Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), di bidang makanan ringan

semangkin berkembang dan terbukti mampu mengurangi angka pengangguran di


Indonesia. Namun, industri skala kecil ini masih banyak sekali mengalami
permasalahan khususnya dalam lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan pada proses produksi.
Lingkungan kerja merupakan bagian yang penting dalam perusahaan,
karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap produktivitas
kerja pada karyawan. Lingkungan yang sesuai dapat memberikan kesan nyaman
dan berfungsi sebagai sarana yang harus diperhatikan terhadap efektivitas dan
efisensi kerja, sedangkan lingkungan kerja yang tidak baik dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan kesehatan dan kecelakaan di unit-unit produksi yang pada
akhirnya secara keseuluruhan akan menurunkan tingkat produktivitas perusahaan
(Thamrin, 2005).
Menurut Sastrohadiwiryo (2002), Lingkungan kerja adalah suatu kondisi,
situasi dan kedaaan kerja yang menimbulkan karyawan memiliki semangat dan
moral/gairah kerja yang tinggi dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja
sesuai yang diharapkan. sedangkan menurut Simamora, H (2001), lingkungan
kerja merupakan tempat dimana pekerja melakukan kegiatan dan segala sesuatu
yang membantunya di dalam pekerjaan.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada Usaha Mikro Kecil dan

Menengah di kecamatan meureubo, permasalahan yang sering dialami oleh para


pekerja dalam pembuatan kue karah adalah kondisi lingkungan kerja yang tidak
nyaman yang disebabkan antara lain, paparan panas yang diakibatkan suhu
kompor yang terlalu tinggi. Paparan panas yaitu dimana ketika tubuh menyerap
atau memproduksi panas lebih besar dari pada yang diterima melalui proses
regulasi termal. Dari masalah kondisi lingkungan kerja tersebut berdampak pada
kesehatan pekerja seperti tekanan darah menurun, penyakit kulit, kelelahan pada
otot dan yang paling fatal adalah stroek. Seperti dalam buku Parsons, Human
Thermal Environments yang mengatakan peningkatan suhu dalam tubuh yang
berlebih dapat mengakibatkan penyakit dan kematian.
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan kenyamanan temperatur di
dalam ruangan telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian yang dilakukan
oleh Andrey Livchak yang berjudul The Effect of Supply Air System on Kitchen
Thermal Environment. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa faktor

temperature berpengaruh terhadap produktivitas pekerja. Jika temperatur ruangan


meningkat 5.5% diatas tingkatan nyaman, akan menyebabkan penurunan
produktivitas sebesar 30%.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ora Ola Lina Manurung yang berjudul

Identifikasi Bahaya Paparan Panas Pada Pekerja Di Lingkungan Kerja Industri


Strategis PT. Indah Kencana, diperoleh hasil bahwa kontribusi paparan panas
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan, seperti penurunan tekanan darah 35%
dan kenaikan suhu tubuh 89,2%. Apabila paparan panas dibiarkan terus menerus
akan menyebabkan kelelahan fisiologis dan akan menyebabkan mekanisme
kontrol ini tidak lagi bekerja, yang pada akhirnya akan menyebabkan timbulnya

efek stres akibat kerja.


Menurut Schermerharn (2003), menyatakan bahwa produktivitas kerja
diartikan sebagai hasil pengukuran suatu kinerja dengan memperhitungkan
sumber daya yang digunakan, termasuk sumber daya manusia (SDM).
Produktivitas kerja dapat diukur pada individual, kelompok maupun organisasi.
Produktivitas kerja juga mencerminkan keberhasilan atau kegagalan dalam
mencapai efektivitas dan efisiensi kinerja dalam kaitannya dengan penggunaan
sumber daya. Orang sebagai sumber daya manusia di tempat kerja termasuk
sumber daya yang sangat penting dan perlu diperhitungkan.
Hubungan pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan, yaitu dimana kondisi lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugastugas yang dibebankan. Kondisi lingkungan kerja memiliki enam indikator yaitu,
Paparan panas, Sirkulasi Udara, Tata Ruang Kerja, Penerangan/Cahaya,
Kebisingan, dan Getaran Mekanis di Tempat Kerja. Sedangkan produktivitas
kerja adalah hasil kerja yang diperoleh oleh suatu perusahaan yang menghasilkan
lebih banyak dan berkualitas lebih baik dengan usaha yang sama. Dengan
demikian produktivitas tenaga kerja adalah efisiensi proses menghasilkan
sumberdaya yang digunakan, disamping itu peningkatan produktivitas kerja
karyawan juga harus diikuti oleh terciptanya lingkungan kerja yang baik dan
serasi (Laila. M, 2009).
Berdasarkan uraian masalah diatas pada pembuatan kue tradisional di
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat khususnya pembuatan kue karah,
maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul "Analisis Lingkungan

Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) (Studi Kasus di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh
Barat)".
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka pokok permasalahan yang akan

dibahas adalah sebagai berikut :


1. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja khususnya paparan panas
akibat suhu kompor yang terlalu tinggi terhadap produktivitas kerja
karyawan dalam pembuatan kue karah?
2. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan dalam pembuatan kue karah?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk menentukan seberapa besar pengaruh lingkungan kerja khususnya
paparan panas akibat suhu kompor yang terlalu tinggi terhadap
produktivitas kerja karyawan dalam pembuatan kue karah.
2. Untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
lingkungan kerja terhadap produktivitas
pembuatan kue karah.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi


1.4.1. Batasan Masalah

kerja karyawan

dalam

Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang ingin
dicapai, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dan asumsi. Batasan masalah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya membahas pada pengaruh lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan pembuat kue karah.
2. Penelitian ini hanya membahas pengaruh paparan panas terhadap
produktivitas karyawan dalam pembuatan kue karah.
1.4.2. Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Proses produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian
berlangsung.
2. Faktor lingkungan kerja khususnya paparan panas akibat suhu kompor
yang terlalu tinggi

tidak mempengaruhi produktivitas karyawan

pembuatan kue karah.


1.5.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah :
1. Bagi Penulis
Untuk mengkaji dan mengembangkan pemahaman penulis mengenai
pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dan
pengaruh antar variabel.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan untuk pemilik usaha mikro kecil dan
menengah

dalam

memperhatikan

lingkungan

kerja

dalam

meningkatkan produktivitas kerja karyawan.


3. Bagi Perguruan Tinggi
Kususnya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri, diharapkan dapat

menjadi bahan referensi dan sumber bacaan dalam mengkaji lebih dalam
lagi tentang pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan
dalam pembuatan kue karah.

1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir


Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri maka sistematika

penulisan tugas sarjana ini akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan
sasaran penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan asumsi penelitian
serta sistematikan penuliasan tugas akhir.
BAB II : LANDASAN TEORI
Menampilkan teori-teori yang relevan dengan pemecahan masalah atau
pencapaian tujuan penelitian.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Mengungkapkan langka-langkah penelitian yang meliputi penjelasan tiap
tahapan mulai dari awal penelitian hingga penyelesaian laporan secara ringkas
disertai Flow chart penilitian.

Anda mungkin juga menyukai