KEWARGANEGARAAN
SISTEM PEMERINTAHAN
SMA NEGERI 1
KARANGANYAR
6/13/15
PEMERINTAHAN
SISTEM
PENGERTIAN
SISTEM
PEMERINTAHA
N
PELAKSANAAN
SISTEM
PEMERINTAHAN
DI INDONESIA
MACAM-MACAM
SISTEM
PEMERINTAHAN
LEMBAGALEMBAGA
PEMEGANG
KEKUASAAN
PARLEMENTE
R
PELAKSANAAN
SISTEM
PEMERINTAHAN
DI BERBAGAI
NEGARA
PRESIDENSIIL
6/13/15
Pemerintah=
badan atau
organisasi yang
mengurus
Pemerintahan
= perbuatan,
proses, cara
memerintah
1. Parlementer
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana terdapat
hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif; eksekutif bertanggung
jawab kepada legislatif; dan kabinet bertanggung jawab kepada parlemen.
2. Presidensiil
Sistem presidensiil sistem pemerintahan di mana tidak ada hubungan erat
antara eksekutif dengan legislatif; kabinet bertanggung jawab kepada
presiden; dan tanggung jawab pemerintahan di tangan presiden.
6/13/15
4.
5.
6.
6/13/15
Parl
em
Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer :
ente
r
penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
eksekutif dan legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai.
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
c. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet
menjadi barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
6/13/15
Parl
em
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :
ente
r
6/13/15
d.
e.
f.
negara.
Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan nondepartemen.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan
kepada kekuasaan legislatif).
Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
6/13/15
PRE
S
Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :
IDEN
SI L
6/13/15
PRE
SIDE
IL
NS
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :
a. Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
6/13/15
No
.
Tolak Ukur
Parlementer
Presidensiil
1.
Kepala Negara
Raja / Presiden
Presiden
2.
Kepala Pemerintahan
Perdana Menteri
Presiden
3.
Pembentuk Kabinet
Formatur, kemudian
jadi Perdana Menteri
Presiden
4.
Pertanggungjawaban
Kabinet
Kepala Parlemen
kepada Presiden
5.
Tidak Ditetapkan
ditetapkan
dengan pasti
6/13/15
C. PELAKSANAAN SISTEM
PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA
1. PERIODE AWAL KEMERDEKAAN
2. PERIODE KONSTITUSI RIS 1949 (27
DESEMBER 1949-17 AGUSTUS 1950)
3. PERIODE UUD SEMENTATRA 1950 (17
AGUSTUS 1950-5 JULI 1959)
4. PERIODE BERLAKUNYA KEMBALI UUD
1945
5. MASA REFORMASI (21 MEI 1998SEKARANG)
6/13/15
a. Bentuk negara
: kesatuan
b. Bentuk pemerintahan : berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea IV (republik)
suatu negara yg dikepalai oleh seorang presiden.
c. Sistem pemerintahan : sistem pemerintahan presidensial dengan kabinet
presidensial (sesuai UUD 1945 pasal 4 ayat 1 (presiden republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut UndangUndang Dasar).
d..Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
e. Kabinet dibentuk oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
6/13/15
multipartai.
2. Berhasil meletakkan dan membangun dasar-dasar kehidupan konstitusional
(kenegaraan).
.Kelemahan sistem pemerintahan :
1. Pelaksanaan sistem pemerintahan tidak dapat dilakukan seperti konstitusi, karena
keadaan revolusi yang penting.
2. Belum terbentuknya alat-alat kelengkapan negara sehingga menamabah
kesulitan dalam pelaksanaan pemerintahan.
6/13/15
.Penyelenggaraan sistem pemerintahan konstitusi RIS 1949 tidak sesuia dengan cita-cita
proklamasi. Dampak positifnya adalah konstitusi RIS 1949 membuka pintu menuju ke aqrah
pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda secara penuh.
6/13/15
6/13/15
memungkinkan tersalurkan.
2. Mampu menyelenggarakan pemilu yang demokratis.
3. Mampu menggalang dukungan internasional guna memperjuangkan bangsa AsiaAfrika yang terjajah melalui KAA di Bandung.
. Kelemahan sistem pemerintahan :
1. Sistem multipartai berdampak pada mendominasinya kepentingan partai politik,
sehingga timbul berbagai pemberontakan yang memengaruhi stabilitas politik.
2. Tidak terdapat partai yang menang mayoritas sehingga memengaruhi stabilita
politik dan pemerintahan.
3. Kebijakan pembangunan nasioanl yang tidak berjalan, sehingga pembangunan
ekonomi praktis belum dirasakan sebagian besar masyarakat.
6/13/15
yang
selanjutnya
6/13/15
6/13/15
Masa reformasi lahir sebagai akibat dari adanya pengingkaran terhadap cita-cita
6/13/15
6/13/15
1.
2.
BPK
UUD
1945
DPR
MPR
PRESIDEN &
WAKIL PRESIDEN
DPA
MA
6/13/15
MPR
-Sebagai Lembaga Tertinggi Negara diberi kekuasaan tak terbatas (super power) karena kekuasaan ada
di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR dan MPR adalah penjelmaan dari seluruh
rakyat Indonesia yang berwenang menetapkan UUD, GBHN, mengangkat presiden dan wakil
presiden. Susunan keanggotaannya terdiri dari anggota DPR dan utusan daerah serta utusan
golongan yang diangkat.
-Dalam praktek ketatanegaraan, MPR pernah menetapkan antara lain :
Presiden, sebagai presiden seumur hidup.
Presiden yang dipilih secara terus menerus sampai 7 (tujuh) kali berturut turut.
Memberhentikan sebagai pejabat presiden.
Meminta presiden untuk mundur dari jabatannya.
Tidak memperpanjang masa jabatan sebagai presiden.
Lembaga Negara yang paling mungkin menandingi MPR adalah Presiden, yaitu dengan
memanfaatkan kekuatan partai politik yang paling banyak menduduki kursi di MPR.
6/13/15
BPK
-Badan Pemeriksa Keuangan dibentuk untuk memeriksa pemgelolaan dan tanggung
6/13/15
DPR
Tugas dan Wewenang DPR :
Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden.
Memberikan persetujuan atas PERPU.
Memberikan persetujuan atas Anggaran.
Meminta
sidang
istimewa
guna
meminta
6/13/15
6/13/15
DPA
-Dewan Pertimbangan Agung merupakan Council of state yang bertugas
6/13/15
MA
Kedudukan Mahkamah Agung :
Kekuasan kehakiman menurut UUD 1945 sebelum amandemen dilakukan oleh
6/13/15
2.
BPK
UUD
1945
PRESIDEN DAN
WAKIL PRESIDEN
MPR: DPR&DPD
MA/MK/KY
6/13/15
BPK
Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan
daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan
ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang
bersangkutan ke dalam BPK.
6/13/15
MPR
Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya
6/13/15
DPR
Posisi dan kewenangannya diperkuat.
Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden,
6/13/15
DPD
Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan
6/13/15
MAHKAMAH AGUNG
Lembaga
negara
yang
melakukan
kekuasaan
kehakiman, yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan
peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal
24 ayat (1)].
Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peaturan perundang-undangan di bawah Undangundang dan wewenang lain yang diberikan Undangundang.
Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam
lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan
Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Badan-badan lain yang yang fungsinya berkaitan
6/13/15
dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang-
MAHKAMAH KONSTITUSI
Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of
the constitution).
Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa
kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus
sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai
dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.
Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing-masing oleh Mahkamah
Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan
perwakilan dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif.
6/13/15
KOMISI YUDISIAL
Wewenang Komisi Yudisial :
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam
rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Tugas Komisi Yudisial :
1. Mengusulkan Pengangkatan Hakim AgungKomisi Yudisial mempunyai tugas:
.Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;
.Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;
.Menetapkan calon Hakim Agung; dan
.Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.
2. Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim Komisi Yudisial
mempunyai tugas:
.Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,
.Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim, dan
.Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada
6/13/15
6/13/15
raya)
Kekuasaan pemerintahan terdapat pada kabinet, sedangkan raja/ratu sebagai kepala
negara.
Raja/ratu adalah pemimpin tetapi bukan memerintah.
Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri.
Adanya oposisi.
Inggris menganut sistem dwiparti.
Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang dipilih.
6/13/15
6/13/15
perlementer.
Parlemen menganut sistem bimakeral yang terdiri atas house of counsillors or sangi-in
dan house of representatives or shugi-in.
Badan kehakiman adalah supreme court.
6/13/15
menteri.
Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional.
Badan kehakiman terdiri atas Supreme Peoples Court, Local Peoples Courts, dan
Spesial Peoples Courts.
6/13/15
nasional.
6/13/15
provinsi.
6/13/15
presidensial.
Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Kabinet diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
6/13/15
6/13/15