Jurnal
Jurnal
Pendahuluan
Sedangkan
hiperventilasi
vasoconstriksi cerebral.
dapat
menyebabkan
Metode
penyakit cerebrovaskular
Protokol
Pasien tiba di ruang operasi, dengan kateter intra arteri radial, monitor
Bispectral Index (BIS) dan dua buah probe FD-NIRS (dahi kanan dan kiri)
dipasang sebagai alat tambahan pada monitor yang lain.
Induksi anestesi dengan fentanyl 1,5-2 g.kg-1 dan propofol 2-3 mg.kg-1
Digunakan kontrol volume ventilasi yaitu volume tidal 8-10 mL.kg- 1 dan
laju pernapasan 8-10 kali pernapasan per menit untuk mencapai
tekanan tidal akhir karbondioksida (ETCO2) 35 mmHg.
Perlakuan Head Up Tilt dan Head Down Tilt dilakukan secara acak.
Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan ketika tekanan arteri ratarata berkurang hingga nilai terendah dengan posis HUT dan ketika
tekanan arteri rata-rata meningkat dengan posisi HDT
Pengukuran
Hasil
Perubahan SctO2 dan CVB pada posisi HUT dan head down tidak
terlalu signifikan.
Pembahasan
Penurunan SctO2 dan CBV antara perlakuan HUT 30o dan hiperventilasi
tidak menunjukkan perbedaan bermakna.
pada
penelitian
dengan
FD-NIRS
Penurunan SctO2 dan CBV akibat HUT 30o tidak menunjukkan perbedaan
yang bermakna.
Perubahan SctO2 dan CBV tidak berhubungan dengan perubahan MAP dan CO
pada perlakuan HUT.
Kesimpulan