Anda di halaman 1dari 4

A.

ANATOMI OTOT
Ilmu yang mempelajari tentang otot disebut Myologi. Jaringan otot sangat penting bagi tubuh
karena fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat transportasi pengedar makanan dalam
usus, juga pengedaran darah keseluruh tubuh. Jaringan otot ditandai adanya myofibril-miofibril
pada selnya yang memanjang. Myofibril tersebut yang bertangung jawab atas kontraktilitas selsel otot. Berdasarkan srtukturnya maupun fisiologisnya, otot dibagi menjadi tiga macam
yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
1.

1. Otot rangka

Otot rangka juga disebut otot skelet atau otot serat lintang, otot bercorak, otot lurik dan musculus
striata. Secara mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut terdiri dari sel-sel otot (serabut-serabut
otot) yang tebalnya kira-kira 10-199um dan panjangnya kira-kira 15cm. inti terletak tepat di
bawah permukaan sel, selain itu juga Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang
melintang, oleh karena itu disebut otot serat melintang. Satu sel otot diselubungi oleh fascia
propria kemudian beberapa fascicule diselubungi oelh selaput yang disebut fascia
superfisialis yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus otot. Di dalam sarcoplasma
terdapat sejumlah mitokondria(sarcosum). Warna otot ditentukan oleh adanya suplay darah dan
kandungan myoglobin, juga kadar air maupun banyaknya fibril-fibril yang menyusunya. Oleh
karena itu otot yang tipis biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit,
fibrilnya juga lebih sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika disbanding otot yang tebal akan
berwarna gelap.
Bentuk fasciculus otot ini biasanya berupa kumparan, bagian tengah menggembung yang
disebut empal (ventrikel), dan kedua ujungnya mengecil yang disebut dengan urat otot
(lendon). Pada umumnya tendon tersebut melekat pada tulang, sifatnya keran dan liat. Bagian
ventrikel penting dalam fungsi gerak aktif, yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi
terjadi pada ventrikel otot tersebut maka akan terjadi gerakn tulang dengan perantaraan
persendian dimana otot melekat melalui tendonya.
Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih, sehingga tiap otot mempunyai dua
tempat pelekatan. Istilah perlekatan pada segmen tulang biasanya digunakan :
1.

Punctum fixum (origo) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang tidak ikut bergerak.

2.

Punctum mobile (insertion) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang bergerak.

Sedang istilah lain yang juga sering digunakan sekarang tanpa mengngat tempat perlekatan
tersebut bergerak atau tidak bergerak yaitu :
1.

Perlekatan distal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah distal
(terletak menjauhi dari semua badan).

2.

Perlekatan proximal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah
proximal (terletak lebih dekat dengan sentrum badan).

1.

2. Otot polos

Otot ini juga disebut musculus nontriata, otot alat dalam, otot tak sadar. Terdiri dari sel-sel
berbentuk spindel dengan panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m, dengan inti berada di tengah.
Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai garis-garis gelap terangya. Serabut retikuler
(bentuk jala) tranvesal menghubungkan sel-sel otot menbentuk suatu berkas sehingga menjadi
satu unit funsional.
Otot polos tidak melekat pada tulang tetapi ikut membentuk alat dalam seperti terdapat pada
dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, system urogenitalis dan lain sebagainya.
Otot polos bekerja tidak dipengaruhi oleh kehendak, tidak terlalu cepat tetapi berurutan dan tidak
cepat lelah. Oleh pengaruh hormonal, kemungkinan otot polos dapat bertambah panjang dan
berproliferasi (membentuk sel-sel baru) contohnya yaitu pada uterus, serabut otoitnya dapat
mencapai 800 u.m
1.

3. Otot jantung

Serabut-serabut otot yang mengandung sarcaoplasma dalam jumlah besar membentuk jala-jala,
seperti otot serat lintang juga terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya
lebih pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka, serabut otot
bercabang-cabang. Otot jantung bergerak teratur dan tidak cepat, tetapi diluar kehendk kita.

B. BENTUK OTOT
Tempat perlekatan insertion atau distal, sering kali terdapat kepala otot yang bergabung dengan
venter (empal0 otot dan berakhir pada tendo.

Bermacam-macam bentuk otot penyususn tubuh, diantaranya :


1.

Otot fusiformis yaitu otot yang mempunyai serabut-serabut panjang dan menghasilkan
gerakan yang luas, tetapi tidak kuat biasanya mempunyai tendo yang relative pendek.

2.

Otot unipenatus yaitu otot yang mempunyai tendo panjang walaupun serabut-serabut otot
yang melekat pada tendo tersebut merupakan otot pendek-pendek, otot ini lebih kuat.

3.

Otot bipenatus yaitu otot yang mempunyai struktur sama dengan unipenatus, hanya
serabut-serabut otot melekat pada kedua sisi tendo.

4.

Otot planus ialah otot yang mempunyai tendo tipis atau sponeurosis.

Berdasarkan perlekatan pada origo atau distal tersebut dapat dibedakan otot:
1.

Otot dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana empalnya bersatu menjadi satu dan
berakhir pada tendo yang sama, contohnya : m.bisep brachii, trisep brachii.

2.

Otot dengan satu kepala dan mempunyai satu atau lebih tendo perantara, dengan dua atau
tiga venter (empal) otot, contohnya pada m.digastricus (otot perut)/ m.abdominis.

C. FUNGSI OTOT
Diantar fungsi otot adalah sebagai berikut :
1.

Alat gerak aktif

2.

Alat transportasi

3.

Pembentuk alat-alat dalam

Untuk fungsi pertama yaitu alat gerak aktif, terjadi bila venter otot mendapatkan rangsang,
kemudian contraksi maka akan menggerakan tualang-tulang yang dilekatinya, ini dilakukan oleh
otot rangka. Berdasarkan proses tersebut maka otot dapat dikelompokkan :
1) Kelompok otot yang saling memebantu dan berlawanan
Otot saling membantu (otot sinergis), yaitu beberapa otot yang bekerja pada satu sendi dan saling
membantu sehingga memberikan gerakan semacam.
Contohnya : M. bisep brachii (otot bisep lengan atas) dengan m cocarobrachialis gerakan fleksi
(bengkoknya lengan bawah).
Otot saling berlawanan (antagonis), yaitu dua atau lebih otot yang bekerja pada satu sendi dan
saling berlawanan arahnya sehingga gerakanya saling menghambat otot yang satu dengan yang

lainya. Contohnya pada otot bisep lengan atas dengan otot trisep lengan atas (m trisep brachii).
Bisep menyebabkan gerakan fleksi pada lengan sedang trisep menyebabkan gerakan extensi
(meluruskan) lengan.
2) Kelompok otot berdasarkan gerak dasar tertentu :
1.

Otot fleksor : otot yang menyebabkan gerakan fleksi (membengkokan tulang) misalnya
M bisep brachii membengkokan lengan bawah.

2.

Otot extensor : otot yang menyebabkan gerakan extensi (meluruskan tulan) misalnya : M
trisep brachii meluruskan lengan bawah.

3.

Otot abductor : otot yang menyebabkan gerakan abduksi (menjauhi tubuh), misalnya m
deltoideus menyebabkan abduksi lengan atas pada sendi bahu.

4.

Otot adductor : otot yang menyebabkan gerakan adduksi (mendekati tubuh), misalnya m
pectoralis mayor (otot dada besar) menyebabkan gerakan adduksi lengan atas pada sendi
bahu, jadi berlawanan dengan m deltoideus.

5.

Otot pronator : otot yang menyebabkan gerakan pronasi (memutar kebawah) misalnya :
m prenator kwadratus memutar telapak tangan sehingga tertelungkup yang selalu bekerja
sama secara sinergis dengan m prenator.

6.

Otot supinator : otot yang menyebabkan gerakan memutar/ke luar (supinasi). Misalnya :
m brachii yang memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menengadah.

7.

Otot rotator : otot yang menyebabkan gerakan rotasi (memutar). Misalnya : m gluteus
maximus yang menyebabkan gerakan rotasi ke dalam tungkai atas pad sendi pangkal paha.

3) Kelompok otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih.


1.

Otot monoartikuler, otot yang hanya melalui satu sendi dan bekerja pada satu sendi
tersebut. Misalnya : m brachiodialis.

2.

Otot polyarticuler, otot yang melewati lebih dari satu sendi dan bekerja lebih dari satu
sendi. Misalnya : m hamstring pada daerah pangkal paha dan bekerja pada sendi pangkal
paha dan lutut.

Anda mungkin juga menyukai