TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal,
folikel de graff atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat
pertumbuhan dari epithelium ovarium (Dorland,2002).
Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,
kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium.Dalam kehamilan,
tumor ovarium yang dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat
atau kista lutein.Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan
kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang halangi masuknya
kepala ke dalam panggul (Wiknjosastro et al, 2009).
Kistoma ovari adalah kista yang permukaannya rata dan halus,
biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar.Dinding kista tipis
berisi cairan serosa dan berwarna kuning. Pengumpulan cairan tersebut terjadi
pada indung telur atau ovarium (Mansjoer, 2000)
Jadi, dapat disimpulkan kista ovarium adalah kantong abnormal yang
berisi cairan atau neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat jinak juga
dapat menyebabkan keganasan.
B. Anatomi Sistem Reproduksi Perempuan
Organ reproduksi wanita diklasifikasikan menjadi eksternal dan
internal.
1. Organ Genitalia Eksterna
Organ reproduksi eksterna atau pudenda, yang sering disebut sebagai
vulva mencakup semua organ yang dapat dilihat dari luar, yaitu yang dimulai
dari mons pubis, labia mayora dan labia minora, klitoris, himen, vestibulum,
meatus uretra dan berbagai kelenjar serta pembuluh darah.
Labia minora atau nimfe adalah lipatan jaringan tipis dan bila terbuka
terihat lembab dan kemerahan, menyerupai selaput mukosa.Pada labia
minora banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung saraf.
d. Klitoris
Klitoris merupakan organ erektil yang homolog dengan penis dan
terletak dekat ujung superior vulva. Panjang klitoris jarang melebihi 2 cm,
bahkan dalam keadaan ereksi sekalipun (Verkauf dkk.1992) dan posisinya
sangat terlipat karena tarikan labia minora.
e. Vestibulum
Vestibulum adalah daerah berbentuk buah almond yang dibatasi labia
minora sebelah lateral dan memanjang dari klitoris sampai fouschettx,
berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang yaitu orificium uretra
eksternum, introitus vagina, ductus glandula Bartholini kanan dan kiri dan
duktus skene kanan dan kiri, antara fouschettx dan liang vagina disebut
fosa navikularis.
f. Ostium Uretra
g. Lubang atau meatus uretra terletak pada garis tengah vestibulum,1 sampai
1,5 cm di bawah arkus pubis dan dekat bagian atas liang vagina. Meatus
uretra terletak di dua pertiga bagian bawah uretra terletak tepat di atas
dinding anterior vagina.
h. Ostium vagina dan Himen
Terletak di bagian bawah vestibulum.Pada gadis (virgo) tertutup lapisan
tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Himen
atau selaput dara adalah lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari
liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
keluar. Lubang himen biasanya berbentuk bulan sabit atau sirkular, namun
kadang kalaberupa banyak lubang kecil (kribiformis), bercelah (septata)
atau berumbai tidak beraturan (fimbriata).Bentuk serta konsistensi himen
sangat bervariasi terutama terdiri atas jaringan ikat elastin dan kolagen.
Himen imperforata, suatu lesi yang jarang, yang merupakan keadaan
ketika liang vagina tertutup sama sekali dan mengakibatkan retensi cairan
menstruasi.
i. Vagina
Vagina atau liang kemaluan merupakan suatu tabung yang dilapisi
membran dari jenis epitelium bergaris khusus, dialiri banyak pembuluh
darah dan serabut saraf. Panjang vagina dari vestibulum sampai uterus
adalah 7, 5 cm. Bagian ini merupakan penghubung antara introitus vagina
dan uterus.Pada puncak vagina menonjol leher rahim yang disebut
porsio.Bentuk vagina sebelah dalam berlipat lipat disebut rugae.Vagina
mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai saluran luar dari uterus yang
dilalui sekret uterus dan aliran menstruasi, sebagai organ kopulasi wanita
dan sebagai jalan lahir.
j. Perineum
Perineum terletak diantara vulva dan anus, panjang perineum kurang lebih
4 cm. Jaringan utama yang menopang perineum adalah diafragma pelvis
dan urogenital.
2. Organ Genitalia Interna
Organ genitalia interna adalah suatu alat reproduksi yang berada di
dalam tidak dapat dilihat kecuali dengan jalan pembedahan.Organ genitalia
interna terdiri dari uterus, serviks uteri, korpus uteri, ovarium.
uterus
yang
terbesar
pada
1) Miometrium(lapisanototpolos)
2) Endometrium(epitel,kelenjar,jaringandanpembuluhdarah)
pembuluh darah akan bertambah banyak, hal ini diperlukan untuk memberikan
makan pada janin.
1
3) Lapisanserosa(peritoneumviseral)
melekat
pada
ligamentum
latum
melalui
jaringan
ikat
longgar
yang
merupakan
kelanjutan
dari
C. Etiologi
Etiologi dari kista ovarium belum diketahui secara pasti.Namun, secara
umum dapat digolongkan etiologi terhadap jenis kista yang dialami. Penyebab
a. Pengobatan infertilitas
Pasien yang sedang diobati untuk infertilitas dengan induksi ovulasi
dengan gonadotropin atau bahan lainnya, seperti clomiphene citrate atau
letrozole, dapat membentuk kista ovary sebagai bagian dari ovarian
hyperstimulation syndrome.
b. Tamoxifen
Tamoxifen dapat mengakibatkan kista ovari benigna fungsional yang
biasanya timbul setelah penghentian terapi.
c. Kehamilan
Pada wanita hamil, kista ovarium dapat terbentuk pada trimester kedua
saat kadar hCG tertinggi.
d. Hypothyroidism
Karena kemiripan antara subunit alpha thyroid-stimulating hormone (TSH)
dan hCG, hipotirodisme dapat menstimulasi pertumbuhan kista ovarii.
e. Gonadotropin maternal
Efek transplasental dari gonadotropin maternal dapat menyebabkan
pembentukan dari kista ovarii neonatal dan fetal.
f. Merokok
Risiko kista ovarii fungsional meningkat dengan merokok; resiko dari
merokok mungkin meningkat lebih jauh dengan penurunan indeks massa
tubuh (IMT)
g. Ligasi tuba
kista fungsional telah dihubungkan dengan sterilisasi ligasi tuba
E. Manifestasi Klinis
Kebanyakan
tumor
ovarium
tidak
menunjukkan
gejala
dan
berbahaya
dapat
menjadi
besar
tanpa
disadari
oleh
Perasaan sebah
Rasa nyeri pada perut bagian bawah dan panggul
Makan sedikit terasa cepat kenyang
Sering kembung
Nyeri senggama
klasifikasinya
yaitu tumor
ovarium
umumnya
berasal
dari
corpus
luteum
hirsutisme,
sterilitas,
obesitas
dan
dari
tunica
interna
yang
menghasilkan
zat
serosum
yang
kehilangan
epitel
kelenjarnya
torsi
(putaran
tangkai)
dengan
gejala-gejala
mengalahkan
elemen
lainnya.Ada
penulis
yang
3. Akibat komplikasi
a. Perdarahan ke dalam kista
Biasanya terjadi sedikit
sedikit
sehingga
berangsur-angsur
putaran
tangkai
menimbulkan
tarikan
melalui
pola
haid,
kecuali
jika
tumor
tersebut
mengeluarkan
ligamentum
uterosakral,
ini
merupakan
keganasan
atau
rongga perut yang bebas dan tidak.USG adalah alat diagnostik imaging
yang utama untuk kista ovarium.Kista simpleks bentuknya unilokular,
dindingnya tipis, satu cavitas yang didalamnya tidak terdapat internal
echo.Biasanya jenis kista seperti ini tidak ganas, dan merupakan kista
fungsioal, kista luteal atau mungkln juga kistadenoma serosa atau kista
inklusi.
Kista kompleks multilokular, dindingnya menebal terdapat papul ke
dalam lumen.Kista seperti ini biasanya maligna atau mungkin juga
kista neoplasma benigna.USG sulit membedakan kista ovarium dengan
hidrosalfing, paraovarian dan kista tuba.USG endovaginal dapat
memberikan
pemeriksaan
morfologi
yang
jelas
dari
struktur
ligamentum
infundibulo
pelvikum
terhadap
peritoneum
parietale.Robekan dinding kista terjadi pada torsi tangkai, tetapi dapat pula
akibat trauma yaitu jatuh, pukulan pada perut dan coitus. Bila kista hanya
mengandung cairan serosa, rasa nyeri akbat robekan akan segera berkurang.
Namun bila terjadi hemoragi yang timbul secara akut, perdarahan bebas dapat
berlangsung terus menerus dalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa
nyeri terus menerus disertai tanda-tanda abdomen akut.
Infeksi dapat terjadi, jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen,
seperti appendisitis, divertikulitis, atau salpingitis akut.Perubahan keganasan
dapat terjadi pada kista jinak, misalnya pada kista denoma ovarii derosum,
kistadenoma ovarii musinosum dan kista dermoid.Sindroma Meigs ditemukan
pada 40% dari kasus fibroma ovarii yaitu tumor ovarium disertai asites dan
hidrotoraks.
J. Penatalaksanaan
Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan
operasi dan tumor non neoplastik tidak. Tumor non neoplastik biasanya
besarnya tidak melebihi 5 cm. Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami
pengecilan secara spontan dan menghilang.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas
adalah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium
yang mengandung tumor.Tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu
dilakukan pengangkatan ovarium, disertai dengan pengangkatan tuba.Seluruh
jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian patologi anatomi untuk
diperikasa.
Pasien dengan kista ovarium simpleks biasanya tidak membutuhkan
terapi. Penelitian menunjukkan bahwa pada wanita postmenopause, kista yang
berukuran kurang dari 5 cm dan kadar CA 125 dalam batas normal, aman
untuk tidak dilakukan terapi, namun harus dimonitor dengan pemeriksaan
USG serial. Sedangkan untuk wanita premenopause, kista berukuran kurang
dari 8 cm dianggap aman untuk tidak dilakukan terapi.
Terapi bedah diperlukan pada kista ovarium simpleks persisten yang
lebih besar 10 cm dan kista ovarium kompleks.Laparoskopi digunaknan pada
pasien dengan kista benigna, kista fungsional atau simpleks yang memberikan
keluhan.Laparotomi harus dikerjakan pada pasien dengan resiko keganasan
dan panda pasien dengan kista benigna yang tidak dapat diangkat dengan
laparaskopi.Eksisi kista dengan konservasi ovarium dikerjakan pada pasien
yang menginginkan ovarium tidak diangkat untuk fertilitas di masa
mendatang.
Pengangkatan ovarium sebelahnya harus dipertimbangkan pada wanita
postmenopause, perimenopause, dan wanita premenopasue yang lebih tua dari
35 tahun yang tidak menginginkan anak lagi serta yang beresiko menyebabkan
karsinoma ovarium.Diperlukan konsultasi dengan ahli endokrin reproduksi
dan infertilitas untuk endometrioma dan sindrom ovarium polikistik.
Konsultasi dengan onkologi ginekologi diperlukan untuk kista ovarium
kompleks dengan serum CA 125 lebih dari 35 U/ml dan pada pasien dengan
riwayat karsinoma ovarium pada keluarga.
Jika keadaan meragukan, perlu pada waktu operasi dilakukan
pemeriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli
patologi anatomik untuk mendapat kepastian tumor ganas atau tidak.Untuk
tumor ganas ovarium, pembedahan merupakan pilihan utama.Prosedurnya
adalah total abdominal histerektomi, bilateral salfingo-ooforektomi, dan
appendiktomi (optional). Tindakan hanya mengangkat tumornya saja
(ooforektomi atau ooforokistektomi) masih dapat dibenarkan jika stadiumnya
ia masih muda, belum menpunyai anak, derajat keganasan tumor rendah
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo D. 2009. Kista ovarium. Available from http://www.netsains.com. (accessed
on 15 Juni 2013)
Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD.
Obstetri Williams Edisi ke-21 Vol. 2.Jakarta : ECG; 2004. p. 934, 1035-7.2.
DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and
Treatment 8th edition.Norwalk : Appleton & Lange; 1994. p. 744-51.
Dorland N. Dalam: Hartanto H, Koesoemawati H, Salim IN, dkk (eds). Kamus
Kedokteran Dorland, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC;2002.
Helm,
CW.
Ovarian
Cyst.19
maret
2008.
(Available
Ovarian
Cyst.
April
2008.
(Available
at
Sulaiman.
dkk.
2004.
Ilmu
Kesehatan
Reproduksi:
Obstetri