Kolesterol
Artikel Penelitian
Oleh :
Olivia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karuniaNya
sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Artikel penelitian ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas praktikum SPSS untuk
pemenuhan nilai ujian blok 26 Community Medicine di Universitas Kristen Krida Wacana.
Besar harapan saya bahwa artikel ini dapat berguna bagi seluruh pembacanya. Dalam
kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar dr. Djap Hadi
Susanto,Mkes dan dr. Melda Suryana,MEpid yang sudah turut berkontribusi dalam
mengajarkan saya dan teman-teman selama praktikum berlangsung, sehingga artikel ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Saya menyadari bahwa artikel ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga akan tercipta
artikel yang lebih baik lagi.
Hormat kami
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi . ii
Bab I : Pendahuluan .. 01
1.1. Latar Belakang .. 02
1.2. Rumusan Masalah .03
1.3. Tujuan Penelitian ...
04
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus ...
1.4. Manfaat Penelitian .
05
Bab II : Tinjauan kepustakaan .
2.1. Kerangka teori
2.2. Kerangka konsep
Bab III : Metodologi Penelitian .
3.1. Desain Penelitian
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
3.3. Sumber Data ...
3.4. Populasi dan Sampel ..
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ..
3.6. Besar Sampel ..
3.7. Teknik Pengambilan Sampel .
3.8. Cara Kerja .
3.9. Definisi Operasional ..
3.10. Etika Penelitian ..
Bab IV: Hasil Penelitian
Bab V : Pembahasan ..
Bab VI : Kesimpulan dan Saran ..
Daftar Pustaka .
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
1.3.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2. Tujuan Khusus
1.4. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka teori
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan
pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Kolestrol dibutuhkan untuk
membentuk hormon, vitamin D, dan substansi untuk mencerna makanan. Tubuh
memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan terutama oleh hati. Tetapi, kolesterol juga
ditemukan di beberapa makanan, antara lain kuning telur dan daging, terutama daging
merah dan hati. Karena kolestrol tidak disintesis oleh tumbuhan, sayuran dan buah
berperan penting dalam diet rendah kolestrol biokimia. Dalam pembuluh darah,
kolestrol mengalir dalam lipoprotein yang terdiri dari lipid pada bagian dalam dan
protein pada bagian luar. Nhlbi
Ada 2 jenis lipoprotein yang membawa kolestrol ke seluruh tubuh yaitu Lowdensity lipoproteins (LDL) dan high-density lipoprotein ( HDL). LDL sering dikatakan
sebagai kolesterol jahat karena LDL dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada
arteri. Sedangkan HDL sering dikatakan sebagai kolesterol baik karena membawa
kolesterol dari tubuh kembali ke hati.nhlbi Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kadar kolestrol antara lain:nhlbi
1. Diet
Kolestrol ditemukan pada makanan dari hewan, antara lain kuning telur, daging,
keju, dan lain-lain. Lemak yang tersaturasi meningkatkan LDL. Lemak yang tersaturasi
dapat ditemukan di dairy products, cokelat, makanan yang digoreng, dan makanan yang
diproses (seperti frozen food, makanan kaleng, makanan instan, dll).
2. Merokok
Pada rokok mengandung toksin yang disebut acrolein. Acrolein adalah substansi gas
yang berbau dan berwarna kuning yang muncul ketika membakar tanaman, seperti pada
tembakau. Substansi ini dapat menurunkan kada HDL dan juga menaikkan kadar total
kolesterol, trigliserid, da LDL akibat efeknya pada metabolisme lipid.
3. Jenis Kelamin
Ketika pubertas, laki-laki biasanya memiliki kadar HDL lebih rendah daripada
wanita. Seiring dengan bertambahnya usia, baik laki-laki maupun wanita mengalami
peningkatan LDL. Sebelum usia 55 tahun, wanita biasanya memiliki kadar LDL lebih
rendah daripada laki-laki. Setelah usia 55 tahun, wanita bisa memiliki kadar LDL
daripada laki-laki. Hal ini juga berkaitan dengan adanya hormon estrogen pada wanita
sebelum masa menopause.
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT dihitung sebagai berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter
dikuadratkan dan tidak terikat pada jenis kelamin. IMT secara signifikasn berhubungan
dengan kadar lemak tubuh total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar lemak
tubuh. Saat ini, IMT secara internasional diterima sebagai alat untuk mengidentifikasi
kelebihan berat badan dan obesitas.
5. Stres
Pada penelitian yang mengalami stres memiliki kadar LDL yang tinggi dan kadar
HDL yang rendah. Pada penelitian tertentu tidak melihat diet individu yang mungkin
juga mempengaruhi kadar kolesterol. Bisa juga terjadi pada individu yang stres
menganut pola hidup yang kurang baik yang bisa mempengaruhi kadar kolesterol.
Kadar lipid dalam darah dipengaruhi oleh hormon. Pada stres terjadi ketidakseimbangan
endokrin yang mungkin menjadi penyebab meningkatnya nilai kolesterol dalam darah.
2.2. Kerangka konsep
Rokok
Jenis
Kelamin
Total
Kolesterol
IMT
Stress
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah metode survey yang bersifat studi
deskriptif dengan pendekatan cross sectional mengenai rokok, indeks massa tubuh
(IMT), stress, dan jenis kelamin terhadap total kolesterol.
3.2.
3.3.
Sumber Data
Sumber data terdiri atas data sekuder dari dr.Djap selaku dosen pembimbing dan
pengajar kami.
3.4.
3.5.
3.6.
Besar Sampel
Besar sampel minimum yang dibutuhkan untuk meneliti nilai total kolesterol
mahasiswa yang berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhinya, jika kita
menginginkan presisi 10%, kemaknaan ()=5% dan proporsi variable yang ingin diteliti
menurut jumlah mahasiswa kelas EF di UKRIDA = 80%
( Z )2 . p . q
n1 =
d2
n1=
3.8.
Cara Kerja
3.8.1. Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini digunakan variabel dependent dan variabel independent.
Variable dependent berupa total kolestrol. Variable independent adalah merokok, IMT,
jenis kelamin, stress.
3.8.2. Analisis Data
Terhadap data-data yang dikumpulkan akan dilakukan pengolahan berupa proses
editing, verifikasi, dan pengkodean. Selanjutnya akan dimasukkan dan diolah dengan
menggunakan program SPSS. Data yang didapat akan disajikan dalam bentuk tekstular
tabular.
Terhadap data yang telah diolah akan dilakukan analisis univariat masing-masing
variable dan bivariat dengan uji statistic yang fisher dan anova sesuai dengan variabel
yang ada. Kemudian data diinterpretasikan secara deskriptif korelatif antara variablevariabel yang telah ditentukan.
3.8.3. Pelaporan Data
Data disusun dalam bentuk artikel penelitian yang selanjutnya diserahkan kepada
dr.Djap selaku dosen penguji saya pada hari Senin, 14 Juli 2014.
3.9.
Definisi Operasional
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari penelitian yang dilakukan di kelas EF Universitas Kristen Krida Wacana pada
periode 7-11 Juli 2014 diperoleh hasil pengumpulan data sebanyak 130 sampel penelitian
dengan jumlah populasi 450 mahasiswa 2011.
Tabel 4.1. Frekuensi mahasiswa yang mengalami hiperkolesterol
Variabel
Normal
Hiperkolesterol
Persentase
6,2%
93,8%
Frekuensi
8
122
Tabel 4.2. Sebaran mahasiswa berdasarkan merokok, imt, jenis kelamin, stress, dan total
kolesterol
Variabel
Kebiasaan
Tidak merokok
Merokok
IMT
Kurang gizi
Normal
Obesitas
Jenis Kelamin
Laki-laki
Persentase
Frekuensi
82,3%
17,7%
107
23
14,6%
60,8%
24,6%
19
79
32
68,5%
89
Wanita
Stress
Tidak
Ya
31,5%
41
44,6%
55,4%
58
72
Normal
6
2
8
Hiperkolesterol
101
21
122
Total
107
23
130
Variabel
Laki-laki
Wanita
Normal
3
2
3
8
Total Kolesterol
16
77
29
122
Total
19
79
32
130
Normal
4
4
8
Hiperkolesterol
54
68
122
Total
58
72
130
Keterangan:
1. Hubungan antara merokok, jenis kelamin, dan stress terhadap kolesterol
menggunakan uji fisher.
2. Hubungan antara imt terhadap kolesterol menggunakan uji anova.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada tabel 4.1 dapat dilihat mahasiswa yang mengalami hiperkolesterol jauh lebih
banyak (93,8%) daripada mahasiswa yang kolesterolnya dalam batas normal.
Pada tabel 4.2, yaitu terdapat sebaran kebiasaan merokok menunjukkan bahwa 82,3%
mahasiswa tidak merokok. Pada sebaran indeks massa tubuh kebanyakan dari mereka
memiliki proporsi tubuh yang normal antara tinggi dengan berat badannya dengan cakupan
kurang gizi 14,6%; gizi normal 60,8%; obesitas 24,6% Proporsi laki-laki lebih besar daripada
perempuan yakni sebesar 68,5% dan rasio laki-laki dan perempuan = 2:1. Sekitar 55,4% dari
sampel yang diteliti mengaku bahwa mereka mengalami stress.
Pada hasil program SPSS untuk tabel 4.3 didapatkan 1 sel (tabel 2x2) yang memiliki
expected count <5. Hal ini menyebabkan variable tersebut tidak dapat diuji dengan chi
square, sehingga untuk menguji hubungan antar variable dapat digunakan uji bivariate fisher.
Batas kemaknaan yang diperoleh adalah two tailed > 5% (0,053138). P value=0,631. Ho
diterima, artinya tidak ada hubungan antara merokok dengan kadar kolesterol.
Pada hasil program SPSS untuk tabel 4.4 didapatkan 3 sel (table 3x2) yang memiliki
expected count <5. Hal ini menyebabkan variable tidak memenuhi syarat chi square dan
fisher, sehingga untuk menguji hubungan antar variable dapat digunakan uji bivariate
korelasi.
Sama seperti tabel 4.3, pada hasil program SPSS untuk tabel 4.5 didapatkan 1 sel (tabel
2x2) yang memiliki expected count <5. Hal ini menyebabkan variable tersebut tidak dapat
diuji dengan chi square, sehingga untuk menguji hubungan antar variable dapat digunakan uji
bivariate fisher. Batas kemaknaan yang diperoleh adalah two tailed > 5% (0,053138). P
value=1,000. Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kadar
kolesterol.
Pada hasil program SPSS untuk tabel 4.6 didapatkan 2 sel (tabel 2x2) yang memiliki
expected count <5. Hal ini menyebabkan variable tersebut tidak dapat diuji dengan chi
square, sehingga untuk menguji hubungan antar variable dapat digunakan uji bivariate fisher.
Batas kemaknaan yang diperoleh adalah two tailed > 5% (0,053138). P value = 1,000. Ho
diterima, artinya tidak ada hubungan antara merokok dengan kadar kolesterol.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami
hiperkolesterol
populasi berjenis kelamin laki-laki (68,5%) dan memiliki IMT yang normal (60,5%). Sekitar
55,4% dari sampel yang diteliti mengaku bahwa mereka mengalami stress, namun tidak
diketahui apa sebabnya.
program SPSS dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara merokok, jenis
kelamin, indeks massa tubuh dan stress terhadap kadar kolesterol.
Saran
Melalui penelitian ini , peneliti hendak menyarankan beberapa hal antara lain:
1. Bagi mahasiswa diharapkan agar tetap menjaga pola makan dan gaya hidup sehat di
dalam kehidupannya agar terhindar dari risiko hiperkolesterol di masa depan.
2. Bagi UKRIDA perlu menciptakan suatu kesempatan kompetisi bagi mahasiswanya
untuk melakukan penelitian-penelitian di masa yang akan datang.
3. Bagi peneliti perlu mengasah diri dan tidak merasa puas dengan apa yang sudah
dicapai saat ini, sebab faktor yang memengaruhi hiperkolesterol belum diketahui
pasti.
DAFTAR PUSTAKA