Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Beberapa tahun terakhir kasus kriminalitas semakin marak terjadi dan
memakan banyak korban jiwa. Selain itu, terjadinya bencana massal yang
menyebabkan kematian banyak orang semakin meningkat. Pada kasus seperti
ini sering kita jumpai korban jiwa yang tidak dikenal sehingga perlu
diidentifikasi. Beberapa cara identifikasi telah banyak digunakan, salah satu
cara mengidentifikasi korban adalah dengan identifikasi DNA. Identifikasi
tersebut penting dilakukan terhadap korban karena merupakan perwujudan
hak asasi manusia dan penghormatan terhadap orang yang telah meninggal.
Identifikasi DNA juga berperan untuk menentukan seseorang secara hukum
apakah masih hidup atau sudah meninggal. Hal ini berkaitan dengan
kepentingan sosial seperti masalah pemberian santunan, warisan, asuransi,
pensiun maupun pengurusan pernikahan kembali bagi pasangan yang
ditinggalkan (Eijkman, 2008).
Peristiwa lain yang belakangan ini sering terjadi adalah kecelakaan alat
transportasi. Kasus yang sedang marak diperbincangkan saat ini adalah kasus
kecelakaan pesawat yang memakan korban dalam jumlah banyak.
Kebanyakan korban tersebut ditemukan dalam keadaan rusak, hangus terbakar
bahkan tidak utuh sehingga sulit untuk mengidentifikasi korban tersebut.
Metode yang dapat dilakukan pada korban-korban tersebut adalah dengan
identifikasi primer dan sekunder. Identifikasi primer terdiri dari pemeriksaan
sidik jari, pemeriksaan gigi geligi dan pemeriksaan DNA. Secara visual,
antropometri dan pemeriksaan medis merupakan jenis identifikasi sekunder
(Abdussalam, 2006).
Pada kasus korban yang sulit untuk diidentifikasi dengan sidik jari dan
gigi geligi maka pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode
pemeriksaan DNA. DNA (Deoxyribonucleid acid) merupakan materi genetik
yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Tes DNA merupakan salah
satu teknik biologi molekuler penanda genetik yang dipakai untuk pengujian
terhadap materi profil DNA yang bersifat unik dan berbeda pada setiap orang.

DNA yang biasa digunakan dalam tes adalah c-DNA dan mt-DNA.
Pemeriksaan analisis DNA menunjukkan beberapa kelebihan yaitu ketepatan
yang lebih tinggi, kestabilan yang tinggi, pilihan sampel yang luas, kasus
paternitas dapat mengungkap kasus, sensitifitas yang amat tinggi hingga
mencapai 99,9% (Tuner, 2003).
Wilayah Indonesia secara geografis terletak pada daerah rawan bencana
1 bumi, letusan gunung berapi, tsunami,
alam baik berupa tanah longsor, gempa

banjir, dan lain-lain yang dapat memakan banyak korban sehingga metode
identifikasi menggunakan pemeriksaan DNA. Setiap sarana pelayanan
kesehatan perlu mengantisipasi kejadian bencana di wilayahnya atau
membantu pelayanan kesehatan di wilayah lain yang terkena bencana. Oleh
karena itu DNA Forensik sangat penting dipahami peranannya dalam
menangani korban bencana massal. Dengan demikian, pada referat ini diberi
judul Manfaat Pemeriksaan DNA dalam Ilmu Kedokteran Forensik.
1.2 Rumusan masalah
a. Bagaimana hubungan pemeriksaan DNA dengan Ilmu Kedokteran
b.
c.
d.
e.

Forensik?
Bagaimana teknik melakukan tes DNA?
Bagaimana melakukan analisis hasil tes DNA?
Bagaimana tahapan dalam melakukan pemeriksaan tes DNA?
Apa saja kelebihan dan kekurangan tes DNA?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan referat ini adalah memberikan
pengetahuan mengenai tes DNA dalam Ilmu Kedokteran Forensik
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan pemeriksaan DNA dengan Ilmu Kedokteran
b.
c.
d.
e.

Forensik
Mengetahui teknik melakukan tes DNA
Mengetahui cara melakukan analisis hasil tes DNA
Mengetahui tahapan dalam melakukan pemeriksaan tes DNA
Mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan tes DNA

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Mendapatkan pengetahuan tentang tes identifikasi DNA dalam
Ilmu Kedokteran Forensik.

1.4.2

1.4.3

Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai materi tinjauan pustaka yang diharapkan dapat melengkapi
tinjauan ilmiah yang sudah ada.
Bagi Institusi Penegak Keadilan
Memberikan informasi mengenai pentingnya penerapan tes DNA
dalam identifikasi korban yang ditangani secara hukum.

Anda mungkin juga menyukai