REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DI KAWASAN TRANSMIGRASI DAN WILAYAH
SEKITARNYA
Disampaikan Oleh:
MENTERI PEKERJAAN UMUM
pada acara
SEMILOKA
TRANSMIGRASI DAN PENGUATAN NKRI
Jakarta, 30 November 2005
Yang terhormat Ketua Umum DPP Partai GOLKAR, Bapak H.M. Jusuf Kalla
Yang terhormat Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,
Para peserta Semiloka dan hadirin sekalian,
Hadirin sekalian,
Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000
pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai sekitar 80.000 km, luas
daratan 1,9 juta km2 dan luas laut 5,9 juta km2 termasuk ZEE, Indonesia dikenal
memiliki sumber daya yang melimpah baik sumber daya alam, sumber daya
manusia maupun sumber daya lingkungan. Disamping itu Indonesia dikenal pula
sebagai negara dengan tingkat keberagaman paling tinggi di dunia, baik dalam
hal lingkungan, demografi maupun budaya.
Walaupun luas daratan 1,3% dari luas daratan dunia dan luas laut 1,6 % dari
luas laut dunia, Indonesia secara alami merupakan habitat asli dari 17% tumbuhtumbuhan dan binatang di dunia dan menguasai 12% terumbu karang yang ada
di dunia. Secara fisik, Indonesia merupakan wilayah dengan hamparan gunung
berapi yang membentang mulai dari pulau Sumatera, Jawa hingga ke
Nusatenggara. Setidaknya terdapat 129 gunung berapi aktif terutama di sekitar
patahan sehingga rawan terhadap bencana gempa bumi. Setiap tahun Indonesia
mengalami lebih dari 450 kali gempa dengan berbagai besaran skala.
Namun demikian, secara spasial penyebaran sumber daya alam, sumber daya
manusia maupun sumber daya buatan tidak merata, sehingga cenderung terjadi
kesenjangan antar wilayah secara nasional maupun di dalam pulau. Pulau Jawa
dan Bali misalnya, merupakan pulau yang paling padat penduduknya dengan.
luas daratan 7,2% dari luas Indonesia, namun dihuni lebih dari 60 % jumlah
penduduk Indonesia dan dengan ekonomi 64 % PDB non migas, sementara
Kalimantan dan Maluku/Papua yang meliputi 32,3% dan 25,0% dari luas wilayah
Indonesia masing-masing hanya memiliki jumlah penduduk 5,6% dan 2,0% saja.
Dari segi penyebaran infrastruktur jaringan jalan, Wilayah Sumatera dan Jawa,
dengan luas 28%, memiliki jaringan jalan 60% dari seluruh jalan yang ada. Dari
luas lahan untuk budidaya pangan, Indonesia masih jauh tertinggal pula
dibandingkan negara lain. Saat ini luas lahan budidaya pangan yang ada di
Indonesia baru mencapai 0,1 ha per kapita, sementara negara lain seperti
Thailand dan Brasil memiliki luas lahan pangan masing-masing 0,52 dan 0,34 ha
per kapita.
Hadirin sekalian,
Dengan
memperhatikan
hal
tersebut,
maka
diperlukan
pendekatan
Dalam
era
otonomi
daerah
dewasa
ini,
penyelenggaraan
transmigrasi
Transmigrasi
yang
mempunyai
konsep
dasar
mendukung
kawasan andalan untuk memperoleh nilai tambah lebih lanjut atau masuk dalam
arus utama distribusi logistik, baik untuk jangkauan daerah/wilayah, nasional dan
bahkan global.
Dengan orientasi tersebut, maka arah pengembangan permukiman transmigrasi
perlu mengacu Kerangka Strategis Ketataruangan Nasional yang berorientasi
Ekonomi / Investasi, keseimbangan antar wilayah maupun pemantapan teritorial
NKRI.
infrastruktur
jalan
yang
menghubungkan
kantong-kantong
pembangunan
Infrastruktur
Pekerjaan
Umum
pada
kawasan
Ketiga,
pembangunan
infrastruktur
berbasis
penataan
ruang
untuk
pembangunan
antar
daerah,
meningkatkan
kualitas
Kawasan transmigrasi dapat pula menjadi embrio berkembangnya pusatpusat agropolitan baru di masa yang akan datang;
Kebijakan pengembangan 15 juta hektar lahan pertanian baru yang saat ini
sedang dilakukan dapat pula melalui peningkatan prasarana dan sarana PU
untuk mengembangkan lahan pertanian di kawasan transmigrasi.
Pengembangan kawasan transmigrasi baru dapat diarahkan pada daerahdaerah perbatasan yang sekaligus dapat berfungsi sebagai buffer dan
peningkatan pertahanan dan keamanan NKRI.
Dari segi penyediaan infrastruktur yang ada, jaringan jalan dan sumber daya
air merupakan unsur pembentuk struktur ruang yang sebaiknya dimanfaatkan
untuk membentuk pengembangan kawasan baik secara internal maupun
eksternal.
Djoko Kirmanto