kepentingan sebesar 7. Kemudian
subkriteria pemenuhan pesanan sempurna juga lebih penting dari subkriteria pencapaian
pengiriman dengan bobot nilai kepentingan sebesar 3. Subkriteria batas waktu pemenuhan
pesanan lebih penting dibandingkan dengan subkriteria pemenuhan pesanan sempurna
dengan bobot nilai kepentingan sebesar 3. Urutan prioritas antar subkriteria dari kriteria
pengiriman adalah sebagai berikut:

Subkriteria batas waktu pemenuhan pesanan merupakan subkriteria paling penting dalam
kriteria pengiriman, dilanjutkan dengan subkriteria pemenuhan pesanan sempurna dan
pencapaian pengiriman. Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa nilai rasio konsistensi
untuk pembobotan subkriteria dalam kriteria pengiriman yakni batas waktu pemenuhan
pesanan, pemenuhan pesanan sempurna, dan pencapaian pengiriman adalah 0,01 dan nilai
tersebut tidak melebihi CR yang bernilai sebesar 0,1. Dari hal tersebut diketahui bahwa
terdapat kekonsistenan penilaian yang diberikan oleh responden.

Semua hasil pembobotan kriteria dan subkriteria tersebut tersimpan dalam program expert
choice yang dapat digunakan kapan saja pemilik membutuhkan pemilihan pemasok yang
tepat untuk Perusahaan X.

Anda mungkin juga menyukai